• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.15 Konsep Metode Pengumpulan Data

2.15.4 Studi Literatur

Studi literatur merupakan suatu teknik pengumpulan data atau analisis data dengan cara memperoleh informasi dari penelitian terdahulu, tanpa memperdulikan sebuah penelitian menggunakan data primer atau sekunder, apakah penelitian tersebut menggunakan penelitian lapangan, laboratorium atau museum (Nazir, 2009).

Sumber literatur yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur hasil dari penelitian yang berkaitan dengan sistem monitoring dengan memperhatikan kelebihan dan kekurangan berbagai aspek yang ada sehingga menjadi referensi dan bahan pertimbangan terhadap penelitian. Adapun literatur yang menjadi referensi penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Prianka Gandi. 2013. Configuration Management and PLM

International Journal of Engineering Research & Technology (IJRT).

Vol. 2 Issue 4 Appril 2013.

Penelitian ini menggambarkan keuntungan dalam

menggunakan konsep manajemen konfigurasi pada PLM (product

lifecycle management). Dalam menghasilkan kualitas kontrol yang

lebih baik pada proses rekayasa produk pada sector aerospace dan otomotif serta dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan pada saat kesalahan desain yang diaplikasikan pada proses inisiasi proyek.

Manajemen Konfigurasi biasanya erat kaitanya dengan Konfigurasi jaringan IT dan sangat berbeda subjek-nya. Manajemen

Konfigurasi menjadi semakin populer dengan Teknik dan Proses manufaktur dan tidak lain adalah untuk menugaskan dari efektivitas dengan rentang spesifik dan domain untuk produk rekayasa. konfigurasi semakin banyak industri yang ada untuk melihat kegunaannya untuk menekan biaya yang dikeluarkan dan manajemen konfigurasi menggunakannya agar mencapai akar produk yang superior. Tujuan dari masadepan CM adalah untuk menetapkan kebijakan CM optimal yang dapat memaksimalkan keluaran produk

Tabel 2.7 Hasil Penelitian Sejenis (1)

Masalah Solusi

Membahas penerapan fungsi

manajemen konfigurasi dengan

product lifecycle management

(PLM) pada jenis industri

aerospace dan otomotif.

Solusi yang dihasilkan adalah

dengan menerapan configuration

management (CM) dapat

menimimalisir kesalahan yang

terjadi dalam proses perancangan

rekayasa suatu produk, dan

mengurangi biaya yang mungkin dikeluarkan pada proses pembuatan suatu produk.

Kelebihan Kekurangan

Penerapan manajemen konfigurasi memberikan kualitas yang baik akan suatu produk. Karena proses

manajemen konfigurasi

memberikan penekanan kualitas dari tahap desain produk sampai dengan produk tersebut jadi.

Tidak dijelaskan secara detail mengenai perbedaan aturan operasi

dalam sebuah configuration

management (CM), terkait studi

case untuk perusahaan aerospace &

otomotif serta hubunganya dengan

Manajemen konfigurasi merekam semua kejadian yang terjadi dengan produk tersebut, misalnya terjadi perubahan, dan kejadian-kejadian lainnya, sehingga manjadi suatu produk yang berkualitas.

(PLM)

2. Mayang, Kinanti. 2010. Penerapan Best Pratice ITSM Dalam Proses

Improvement IT Configuration Management Pada SMU Don Bosco

Pondok Indah. Magister Thesis. Binus.

Penelitian ini membahas penerapan configuration management

untuk tercapainya IT service management (ITSM). Diharapkan dengan

dijalankan adanya peningkatan dalam proses kerja yang lebih teratur yang dapat dilakukan oleh setiap karyawan seperti dari para guru yaitu dapat melakukan grading atau memasukan nilai para murid dan juga bahan materi yang akan diberikan ketika mengajar kedalam suatu sistem, kemudian dari pihak karyawan operasional dapat memasukkan program kerja dan reporting dan dari sisi murid mereka dapat melihat langsung materi belajar dan nilai mereka bersama orang tua mereka. Dan juga dapat melakukan proses konfigurasi didalam bagian IT Support yang selama ini tidak pernah ada.

