KISI-KISI INSTRUMEN
STUDI KOMPARASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMA N 1 YOGYAKARTA DAN SMA N 8 YOGYAKARTA
Sumber : Bp. Rudy Prakanto, M.Eng Waktu : 08.00 wib Hari, tanggal : Sabtu, 16 April 2016 Tempat : R. Kepsek
No Aspek yang
ditanyakan
Pertanyaan Jawaban
1. Komunikasi 1. Bagaimana sosialisasi tentang kurikulum 2013 di sekolah?
“ya berjalan baik lewat workshop, setiap tahun baik awal tahun pelajaran maupun tahun akhir pelajaran selalu di workshop tentang Kurikulum 2013, gitu.”
2. Apa saja yang
dipersiapkan sekolah dalam
mengimplementasikan kurikulum 2013?
“yang disiapkan adalah kita membuat KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang sesuai dengan Kurikulum 2013 dan
juga member kesempatan kepada seluruh siswa untuk mempelajari KI dan KD yang sudah ada dari guru. Yang ketiga guru mempersiapkan perangkat
163
pembelajaran di akhir tahun pelajaran untuk ajaran yang baru, meliputi Prota (Program Tahunan), Prosem (Program Semester), dan juga RPP serta ulangan-ulangan harian yang terkait dengan kisi-kisi soal .”
3. Bagaimana bentuk kerja sama antara kepala sekolah dan guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013? “bentuk kerjasamanya ya bahwa Kepala Sekolah melakukan supervisi, kemudian supervisi akademik maupun supervisi manajerial. Supervisi akademik adalah supervisi yang dilakukan oleh Kepala
Sekolah untuk melihat kesiapan, kemudian pelaksanaan maupun tindak lanjut dari apa yang dilakukan dalam proses pembelajaran di kelasnya masing-masing sesuai dengan mata pelajarannya dan sesuai dengan pokok bahasan yang sudah
164
disiapkan, yang itu berpedoman pada rencana pelaksana pembelajaran (RPP) dari masing-masing guru. Kemudian Kepala Sekolah melakukan istilahnya tindak lanjut dari kekurangan maupun kelebihan yang sudah ada guru masing-masing. Itu cara kita untuk itu. Kemudian supervisi manajerial adalah supervisi yang dilakukan oleh Kepala
Sekolah untuk pelaksanaan secara menyeluruh terhadap program-program yang
sudah disiapkan sekolah, dalam hal ini
berarti kita meninjau dari supervisi itu secara keseluruhan, baik dari penyiapan Kurikulum itu sendiri maupun pelaksanaan Kurikulum itu sendiri di SMA N 1.”
165
koordinasi antara kepala sekolah dan guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013? rapat sosialisasi, dilakukan secara periodik .” 5. Dalam mengimplementasikan kurikulum 2013, apakah pihak sekolah melibatkan pihak-pihak lain dari luar sekolah untuk membantu
kelancaran dalam mengimplementasikan
kurikulum 2013?
“ya..ya..ya..selalu dalam workshop selalu melibatkan narasumber dari UNY, dari LPMP, maupun dari pengawas dan juga kepala dinas yang merupakan eeh, mekanisme standar untuk bagaimana Kurikulum 2013 itu berjalan sesuai dengan yang di amanatkan Kementrian. Kemudian kita melibatkan induk cluster yang disana memiliki instruktur nasional atau insturktur tingkat provinsi. Dan juga narasumber nasional. Kemudian SMA N 1 juga bapak ibu gurunya mengikuti pelatihan di PPPPTK (Pusat Pendidikan Pelatihan Tenaga Kependidikan) yang bisa matematika bisa seni dan itu ada di
166
seluruh Indonesia dibawah Dirjen Guru dan Kependidikan.”
6. Apakah anda sebagai
kepala sekolah menginstruksikan suatu
hal dalam baik dari segi persiapan, pelaksanaan, kegiatan akhir dan juga evaluasi pembelajaran?
“lha iya lah, lha tadi sudah supervisi dan lain lain itu kemudina kita meminta Bapak Ibu guru mengesahkan perangkat
pembelajarannya
sebelum proses pembelajaran itu berjalan di setiap tahun ajaran, kan. Itu standar untuk Bapak Ibu guru memulai untuk melakukan aktifitas pembelajaran.
