• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3. Struktur Organisasi STN Bagan dan Mekanisme STN 49

49

Hasil kongres IV Serikat Tani Nasional, pada tanggal 2 April 2006 di Yogyakarta, yang dijelaskan melalui Anggran Rumah Tangga STN Tahun 2006-2008.

Kongres Dewan Nasional Agiprop KPP STN KPK STN KPW STN Organisasi Ket ua Front Tani Nasional KPD STN Kelompok Tani Kelompok Tani Front Tani Wil ayah Front Tani Kab/ Kot a Sekret aris Kelompok Tani Ket ua Sekret aris Badko Front Tani Desa Posko Desa Organisasi Ket ua Sekret aris Agiprop Ket ua Sekret aris Agiprop Organisasi

Keterangan Bagan dan Mekanisme Organisasi :

Kongres: merupakan badan tertinggi pengambil keputusan. Kongres membahas [1]. Evaluasi umum organisasi, memilih dan mengangkat Komite Pimpinan Pusat (KPP) untuk periode yang akan datang. [2]. Membahas dan menganalisis situasi nasional. [3]. Membuat garis besar program perjuangan. [4]. Merumuskan garis besar strategi dan taktik organisasi. [5]. Mengubah dan menetapkan kembali AD/ART organisasi. [6]. Membuat resolusi–resolusi. Kongres diselenggarakan 2 (dua) tahun sekali. Peserta kongres adalah seluruh anggota STN.

Dewan Nasional: merupakan badan tertinggi dibawah kongres. Dewan nasional dihadiri oleh KPP, perwakilan Komite Pimpinan Wilayah (KPW), perwakilan Komite Pimpinan Kabupaten/Kota (KPK) dan perwakilan Komite Pimpinan Desa (KPD). Dewan Nasional merupakan jembatan diantara 2 kongres untuk membahas, melakukan penilaian terhadap perkembangan situasi politik nasional, melakukan evaluasi terhadap seluruh aktifitas organisasi, merumuskan program, strategi dan taktik, membuat keputusan yang belum sempat ditetapkan dalam Kongres atau dalam menilai perkembangan terkini. Dewan Nasional diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali.

Komite Pimpinan Pusat (KPP): merupakan pimpinan harian tertinggi tingkat nasional. KPP diangkat dan diberhentikan oleh kongres. Tugas KPP adalah menjalankan seluruh keputusan Kongres dan DN. KPP terdiri dari Ketua, Sekretaris, Departemen Agitasi Propaganda, Departemen Organisasi. Untuk Dana Usaha, Seksi Perempuan, Seksi Pemuda Tani dan Seksi Kebudayaan yang dapat

dirangkapkan dengan salah satu jabatan. KPP berhak mengangkat anggota KPP dan membentuk departemen baru sesuai dengan kebutuhan.

Fungsi-Fungsi Struktur dalam Komite Pimpinan Pusat :

1. Ketua: berfungsi sebagai corong utama dalam melakukakan kerja Kampanye dan penggalangan Front ditingkat nasional

2. Sekretaris: Sebagai poros ideologi, politik dan organisasi secara nasional. Sekretaris adalah manager program yang berfungsi mengumpulkan data perkembangan politik dan organisasi, mensistematiskan kerja seluruh aparatus pengurus pusat

3. Departemen Agitasi dan Propaganda: Bertanggungjawab terhadap proses produksi koran organisasi. Menyusun dan membuat materi pendidikan. Menyelenggarakan pendidikan secara reguler.

4. Departemen Organisasi: Bertanggung jawab atas pembangunan dan kontrol terhadap wilayah–wilayah dan atau kota–kota yang telah terbangun struktur STN dan mengambil peluang-peluang perluasan struktur oraginsasi

5. Dana Usaha: Melakukan administrasi keuangan organisasi, mengutip pendapatan iuran anggota, mengadakan kegiatan produktif yang akan menambah keuangan organisasi.

6. Seksi Perempuan: Bertugas memasok bacaan dan diskusi–diskusi/pendidikan– pendidikan tentang perempuan, dan mendorong terbangunnya ormas perempuan.

7. Sesi Pemuda Tani: Bertugas memasok bacaan dan diskusi– diskusi/pendidikan–pendidikan tentang pemuda pedesaan yang progressif, dan mendorongnya sebagai salah satu pengerak organisasi massa tani.

8. Seksi Kebudayaan: Bertugas memasok bacaan dan diskusi–diskusi budaya dan mendorong terbangunnya jaringan kebudayaan nasional

9. Kolektif Hubungan Internasioanl: Tidak di jadikan departemen tersendiri tapi menjadi variable kerja tetap di pengurus pusat.

