• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi b. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian

menggabungkan seluruh Anak perusahaan

yang dikendalikan oleh Perusahaan.

Pengendalian dianggap ada apabila

Perusahaan memiliki baik secara langsung

atau tidak langsung (melalui Anak

perusahaan), lebih dari 50% hak suara pada

suatu Anak perusahaan. Walaupun

Perusahaan memiliki hak suara 50% atau kurang, pengendalian tetap dianggap ada apabila adanya salah satu kondisi berikut:

The consolidated financial statements include all Subsidiaries that are controlled by the Company. Control is presumed to exist when the Company owns, directly or indirectly (through Subsidiaries), more than 50% of the voting rights of the Subsidiaries. Even when the Company owns 50% or less of the voting rights, control exists when one of the following conditions is met:

a) mempunyai hak suara yang lebih dari 50% berdasarkan suatu perjanjian dengan investor lainnya;

a) having more than 50% of the voting rights by virtue of agreement with other investors;

b) mempunyai hak untuk mengatur dan

menentukan kebijakan finansial dan

operasional Anak perusahaan berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;

b) having the right to govern the financial and operating policies of the Subsidiaries under the articles of association or an agreement;

c) mampu menunjuk atau memberhentikan mayoritas pengurus Anak perusahaan;

c) ability to appoint or remove the majority of the members of the Subsidiaries’ management;

d) mampu menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus.

d) ability to control the majority of votes at meetings of management.

Proporsi bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak perusahaan yang dikonsolidasi disajikan dalam akun “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak perusahaan yang Dikonsolidasi” pada neraca konsolidasian, sedangkan proporsi bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas laba atau rugi bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi disajikan dalam akun “Hak Minoritas atas Laba atau Rugi Bersih Anak perusahaan yang Dikonsolidasi” pada laporan laba rugi konsolidasian.

The minority shareholders’ proportionate share in the equity of the consolidated subsidiaries is presented under “Minority Interests in Net Assets of Consolidated Subsidiaries” in the consolidated balance sheets, while the minority shareholders’ proportionate share in the net income or loss of consolidated subsidiaries is presented under “Minority Interests in Net Income or Loss of Consolidated Subsidiaries” in the consolidated statements of income.

Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.

All significant intercompany transactions and balances have been eliminated.

c. Penggabungan Usaha c. Business Combination

Akuisisi dicatat dengan metode pembelian sesuai dengan PSAK No. 22, “Penggabungan Usaha.” Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban Anak perusahaan dinilai dengan

Acquisitions are accounted for using the

purchase method in accordance with

PSAK No. 22, “Business Combination.” On acquisition, the assets and liabilities of a

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi pada tanggal akuisisi, nilai wajar aset non-moneter dikurangi secara proporsional sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Selanjutnya sisa lebih setelah penurunan nilai wajar aset non-moneter tersebut diakui sebagai goodwill

negatif, yang diperlakukan sebagai

pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai

pendapatan dengan menggunakan

berdasarkan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun.

When the cost of acquisition is less than the fair values of the identifiable assets and liabilities acquired as at the date of acquisition (i.e. discount on acquisition), fair values of the acquired non-monetary assets are reduced proportionately until all the excess is eliminated. The remaining excess after reducing the fair values of non-monetary assets acquired is recognized as negative goodwill, treated as deferred revenue and recognized as revenue on a straight-line basis over twenty (20) years.

Jika harga pembelian yang telah ditetapkan ditangguhkan, maka biaya perolehannya bukan nilai nominal kewajiban akan tetapi nilai

sekarang (present value) dari harga

pembelian tersebut, dengan memperhitungkan premi atau diskonto yang mungkin timbul pada saat penyelesaian.

When settlement of the purchase

consideration is deferred, the cost of the acquisition is the present value of the consideration, taking into account any premium or discount likely to be incurred in settlement, and not the face value of the payable.

d. Kas dan Setara Kas d. Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank, serta deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks, and time deposits with maturities within three months or less and not pledged as collateral or restricted in use.

Kas dan setara kas yang digunakan sebagai jaminan pinjaman dan ditempatkan dalam escrow account diklasifikasikan sebagai “Dana dalam Pembatasan” merupakan bagian dari “Aset tidak lancar lainnya” dalam neraca konsolidasian.

