MERDEKA COPPER GOLD (kode saham: MDKA)
www.merdekacoppergold.com
PT Merdeka Copper Gold Tbk. adalah perusahaan induk dengan anak perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan emas, perak, tembaga dan mineral lainnya. Aset utama perusahaan adalah proyek tambang tembaga dan emas, yang dikenal sebagai Proyek Tujuh Bukit, terletak di Jawa Timur, sekitar 205 kilometer ke arah tenggara dari Surabaya. Saratoga telah melakukan investasi sejak tahun 2014 dan pada bulan Juni 2015 membantu Merdeka untuk menjadi perusahaan pra-produksi tambang pertama yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Saat ini Saratoga memiliki kepemilikan efektif sebesar 18,89%.
Proyek Tujuh Bukit adalah salah proyek tambang emas dan tembaga paling berharga di dunia yang masih belum
dikembangkan dengan jumlah perkiraan JORC Compliant Resource
mengandung 19 miliar lbs tembaga dan 28 juta oz emas. Terdapat dua lapisan mineral yang berbeda, yang pertama adalah lapisan bijih emas-perak di dekat permukaan yang sangat menarik untuk dikelola dengan perkiraan umur tambang 9 tahun dan biaya tunai keseluruhan yang sangat kompetitif. Lapisan kedua adalah lapisan poriri yang memiliki kandungan tembaga, emas dan perak kelas dunia dengan perkiraan umur tambang 34 tahun.
Kinerja di tahun 2015
Kesuksesan IPO memberikan kontribusi sebesar Rp1,1 triliun pada nilai portofolio investasi Saratoga. Dana IPO sebesar Rp839,3 miliar telah dialokasikan untuk pengembangan proyek Tujuh Bukit untuk keperluan belanja modal, pinjaman dan modal kerja. Saat ini proyek Tujuh Bukit berada pada tahap pra-operasi dimana infrastruktur dan fasilitas pengolahan tambang sedang dibangun, dan pada akhir tahun berhasil mencapai kemajuan lebih cepat dari jadwal. Perolehan emas pertama diharapkan terjadi pada kuartal terakhir 2016. Merdeka juga telah meraih pinjaman sindikasi jangka menengah sebesar USD130 juta sehingga memastikan kebutuhan pembiayaan untuk penyelesaian proyek dan produksi terpenuhi.
Mengapa kami berinvestasi di Merdeka Copper Gold
Kami menyukai investasi ini dari berbagai perspektif. Pertama, investasi ini sepenuhnya sejalan dengan pengalaman kami di bidang pertambangan di Indonesia dan kami telah membentuk sebuah tim manajemen kelas dunia khusus untuk proyek tersebut.
Kedua, sifat deposit bijih in-situ dan teknologi pengembangan yang
dipilih memerlukan biaya tunai yang kompetitif bahkan dengan harga emas yang tertekan, memberikan nilai positif yang signiikan.
SUMATRA COPPER & GOLD (kode saham: SUM.AX)
www.sumatracoppergold.com
Tercatat di Bursa Efek Australia. Sumatra Copper & Gold plc mempunyai hak kepemilikan penuh atas tujuh lokasi tambang yang mempunyai kandungan emas dan perak. Saratoga telah melakukan investasi di perusahaan ini sejak Desember 2012. Cadangan bijih di pertambangan terbuka diperkirakan sebesar 1,7 juta ton yang mengandung 2 gram emas/ton dan 30 gram perak/ton, ditambah 0,4 juta ton cadangan bawah tanah yang mengandung 6,1 gram emas/ton dan 48 gram perak/ton. Total
cadangan bijih terbukti (proven) dan cadangan bijih terkira
(probable) adalah sebesar 181.000 ons emas dan 2,1 juta ons perak yang terkandung dalam sumber daya mineral sebesar 0,45 juta ons emas dan 5,7 juta ons perak.