Konferensi Wilayah merupakan pembuat keputusan tertinggi tingkat propinsi. Konferensi Wilayah membahas Keputusan-keputusan badan diatasnya, Situasi Wilayah, Program dan Stratak Wilayah, pemilihan KPW. Konferensi Wilayah dihadiri oleh seluruh anggota di tingkat Wilayah. Konferensi Wilayah diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali. Penyelenggaraan Konferensi Wilayah dapat diusulkan minimal oleh setengah plus satu KPK atau diusulkan oleh KPW atas persetujuan KPP.

Komite Pimpinan Wilayah (KPW) : adalah pimpinan harian tingkat wilayah. KPW bertugas menjalankan keputusan-keputusan badan organisasi di atasnya dan hasil konferensi wilayah di tingkat Provinsi. KPW diangkat dan diberhentikan oleh Konferensi Wilayah atas persetujuan KPP. KPW terdiri dari: Ketua, Sekretaris dan Badan Koordinasi (BADKO). Struktur wilayah diisi maksimal 3 orang yang berfungsi sebagai :

1. Ketua : Berfungsi sebagai corong utama dalam melakukakan kerja Kampanye dan penggalangan Front tingkat propinsi

2. Sekretaris : Adalah poros organisasi di tingkat wilayah, dia bertugas sebagai manager program organisasi dan politik dan juga melakukan pengawasan terhadap proses radikalisasi.

Konferensi Kabupaten/Kota merupakan pembuat keputusan tertinggi tingkat kabupaten/kota. Konferensi kabupaten/kota membahas keputusan-keputusan badan diatasnya, situasi kabupaten/kota, program dan stratak kabupaten/kota, serta pemilihan Komite Pimpinan Kabupaten/Kota. Konferensi Kota dihadiri oleh seluruh anggota tingkat kota. Konferensi kota diselenggaraskan sekurang- kurangnya 6 (enam) bulan sekali. Penyelenggaraan Konferensi Kota dapat diusulkan minimal oleh 50%+1 KPD atau di usulkan oleh KPK dengan persetujuan KPW dan KPP.

Komite Pimpinan Kabupaten/Kota (KPK) :merupakan pimpinan harian tingkat kabupaten/kota. Tugas dan tanggung jawabnya adalah melaksankan keputusan- keputusan badan-badan organisasi di atasnya dan hasil konferensi kabupaten/kota. KPK terdiri dari: Ketua, Sekretaris, Departemen Agitasi dan Propaganda, Departemen Organisasi, Seksi perempuan, Seksi Pemuda Tani dan Seksi Kebudayaan dan Dana Usaha yang berfungsi:

1. Ketua: Sebagai juru kampanye dan pembangunan front tingkat kota

2. Sekretaris : bertugas sebagai manager program yang mengatur keseluruhan proses organisasi dan politik, mengawal proses radikalisasi baik yang terjadi di Desa ataupun posko

3. Dana Usaha : Mengatur keuangan organisasi dan membangun badan usaha tingkat kabupaten/kota serta menarik iuran anggota

4. Departemen Organisasi : Bertanggung jawab atas pengawasan terhadap pengurus desa dan posko-posko, rekutmen anggota, menangani perluasan desa-desa baru.

5. Departemen Pendidikan Bacaan : Bertanggungjawab terhadap proses distribusi koran organisasi. Pengadaan bahan-bahan bacaan. Mengagendakan pendidikan tingkat kabupaten/kota secara reguler.

6. Seksi Perempuan : adalah memastikan terjadinya pasokan bahan – bahan bacaan tentang perempuan, diskusi-diskusi perempuan dan mendorong terbangunnya ormas perempuan desa tingkat kabupaten/kota.

7. Sesi Pemuda Tani : Memastikan adanya bacaan dan diskusi– diskusi/pendidikan–pendidikan tentang pemuda pedesaan yang progressif, dan mendorongnya sebagai salah satu pengerak organisasi massa tani. 8. Seksi kebudayaan : Bertugas memasok bacaan dan diskusi–diskusi budaya

dan mendorong terbangunnya jaringan kebudayaan, baik berupa sanggar- sanggar ataupun kelompok-kelompok kesenian lainnya seperti teater tani dll

Dana Usaha, Seksi Perempuan, Seksi Pemuda Tani dan Seksi Budaya dapat di rangkap.

Konferensi Desa merupakan pembuat keputusan tertinggi tingkat Desa/Kelurahan. Konferensi Desa membahas membahas keputusan-keputusan badan diatasnya, situasi desa, program dan stratak tingkat desa, serta pemilihan KPD. Konferensi desa dihadiri oleh seluruh anggota STN tingkat Desa. Konferensi Desa diselenggarakan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali. Penyelenggaraan Konferensi Desa dapat diusulkan minimal oleh 50%+1 anggota KPD dan 50%+1 Kelompok Tani atas persetujuan KPK dan di ketahui oleh KPW dan KPP.

