• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 2

J. Sumber Belajar Silabus kelas 3 SD

Teman

Buku paket BSE Cerdas Berhitung Matematika kelas 3 SD karangan Nur Fajariyah dan Defi Triratnawati

K. Prosedur Penilaian

1. Penilaian kognitif Produk Jenis Penilaian : tes tertulis Bentuk Penilaian : soal evaluasi Rubrikpenilaian proses

Jenis penilaian : non tes Bentuk penilaian : pengamatan Rubrik penilaian :

No. Aspek yang dinilai Skor 1. Kemampuan

mengemukakan pendapat

Skor 5 jika siswa aktif mengemukakan pendapat lebih dari 3 kali

Skor 4 jika siswa mengemukakan pendapat 3 kali

Skor 3 jika siswa menegmukakan pendapat 2 kali

Skor 2 jika siswa mengemukakan pendapat 1 kali Skor 1 jika siswa pasif tidak menegemukakan pendapat 2. Kemampuanbertanya Skor 5 jika siswa aktif bertanya lebih dari 3 kali

Skor 4 jika siswa bertanya 3 kali

Skor 3 jika siswa bertanya 2 kali

Skor 2 jika siswa bertanya 1 kali

Skor 1 jika siswa pasif dan tidak betanya sama sekali

skor maksimal 10

2. Penilaian Afektif

Teknik Penilaian : non tesBentuk Penilaian : pengamatan InstrumenLembarObservasiSiswa No Nama Aspek Perhatian partisipasi 1. INR 2. IW 3. R 4. D 5. DNCR-15

Keterangan: 1= kurang, 2= cukup, 3= baik, dan 4= baiksekali 3. PenilaianPsikomotorik

Teknikpenilaian : non tesBentuk penilaian : pengamatan Rubrik penilaian psikomotor :

No Aspek yang dinilai Skor

1 Keaktifan memperagakan

konsep pecahan dengan alat peraga

Skor 5 jika siswa memperagakan dengan rapi dan benar

Skor 4 jika siswa memperagakan dengan kurang rapi namun benar

Skor 3 jika siswa memperagakan dengan rapi namun kurang benar

Skor 2 jika siswa memperagakan dengan kurang rapi dan kurang benar

Skor 1 jika siswa tidak mau memperagakan L. Kriteria Ketuntasan Minimum

Pembelajarandikatakanberhasiljika 75 % siswamendapatkannilailebihbesardari65

105 M. Lampiran 1. Ringkasan Materi 2. LKS pertemuan 1 3. LKS pertemuan 2 4. Lembar Evaluasi Yogyakarta, DosenPengampu, Praktikan,

T. Wakiman, M.Pd Irvan Setiawan

NIP. 195006011977031001. NIM. 09108244056 Kepala Sekolah,

Kasiranto, A. Ma. Pd NIP. 195502181977011001

Ringkasan Materi Membandingkan Pecahan Sederhana

a. Membandingkan pecahan yang pembilangnya sama

Membandingkan pecahan yang pembilangnya sama dapat dilakukan dengan peragaan menggunakan bangun-bangun geometri. Sebagai contoh peragaan pecahan dengan menggunakan bangun geometri yang menyatakan pecahan berpembilang sama, yaitu 2

5, 2 7, 2 3, dan 2 12 2 5 2 7 2 3 2 12

Dari peragaan pecahan dengan menggunakan bangun geometri tersebut, dapat ditentukan manakah pecahan yang nilainya lebih besar atau lebih kecil dengan cara membandingkan luas daerah yang diarsir. Pecahan 122 dibandingkan dengan 27 maka 122 < 27 karena luas daerah yang diarsir pada peragaan 122 lebih sempit dari luas daerah yang diarsir pada peragaan 27. Pecahan 27 dibandingkan dengan 25 maka 27 <25 karena luas daerah yang diarsir pada peragaan 2

7 lebih sempit dari luas daerah yang diarsir pada peragaan 2 5. Pecahan 2

5 dibandingkan dengan 2

3 maka 2 5 < 2

3 karena luas daerah yang diarsir pada peragaan 25lebih sempit dari luas daerah yang diarsir pada peragaan 23. b. Membandingkan pecahan yang penyebutnya sama

Membandingkan pecahan yang penyebutnya sama dapat dilakukan dengan peragaan menggunakan bangun-bangun geometri. Sebagai contoh peragaan pecahan menggunakan bangun geometri yang menyatakan pecahan berpenyebut sama, yaitu 46, 36, 26, dan 56

107 4 6 3 6 2 6 5 6

Dari peragaan pecahan menggunakan bangun geometri tersebut, dapat ditentukan manakah pecahan yang nilainya lebih besar atau lebih kecil dengan cara membandingkan luas daerah yang diarsir. Pecahan 26 dibandingkan dengan 36 maka 26 < 36 karena luas daerah yang diarsir pada peragaan 26 lebih sempit dari luas daerah yang diarsir pada peragaan 36. Pecahan 36 dibandingkan dengan 46 maka 36 < 46 karena luas daerah yang diarsir pada peragaan 36 lebih sempit dari luas daerah yang diarsir pada peragaan46. Pecahan 46 dibandingkan dengan 5

6 maka 4 6 < 5

6 karena luas daerah yang diarsir pada peragaan 4 6 lebih sempit dari luas daerah yang diarsir pada peragaan 5

