• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sunan Kudus Sebagai Seorang Senopat

BAB VIII Sunan Kudus

5. Sunan Kudus Sebagai Seorang Senopat

Bahwa Sunan Kudus it u seorang Wali beril mu t inggi dan sakt i sudah dimakl umi masyarakat , t api ada seorang yang merasa l ebih sakt i daripada Sunan Kudus. Orang it u bernama Ki Ageng Kedu. Seorang sakt i hanya memil iki il mu peringan t ubuh sedemikian rupa sehingga hanya dengan mel emparkan t ampah ke udara kemudian dia mel oncat hinggap di at as t ampah it u diapun dapat t erbang menurut keinginannya.

Pada suat u hari Ki Ageng Kedu yang penasaran at as kesakt ian Sunan Kudus ingin mencoba adu kesakt ian. Sepert i biasa, dia mengambil t ampah kemudian t erbang ke daerah Kudus. Orang- orang yang mel ihat nya merasa kagum dan heran, Ki Ageng Kedu lewat begit u saj a dengan cepat nya di at as rumah-rumah penduduk. Sewakt u berada di daerah Kudus ia t idak langsung t urun dari t ampahnya, mal a t ert awa ngakak berkelil ing kot a Kudus. Muridmurid Sunan Kudus sudah penasaran melihat kepongahannya, t api saat it u Sunan Kudus bel um kel uar dari Masj id, bel iau masih membaca dzikir seusai shalat . Dia j uga t ak merasa heran saat kel uar dari masj id mel ihat Ki Ageng Kedu bert eriak-t eriak memanggil namanya.

“ Hai Sunan Kudus ayo keluarl ah! Hadapil ah aku Ki Ageng Kedu yang hendak menant angmu adu kesakt ian ! ”

Tiba-t iba Sunan Kudus menundingkan t angannya ke arah Ki Ageng Kedu sembari berkat a, “ Aku di sini Ki Ageng Kedu ! ”

Seket ika t ersirap darah Ki Ageng Kedu. Tampah yang dikendarainya mendadak ol eng kesana- kemari. Tak t erkendal ikan l agi, t ubuhnya yang ringan mendadak berubah menj adi berat dan segera t ersedot ol eh gaya t arik bumi, bahkan sepert i dihempaskan ol eh t enaga gaib yang t ak t ampak ol eh mat a. Tubuh Ki Ageng Kedu t erl empar ke t anah yang becek, yang

dal am bahasa Jawanya disebut Jember, hingga sekarang t empat Ki Ageng Kedu it u j at uh disebut Jember.

Set el ah roboh ke t anah yang becek dan kot or, segal a kesakt ian Ki Ageng Kedu l enyap seket ika. Dia t el ah berubah menj adi manusia biasa, t ak bisa t erbang l agi sepert i dul u.

5. Sunan Kudus Sebagai Seorang Senopati

Sunan Kudus di dal am Babad Tanah Jawa disebut sebagai Senopat i at au Pangl ima Perang Keraj aan Demak Bint oro. Juga Senopat i Wal iul l ah art inya beliau it u menj adi Senopat inya para

Wal i. Sebagai Senopat i Keraj aan Demak bel iau pernah memimpin peperangan melawan Maj apahit yang pada wakt u it u dipimpin ol eh Adipat i Terung.

Sedangkan sebagai Senopat i para Wali bel iau pernah dit ugaskan unt uk mengeksekusi Syekh Sit i Jenar, seorang Wali yang meremehkan syariat sehingga dianggap sesat . Pada bagian ini akan dicerit akan secara singkat t ugas Sunan Kudus di saat haus berhadapan dengan seorang murid Syekh Sit i Jenar yang masih punya darah ket urunan dari Raj a Maj apahit . Penduduk desa Pengging yang t erl et ak di t epi hut an, mal am it u t ak dapat t idur, sebabnya mal am it u t erdengar auman harimau secara t erus menerus. Para penduduk berj aga-j aga, kal au-kal au malam it u harimau yang mengaum it u akan masuk ke dal am desa.