Cash and cash equivalents that are pledged as collateral for loans and placed in an escrow account is classified as “Restricted Fund” and presented as part of “Other non-current assets” in the consolidated balance sheets.

e. Investasi Jangka Pendek e. Short-term Investments

Investasi jangka pendek disajikan

berdasarkan tujuan dan maksud investasi Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai berikut:

Short-term investments are classified based on the Company and its Subsidiaries purpose or intention of maintaining such investments as follows:

1. Dimiliki hingga Jatuh Tempo 1. Held to Maturity

Investasi dalam kategori ini dinyatakan

berdasarkan biaya perolehan yang

disesuaikan dengan jumlah amortisasi premi atau diskonto sampai tanggal jatuh tempo.

Investments under this category are

stated at cost, adjusted for the

amortization of premium or discount to maturity.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

2. Tersedia untuk Dijual 2. Available for Sale

Investasi yang diklasifikasikan sebagai

tersedia untuk dijual dinyatakan

berdasarkan nilai pasar. Laba atau rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai pasar disajikan dalam komponen ekuitas.

Investments classified as available for sale are stated at market value. Any unrealized gain or loss arising from increase or decrease in market value is presented under equity.

f. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

f. Transactions with Related Parties

Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan

transaksi dengan pihak-pihak yang

memiliki hubungan istimewa, sebagaimana

yang didefinisikan oleh PSAK No. 7,

“Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa.”

The Company and its Subsidiaries have transactions with certain parties, which have a related party relationship, as defined in PSAK No. 7, “Related Party Disclosures.”

Semua transaksi yang signifikan dengan

pihak-pihak yang mempunyai hubungan

istimewa, baik yang dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga ataupun tidak, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

All significant transactions with related parties whether or not conducted under the same terms and conditions as those with third parties, are disclosed in the notes to consolidated financial statements.

g. Piutang g. Receivables

Piutang dinyatakan sebesar nilai realisasi bersih. Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan penyisihan piutang ragu-ragu

berdasarkan hasil penelaahan terhadap

kolektibilitas piutang tersebut pada tanggal laporan keuangan. Penghapusan piutang dan

pemulihan penyisihan piutang dilakukan

berdasarkan pertimbangan manajemen atas tertagihnya piutang tersebut. Laba atas pemulihan penyisihan piutang diakui pada periode berjalan.

Receivables are stated at their net realizable value. The Company and its Subsidiaries provide allowance for doubtful account based on reviews of the collectibility of accounts receivables at the balance sheet date. The write-off of receivables and recovery of allowances for doubtful accounts are made based on management’s judgment of the collectibility of receivables. Gain on recovery of allowances for doubtful accounts are recognized in the current period.

h. Persediaan h. Inventories

Efektif tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008), “Persediaan” (“PSAK 14 Revisi”), yang menggantikan PSAK No. 14 (1994), “Persediaan”. Penerapan PSAK 14 Revisi ini tidak menimbulkan dampak yang

signifikan terhadap laporan keuangan

konsolidasian.

Effective January 1, 2009, the Company and

its Subsidiaries applied PSAK No. 14

(Revised 2008), “Inventories” (“Revised PSAK 14”, which supersedes PSAK No. 14 (1994). The adoption of Revised PSAK 14 had no significant impact on the consolidated financial statements.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan pada umumnya ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan persediaan pada akhir periode.

Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value. The cost is generally determined by the weighted-average method. Allowance for inventories obsolescence is provided based on the review of the condition of inventories at the end of the period.

i. Biaya Dibayar Dimuka i. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian tidak lancar dari biaya dibayar dimuka disajikan sebagai “Aset Tidak Lancar Lainnya” dalam neraca konsolidasian.

Prepaid expenses are amortized over the period benefit using the straight-line method. The non-current portion of prepaid expenses is classified under “Other Non-Current Assets” in the consolidated balance sheets. j. Investasi pada Perusahaan Asosiasi j. Investment in Associated Companies

Investasi pada perusahaan Asosiasi dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dan tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan, atau jika

Perusahaan atau Anak perusahaan

mempunyai pengaruh signifikan terhadap

perusahaan Asosiasi, dicatat dengan

menggunakan metode ekuitas. Dengan

metode ini, investasi pada perusahaan

asosiasi dinyatakan sebesar biaya

perolehannya dan ditambah atau dikurangi

dengan bagian Perusahaan atau Anak

perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan Asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi dengan dividen kas yang

diterima. Investasi dengan presentase

kepemilikan kurang dari 20% dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya).