Kemudian di SMA 1 juga ada aktifitas MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) itu MGMP internal di SMA Negeri 1 setiap hari mereka punya jadwal pertemuan untuk membahas apa yang terjadi di SMA 1 sekaligus bagaimana proses belajar berjalan.”
167
7. Menurut anda, apakah
dengan adanya kurikulum 2013 ini mampu meningkatkan efektifitas kegiatan belajar mengajar di sekolah?
“ya kalau dari sisi filosofinya iya, ada 5 M, standar untuk pendekatan saintifik yang itu intinya adalah membuat anak menjadi aktif, student-center, dan tidak menjadikan guru mendominasi dalam proses pembelajaran, sehingga
istilahnya anak belajar
sesuai dengan kebutuhannya dan maju
sesuai dengan kemampuannya.”
2. Sumberdaya 8. Bagaimana upaya anda menyiapkan sarana dan prasarana sebagai pendukung berhasilnya implementasi kurikulum 2013?
“sarana prasarana disiapkan sejak awal, pada saat penyusuna APBS yang itu dilakukan secara menyeluruh dari seluruh Waka, disesuaikan dengan kebutuhan mereka baik itu Waka Kurikulum, Waka Humas, Waka Kesiswaan, Waka Sarpras, dan Waka Litbang, sehingga itu sesuai dengan apa yang dilakukan. Contoh
168
pembelian buku untuk Kurikulum 2013 itu dianggarkan, baik dari BOS, BOSDA, maupun BOP yang itu merupakan anggaran yang diijinkan untuk proses penyiapan Kurikulum 2013. Kemudian pengadaan workshop dan alat-alat laboratorium itu juga bisa dilakukan melalui penganggaran melalui APBS (Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah).”
9. Bagaimana cara anda dalam menggerakkan dan menyeleraskan sumber daya pendidikan yang
tersedia dalam menerapkan kurikulum
2013?
“ya dalam briefing, setiap senin kita melakukan proses penguatannya,
kemudian dalam rapat-rapat dinas kita juga melakukan satu proses sinkronisasi terhadap apa yang dilakukan oleh Bapak Ibu guru kemudian dalam supervisi akademik yang itu dilakukan secara personal di
169
setiap guru yang dibantu oleh guru senior kita juga melihat
sinkronisasi dan efektifitas dari itu. Dan
juga dalam aktifitas PKG (Penilaian Kinerja Guru) itu didalamnya juga ada satu mekanisme untuk bagaimana kita mendeteksi Kurikulum
2013.” 10.Apakah sarana dan
prasarana yang ada sudah memadai untuk proses pembelajaran?
“sudah sangat memadai, sip.”
11.Menurut anda, apakah kurikulum 2013 yang disusun disesuaikan dengan kebutuhan siswa?
“Who iya, betul. Disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan sangat itu.”
12.Bagaimana partisipasi antar warga sekolah dalam
mengimplementasikan kurikulum 2013?
“hmmmm bagus, mereka semua saling kompak, karena memiliki pemikiran bahwa Kurikulum 2013 itu cara untuk menigkatkan kualitas pendidikan maupun bagaimana
menghebatkan dalam proses pembelajaran.
170
Karena inti dari pendidikan itu adalah bagaimana proses pembelajaran itu bisa berjalan dengan baik
dan terjadi pembelajaran yang
sesungguhnya dan itu dibutuhkan oleh siswa.” 13.Bagaimanakah kesiapan guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013?
“bagus, iya bagus. Di SMA 1 semua siap kaitan dengan itu dan
mereka sudah sesuaikan dengan RPP,
sesuai dengan yang ada di Permendikbud No. 65 atau No. 64 kaitan dengan bagaimana standar pengelolaan RPP dan disesuaikan dengan Permendikbud yang lain yang itu mendukung untuk dijalankannya
Kurikulum 2013. Dan juga di sistem penilaian No, 53 yang itu disesuaikan juga bagaimana cara dan proses penilaian yang ada di Kurikulum
171
2013.” 14.Apakah terdapat
hambatan yang dirasakan
guru dalam mengimplementasikan
kurikulum 2013? Hambatan yang seperti
apa?