Kinerja Tahun 2015
Tambang emas-perak Tembang, merupakan proyek unggulan perusahaan, yang berhasil mencapai produksi emas murni pertama pada September 2015. Proyek pembangunan tambang dapat diselesaikan 2 bulan lebih cepat dari jadwal dan sesuai anggaran, terdiri dari tambang bawah tanah dan terbuka. Produksi ditargetkan pada kisaran 40.000-50.000 ons emas pada tiga tahun pertama dari total umur tambang sekitar lima tahun.
Mengapa kami berinvestasi di Sumatra Copper & Gold
Seperti proyek-proyek pertambangan kami yang lain, kami memiliki tim manajemen yang sangat berpengalaman dengan rekam jejak yang kuat. Proyek ini adalah wilayah dengan endapan emas bermutu paling tinggi di dunia dengan sejarah produksi lebih dari 3 juta ons. Tembang adalah satu-satunya fasilitas pengolahan yang beroperasi di wilayah tersebut. Dengan biaya relatif rendah, kami melihat potensi yang signiikan untuk menumbuhkan basis sumber daya dan umur tambang melalui program pengeboran kami melalui portofolio eksplorasi yang luas.
AGRA ENERGI INDONESIA – investasi baru di industri minyak & gas
www.aei-1.com
PT Agra Energi Indonesia adalah perusahaan swasta, didirikan pada tahun 2015, yang memusatkan perhatian pada eksplorasi minyak dan gas berdampak tinggi di Indonesia dan memiliki keahlian tinggi dan pengalaman panjang eksplorasi bawah air dan daratan.
Saratoga berkomitmen untuk mengambil bagian saham hingga 30% dari total saham perusahaan.
Mengapa kami berinvestasi di Agra Energi Indonesia
Tim manajemen PT Agra Energi Indonesia mempunyai lebih dari 20 tahun pengalaman bekerja di perusahaan multinasional besar di sektor industri minyak dan gas di Indonesia dan memiliki rekam jejak yang terbukti dalam meningkatkan modal.
Mitra strategisnya termasuk perusahaan AziPac E & P yang mengkhususkan diri dalam teknologi seismik terkini dan geoteknik rendah risiko, didukung oleh Grup Seacrest Capital, investor energi terkemuka yang mengkhususkan diri dalam eksplorasi lepas pantai dengan portofolio yang beragam terdiri dari berbagai perusahaan yang secara regional fokus pada eksplorasi minyak dan gas.
Pada saat banyak perusahaan eksplorasi minyak dan gas dunia merasionalisasikan operasi dan divestasi aset di Indonesia, pengembangan bahan bakar sumber daya fosil nasional mengalami kemandekan, bertepatan dengan penurunan harga dan meningkatnya permintaan konsumen. Kami melihat kombinasi keahlian khusus yang tinggi dan potensi pertumbuhan yang besar di Indonesia sebagai arena investasi yang sangat menarik.
TOWER BERSAMA INFRASTRUCTURE (kode saham: TBIG)
www.tower-bersama.com INDIKATOR OPERASIONAL 2013 2014 2015 Situs Telco 10.134 11.820 12.389 Jumlah penyewa 16.577 19.076 19.796 Rasio penyewaan (x) 1,73 1,67 1,65
SOROTAN KEUANGAN Rp Miliar
2013 2014 2015
Pendapatan 2.691 3.307 3.421 Beban Pokok Pendapatan (396) (510) (449) Laba Bruto 2.295 2.797 2.972 Laba Bersih Setelah Pajak 1.352 742 1.445 Laba Bersih yang dapat diatribusikan
ke perusahaan induk 1.248 701 1.430
Aset 18.411 21.629 22.800
Liabilitas 15.691 19.525 21.209
Ekuitas 2.720 2.104 1.591
Kepemilikan Efektif Saratoga 30,20% 30,03% 30,22% PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. adalah salah satu operator menara independen terkemuka di Indonesia, penyedia ruang antena dan peralatan lainnya untuk operator telekomunikasi. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan memiliki 12.389 situs
dan 19.796 penyewa. Perusahaan juga menyediakan build-to-suit
dan solusi co-location untuk pelanggan telekomunikasi di seluruh
Indonesia.