6.

c. Membandingkan pecahan yang pembilang dan penyebutnya tidak sama Membandingkan pecahan yang pembilang dan penyebutnya tidak sama dapat dilakukan dengan peragaan menggunakan bangun-bangun geometri. Sebagai contoh peragaan pecahan menggunakan bangun geometri yang menyatakan pecahan berpembilang dan berpenyebut tidak sama, yaitu 25, 34, 12, dan 4 6 25 3 4 1 2 4 6

Dari peragaan pecahan menggunakan bangun geometri tersebut, dapat ditentukan manakah pecahan yang nilainya lebih besar atau lebih kecil dengan cara membandingkan luas daerah yang diarsir. Pecahan 2

5 dibandingkan dengan 1

2 maka 2 5 < 1

2 karena luas daerah yang diarsir pada peragaan 2 5 lebih sempit dari luas daerah yang diarsir pada peragaan 1

2. Pecahan 1

2 dibandingkan dengan 46 maka 12< 46 karena luas daerah yang diarsir pada peragaan 12 lebih sempit dari luas daerah yang diarsir pada peragaan 46. Ppecahan 46 dibandingkan dengan 34 maka 46 < 34 karena luas daerah yang diarsir pada peragaan 46 lebih sempit dari luas daerah yang diarsir pada peragaan 34.

1) Menyamakan penyebut kedua pecahan tersebut, dengan cara menentukan pecahan senilai lebih dulu.

Contoh: 25 dan 12, langkah pertama adalah menyamakan penyebutnya dengan menentukan pecahan senilai lebih dulu. Pecahan 25 senilai dengan 104, sedangkan pecahan 1

2 senilai dengan 5

10, maka sudah diperoleh penyebut yang sama, yaitu 4

10 dan 5

10. Setelah memiliki penyebut yang sama, langkah berikutnya menentukan pembilang yang lebih besar adalah pecahan yang memiliki nilai lebih besar. Sehingga diperoleh kesimpulan104 < 105 atau 25 < 12. 2) Dengan perkalian silang

Bila pembilang dan penyebutnya tidak sama, maka guru sering kali menggunakan cara perkalian silang. Hal ini dapat dibenarkan bila guru telah memberikan konsep atau nalarnya, sehingga siswa mengetahui alasan dari perkalian silang tersebut. Meskipun demikian perkalian silang ini semata-mata hanya teknik supaya siswa cepat dapat menentukan hasil. Contoh : (4) (5) 2 5 ... 1 22 5 1

109

4 ... 5. Nilai 4 mewakili pecahan 2

5, sedangkan 5 mewakili pecahan 1

2, karena 4 < 5 maka2 5 < 1

2.

LAMPIRAN 5

Lembar Kerja Siswa (pertemuan 1) Alat dan bahan :

• 4 bangun persegi bernilai pecahan 3 6, 3

4, 3

8, dan 3 10 • 4 kertas berbentuk persegi panjang bernilai pecahan 2

6, 3 6, 1 6, dan 5 6 • lem kertas Petunjuk kerja :

• Tempelkan kertas yang sesuai pada tempat yang telah disediakan menggunakan lem.

• Jawablah soal dengan benar. Kegiatan :

1. Ambil kertas berbentuk persegi untuk membandingkan pecahan berpembilang sama.

2. Ambil kertas berbentuk persegi panjang untuk membandingkan pecahan berpenyebut sama.

3. Tempelkan kertas pada tempat yang telah disediakan sesuai dengan nilai pecahan yang telah ditentukan.

4. Tentukan perbandingan masing-masing pecahan dengan menuliskan lambang lebih dari (>) atau kurang dari (<).

5. Kerjakan secara berdiskusi.

Membandingkan pecahan berpembilang sama

3

8 3

6 3

4 3 10

Membandingkan pecahan berpenyebut sama

2 6 3 6 1 6 5 6

111

Lembar Kerja Siswa (pertemuan 2) Alat dan bahan :

• 3 bangun persegi bernilai pecahan 12, 24, dan 35

• lem kertas Petunjuk kerja :

• Tempelkan kertas yang sesuai pada tempat yang telah disediakan menggunakan lem.

• Jawablah soal dengan benar. Kegiatan :

1. Ambil kertas berbentuk persegi untuk membandingkan pecahan berpembilang dan berpenyebut berbeda.

2. Tempelkan kertas pada tempat yang telah disediakan sesuai dengan nilai pecahan yang telah ditentukan.

3. Tentukan perbandingan masing-masing pecahan dengan menuliskan lambang lebih dari (>), kurang dari (<) atau sama dengan (=)

4. Kerjakan secara berdiskusi.

Membandingkan pecahan berpembilang dan berpenyebut berbeda

1

2 2

4 35 Buktikan perbandingan pecahan di atas dengan cara perkalian silang!

contoh 58 .... 79 = 58 7 9 = (45) ... (56) = Karena 45 < 56 maka, � < 1 2 .... 24 = 12 2 4 ` 24 .... 35 = 24 3 5 ` = (...) ... (...) = (...) ... (...) = Karena (...)...(...) maka 1 2 .... 2 4 = Karena (...)...(...) maka2 4.... 3 5

LAMPIRAN 6

Lembar Evaluasi Siklus II

Dokumen terkait