• Tidak ada hasil yang ditemukan

Suevey Inventarisasi Jalan .1 Koridor Lahewa – Gunung Sitoli

PRESENTASI DATA

4.2 Suevey Inventarisasi Jalan .1 Koridor Lahewa – Gunung Sitoli

4.2.1.1 Kondisi Badan Jalan

Ruas jalan Lahewa – Sawo – Tuhemberua - Gunung Sitoli merupakan bagian ruas jalan propinsi. Pada studi kelayakan ini, ruas jalan tersebut dikelompokan kedalam bagian Jalan Lintas Timur Pulau Nias, menghubungkan kecamatan Lahewa, Lotu, Sawo dan kecamatan Gunung Sitoli dengan panjang ± 87 km. Sepanjang koridor ini kondisi konstruksi badan jalan pada umumnya kurang baik.

Koridor Lahewa – Gunung Sitoli dengan Nomor Link 079 ini, terbagi menjadi dua sub-link sebagai berikut:

Sub-Link 079.1 : Gunung Sitoli – Tuhemberua Sub-Link 079.2 : Tuhemberua – Lahewa

Sedangkan Sub-Link 079.3 (Lahewa-Afulu), dalam studi ini dikategorikan sebagai bagian dari Jalan Lintas Barat Pulau Nias.

Dari hasil survey kondisi jalan yang telah dilakukan pada koridor Lahewa – Gunung Sitoli tersebut di atas (Km 0+000 dari Gunung Sitoli), dapat diuraikan hal-hal sebagai berikut: 1. Sub-Link 079.1: G. Sitoli – Tuhemberua (KM O+000 – 35+000)

• Km 0+000 s/d Km 4+500: Lapis permukaan Hot Mix baru/baik dengan lebar bervariasi antara 6,0 sampai dengan 7,0 meter. Posisi jalan termasuk dalam wilayah kota Gunung Sitoli, sehingga kiri/kanan jalan ditempati bangunan-bangunan, mulai dari perkantoran (termasuk Pelabuhan Gunung Sitoli), pertokoan dan rumah-rumah penduduk. Alinyemen vertikal jalan relatif datar (0, -7%) Ujung ruas jalan adalah sambungan/peralihan antara Lapis permukaan Hot Mix (lebar 6,0 m) dengan Lapen (lebar 4,7 m).

• Km 4+500 s/d Km 17+000: Lapis Permukaan Lapen, kondisi baik, lebar antara 4,0 sampai dengan 4,7 meter. Lebar bahu kiri/kanan bervariasi antara 0,5 sampai dengan 1,2 meter. Kiri/kanan jalan adalah perkampungan, kebun kelapa, coklat. Alinyemen vertikal jalan relatif datar.

• Km 17+000 s/d Km 21+000: Lapis Permukaan Lapen, kondisi rusak, lebar 4,0 meter. Lebar bahu kiri/kanan bervariasi antara 0,5 sampai dengan 1,2 meter. Kiri/kanan jalan adalah perkampungan, kebun kelapa, coklat. Alinyemen vertikal jalan relatif datar. Ujung ruas jalan adalah persimpangan antara jalan arah Tuhemberua dengan jalan Kabupaten arah Lotu.

• Km 21+000 s/d Km 35+000: Lapis Permukaan Lapen, kondisi baik dan rusak (sedang dalam perbaikan), lebar antara 3,5 sampai dengan 4,0 meter. Lebar bahu kiri/kanan bervariasi antara 0,5 sampai dengan 1,2 meter. Kiri/kanan jalan adalah perkampungan, kebun kelapa, coklat. Alinyemen vertikal jalan relatif datar. Diujung ruas jalan sebelah kanan terdapat pasar Tuhemberua.

2. Sub-Link 079.2: Tuhemberua – Lahewa (KM 35+000 – 87+000)

• Km 35+000 s/d Km 39+000: Lapis permukaan Lapen, bagus, lebar bervariasi antara 3,5 sampai dengan 3,9 meter. Kiri/kanan jalan ditempati pasar, rumah/perkampungan, kebun. Alinyemen vertikal jalan relatif datar.