Investasi awal kami sebesar Rp27 miliar pada tahun 2009 merupakan dukungan pada pertumbuhan bisnis menjelang rencana penawaran umum perdana. TBIG dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada Oktober 2010 dan Saratoga telah mempertahankan kepemilikan sebesar 30,22% per akhir tahun 2015 senilai Rp8.581 triliun.
INFRASTRUKTUR
Kinerja Tahun 2015
TBIG menghasilkan pendapatan Rp3,4 triliun dan EBITDA sebesar Rp2,9 triliun pada tahun 2015. Fokus tahun 2015 adalah pertumbuhan organik, dengan menambahkan 675 menara telekomunikasi dan 803 kolokasi untuk portofolio yang ada. Margin EBITDA meningkat secara signiikan menjadi 85,1% dibandingkan 82,2% pada tahun sebelumnya, dikarenakan restrukturisasi beberapa perjanjian sewa sehingga semua perjanjian berada di bawah mekanisme listrik aliran langsung.
Pada tanggal 31 Desember 2015, dengan menilai pinjaman Dolar Amerika Serikat dengan kurs yang nilainya dilindungi, perusahaan mempunyai pinjaman neto sebesar Rp15.910 miliar dan pinjaman senior neto sebesar Rp8.292 miliar. Berdasarkan EBITDA tahunan kuartal keempat 2015, pinjaman senior neto terhadap EBITDA adalah 2,7x, dan rasio hutang bersih terhadap EBITDA adalah 5,2x. Perusahaan terus menyediakan ruang pinjaman yang cukup berdasarkan pembatasan keuangan yang terkandung dalam fasilitas bank dan obligasi.
Perusahaan berhasil mengakses pasar modal pada tahun 2015, dengan mencapai titik bunga terendah untuk obligasi 7 tahun sebagai perusahaan non-BUMN Indonesia. Pencapaian ini diikuti dengan keberhasilan perusahaan dalam mencapai pembiayaan dengan jangka terpanjang senilai USD275 juta, jatuh tempo pada 5 tahun dan 8 bulan, dan mengalami tiga kali
oversubscribed.
Mengapa kami berinvestasi di Tower Bersama Infrastructure
Kami menikmati pertumbuhan yang substansial dan melihat potensi lebih lanjut di pasar yang masih sangat terfragmentasi dan belum dipenetrasi. Ketika kami pertama kali melakukan investasi di TBIG pada tahun 2004, perusahaan hanya memiliki 7 menara dan pada periode berikutnya kami sukses menyediakan dukungan melalui serangkaian tahapan ekspansi, termasuk Pencatatan Saham Perdana.
Outsourcing situs konstruksi dan manajemen menara telah menjadi model pertumbuhan yang menarik, sebagaimana banyak operator telekomunikasi yang memilih optimalisasi belanja modal untuk kebutuhan peralatan inti yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan penyediaan teknologi telekomunikasi seluler.
Permintaan konektivitas di Indonesia terus berlanjut. Sementara pertumbuhan pasar ponsel melamban,
kecenderungan pada penggunaan smartphone semakin besar
dan internet mobile broadband untuk tujuan komersial baru mulai lepas landas.
PAITON ENERGY - investasi baru di pembangkit listrik
Pada Agustus 2015, Saratoga menandatangani perjanjian jual beli untuk mengakuisisi 16,67% saham PT Batu Hitam Perkasa perusahaan induk investasi yang memegang 5% saham PT
Paiton Energy, salah satu Independent Power Producers (IPP)
terbesar di Indonesia. PT Paiton Energy mempunyai ijin untuk membangun, memiliki dan mengoperasikan fasilitas listrik termal. Pembangkit listrik Paiton Energy terletak di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, terdiri dari dua unit pembangkit listrik tenaga termal batu bara dengan total kapasitas 2.035 Mw.
Investasi Saratoga di PT Paiton Energy sejalan dengan program investasi pemerintah untuk membangun pembangkit listrik dengan kapasitas 35 Gw selama lima tahun ke depan.