Tabel 2.8 Hasil Penelitian Sejenis (2)

Masalah Solusi

Permasalahan yang dihadapi pada penelitian ini adalah pada SMU

Melakukan penerapan metode ITSM dengan menggunakan

Don Bosco tidak adanya prosedur untuk melakukan proses konfigurasi manajemen terhadap hardware, software yang digunakan, disebabkan kurang memperhatikan sisi teknologi dan ahli IT.

framework ITIL V3. Penerapan yang digunakan yaitu configuration management dengan incident management

Kelebihan Kekurangan

Dalam penerapan yang digunakan menggunakan framework ITIL. Menggunakan (GAP Analisis), Goal Question Metrics (GQM)

Pembahasan kurang jelas antara hubungan (configuration management & incident management) dengan penerapan proses administrasi sekolah (penilaian, program kerja, materi ajar, dll).

3. Liu Ying, et al. 2009. Key Issuses for Implementing Configuration

Management. International Symposium and Application. Proceding.

Penelitian ini membahas kunci untuk membangun manajemen konfigurasi dalam suatu organisasi. Peran RACI matriks dan teknologi

sebagai pedoman IT service management. Dengan

mengimplementasikan CM. RACI Matriks merupakan penugasan (posisi) yang dibebankan untuk menyelesaikan suatu aktifitas

(Responsible, Accountable, Consulted, dan Informed). Pada penelitian

tersebut dijelaskan user yang bertanggung jawab atas suatu wewenang dalam manajemen konfigurasi.

Tabel 2.9 Hasil Penelitian Sejenis (3)

Masalah Solusi

Banyak manager pada perusahaan kurang memperhatikan hal dalam pengelolaan data, seperti item, bill of material, routing, karena mereka pikir isu-isu tersebut tidak memiliki kesulitan teknis

menyarankan fungsi manajemen konfigurasi terpusat untuk mendukung dan mempertahankan CMDB perusahaan yang luas sehingga CMDB berisi semua informasi tentang lingkungan IT dan seakurat mungkin.

Kelebihan Kekurangan

Penerapan konsep proses CMDB melalui kebijakan, aturan dan tanggung jawab melalui pengukuran RACI matriks.

Tidak dijelaskan bagaimana

penerapnnya / implementasi

nantinya kedalam suatu sistem.

4. Aleksandar Aleksic, et al. 2010. Configuration Management and ICT : A Case Study of Improving Quality of Process by System Virtualization. 4th International Quality Conference May 19th 2010. Center for Quality, Faculty of Mechanical Engineering, University of Kragujevac.

Pada makalah ini yang dibahas adalah studi kasus tentang menimbang suatu perubahan pada perusahaan perbankan, pelayanan yang melibatkan perubahan perangkat keras (hardware) dan konfigurasi perangkat lunak (software). Satu fingsi yang utama dari manajemen konfigurasi adalah untuk mengelola data integeritas dan memberikan akurasi data ketika dibutuhkan

Studi kasus dikembangkan dalam kerjasama dengan Bank Credy. Tim dengan fakultas mengambil bagian dalam studi kelayakan dilakukan untuk perubahan lengkap hardware dan software hasil yang hasilnya digunakan di kemudian bekerja untuk mendapatkan pekerjaan yang berhasil diselesaikan. The Credy tim manajemen bank yang telah menemukan bahwa konfigurasi hardware mereka dengan klaster berbasis layanan perangkat lunak tidak dapat memenuhi permintaan konsumen dan tren pasar. Hal ini terkait dengan peningkatan keamanan dan kecepatan pengolahan data dengan layanan pelanggan yang berkembang baru yang diberikan.

Tabel 2.10 Hasil Penelitian Sejenis (4)

Masalah Solusi

Membahas suatu perubahan pada perusahaan perbankan, pelayanan yang melibatkan perubahan perangkat keras (hardware) dan konfigurasi perangkat lunak (software). Studi kasus dikembangkan dengan Bank Credy. Tim menemukan bahwa konfigurasi hardware mereka dengan klaster berbasis layanan perangkat lunak tidak dapat memenuhi permintaan konsumen dan tren pasar. Hal ini terkait dengan peningkatan keamanan dan kecepatan pengolahan data dengan layanan

Semua entitas sistem informasi lama yang disurvei pada Manajemen Konfigurasi meta database, dan dilakukan dengan entitas sistem informasi baru. Semua proposisi dibuat dalam satu langkah, sehingga tidak ada masalah yang berkaitan dengan daftar dokumen yang relevan dan hubungan timbal balik mereka, dan implementasi dilakukan. Tidak ada keterlambatan atau kegagalan karena instalasi paralel dari sistem informasi baru. Maksimum penggunaan alat dan proses yang

pelanggan yang berkembang baru yang diberikan.

ada telah.

Kelebihan Kekurangan

Menjelaskan cukup detail perihal tahap pengembanagan mulai dari identifikasi rencana, sampai dengan audit konfigurasi.

sistem usulan menitik beratkan pengembangan hardware & software.

Belum dijelaskan secara lebih detail proses terkait lainnya dalam CM yang digunakan.

5. Masasi Iizuka. 2006. Request and Main Problems Regarding

Configuration Management in Open System Development Management in Short Term, Congested Developments. FUJITSU Sci. Tech. J.,42,3, p356-363.

Untuk mengatasi perubahan lingkungan bisnis secara drastis, perusahaan sangat fokus pada cara untuk mencapai kecepatan yang berorientasi manajemen, meningkatkan efisiensi manajemen, dan mengurangi biaya, bahkan pada pengembangan sistem mereka. Untuk membantu mereka mendapatkan tujuan ini, IT menjadi lebih terbuka dan memperluas jangkauan aplikasi.

Paper yang dibahas oleh Masashi Lizuka, menggambarkan model manajemen konfigurasi yang telah dibangun oleh Fujitsu. Dengan perubahan lingkungan bisnis, ICT sudah bergerak kearah open source dan pada area teknologi sudah menjadi lebih luas dan secara signifikan komleks. Paper ini menjelaskan syarat yang dibutuhkan

dalam manajemen konfigurasi dan model yang disarankan untuk mendatangkan beberapa masalah seperti pengeluaran pengeluaran, improvisasi, hubungan dengan konsumen, operasi pada kondisi stabil dengan kualitas teknologi informasi, dll.

Kesimpulan pada paper tersebut menggambarkan tantangan terhadap manajemen konfigurasi terkait arsitektur perubahan sekarang ini, pengenalan model maajemen konfigurasi yang didibuat fujitshu sebagai suatu solusi sejalan dengan interoperasi organic dengan software manajemen konfigurasi yang dibuat oleh fujitsu.

Tabel 2.11 Hasil Penelitian Sejenis (5)

Masalah Solusi

Untuk menghadapi kondisi perubahan lingkungan bisnis secara drastis, perusahaan Fujitsu sangat fokus pada cara untuk mencapai kecepatan yang berorientasi manajemen, meningkatkan efisiensi manajemen, dan mengurangi biaya, pada pengembangan sistem mereka.

Menggambarkan model manajemen konfigurasi yang telah dibangun oleh Fujitsu. Dengan perubahan lingkungan bisnis, ICT sudah bergerak kearah open source dan pada area teknologi sudah menjadi lebih luas dan secara siknifikan kompleks. Paper ini menjelaskan syarat yang dibutuhkan dalam manajemen konfigurasi dan model

yang disarankan untuk

mendatangkan beberapa masalah seperti pengeluaran pengeluaran, improvisasi, hubungan dengan konsumen, operasi pada kondisi stabil dengan kualitas teknologi

informasi, dll.

Kelebihan Kekurangan

Pengenalan model maajemen konfigurasi yang didibuat fujitsu sebagai suatu solusi. Untuk mengatasi tuntutan perubahan kebutuhan manajemen dalam cepatnya perubahan yang dinginkan oleh konsumen. Fujitsu dan konsumen dapat dengan cepat melakukan konstruksi dan kesatabilan operasional, kualitas teknologi informasi yang baik.

87

Dokumen terkait