• Tidak ada hasil yang ditemukan

Summer Institute of Linguistics (SIL International) dan Yayasan Abdi Nusantara: Pemetaan Bahasa-Bahasa Ibu

Praktek Lokal yang Menjanjikan

12.7 Summer Institute of Linguistics (SIL International) dan Yayasan Abdi Nusantara: Pemetaan Bahasa-Bahasa Ibu

dan Sekolah

SIL International-Indonesia adalah LSM nirlaba yang mempunyai status konsultatif dengan UNESCO. Bersama Yayasan Abdi Nusantara, SIL berupaya keras untuk memberdayakan komunitas yang bertutur bahasa minoritas melalui riset dan program keaksaraan dengan misi membantu komunitas untuk: mengangkat bahasa ibu, pendidikan dan pembangunan dengan melestarikan keunikan budaya dan bahasanya. Yayasan Abdi Nusantara (LSM yang berbasis di Papua) telah lama aktif dalam pembuatan peta bahasa dan sekolah—sebuah kegiatan esensial untuk keperluan koordinasi dan perencanaan yang efektif dalam rangka penyediaan layanan sosial dan pendidikan terutama di Papua. Apakah infrastruktur berupa jalan, kampung, sekolah atau proyek-proyek lainnya, proses pemetaan dan menyusun peta yang akurat sungguh amat penting, terutama di Tanah Papua di mana peta-peta akurat nyaris tidak ada. Beberapa hasil kerja ekstensif oleh SIL dan Yayasan Abdi Nusantara bekerjasama dengan komunitas adat dan pemetaan bahasa-bahasa di Tanah Papua telah ditulis di Bab 7. Pada seksi ini, kami sajikan contoh-contoh spesifi k tentang peta bahasa ibu yang dikombinasikan dengan lokasi sekolah-sekolah tingkat kabupaten.

Bab 12 Praktek Lokal yang Menjanjikan

Peta karya SIL menentukan batas-batas bahasa yang ada; tidak hanya di lokasi PDT tapi juga di Papua dan Papua Barat. Bahasa-bahasa di dua provinsi ini telah dikaji oleh SIL dengan menggunakan metode-metode berikut: (a) perbandingan kemiripan bahasa antara macam-macam ucapan yang digunakan di satu kampung dengan kampung-kampung tetangga; (b) mewawancarai warga kampung (A) tentang derajat kemiripan yang mereka rasakan dan kejelasan ucapan dibandingkan dengan derajat kemiripan yang dirasakan dan kejelasan ucapan dengan bahasa-bahasa di kampung (B, C, D) sekitarnya; (c) mewawancarai warga di kampung (B) tentang derajat kemiripan yang dirasakan dan kejelasan ucapan bahasa mereka dengan bahasa lain di kampung (A, C, D) sekitarnya. Selama survei-survei ini, data demografi pun dikumpulkan.

Peta vitalitas bahasa disusun dengan tujuan untuk mengkaji seberapa kritis bahasa-bahasa ibu di Tanah Papua yang rawan punah hingga bahasa yang terancam punah. Keadaan ini harus diketahui sebelum keputusan tentang bahasa mana yang akan dipilih untuk digunakan di sekolah. UNESCO dan SILtermasuk pionir dalam pengembangan teori dan metode tentang pengukuran vitalitas bahasa-- yang disebut dengan “skala vitalitas bahasa” (the language vitality scale) (Lihat Bab 7 tentang “skala vitalitas bahasa” yang digunakan dalam survei-survei ini). Vitalitas bahasa yang di dalam Laporan ini diteliti dengan menggunakan metode pelaporan berikut ini: (a) bahasa yang digunakan pada berbagai domain, publik, pribadi (rumah, sekolah, gereja, olahraga, pasar, dll); (b) bahasa yang digunakan oleh generasi muda dalam rangka peralihan antar generasi; dan (c) indikator-indikator pemeliharaan bahasa.

Karena vitalitas bahasa bertumpang-tindih dengan perilaku bahasa, maka perilaku komunitas terhadap bahasa mereka juga dikaji dengan cara-cara pelaporan berikut ini: (a) sikap terhadap cara-cara bertutur; (b) sikap terhadap bahasa tulis yang digunakan di komunitas setempat, seperti sikap tentang potensi pengembangan bahasa lisan mereka menjadi bahasa tulis. Hasil akhir diolah dan ada di peta-peta yang disajikan dalam Laporan ini.

Bab 12 Praktek Lokal yang Menjanjikan

Untuk memastikan bahwa datanya absah dan handal, Studi ini menggunakan metode triangulasi. Tujuannya adalah untuk mengetahui apa yang disampaikan kepada para peneliti adalah juga seperti yang terjadi di komunitas.

Perangkat Lunak Kartografi

Perangkat lunak yang SIL gunakan untuk riset termasuk yang terbaik di dunia. ArcView GIS Version 10 adalah sistem informasi geografi lengkap (geographic information systems/GIS). ArcView GIS mempunyai fi tur lengkap dan bermutu tinggi serta cocok untuk keperluan riset ilmiah seperti proyek pemetaan semacam ini. Karena database untuk geografi s profesional sudah ada sebagai tambahan melalui ArcData Catalog, maka basis pemetaan yang SIL susun sangatlah dapat dipercaya.

Keterbatasan

Data untuk pemetaan sekolah yang dikumpulkan oleh kontraktor independen untuk pemerintah ada banyak kesalahan hingga pemerintah tidak menggunakannya. (Data ini menempatkan banyak sekolah salah lokasi di laut) atau yang tersedia untuk tim Riset SIL untuk keperluan studi ini. Komplikasi lanjutan muncul ketika tim riset meminta data lokasi kampung dari Kantor Statistik; mereka memberikan data nama-nama kampung yang di lapangan kampung-kampung itu tidak ada.

Komplikasi tambahan timbul ketika pemerintah dewasa ini menentukan batas-batas kabupaten yang semakin lama menjadi semakin sempit. Akibatnya penetapan batas-batas antar kabupaten menjadi belum jelas. Efek dominonya adalah bahwa lokasi sekolah di kabupaten-kabupaten baru sebagian besar belum ada. Akibat lanjutannya, hanya sekolah-sekolah yang telah terdaftar di kantor dinas pedidikan dapat disertakan ke dalam peta.

Untuk menyelesaikan tugas pemetaan, tim riset gunakan database GPS untuk pemetaan bahasa dan data yang dikumpulkan oleh tim survei lapangan, sambil menggunakan helikopter, pesawat terbang kecil milik misionaris hingga lebih akurat mendapatkan titik lokasi kampung dan kota-kota. Pegawai pemda dan para informan bahasa setempat pun dimintai informasi tangan pertama tentang nama kampung dan lokasi, agar tim dapat menyusun peta SD terlengkap saat ini. Daftar lengkap sumberdaya yang digunakan sebagai referensi ada di Volume 2.

BGAN (broadband global area network) adalah alat telekomunikasi yang SIL gunakan dalam proses pembuatan peta bahasa dan sekolah. Ini adalah alat pengganti telepon satelit, dan para petugas lapangan gunakan baik oleh petugas SIL atau pun mitranya yang bekerja di pedesaan dan daerah terpencil di Papua.

Bab 12 Praktek Lokal yang Menjanjikan

Instrumen ini adalah alat nirkabel yang dilengkapi oleh fasilitas telpon dan digunakan untuk menelpon dan mengirim/menerima surat elektronik.141 Peta-peta lokasi sekolah dibuat per tingkat kabupaten dan hanya terbatas pada kabupaten yang menurut pemda masih berada di bawah Indeks Pembangunan Manusia. Sekolah-sekolah diidentifi kasikan di peta menurut nama dan yayasan pemilik sekolah; yakni Yayasan Agama Islam (YAPIS) berbasis Agama Islam; Yayasan Pendidikan Advent berbasis Gereja Advent; Yayasan Pendidikan Kristen, berbasis Gereja Kristen Indonesia; Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Gereja-Gereja Injili, didukung oleh lima Gereja-Gereja Evangelis Prtotestan; dan Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK)berbasis Gereja Katolik.

Peta sekolah-sekolah di Kabupaten Puncak Jaya ada di bawah (Peta 6). Lihat jugaTabel 12. Tentang status peta sekolah dan bahasa ibu yang disusun oleh SIL saat ini. Sebagai bagian dari Rencana Strategis, dipandang penting bahwa pemetaan seperti ini akan menjadi alat yang amat berharga untuk tujuan perencanaan dan

manajemen dan diharapkan kegiatan semacam ini menjadi kegiatan utama-rutin bagi dinas pendidikan provinsi, kabupaten dan distrik.