• Km 39+000 s/d Km 87+000: Lapis permukaan Lapen, kondisi rusak ringan/berat, lebar antara 3,0 sampai dengan 3,5 meter. Lebar bahu kiri/kanan bervariasi antara 0,0 sampai dengan 1,2 meter. Kiri/kanan jalan adalah perkampungan, kebun kelapa, coklat. Alinyemen vertikal jalan relatif cukup baik.

4.2.1.2 Jenis Perkerasan

Dari hasil pengamatan secara visual, jenis perkerasan yang terdapat di sepanjang ruas jalan ini adalah perkerasan lentur/aspal yang terdiri dari konstruksi aggegate sub base dan base dengan lapis permukaan Lapen. Terlihat retak-retak permukaan dan lubang-lubang pada permukaan badan jalan.

4.2.2 Koridor Gunung Sitoli – Teluk Dalam 4.2.2.1 Kondisi Badan Jalan

Koridor Gunung Sitoli – Teluk Dalam merupakan ruas jalan propinsi yang merupakan lintas timur nias yang menghubungkan ibu Kota kabupaten Nias dengan Kabupaten Nias Selatan (Teluk Dalam). Panjang ruas jalan ini adalah ± 108 km, dengan peranannya sebagai jalan arteri.

Koridor Gunung Sitoli – Teluk Dalam (Lintas Timur) dengan Nomor Link 075 ini, terbagi menjadi tiga sub-link sebagai berikut:

Sub-Link 075.1 : Gunung Sitoli – Tetehosi Sub-Link 075.2 : Tetehosi – Lahusa Sub-Link 075.3 : Lahusa – Teluk Dalam

Dari hasil survey kondisi jalan yang telah dilakukan pada koridor jalan tersebut di atas (Km 0+000 dari Gunung Sitoli), dapat diuraikan hal-hal sebagai berikut:

1. Sub-Link 075.1: Gunung Sitoli – Tetehosi (KM O+000 – 39+000)

• Km 0+000 s/d Km 3+000: Lapis permukaan Hot Mix baru/baik dengan lebar bervariasi antara 5,0 sampai dengan 7,0 meter. Posisi jalan termasuk dalam wilayah kota Gunung Sitoli, sehingga kiri/kanan jalan ditempati bangunan-bangunan, mulai dari perkantoran, pertokoan dan rumah-rumah penduduk. Alinyemen vertikal jalan relatif datar Ujung ruas jalan adalah sambungan/peralihan antara Lapis permukaan Hot Mix dengan Lapen.

• Km 3+000 s/d Km 7+500: Lapis Permukaan Lapen, kondisi baik, lebar antara 4,0 sampai dengan 5,0 meter. Lebar bahu kiri/kanan bervariasi antara 1,0 sampai dengan 1,5 meter. Kiri/kanan jalan adalah perkampungan, kebun/kebun kelapa. Alinyemen vertikal jalan relatif datar. Kurang-lebih pada Km 6+000 (Miga/kota kecamatan), terdapat simpang tiga arah ke Tetehosi dan arah ke Lolowau/Teluk Dalam (Koridor Tengah).

• Km 7+500 s/d Km 16+000: Lapis Permukaan Lapen, kondisi secara umum baik, lebar antara 4,0 sampai dengan 4,5 meter. Kiri/kanan jalan adalah laut, perkampungan, kebun/kebun kelapa. Alinyemen vertikal jalan relatif datar Pada Km 7+500 s/d ±7+950, jalan melalui pinggir pantai dengan kiri jalan adalah laut dan kanan jalan adalah tebing/bukit cadas terjal, tidak ada bahu. Kondisi jalan lubang-lubang, Alinyemen vertical memiliki grid antara 2-6%.