“ada hambatannya juga, yang paling utama adalah eee di awal-awal itu dengan sistem penilaian yang sangat rumit. Mereka mengalami kesulitan karena harus menilai secara individual sesuai
dengan jumlah penilaian yang sangat
banyak, K1, K2, K3,
K4. Afektif, psikomotorik yang itu
kemudian diubah menjadi lebih simple di Permendikbud yang itu kembali ke standar yan diambil penilaian adalah untuk yang bersifat paling ekstrem dan bersifat rata-rata.”
15.Menurut anda,
bagaimana jalannya pelaksanaan
implementasi kurikulum 2013 yang telah berlangsung selama ini?
“secara riil, bagus. Anak menjadi sangat aktif dan guru menjadi memilik tantangan untuk dia mencoba untuk memiliki tingkat materi yang lebih luas dan juga pemahaman materi yang bagus.
172
Yang ketiga bagaimana
dia (siswa) mengimplementasi ke
kehidupan nyata, contextual learning, yang ada dimasyarakat dengan pembelajaran yang ada dikelas. Sehingga siswa memiliki kesesuaian kondisi nyata di lapangan, di lingkungan mereka dengan pembelajaran di kelas.” 16.Bagaimana menurut pendapat anda apabila
Kurikulum 2013 diimplementasikan secara
penuh nantinya?
“saya pikir itu menjadi hal yang sangat perlu dan harus segera, karena itu standar desasi yang seimbang dan sama untuk seluruh sekolah-sekolah di Indonesia. Karena kalau ada 2 kurikulum itu satu sisi akan menyulitkan dip roses penyamaan materi pelajaran. Disisi yang lain akan sulit juga untuk dilihat sebagai satu proses bagus yang mana dalam proses
173
pembelajaran itu. Karena masing-masing punya keunggulannya. Tapi ketika jaman itu harus berubah, maka
Kurikulum itu merupakan satu jawaban yang menyiapkan anak-anak
ke masa depan. Maka sebaiknya segera dilakukan sinkronisasi untuk seluruh sekolah meggunakan
174
TRANSKIP WAWANCARA
STUDI KOMPARASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMA N 1 YOGYAKARTA DAN SMA N 8 YOGYAKARTA
Sumber : Bp. Munjid Nur Alamsyah, M.M Waktu : 09.00 wib Hari, tanggal : Senin, 28 Maret 2016 Tempat : R. Kepsek
No. Aspek yang ditanyakan Pertanyaan Jawaban 1. Komunikasi 1. Bagaimana sosialisasi
kurikulum 2013 di sekolah?
“ya..itu kita awali tahun 2013 ya mas ya..begitu ada informasi kita berikan pemahaman dulu, sekilas info bahwa sekolah kita akan dipakai untuk piloting project. Karena SMA 8 ini sekolah mantan RSBI. Yang kedua, eehh kita mesti menunggu saat itu iya tidaknya, kemudian setelah itu ada diklat di Jakarta. Kita yakinkan bahwa kita ditunjuk untuk eehh implementing project sebagai sekolah yang model pelaksanaan implementasi Kurikulum 2013, karena mantan RSBI. Terus kita mulai menyepahamkan
175
2. Apa saja yang dipersiapkan sekolah dalam
mengimplementasika n kurikulum 2013?
ada. Sekalipun saat itu bukunya belum ada. Terus yang paling pokok itu diketahui KDnya (Kompetensi Dasar), maka disitu kita bisa mencari materinya. Oh ya gitu. Boleh kita pahamkan bahwa materi tidak terfokus pada salah satu buku mungkin ada di kelas I eh kelas X, kelas XI atau kelas XII kita cari yang paling pas dengan KD itu mereka paham.”
” pertama sosialisasi, yang kedua itu mengkaji silabi yang ada setelah silabi ada kita coba tuangkan ke RPP, dengan begitu bisa diketahui tahapan-tahapan yang bisa dilakukan oleh guru. Maka saat itu timbul permasalahan belum terbiasanya menerapkan scientific approach, yang ketiga yaitu pada penilaian afektif, penilaian psikomotor yang belum terbiasa.