LINTAS MARGA SEDAYA
S O R O TA N K E U A N G A N Rp Miliar
2013 2014 2015
Pendapatan 1.614 6.532 4.296
Beban Pokok Pendapatan (1.614) (6.532) (3.988)
Proit Bruto - - 309
Aset 3.650 9.397 13.259
Liabilitas 2.383 6.840 9.762
Ekuitas 1.267 2.557 3.498
Kepemilikan Efektif Saratoga 18,0% 18,0% 18,0%
PT Lintas Marga Sedaya (LMS) memegang konsesi untuk membangun dan mengoperasikan Jalan Tol Cikopo - Palimanan (Cipali) yang melintasi lima kabupaten di Jawa Barat, sebuah wilayah ekonomi yang cukup penting. Saratoga melakukan investasi pertama kali pada tahun 2006, satu tahun kemudian mengundang PLUS Expressway Malaysia Berhad untuk bersama-sama mengembangkan proyek ini. Konstruksi dimulai pada Februari 2013. Pada akhir tahun 2015, Saratoga memiliki kepemilikan saham efektif sebesar 18,0%.
Kinerja Tahun 2015
Dengan tercapainya penyelesaian proyek pada Juni 2015, maka investasi pada perusahaan ini telah beralih dari proyek ke peningkatan pendapatan. Sebagai jalan tol sepanjang 116,75 kilometer, jalan tol Cipali adalah jalan tol komersial terpanjang di Indonesia yang terbentang di beberapa daerah perkotaan yang paling padat penduduknya di Pulau Jawa. volume lalu lintas mencapai 33.000 - 57.000 kendaraan per hari, yang melampaui perkiraan awal, namun banyak perbaikan yang perlu dilakukan untuk menyeimbangkan jenis kendaraan yang lewat, khususnya meningkatkan pendapatan dari lalu-lintas truk.
Mengapa kami berinvestasi di Lintas Marga Sedaya
Akses jalan adalah bagian penting dalam proses pembangunan pulau yang paling banyak penduduknya di Indonesia. Jalan Tol Cipali merupakan bagian penting dari sistem jalan tol Trans Jawa yang panjangnya lebih dari 1.000 kilometer menghubungkan dua kota terbesar di Indonesia dan yang ketika selesai akan melayani lebih dari 65% dari 240 juta penduduk Indonesia. Koridor ini akan mendorong perdagangan dan hubungan dagang antar pulau ke pertumbuhan baru sebagai jalan arteri utama di Jawa. Jalur Cipali membentang di beberapa bagian Jawa Barat yang paling padat penduduknya, mengurangi 2 jam lama perjalanan sebelumnya.
Belajar dari keahlian khusus PLUS Expressways, operator jalan tol terbesar di Malaysia, merupakan langkah penting dalam memastikan pembangunan jalan tol yang eisien dan manajemen proyek yang baik. Disiplin dan ketekunan telah memperlihatkan hasil yang positif, setelah 7 tahun penundaan dalam pembebasan tanah di lima kabupaten yang berbeda. Fasilitas tambahan di daerah-daerah lain dan pembayaran tol elektronik multi-bank yang diperkenalkan ditujukan untuk menarik lebih banyak pengguna.
TRI WAHANA UNIVERSAL
www.twureinery.com
S O R O TA N K E U A N G A N Rp Miliar
2013 2014 2015
Pendapatan 3.579 6.034 4.176
Beban Pokok Pendapatan (3.242) (5.306) (3.261)
Laba Bruto 337 728 914
Laba Bersih Setelah Pajak 131 394 513
Laba Bersih yang dapat diatribusikan
ke perusahaan induk 131 394 513
Aset 1.499 1.873 1.525
Liabilitas 1.264 1.259 518
Ekuitas 235 615 1.007
Kepemilikan Efektif Saratoga 34,96% 34,96% 34,96% PT Tri wahana Universal (TwU) adalah perusahaan kilang minyak milik swasta satu-satunya di Indonesia, terletak di Bojonegoro, Jawa Timur, 5 kilometer dari ladang minyak Blok Cepu yang menghasilkan 20% dari total produksi minyak mentah nasional Indonesia. Investasi Saratoga pertama kali dilakukan pada tahun 2011, dengan investasi lanjutan pada tahun 2013 untuk mendukung ekspansi kapasitas, dan saat ini Saratoga mempunyai 35% kepemilikan saham efektif.