Investments in Associated Companies with an ownership interest of at least 20% but not exceeding 50% and with no ability to control, or when the Company or Subsidiaries have significant influence over the Associated Companies, are accounted for under the equity method whereby the costs of the investments are increased or decreased by the Company or Subsidiaries equity in the net income or loss of the Associated Companies since the date of acquisition and decreased by cash dividend received. Investment with ownership interest of less than 20% is carried at cost (cost method).

Sesuai dengan PSAK No. 40, “Akuntansi

Perubahan Ekuitas Anak perusahaan/

perusahaan Asosiasi,” selisih antara nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian perusahaan atas nilai tercatat aset bersih Anak perusahaan karena perubahan ekuitas pada Anak perusahaan tersebut yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan Anak perusahaan yang terkait, dicatat dan

disajikan sebagai “Selisih Transaksi

Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi”

dalam komponen ekuitas pada neraca konsolidasian.

According to PSAK No. 40, “Accounting of Change of Equity of Subsidiaries and Associated Companies,” the differences between the recorded investment in shares by the Company and the Company’s portion of a Subsidiary’s net asset value resulting from the changes in the equity of the Subsidiary that do not arise from transaction between the Company and this Subsidiary, are recorded and presented as “Difference in the Equity Transactions of Associated Companies” under the equity section of the consolidated balance sheets.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

k. Aset Tetap k. Fixed Assets

Perusahaan dan Anak perusahaan

menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” (“PSAK 16 Revisi”). Perusahaan dan Anak perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya; oleh karenanya, saldo selisih penilaian kembali aset tetap yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada tahun 2007 telah direklasifikasi ke saldo laba pada tahun 2008. Nilai revaluasi aset tetap dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK 16 Revisi diterapkan.

The Company and its Subsidiaries applied PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets” (“Revised PSAK 16”). The Company and its Subsidiaries have chosen the cost model as the accounting policy for their fixed assets measurement; therefore, the balance of revaluation increment in fixed assets that was presented as part of equity in 2007 was reclassified to retained earnings in 2008. The revalued amount of fixed assets is considered as deemed cost and the cost is the value at the time Revised PSAK 16 is applied.

Penyusutan dan amortisasi pada Perusahaan, BPI dan SEAPI dihitung berdasarkan metode penyusutan, taksiran masa manfaat ekonomis dan tarif sebagai berikut:

The depreciation and amortization of the Company, BPI and SEAPI are computed

based on depreciation methods, the

estimated useful life and rate as follows:

Masa Manfaat

Ekonomis/ Tarif/

Useful life Rate

Metode Penyusutan (Tahun/Years) (%) Method of Depreciation

Bangunan dan prasarana Garis lurus 20 5 Straight-line Buildings and improvements

Perabotan, peralatan kantor Furniture and fixtures, office

dan alat-alat pengangkutan and transportation equipment

- Perusahaan dan BPI Saldo menurun ganda 4 - 8 25 - 50 Double-declining balance Company and BPI -

- SEAPI Garis lurus 5 25 - 50 Straight-line SEAPI -

Mesin dan peralatan Saldo menurun ganda 5 - 8 25 - 40 Double-declining balance Machinery and equipment

Tanah dan hak atas tanah Perusahaan dan Anak perusahaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi, kecuali yang dimiliki BBI dan BMI yang disusutkan selama 20 - 35 tahun.

Land and land rights owned by the Company and its Subsidiaries are stated at acquisition cost and no amortization is applied, except for those owned by BBI and BMI, which are amortized over 20 - 35 years.

Penyusutan aset tetap pada Anak perusahaan

lainnya dihitung dengan menggunakan

metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Depreciation on fixed assets owned by other Subsidiaries is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun / Years

Prasarana tanah 5 - 30 Land improvements

Bangunan dan prasarana 4 - 20 Buildings and improvements

Mesin dan peralatan 5 - 20 Machinery and equipment

Peralatan dan sarana telekomunikasi 10 - 15 Telecommunication equipment and facilities

Tanaman menghasilkan 20 - 30 Mature plantations

Alat-alat pengangkutan 3 - 20 Transportation equipment

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Biaya perbaikan dan pemeliharaan

dibebankan pada laporan laba rugi

konsolidasian pada saat terjadinya,

sedangkan pemugaran dan penambahan dalam jumlah yang signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutan dan amortisasinya dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun yang bersangkutan.