176
Soalnya itu baru muncul.”
3. Bagaimana bentuk kerja sama antara kepala sekolah dan
guru dalam mengimplementasika
n kurikulum 2013?
“dikita tugasnya itu motivasi, kemudian monitoring, kemudian mencari solusi bersama jika terdapat kesulitan dalam menerapkan kurikulum 2013.”
4. Bagaimana bentuk koordinasi antara kepala sekolah dan
guru dalam mengimplementasika
“itu ada briefing, ada rapat sosialisasi, dan ada pihak IHT (In-House Training) untuk mengimplementasikan
177
n kurikulum 2013? kurikulum 2013. Untuk In-House Training itu sama dengan penataran.” 5. Dalam
mengimplementasika n kurikulum 2013, apakah pihak sekolah melibatkan pihak-pihak lain dari luar
sekolah untuk membantu kelancaran
dalam
mengimplementasika n kurikulum 2013?
“yaa itu pengawas ya. Pengawas yang menjadi penghubung antara sekolah dengan instansi
terutama dinas pendidikan dalam hal ini.
Pengawas itu tugasnya sebagai pendamping kita di sekolah. Selain itu
juga bertugas memonitoring bersama
terkait dengan implementasi kurikulum
2013.” 6. Menurut anda, apakah
dengan adanya kurikulum 2013 ini mampu meningkatkan efektifitas kegiatan belajar mengajar di sekolah?
“kalo dalam waktu dekat ini saya kira belum, karena masih..masih belum terbiasanya dengan scientific approach, kemudian belum terkuasainya penilaian sikap dan keterampilan. Yang itu tentunya juga ada variasinya. Penilaian sama scientific approach. Kalo gak dimonitoring guru kembali ceramah gitu.”
178
2. Sumberdaya 7. Bagaimana upaya anda menyiapkan sarana dan prasarana sebagai pendukung berhasilnya
implementasi kurikulum 2013?
“kalo sarana sudah memadai tinggal masalah buku ya mas ya, yang kadang terlambat. Dengan pengertian yang buku wajib itu kan memakai dana BOS dari alokasi sana. Tapi untuk buku peminatan itu kewajiban orang tua peserta didik. Kami sudah menyediakan tapi terbatas tidak bisa untuk semua anak.”
8. Bagaimana cara anda dalam menggerakkan dan menyeleraskan sumber daya pendidikan yang tersedia dalam menerapkan kurikulum 2013?
“ya kita sering dengar pendapat, kemudian yang jelas perubahan yang terjadi harus dipahami. Intinya harus dilaksanakan. Yang kita pahamkan bahwa ini
adalah tuntutan pekerjaan yang terjadi.”
9. Apakah sarana dan prasarana yang ada sudah memadai untuk proses pembelajaran?
“ya yang jelas sudah memadai ya mas ya.”
10.Menurut anda, apakah kurikulum 2013 yang disusun disesuaikan dengan kebutuhan siswa? Seperti apa
“kalau Kurikulum 2013 itu untuk siswa yang menengah ke atas memang gak masalah ya. Bagus. Tapi kalau untuk
179
contohnya? SMA 8 masih oke, tapi sedikit agak-agak berat,
karena memang Kurikulum 2013 menuntut anak untuk mandiri terus dia (siswa) mencari, diskusi dan presentasi, kan seperti itu, benar, tapi bagus untuk kedepannya.
11.Bagaimana partisipasi antar warga sekolah dalam
mengimplementasika n kurikulum 2013?
“kalau untuk SMA 8 tidak masalah. Tapi kesulitan muncul di masih sampai sekarang di scientific approach sama di evaluasi dan penilaian.”
12.Bagaimanakah
kesiapan guru dalam mengimplementasika n kurikulum 2013?
“saya kira sudah siap karena kan ada berbagai pendampingan untuk guru, ada diklat, ada workshop, kemudian ada
claster (kelompok pelaksana guru untuk kurikulum 2013).”