Tapi sampai pagi t idak ada seekor harimau t ampak masuk kampung. Para penduduk penasaran. Mereka beramai-ramai masuk ke dal am hut an unt uk memeriksa, apakah benar di dal am hut an it u ada harimaunya.

Di t engah hut an, bukan harimau yang mereka dapat kan, melainkan t uj uh orang sant ri dan seorang berj ubah put ih yang t ampak agung berwibawa. Orang it u t ak l ain adal ah Sunan Kudus dan t uj uh praj urit Demakyang menyamar sebagai sant ri biasa.

“ Apakah t uan mel ihat harimau di seki t ar hut an ini ?” Tanya t et ua desa.

“ Tidak, ” j awab Sunan Kudus, “ Semalam kami t idur di hut an ini t api t idak mel ihat seekor harimau. ”

“ Aneh, semal am kami t ak dapat t idur karena auman suara harimau yang t erus menerus, ” Guman t et ua desa.

“ Kal au begit u namakanl ah t empat ini desa Sima. Karena kau mendengar suara Sima (harimau) padahal t ak ada Sima. ” Kat a Sunan Kudus.

Tet ua desa it u menurut , hingga sekarang t empat Sunan Kudus bermalam it u dinamakan desa Sima. Sunan Kudus kemudian meneruskan perj alanannya ke Pengging unt uk menemui Adipat i Kebo Kenanga at au l ebih dikenal sebagai Ki Ageng Pengging.

Tiga t ahun yang l al u, diawal t ampak pemerint ahan Raden Pat ah. Pat ih Wanasalam t elah diut us unt uk menemui Ki Ageng Pengging. Tuj uannya adal ah unt uk memint a ket egasan Ki Ageng Pengging, apakah Ki Ageng Pengging bersedia mengakui Raden Pat ah sel aku Raj a Demak Bint oro dan penerus dinast i Maj apahit at au sebal iknya Ki Ageng Pengging ingin menj adi Raj a Demak ?

Pert anyaan it u t idak pernah dij awab dengan t egas ol eh Ki Ageng Pengging. Pat ih Wanasal am orang kepercayaan Raden Pat ah, memberi bat as wakt u t iga t ahun unt uk berf ikir dan menent ukan pil ihan.

Kini t iga t ahun t el ah berl al u, Ki Ageng Penggi ng t idak pernah menghadap ke Demak. Bahkan Kadipat en Pengging yang dul u pernah mengal ami kej ayaan di j aman ayahnya yait u Adipat i Handayaningrat t idak diurus l agi. Kebo Kenanga, cucu Raj a Maj apahit it u mal ah t enggel am dal am dunia kebat inan yang diaj arkan ol eh Syekh Sit i Jenar. Walau t ampaknya Ki Kebo Kenanga at au Ki Ageng Pengging it u t ak mengurus pemerint ahan Kadipat en, t api sesungguhnya para praj urit masih set ia kepadanya, mereka menyembunyikan di bal ik baj u pet ani. Tapi sewakt u- wakt u mereka bisa di gerakkan di saat diperl ukan ol eh Ki Ageng Pengging.

Hal ini di sadari ol eh pemerint ah pusat Demak Bint oro. Raden Pat ah kemudian memerint ahkan Sunan Kudus unt uk mengadili pembangkangan Ki Ageng Pengging ini. Suasana Kadipat en Pengging benar-benar l enggang. Pagi it u penduduk banyak yang pergi ke sawah dan l adang masing-masing. Pendapa at au ist ana Kadipat en t idak kel ihat an, di pusat bekas pemerint ahan Adipat i Handayaningrat it u kini hanya ada sebuah rumah yang t ak seberapa besar, bent uknya sepert i rumah penduduk l ainnya.

Sunan Kudus memerint ahkan t uj uh orang pengikut nya menunggu di uj ung desa. Dia sendiri berj al an menuj u rumah Ki Ageng Pengging. Langkahnya mant ap. Dia yakin t ugasnya kal i ini akan membawa hasil . Sepert i sudah dilambangkan ol eh Bende Kyai Sima, yait u pusaka warisan dari mert uanya yang disembunyikan di dal am hut an saat dia kemal aman. Bila bende it u dipukul bunyinya sepert i harimau maka t andanya akan berhasil , bila t idak mengel uarkan auman harimau berart i dia akan menemui kegagal an. Di depan pint u rumah Ki Ageng Pengging ada seorang pelayan wanit a set engah baya. Sunan Kudus memberi sal am kemudian mengut arakan maksud kedat angannya unt uk menemui Ki Ageng Pengging.

“ Maaf Tuan, sudah beberapa hari Ki Ageng mengurung diri di dalam kamarnya, bel iau t idak bisa menemui t amu. ” Kat a pel ayan it u.

“ Aku bukan t amu biasa, ” Kat a Sunan Kudus. “ Kat akan aku adal ah ut usan Tuhan yang dat ang dari Kudus. Ingin bert emu dengan Ki Ageng Pengging. ”

Pel ayan it u masuk ke dalam rumah menyampaikan pesan Sunan Kudus yang dianggapnya aneh. Ternyat a Ki Ageng bersedia menerima t amunya. Sunan Kudus dipersil ahkan masuk ke dal am rumahnya. Ist ri Ki Ageng Pengging membuat kan minuman unt uk menghormat t amu khusus it u. Tinggal l ah di ruang t amu it u Ki Ageng Pengging dan Sunan Kudus.

“ Wahai Ki Ageng, saya diperint ahnya ol eh Sul t an Demak Bint oro. Manakah yang kau pilih. Di l uar at au di dal am? Di at as at au di bawah ?” Tanya Sunan Kudus.

Ki Ageng Pengging menghel a naf as, t iga t ahun yang l al u dia j uga diberi pert anyaan serupa ol eh Ki Wanasal am. Pat ih Demak Bint oro.

“ Jawabanku t et ap sama dengan t iga t ahun yang l al u, ” kat a Ki Ageng Pengging.

“ At as-bawah, l uar-dal am adal ah mi l ikku. Aku t ak bisa memil ihnya.

Jawaban it u bagi Sunan Kudus sudah sangat j el as. Berart i Ki Ageng Pengging punya maksud ganda. Ingin menj adi rakyat at au bawahan Demak Bint oro sekal igus ingin menj adi penguasa Demak Bint oro. Jel asnya dia t idak mau mengakui Raden Pat ah sebagai raj a Demak. Ini pembangkangan namanya. Kasarnya memberont ak !

Bahwa Ki Ageng Pengging it u murid Syekh Sit i Jenar, gurunya it u sudah dihukum mat i karena kesesat annya. Sunan Kudus ingin menget ahui apakah Ki Ageng Pengging masih meyakini ilmu dari Syekh Sit i Jenar it u at au sudah meninggal kan sama sekal i.

“ Saya pernah mendengar bahwa Ki Ageng bisa hidup di dal am mat i dan mat i di dal am hidup, ” Kat a Sunan Kudus. “ Benarkah apa yang saya dengar it u ? Saya ingin mel ihat bukt inya. ”

“ Memang begit u ! ” Jawab Ki Ageng Pengging. “ Kau anggap apa saya aku ini maka aku akan menurut apa yang kau sangka. Kau anggap aku sant ri memang aku sant ri, kau anggap aku ini raj a, memang aku ket urunan raj a, kau anggap aku ini rakyat memang aku rakyat , dan kau anggap aku ini Al l ah aku memang Al l ah ! ”

Kl op sudah! Ki Ageng Pengging adal ah pengikut Syekh Sit i Jenar yang berf aham Wihdat ul Wuj ud at au berf il saf at serba Tuhan. Faham it u adal ah bert ent angan dengan Isl am yang disiarkan para

Wal i, sehingga Syekh Sit i Jenar dihukum mat i. Sunan Kudus j uga cerdik, dia t ahu murid-murid Syekh Sit i Jenar it u mempunyai ilmu-il mu yang aneh, kadangkal a mereka kebal , t ak mempan senj at a apapun j uga. Maka Sunan Kudus bermaksud menggorek kel emahan Ki Ageng Pengging dengan j al an dipl omasi.

“ Sepert i pengakuan Ki Ageng bahwa Ki Ageng dapat mat i didal am hidup. Saya ingin mel ihat bukt inya ?”

“ Jadi it ukah yang dikehendaki Sul t an Demak” Baikl ah, t idak ada orang mat i t anpa sebab, maka kau harus membuat sebab kemat ianku. Tapi j angan mel ibat kan orang lain. Cukup aku saj a yang mat i. ” Sunan Kudus menyanggupi permint aan Ki Ageng.

“ Tusukl ah siku l enganku ini ……! Uj ar Ki Ageng membuka t it ik kel emahannya.

Sunan Kuduspun mel akukannya. Siku Ki Ageng dit usuk dengan uj ung keris, seket ika mat ilah Ki Ageng Pengging. Sunan Kudus kemudian kel uar rumah Ki Ageng Pengging dengan l angkah t enang. Disambut ol eh t uj uh pengikut nya di uj ung desa. Mereka berj alan menuj u Demak Bint oro. Sement ara it u ist ri Ki Ageng Pengging yang hendak menghidangkan j amuan makan menj erit keras manakala mel ihat suaminya mat i di ruang t amu. Penduduk sekit ar berdat angan ke rumahnya. Set el ah t ahu pemimpinnya dibunuh mereka memanggil penduduk l ainnya dan bersama-sama mengej ar Sunan Kudus. 200 orang bekas praj urit dan perwira dipimpin ol eh bekas Senopat i Kadipat en Pengging mencabut senj at a dan bert eriak-bert eriak memanggil Sunan Kudus dari kej auhan.

Sunan Kudus berhent i. Dibunyikannya Bende Kyai Sima. Tiba-t iba muncul ribuan praj urit Demak yang berlarian ke arah t imur. Orang-orang Pengging mengej ar kearah t imur, padahal Sunan Kudus dan pengikut nya berada di sebel ah ut ara. Tidak berapa lama kemudian ribuan praj urit it u l enyap. Orang Pengging kebingungan, t ak t ahu harus berbuat apa. Akal mereka sepert i hil ang. Sunan Kudus kasihan mel ihat keadaan mereka, akhirnya mereka dibuat sadar kembali.

“ Jangan t urut campur urusan besar ini. Ki Ageng Pengging sudah diperingat kan sel ama t iga t ahun. Tapi dia t et ap t ak mau menghadap ke Demak. It u berart i dia sengaj a hendak memberont ak! nah, kal ian rakyat kecil , t ak ada hubungannya dengan urusan ini.

Pul angl ah ! ” Suara Sunan Kudus t erdengar berat dan mengandung perbawa kuat . Penduduk Pengging it u sepert i baru sadar dan mengert i bahwa yang mereka hadapi adal ah seorang Senopat i Demak Bint oro yang kondang mempunyai seribu sat u macam kesakt ian. Mereka t ak akan mampu menghadapinya.

“ Ada t ugas yang l ebih pent ing daripada berbuat kesia-siaan ini, ” Kat a Sunan Kudus.

“ Segeral ah kal ian urus j enazah Ki Ageng. It ul ah penghormat an kal ian yang t erakhir kepada pemimpin kal ian. ” Orang-orang Pengging it u t ak menemukan pil ihan l ain. Akhirnya mereka kembali ke rumah Ki Ageng unt uk menguburkan j enazah pemimpin mereka. Sunan Kudus sangat dihormat para penguasa pada j amannya. Baik ol eh Raj a Paj ang yait u Sul t an Handiwij aya maupun Raj a Jipang yait u Ario Penangsang.

Bel iau waf at dan dimakamkan di sebel ah barat Masj id Jami Kudus. Jika orang memandang Menara Masj id Kudus yang l ain sangat aneh dan art ist ik t ersebut past i akan segera t eringat pada pendirinya yait u Sunan Kudus.

*****

BAB IX