• Km 16+000 s/d Km 18+000: Lapis Permukaan Lapen, kondisi rusak/lubang-lubang, lebar 4,0 meter. Lebar bahu kiri/kanan bervariasi antara 0,0 sampai dengan 1,2 meter. Kiri/kanan jalan adalah rumah, kebun kelapa. Alinyemen vertikal jalan relatif datar. • Km 18+000 s/d Km 20+000: Lapis Permukaan Lapen, kondisi baik, lebar 4,0 meter.

Lebar bahu kiri/kanan bervariasi antara 0,0 sampai dengan 1,2 meter. Kiri/kanan jalan adalah rumah, kebun kelapa. Alinyemen vertikal jalan relatif datar.

• Km 20+000 s/d Km 30+500: Lapis Permukaan Lapen, kondisi rusak/lubang-lubang, lebar 4,0 meter, tidak ada bahu. Kiri/kanan jalan adalah rumah, kebun kelapa, bukit. Alinyemen vertikal jalan relatif datar.

• Km 30+500 s/d Km 36+000: Lapis Permukaan Hot Mix baru/baik, lebar 4,0 meter. Lebar bahu kiri/kanan bervariasi antara 0,8 sampai dengan 1,2 meter. Kiri/kanan jalan adalah rumah, kebun, kebun kelapa. Alinyemen vertikal jalan relatif datar/baik (grid antara 1%-7%). Diujung ruas jalan ini terdapat Jembatan Gawo (rangka baja) dengan kondisi salah satu pilarnya roboh akibat gempa.

• Km 36+000 s/d Km 39+000: Lapis Permukaan Lapen, kondisi rusak/lubang-lubang, lebar 4,0 meter, Lebar bahu kiri/kanan bervariasi antara 0,0 sampai dengan 1,2 meter. Kiri/kanan jalan adalah rumah, kebun, kebun kelapa. Alinyemen vertikal jalan relatif datar. Menjelang akhir ruas jalan ini, lapis Permukaan Hot Mix baru/baik, lebar 4,0 meter.

2. Sub-Link 075.2: Tetehosi – Lahusa (KM 39+000 – 82+000)

Dominasi lapis permukaan Hot Mix baru/baik, lebar 4,0 meter. Lebar bahu kiri/kanan bervariasi antara 0,8 sampai dengan 1,2 meter. Kiri/kanan jalan adalah perkampungan, pasar, kebun (pisang, kopi kelapa), sawah. Alinyemen vertikal jalan relatif datar.

3. Sub-Link 075.3: Lahusa – Teluk Dalam (KM 82+000 – 118+000)

• Km 82+000 s/d Km 108+000: Dominasi lapis permukaan Hot Mix baru/baik, lebar 5,0 meter. Lebar bahu kiri/kanan bervariasi antara 0,0 sampai dengan 1,0 meter. Kiri/kanan jalan adalah laut, kebun. tebing. Trace jalan melalui kaki bukit, berkelok-kelok dengan grid 4-8%.

• Km 108+000 s/d Km 118+000 (Tugu Kota Teluk Dalam): Lapis Permukaan Lapen, kondisi baik, lebar antara 4,0 sampai dengan 5,0 meter. Lebar bahu kiri/kanan bervariasi antara 1,0 sampai dengan 1,5 meter. Kiri/kanan jalan adalah perkampungan, kebun/kebun kelapa, rumah, pertokoan. Alinyemen vertikal jalan relatif datar.

4.2.2.2 Jenis Perkerasan

Dari hasil pengamatan secara visual, jenis perkerasan yang terdapat di sepanjang ruas jalan ini adalah perkerasan lentur/aspal yang terdiri dari konstruksi aggegate sub base dan base dengan lapis permukaan Lapen dan pada beberapa segmen terlihat lapis permukaan Hot Mix baru.