Kinerja Tahun 2015
Tahun ini pendapatan menurun sebesar 31% yang mencerminkan berlanjutnya penurunan harga minyak global. Produksi penyulingan meningkat pada tahun 2015 dari rata-rata 13.978 bph pada tahun 2014 menjadi 15.248 bph pada tahun 2015.
Mengapa kami berinvestasi di Tri Wahana Universal
Perusahaan menghasilkan tiga produk yang penting untuk keperluan industri, manufaktur dan transportasi. High Speed Diesel yang dikonsumsi oleh pembangkit listrik dan mesin diesel
listrik dan mekanik, Straight Run Gasoline digunakan sebagai
pelarut di bidang farmasi dan untuk olein manufaktur di industri
petrokimia dan Vacuum Tower Bottom, digunakan sebagai
kekuatan tungku industri, pengering dan pembangkit uap.
Dengan penggunaan lebih dari 1 juta bph, kapasitas penyulingan nasional tidak mampu memenuhi permintaan minyak bumi harian Indonesia, sehingga diperlukan impor sekitar 800.000 bph. Sejak pembangunan kilang Balongan pada tahun 1994, tidak ada lagi kilang baru dibangun di Indonesia. Fasilitas kilang mini TwU ini - sangat dekat ke kepala sumur. Perusahaan memiliki posisi unik dan ragam produk yang mendapat permintaan kuat.
MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (kode saham: MPMX)
www.mpmgroup.com
S O R O TA N K E U A N G A N Rp Miliar
2013 2014 2015
Pendapatan 13.879 16.076 16.640
Beban Pokok Pendapatan (11.855) (13.763) (14.341)
Laba Bruto 2.024 2.314 2.299
Laba Bersih Setelah Pajak 564 513 308
Laba Bersih yang dapat diatribusikan
ke perusahaan induk 526 487 385
Aset 11.220 13.950 14.480
Liabilitas 6.826 8.690 9.140
Ekuitas 4.395 5.260 5.340
Kepemilikan Efektif Saratoga 45,09% 47,62% 47,62% PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPM) adalah perusahaan kelompok otomotif terdiversiikasi dengan pangsa pasar yang signiikan di segmen pertumbuhan utama. Kelompok ini memiliki posisi terkemuka di ritel dan distribusi sepeda motor Honda. MPM adalah salah satu dari dua dealer mobil Nissan-Datsun nasional, memiliki merek pelumas, Federal Oil, yang diakui secara nasional yang menjadi ujung tombak bisnis konsumen suku cadang otomotif dan menyediakan penyewaan mobil, jasa keuangan dan asuransi.
Sejak mengakuisisi MPM pada September 2010, Saratoga telah memberikan modal untuk pertumbuhan lebih lanjut, bantuan dalam mendapatkan akuisisi penting dan mendukung pengembangan manajemen. Kepemilikan efektif Saratoga di MPM adalah sebesar 47,62% per 31 Desember 2015.
Kinerja Tahun 2015
Pada tahun 2015, total pendapatan bersih meningkat 3,4% menjadi Rp16,6 triliun dengan laba sebelum pajak 28% lebih rendah senilai Rp501 miliar. Daya beli tetap lemah, dampak dari kondisi ekonomi secara umum. Selanjutnya kompetisi semakin sulit, namun volume penjualan sepeda motor MPM tetap baik dengan capaian 902.400 unit dan penjualan mobil meningkat 2,7 lipat menjadi 3.790 unit. Biaya yang lebih tinggi dikeluarkan untuk memperluas jaringan dealer Nissan, ditambah pembukuan provisi lebih lanjut, terkait dengan kontrol kredit yang ketat pada bisnis pembiayaan kendaraan. Bisnis asuransi sekali lagi menghasilkan kinerja yang baik dengan tidak hanya mendapat rujukan grup, tetapi juga membangun basis pelanggan pihak ketiga yang didorong oleh standar pelayanan yang tinggi dan ragam produk yang menarik. MPM mengambil kesempatan dari pasar yang lesu untuk mempertahankan arus kas sementara mengurangi pengeluaran dalam hal otomotif dan jasa keuangan di sektor pertambangan dan komoditas. Hal ini mempersiapkan perusahaan mengawali tahun 2016 dengan neraca bersih yang lebih baik.