Komite Pimpinan Desa (KPD) : merupakan pimpinan harian tingkat desa. Tugas dan tanggung jawabnya adalah melaksankan keputusan-keputusan badan- badan organisasi di atasnya dan hasil konferensi desa. KPD terdiri dari Ketua, Sekretaris, Departemen Organisasi, Departemen Agitasi Propaganda. Unit Usaha, Seksi Perempuan, Seksi Pemuda Tani dan Seksi Budaya. Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah:

1. Ketua : sebagai juru kampanye dan pembangunan front tingkat desa

2. Sekretaris berfungsi sebagai manager program dan mengawasi proses radikalisasi tingkat desa

3. Departemen Organisasi: Bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kelompok-kelompok tani dan menangani perluasan kelompok tani lainnya. 4. Departemen Agitasi Propaganda: Bertanggungjawab terhadap proses

distribusi koran organisasi ditingkat Desa. Pengadaan bahan-bahan bacaan dan memfasilitasi agenda pendidikan tingkat desa secara reguler

5. Dana Usaha: Mengatur keuangan organisasi dan membangun koperasi produksi pertanian serta menarik iuran anggota.

6. Seksi Perempuan: Bertugas memastikan diskusi–diskusi tentang materi perempuan dan membentuk organisasi perempuan desa.

7. Sesi Pemuda Tani : Memastikan adanya bacaan dan diskusi– diskusi/pendidikan–pendidikan tentang pemuda pedesaan yang progressif, dan mendorongnya sebagai salah satu pengerak organisasi massa tani. 8. Seksi Kebudayaan : Bertugas memasok bacaan dan diskusi–diskusi

Unit Usaha, Seksi Perempuan, Seksi Pemuda Tani dan Seksi Budaya dapat di rangkap.

Kelompok Tani.

1. Alat perjuangan bagi para anggota kelompok tani untuk terpenuhinya hak- hak (terutama hak-hak ekonomi) anggotanya semisal (I) jaminan atas kepemilikan yang mengandung fungsi sosial, penguasaan dan pemakaian sumber-sumber agraria (ii) jaminan bagi peningkatan usaha produktif seperti jaminan bibit, pupuk murah, teknik bertani serta jaminan kredit dan sarana pendukung lainya (iii) jaminan atas distribusi usaha pertanian yang adil dan menguntungkan bagi (terutama bagi) anggota dan masyarakat lainnya yang menggantungkan hidupnya dari sumber-sumber agraria. 2. Menyelenggarakan pendidikan politik dan kursus-kursus pertanian bagi

anggota kelompok tani.

3. Menggalang “Logistik” dengan mengefektifkan iuran anggota 4. Struktur kelompok tani terdiri dari Ketua dan Sekretaris

Garis Tegas: adalah Hirarki Organisasi

Garis Putus-Putus: Sifatnya Koordinatif dan Influence

Komite Pimpinan Pusat Serikat Tani Nasional (KPP-STN) Periode 2006- 2008.

Berdasarkan hasil kongres IV STN tanggal 2-3 April 2006 di yogyakarta, sebagai berikut:

Sekretaris : Istiqomah S. Fil. Dept. Agitasi Propaganda : Wiwik Widjianarko. Dept. Organisasi : Freddy Tambunan S.Sos.

Komite Pimpinan Wilayah Serikat Tani Nasional Sumatera Utara (KPW STN-SU) Periode 2007-2009.

Berdasarkan hasil Konferensi Wilayah II STN-SUMUT tanggal 26-27 Mei 2007 di Pematang Siantar, sebagai berikut:

Ketua : Mangiring Parulian Sinaga. Sekretaris : Randy Syahrijal.

Badan Koordinasi : Surung Hutagaol.

Komite Pimpinan Desa Serikat Tani Nasional Pematang Lalang (KPD- STN) Periode 2007-2009.

Berdasarkan hasil Konferensi Desa, pada tanggal 8 Desember 2006 di Pematang Lalang, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, sebagai berikut:

Ketua : M. Rumapea.

Sekretaris : Rondauli Sinaga. Dana Dan Usaha : M. Nadeak. Koodinator Dusun I : J. Sinaga.

Koordinator Dusun II : Master Tampubolon. Koordinator Dusun III: Abel Lumban Raja.

Seksi Perempuan : Op. Ridwan Br. Manurung (koordinator). : N. Anita R. Br. Tambunan (Staff Koordinator). Seksi Kebudayaan : N. Saut Br. Sinaga (Koordinator)

: Ekson Br. Sinaga.