The costs of repairs and maintenance are charged to the consolidated statements of income as incurred while costs of significant renewals and additions are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and amortization are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statements of income for the year.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan mencakup

biaya pinjaman untuk membiayai

pembangunan serta laba atau rugi kurs yang

dapat diatribusikan ke aset dalam

penyelesaian tersebut. Akumulasi biaya

perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset selesai dan siap digunakan.

Construction-in-progress is stated at

acquisition cost, which includes borrowing costs from loans incurred to finance the construction of the assets during the period of development and foreign exchange gain or loss that is attributable to the asset. The accumulated cost will be reclassified to the appropriate fixed asset accounts and capitalization of these borrowing costs ceases when projects are completed and assets are ready for their intended use. Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan

peningkatan kemampuan sistem komputer Perusahaan dan aplikasi perangkat lunak diamortisasi selama empat (4) tahun sejak tanggal penerapannya.

Costs incurred in relation to the upgrading of the Company’s computer systems and application software are amortized over four (4) years from the implementation date.

Tanaman Perkebunan Plantations

Tanaman produksi dibedakan menjadi

tanaman menghasilkan dan tanaman belum menghasilkan. Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan yang terdiri dari biaya pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan dan alokasi biaya tidak langsung.

Plantations consist of mature and immature plantations. Immature plantations are stated at cost consisting of seedlings cost, land preparation, planting, fertilizing maintenance and allocated indirect cost.

Tanaman belum menghasilkan akan

direklasifikasi ke dalam tanaman

menghasilkan dan mulai disusutkan apabila sudah memenuhi kriteria sebagai berikut:

Immature plantations will be reclassified to mature plantations and depreciated when they fulfill criteria as follows:

1) Tanaman karet dinyatakan sebagai

tanaman menghasilkan apabila 70% dari jumlah seluruh pohon per blok sudah dapat dideres dan mempunyai ukuran lilit batang 45 cm atau lebih pada ketinggian 160 cm dari permukaan tanah.

1) Rubber plantation is considered mature when 70% of the trees per block are tapable, at which the circumference of the tree trunk is 45 cm or more at the height of 160 cm from the ground.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

2) Tanaman kelapa sawit dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila 60% dari jumlah seluruh pohon per blok telah menghasilkan tandan buah dan dua lingkaran tandan telah matang atau berat rata-rata buah per tandan telah mencapai 3 kg atau lebih.

2) Oil palm plantations are considered mature when 60% of the trees per block produce fresh fruit bunches, where two rows of these bunches are ripe or if the average weight per bunch is 3 kg or more.

l. Penurunan Nilai l. Impairment of Asset Value

Nilai aset ditelaah terhadap kemungkinan adanya penurunan nilai pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan mengindikasikan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan kembali. Apabila nilai tercatat aset melebihi jumlah yang dapat diperoleh kembali, maka selisihnya

dibebankan pada laporan laba rugi

konsolidasian tahun berjalan. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto dengan nilai pakai suatu aset.

Asset values are reviewed for any impairment and possible write-down to fair value

whenever events or changes in

circumstances indicate that the carrying value may not be recoverable. Whenever the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, an impairment loss is recognized in the current year consolidated statements of income. Recoverable amount is the higher of an asset’s net selling price and its value in use.

m. Sewa m. Leases

Perusahaan dan Anak perusahaan

menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” (“PSAK 30 Revisi”). Menurut PSAK 30 Revisi, sewa yang mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada

lessee diklasifikasikan sebagai sewa

pembiayaan. Pada awal masa sewa, sewa pembiayaan dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sehingga menghasilkan suatu tingkat bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Beban keuangan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian. Aset sewaan yang dimiliki oleh lessee dengan dasar sewa pembiayaan dicatat pada akun aset tetap dan disusutkan sepanjang masa manfaat dari aset sewaan tersebut atau periode masa sewa, mana yang lebih pendek, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.

The Company and its Subsidiaries applied

PSAK No. 30 (Revised 2007), “Leases”

(“Revised PSAK 30”). Under Revised PSAK 30, leases that transfer substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item to the lessee are classified as finance leases. Finance leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased assets or at