4.2.3 Koridor Miga Km6 – Lolowau 4.2.3.1 Kondisi Badan Jalan

Untuk ruas jalan Gunung Sitoli Km 6 (Miga) - Lolowau Km 65 (Nomor Link 076) merupakan ruas jalan lintas tengah Nias yang menghubungi lintas Barat Nias dengan lintas Timur Nias. Trase badan jalan melintasi daerah perbukitan, banyak terlihat pada badan jalan terjadi longsoran yang cukup membahayakan pemakai jalan bila tidak segera diatasi. Penanganan saat ini hanya sebatas pemasangan beronjong sebagai penahan tanah. Panjang ruas jalan ini berdasarkan patok Km yang ada 59 Km.

Dari hasil survey kondisi jalan yang telah dilakukan pada koridor jalan tersebut di atas, dapat diuraikan hal-hal sebagai berikut:

• Lapis permukaan Lapen dengan kondisi secara keseluruhan cukup bagus, lebar bervariasi antara 3,5 sampai dengan 4,0 meter.

• Trase jalan pada koridor ini secara keseluruhan terletak di kaki bukit, berkelok-kelok tajam dan pada beberapa segmen jalan dijumpai tanjakan tinggi/turunan tajam (grid >10%). Perlu perbaikan alinyemen vertical dan horizontal sehingga memenuhi persyaratan geometrik.

• Pada umumnya posisi oprit jembatan tidak sesuai dengan persyaratan geometrik.

• Dibeberapa lokasi banyak ditemukan longsoran, baik pada tebing, bahu jalan, saluran samping/drainase maupun badan jalan. Terkesan penyebabnya adalah disamping tanah disekitarnya labil/mudah longsor juga karena sistem drainase yang kurang baik

4.2.3.2 Jenis Perkerasan

Dari hasil pengamatan secara visual jenis perkerasan yang terdapat sepanjang ruas jalan ini adalah perkerasan lentur/aspal yang terdiri dari konstruksi aggegate sub base dan base dengan lapis permukaan Lapen dengan lebar perkerasan bervariasi 3,8 m - 4 m. Pada saat survey kondisi perkerasan badan jalan masih cukup baik. cukup banyak retak-retak permukaan dan lubang-lubang pada permukaan badan jalan.

4.2.4 Koridor Lahewa - Afulu

Koridor Lahewa – Afulu (Nomor Link 079.3) dalam studi ini dikategorikan sebagai bagian dari Jalan Lintas Barat Nias (Lahewa – Afulu – Sirombu – Lolowau – Teluk Dalam). Panjang jalan koridor ini ± 22,0 Km, sebagian jalan (±13 Km) telah diperbaiki.

4.2.5 Koridor Afulu - Sirombu

Koridor Afulu – Sirombu (Nomor Link 103) dalam studi ini dikategorikan sebagai bagian dari Jalan Lintas Barat Nias (Lahewa – Afulu – Sirombu – Lolowau – Teluk Dalam). Panjang jalan koridor ini belum terukur, diperkirakan 40 Km lebih, belum ada badan jalan (masih jalan setapak).

4.2.6 Koridor Sirombu – Lolowau

Koridor Sirombu – Lolowau (Nomor Link 078) dalam studi ini dikategorikan sebagai bagian dari Jalan Lintas Barat Nias (Lahewa – Afulu – Sirombu – Lolowau – Teluk Dalam). Panjang jalan koridor ini ± 25 Km, secara keseluruhan kondisi jalan koridor ini rusak berat.

4.2.7 Koridor Lolowau – Teluk Dalam

Koridor Lolowau – Teluk Dalam (Nomor Link 077) dalam studi ini dikategorikan sebagai bagian dari Jalan Lintas Barat Nias (Lahewa – Afulu – Sirombu – Lolowau – Teluk Dalam). Panjang jalan koridor ini ± 63 Km, secara keseluruhan kondisi jalan koridor ini rusak, dibeberapa segmen jala telah dan sedang diperbaiki.

Daftar ruas jalan Propinsi dan Jembatan di Pulau Nias seperti terlihat dalam tabel-tabel berikut:

Tabel 4.2

DAFTAR RUAS JALAN PROPINSI SUMATERA UTARA