13.Apakah terdapat hambatan yang dirasakan guru dalam mengimplementasika n kurikulum 2013? Hambatan yang seperti apa?
“ya tadi..yang jelas ada eehh scientific approach, yang kedua ada di media
yang dalam pembelajarannya harus
berbasis TIK. Yang
180
terbiasanya menilai siswa dalam sikap, keterampilan, kemudian berbagai macam cara evaluasi yang ada pada aturan Kurikulum 2013.” 3. Struktur Birokrasi 14.Secara umum,
bagaimana evaluasi yang dilakukan oleh sekolah mengenai kurikulum 2013 yang telah dilaksanakan?
“secara umum sudah berjalan dengan baik namun belum optimal.”
15.Apakah hasil evaluasi kurikulum bermanfaat bagi guru dan mampu meningkatkan
kualitas belajar mengajar?
“bermanfaat jelas, tapi kalau untuk meningkatkan kualitas kbm perlu waktu ya, karena mestinya itu yang dirubah oleh pemerintah itu adalah mindset guru dulu. Selama ini selama perubahan yang ada. Kurikulumnya dirubah tapi gurunya nggak
dirubah. Maka pelaksanaanya akan sama seperti yang dulu. Maka saya sering matur kepada pihak kementrian pendidikan itu, utamakan guru dulu. Karena ujung tombaknya diguru. Kalau guru Cuma sekali diklat
181
itu ya sudah, nggak ada apa-apanya, berarti kuasa ada di guru. Berikan pemahaman guru itu ibarat soko sehingga dia menguasai betul, saat ini kan enggak, yang menguasai hanya instrukturnya, gurunya kan tidak. Padahal yang melaksanakan siapa, guru.guru yakin melaksanakannya
biasa-biasa saja. Disuruh meningkatkan ya belum bisa, maka mestinya alokasi dana dan kegiatan yang banyak untuk guru. Merubah mindset guru itu sampai dia benar benar memahami secara betul apa yang ada di Kurikulum 2013. Yang sekarang kan masih mentah, di undang sekali-sekali dalam pelatihan Kurikulum 2013 itu ya belum optimal. Ya makssudnya ada program-program yang holistik menyeluruh
182
bagi guru. Ya diklat, ditungguin, dievaluasi, presentasi. Berarti ini kan ini mungkin tidak
lama-lama, guru diberikan program diklat
3 bulan. Dari membuat perencanaan, mengajar sampai evaluasi ditunggu dipahami betul, dia akan tahu polanya. Saat ini kan dia (guru) belum tau saat mengajar benar atau tidak. Nah itu. Berarti program masih ee banyak dana terserap itu ada di perubahan kurikulum bukan di gurunya. Mestinya, mikir saya paling banyak alokasi dana ke guru, karena kalau guru ini berubah, maka pendidikan juga berubah. Kalau guru meneng wae ya sudah..sama saja. Itu yang saya sering share. Berapa triliun habis untuk Kurikulum 2013. Maka alur kurikulumnya kalau gurunya nggak dirubah pengetahuannya,
183
dan keterampilannya yasudah sama saja. Kunci sukses implementasi Kurikulum 2013 hanya ada diguru, karena pokoknya tidak akan ada perubahan, jika guru tersebut tidak dirubah. Itu prinsipnya. Harus ada kegiatan atau program yang terencana untuk guru, sampai dia (guru) bisa mengajar dengan baik sesuai dengan Kurikulum 2013, katakanlah diberikan pelatihan, katakanlah real teaching, diundang sekian anak. Begitu mas.”
16.Bagaimana menurut pendapat anda apabila Kurikulum 2013 diimplementasikan
secara penuh nantinya?
“itu baik untuk dilaksanakan, ya. Namun
didalam proses implementasinya
tentunya juga tidak bisa mengesampingkan hal-hal yang mendasar. Agar proses implementasinya itu bisa berjalan dengan baik, evaluasi terkait dengan itu haruslah selalu dilakukan. Saya
184
rasa itu menjadi hal yang sangat pokok, ya.
185 Lampiran 6. Transkip Wawancara Guru
TRANSKIP WAWANCARA
STUDI KOMPARASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI