• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber Penghasilan

Dalam dokumen Laporan DAn Praktikum Dan Revisi.docx (Halaman 56-62)

BAB III Status Sosial dan Ekonomi

3.3 Sumber Penghasilan

Diagram diatas menunjukkan tentang gambaran umum tingkat penghasilan penduduk. Sebesar 57 % responden memiliki penghasilan pada kategori sedang. Klasifikasi ini didasarkan pada beberapa indikator seperti jenis pekerjaan, tingkat pendapatan dan jumlah anggota keluarga yang bekerja. Tingkat penghasilan yang tergolong sedang tersebut menunjukkan bahwa perekonomian masyarakat dalam hal pendapatan terbilang cukup mearata. Hal tersebut tidak terlepas dari pekerjaan sebagian besar penduduk sebagai pekerja kasar, sehingga mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat secara umum. Namun disamping itu, tingkat persentase penduduk yang dikategorikan rendah juga tergolong cukup tinggi yaitu sekitar 37%. Perbandingan tersebut menunjukkan bahwa ada beberapa penduduk yang mendapatkan penghasilan yang lebih rendah dibandingkan penduduk lain.

Diagram 3 14 Tingkat Penghasilan 34.69% 57.14% 8.16%

Tingkat Penghasilan

rendah sedang tinggi

Rendahnya tingkat pendapatan tersebut disebabkan jenis pekerjaan penduduk yang tidak menetap dan cenderung berubah. Sehingga mempengaruhi tingkat pendapatan mereka dalam kurun waktu tertentu. Hampir tidak ada jumlah pendapatan yang menetap, terlebih bagi penduduk yang bekerja sebagai pekerja kasar seperti kuli dan buruh.

Lebih jauh, beberapa tabel berikut juga memberikan rincian mengenai penghasilan penduduk.

Berikut ini data mengenai jenis pekerjaan penduduk dan tingkat pendapatannya.

Jika mengacu pada tabel di atas, berdasarkan pengamatan serta analisis yang dilakukan oleh peneliti, terlihat bahwa umumnya pekerjaan penduduk masuk dalam kategori lainnya. Artinya pekerjaan penduduk bervariasi pada tingkat lainnya. Umumnya, penduduk yang dikategorikan sebagai lainnya, adalah mereka para kuli dan jenis-jenis pekerjaan kasar lainnya. Perbedaan kategori ini juga didasarkan pada keterangan dari responden bahwa jenis-jenis pekerjaan kasar seperti buruh dan kuli memiliki pendapatan yang berbeda-beda.

Tabel 3 3 Pekerjaan utama dan Tingkat Pendapatan 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

Tingkat Pendapatan

Frequency 0 2 4 6 8 10 12 14 16

Pekerjaan Utama

Frequency

Tingginya jenis pekerjaan kepala rumah tangga yang merupakan kuli, memberikan gambaran bahwa sebagian besar penduduk menggantungkan kehidupannya pada kemampuan fisik mereka dalam bekerja. Lebih jauh, jenis pekerjaan tersebut juga sangat mempengaruhi tingkat pendapatan rumah tangga dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Merujuk pada grafik tingkat pendapatan, terjadi perbedaan yang cukup tinggi di kalangan masyarakat Kemantren. Umumnya, profesi seperti TNI / Polri, wiraswasta, dan petani pemilik lahan, memiliki pendapatan yang tergolong tinggi dan cenderung tetap. Hal tersebut berbanding terbalik dengan jumlah pendapatan para buruh dan kuli yang memiliki pendapatan bulanan kurang dari < 500.000 – 1.000.000. Terlihat bahwa tingkat pendidikan, keahlian serta modal ekonomi seseorang dapat mempengarui jenis pekerjaan dan tingkat pendapatannya. Disamping itu, Desa Kemantren ini dapat digolongkan sebagai desa berkembang dimana tingkat sumber daya manusia yang dimiliki masih relatif rendah dengan tingkat pendapatan yang tergolong sedang.

Disamping itu, tabel berikut ini menyajikan jenis pekerjaan sampingan serta pendapatan yang di peroleh oleh kepala rumah tangga.

53 tidak iya 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 Pekerjaan Sampingan Frequency 0 10 20 30 40

Jenis pekerjaan sampingan

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

Jika mengacu pada beberapa grafik di atas, terlihat bahwa sebagian besar warga Desa Kemantren tidak memiliki pekerjaan sampingan. Jenis pekerjaan mereka yang sebagian besar sebagai kuli dan buruh, mengharuskan mereka bekerja dari pagi hingga sore hari. Jam kerja yang demikian, kemudian menghambat mereka untuk melakukan pekerjaan sampingan. Disamping itu, tingkat keahlian dan pendidikan masyarakat juga sangat berpengaruh terhadap tingkat inovasi mereka dalam menciptakan pekerjaan. Hanya sebagian kecil penduduk yang memiliki pekerjaan sampingan. Hal ini terlihat dalam grafik diatas di mana jenis-jenis pekerjaan sampingan juga memerlukan modal dan keterampilan khusus.

Grafik tersebut juga menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk memiliki keterampilan yang masih kurang, sehingga mereka hanya mengandalkan pekerjaan pokok sebagai penghasilan utama. Perlu dikembangkan suatu bentuk sumber daya manusia untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. Semakin bervasriasi keterampilan yang dimiliki oleh seseorang, maka semakin tinggi pula tingkat variasi pekerjaan dan pendapatan seseorang.

Lebih lanjut, berikut ini merupakan data pekerjaan Bapak / Ibu Selain Kepala Rumah Tangga.

54

Tabel 3 4 Pekerjaan Sampingan

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 Jumlah Pendapatan 0 5 10 15 20 25 30 35 40

Sedangkan penghasilan Bapak / Ibu selain Kepala Rumah Tangga tersaji dalam grafik berikut ini.

4

Struktur keluarga di Desa Kemantren umumnya menempatkan suami sebagai kepala rumah tangga. Istri menjalankan perannya sebagai pengurus anak dan hal-hal yang berkaitan dengan urusan dapur. Sedangkan suami akan bekerja untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Hal ini dapat dapat dilihat bahwa pranata keluarga di Desa Kemantren menempatkan ruang private kepada istri, sedangkan ruang public dijalankan oleh suami. Namun demikian, grafik diatas menunjukkan bahwa ada beberapa keluarga yang memiliki pranata yang berbeda. Ruang public tidak hanya menjadi milik suami, namun juga menjadi milik istri. Hal tersebut terlihat dimana istri juga ikut bekerja selain kepala rumah tangga.

Tabel 3 5 Jenis Pekerjaan lain dan tingkat Pendapatan

Tabel 3 6 Jenis Pekerjaan dan penghasilan selain Kepala Rumah Tangga 0 0.5 1 1.5 2 2.5 Jenis Pekerjaan Frekuensi

<500000-1 juta <2 juta-2,5 juta >2,5 juta 0 1 2 3 4 5 6 7 8

Penghasilan Selain Kepala Rumah Tangga

Jika mengacu pada grafik diatas, tingkat penghasilan bapak/ibu selain kepala rumah tangga berada pada kisaran 500 hingga 1 juta dengan jenis pekerjaan rata-rata sebagai buruh, wiraswasta dan pembantu rumah tangga. Berubahnya pranata tersebut juga di dorong dengan meningkatnya kebutuhan rumah tangga dan berubahnya struktur keluarga.

Diagram berikut ini merupakan jenis pekerjaan anak selain kepala rumah tangga dan tingkat penghasilannya.

Jika mengacu pada data diatas, terlihat bahwa sebagian besar anak dalam struktur keluarga di Desa Kemantren tidak bekerja. Pranata tersebut dipengaruhi oleh faktor usia dan tingkat keterampilan anak tersebut. Namun demikian, pranata keluarga tersebut dapat berubah jika anak tersebut telah mampu bekerja dan membantu dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Grafik diatas memberikan gambaran tentang jenis pekerjaan dan tingkat penghasilan anak dalam struktur keluarga. Meskipun sebagian besar anak dalam struktur keluarga di masyarakat Kemantren tidak bekerja, namun beberapa pranata keluarga menunjukkan hal yang sebaliknya. Ada sebuah konstruksi di masyarakat dimana anak akan didorong untuk bekerja ketika memasuki usia produktif diatas 18 tahun, meskipun Tabel 3 7 Jenis Pekerjaan dan tingkat

0 5 10 15 20 25 30

penghasilan anak selain kepala rumah tangga

Frequency 0 5 10 15 20 25 30

jenis pekerjaan anak selain kepala rumah tangga

keahlian dan keterampilan mereka masih kurang. Hal ini kemudian berpengaruh pada jenis pekerjaan mereka yang sebagian besar adalah tukang dan kuli. Artinya, jenis pekerjaan tersebut tidak jauh berbeda dengan kedua orang tua mereka. Konstruksi seperti ini hanya akan menghambat terjadinya mobilisasi masyarakat di Desa Kemantren. Hal ini turu memberikan indikasi bahwa tingkat pemberdayaan masyarakat di Desa Kemantren masih tergolong rendah.

Dalam dokumen Laporan DAn Praktikum Dan Revisi.docx (Halaman 56-62)

Dokumen terkait