Mengapa kami berinvestasi di MPM
Pasar otomotif Indonesia diperkirakan bernilai lebih dari USD70 miliar. Terbukti dengan adanya 1,1 juta unit mobil, Indonesia merupakan produsen terbesar kedua di ASEAN, yang berpotensi mengunguli Thailand, didorong oleh basis konsumen yang
luas. Di MPM, Anda dapat membeli, mendapatkan pendanaan, asuransi, layanan, atau penyewaan mobil. Kami percaya MPM merupakan ekosistem konsumen otomotif yang unik dengan nilai potensi signiikan pada tahun-tahun mendatang. Sinergi penting dan arahan antar unit bisnis menambahkan momentum pertumbuhan. Grup Saratoga juga merupakan pangsa pasar yang menarik bagi MPM.
Dalam situasi perekonomian melemah, MPM berhasil membangun pangsa pasar sepeda motor dan mobil, meskipun kondisi pasar penuh tekanan. Fasilitas baru produksi minyak pelumas berskala besar dibangun pada 2015, yang akan memberikan dasar yang kokoh bagi prospek pertumbuhan jangka menengah dalam memasok kebutuhan layanan di kedua segmen kendaraan baru dan bekas.
GILANG AGUNG PERSADA (GAP)
PT Gilang Agung Persada (GAP) adalah perusahaan managemen merek fesyen dan gaya hidup yang berdedikasi yang berkonsentrasi untuk membangun pasar merek global terkenal antara lain seperti Guess, Celine, Givenchy, Gap, La Senza, Superdry, vNC, victorinox. Merek-merek tersebut termasuk dalam bentangan produk dari barang-barang mewah, mode dan gaya hidup sampai jam tangan dan tas tangan yang tersedia di jaringan ritel, yang terdiri dari dari 158 toko dan lebih dari 900 lokasi penjualan pihak ketiga di 8 kota besar di Indonesia.
Kinerja Tahun 2015
Penjualan perusahaan dipengaruhi oleh sentimen melemahnya sektor konsumen di tahun 2015. Sementara itu, potongan harga yang kompetitif dan biaya kurs mata uang yang lebih tinggi pada persediaan barang impor menyebabkan pemampatan marjin. Kondisi makro ekonomi penuh tantangan ini, bagaimanapun juga, telah membuka banyak kesempatan bagi GAP untuk mengambil alih beberapa merek dari ritel yang kinerjanya kurang baik. Lebih lanjut, GAP telah memperoleh tambahan fasilitas pinajaman perbankan yang memberikan peluang bagi perusahaan untuk melakukan pengadaan langsung atas merek tertentu dan menikmati peningkatan marjin. Belakangan ini GAP telah membuka toko T-Concept pertamanya di Mal Pondok Indah, sebuah konsep toko yang baru untuk tas tangan dan aksesoris.
Mengapa kami berinvestasi di GAP
Saratoga memiliki kepemilikan saham efektif sebesar 4,17% dengan opsi untuk meningkatkan kepemilikan sampai dengan 5,83%. Pelayanan segmen konsumer tingkat atas dan menengah yang berkembang di Indonesia meningkat di seluruh kota-kota besar di mal ritel modern, yang merupakan destinasi untuk menikmati waktu luang, mencari hiburan dan berbelanja. Survei konsumer yang dilakukan Bank Indonesia baru-baru ini mengungkapkan adanya penguatan pada tingkat kepercayaan konsumer dari titik terendah dalam lima tahun terakhir dan peningkatan jumlah pelaku pasar retail yang melirik ke Indonesia, negara yang mewakili 40% pasar konsumer ASEAN dan merupakan pasar utama di masa mendatang. Belakangan ini GAP telah ditunjuk sebagai satu-satunya penyalur produsen jam terbesar di Jepang.