BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.30 Surah Al-Maun (107)
Surah Al-Maun merupakan surah ke 107 yang terdiri atas 7 ayat dan termasuk golongan surah makkiyyah. Isi kandungan surah ini mengenai beberapa sifat manusia yang dipandang sebagai pendusta agama dan ancaman terhadap orang-orang yang melakukan shalat dengan lalai dan riya (Ashshiddiqi, 1422 H: 117).
Pada surah ini peneliti menemukan 2 macam gaya bahasa perbandingan yaitu alegori 7 ayat dan antisipasi 1 ayat. Berikut penjabarannya:
1. Gaya bahasa alegori, yang terdapat pada ayat1-7
/`ara`aitallażī yukażżibu biddīn, fażālikal lażī yadu’ul yatīm, walāyaḥuḍḍu ‘alā
ṭa’āmi al-miskīn, fawailun lilmuṣṣalīn, `allażīhum ‘an ṣalātihim sāhūn, `allażīnahum yurā`ūn, wayamna’ūna al-mā’ūn/ `Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, Dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin.Maka kecelakaanlah bagi orang- orang yang shalat,(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,Orang-orang yang berbuat riya, Dan enggan (menolong dengan) barang berguna`
Ayat-ayat ini menjelaskan mengenai beberapa sifat manusia yang dipandang sebagai mendustakan agama dan juga ancaman terhadap orang-orang yang melakukan shalat dengan lalai dan riya (Zakariya, 2012: 803)
Pada ayat ini terdapat gaya bahasa perbandingan yaitu alegori yang menceritakan dan menggambarkan orang-orang yang mendustakan agama dan
kecelakaan bagi orang-orang yang shalat dengan menghardik anak yatim, tidak
memberi makan orang miskin, lalai dari shalatnya, berbuat riya, dan enggan
(menolong dengan) barang berguna. Dari ciri-ciri diatas maka ayat ini termasuk
alegori jenis parabel.
2. Gaya bahasa antisipasi, yang terdapat pada ayat 4
/Fawailul-lilmuṣallīn ‘allaẓīna hum ‘an ṣalātihim sāhūn/`Maka celakalah bagi
orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya`.
Ayat ini menjelaskan mengenai larangan untuk meninggalkan shalat dan juga agar selalu menjaga waktu shalatnya di awal waktu serta harus khusuk dalam melaksanankannya untuk mencari ridha Allah bukan karna untuk mencari perhatian orang-orang semata-mata (Zakaria, 2012: 803)
Pada ayat ini terlihat gaya bahasa perbandingan yaitu antisipasi yang terdapat pada kalimat
هيم يى يو ُ ؼ
/fawailul-lilmuṣallīn/ `Maka celakalah bagiorang-orang yang shalat`. Dalam ayat ini Allah menunjukkan terlebih dahulu akibat yang akan didapat bagi orang-orang yang shalat akan tetapi ia lalai dalam shalatnya yaitu sebuah celaka. Dari ciri tersebut maka ayat ini mengandung gaya bahasa bahasa perbandingan yaitu antisipasi.
3.31. Surah Al-Kauśar (108)
Surah Al-Maun merupakan surah ke 108 yang terdiri atas 3 ayat dan termasuk golongan surah makkiyyah. Isi kandungan surah ini mengenai Allah
telah menganugrahkan sungai al kausar di surga karena itu bershalat dan berkorbanlah; Nabi Muhammad akan mempunyai pengikut yang banyak sampai hari kiamat dan akan mempunyai nama yang baik di dunia dan akhirat, tidak sebagai yang dituduhkan pembenci-pembencinya (Ashshiddiqi, 1422 H: 119)
Pada surah ini peneliti tidak menemukan ayat yang mengandung gaya bahasa perbandingan.
3.32. Surah Al-Kafirun (109)
Surah Al-Maun merupakan surah ke 109 yang terdiri atas 6 ayat dan termasuk golongan surah makkiyyah. Isi kandungan surah ini mengenai parnyataan bahwa Tuhan yang disembah Nabi Muhammad dan pengikut- pengikutnya bukanlah apa yang disembah oleh orang-orang kafir, dan Nabi Muhammad tidak akan menyembah apa yang disembah oleh orang-orang kafir (Ashshiddiqi, 1422 H: 1111)
Pada surah ini peneliti menemukan 1 macam gaya bahasa perbandingan yaitu alegori 9 ayat. Berikut penjabarannya:
1. Gaya bahasa alegori, yang terdapat pada ayat 1-9
/qul yā`ayyuhāl-kāfirūn, lā`a’budu mā ta’budūn, wa lā `antum ‘ābidūna mā
`a’bud, wa lā `ana ‘ābidun mā‘abattum, lakum dīnukum wa līyadīn/ `Katakanlah:
"Hai orang-orang kafir,Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi
penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
Ayat-ayat ini menjelaskan mengenai Tuhan yang disembah Nabi Muhammad dan pengikutnya bukanlah apa yang disembah oleh orang-orang kafir, dan Nabi Muhammad tidak menyembah apa yang disembah mereka (Assiddiqi, 1422 H: 1111)
Pada ayat ini terdapat gaya bahasa perbandingan yaitu alegori yang menceritakan dan menggambarkan keadaan Nabi Muhammad dan orang-orang
kafir Qurays dengan tidak menyembah tuhan yang disembah orang-orang kafir
qurays sebagai pembeda agama islam dengan yang lainya. Dari ciri-ciri diatas
maka ayat ini termasuk alegori jenis parabel.
3.33. Surah An-Nasr (110)
Surah An-Nasr merupakan surah ke 110 yang terdiri atas 3 ayat dan termasuk golongan surah makkiyyah. Isi kandungan surah ini mengenai janji bahwa pertolongan Allah akan datang dan islam akan mendapat kemenangan; perintah Tuhan agar bertasbih dan memujiNya dan meminta ampun kepadaNya dikala terjadi peristiwa yang menggembirakan (Ashshiddiqi, 1422 H: 1113)
Pada surah ini Peneliti tidak menemukan ayat-ayat yang mengandung gaya bahasa perbandingan.
3.34. Surah Al-Lahab (111)
Surah Al-Lahab merupakan surah ke 111 yang terdiri atas 5 ayat dan termasuk golongan surah makkiyyah. Isi kandungan surah ini mengenai cerita Abu Lahab dan istrinya yang menentang Rasul, keduanya akan celaka dan masuk neraka.
Harta dan bendanya tidak bergunan untuk menyelamatkan demikian pula dengan segala usaha-usahanya (Ashshiddiqi, 1422 H: 1115).
Pada surah ini Peneliti tidak menemukan ayat-ayat yang mengandung gaya bahasa perbandingan.
3.35. Surah Al-Ikhlas (112)
Surah Al-Ikhlas merupakan surah ke 112 yang terdiri atas 4 ayat dan termasuk golongan surah makkiyyah. Isi kandungan surah ini mengenai penegasan tentang kemurnian keEsaan Allah dan menolak segala macam kemusrikan dan menerangkan bahwa tidak ada sesuatu yang menyamaiNya (Ashshiddiqi, 1422 H: 1117)
Pada surah ini peneliti tidak menemukan ayat-ayat yang mengandung gaya bahasa perbandingan.
3.36. Surah Al-Falaq (113)
Surah Al-Falaq merupakan surah ke 113 yang terdiri atas 5 ayat dan termasuk golongan surah makkiyyah. Isi kandungan surah ini mengenai Perintah Allah agar manusia berlindung kepada Allah dari segala macam kejahatan (Ashshiddiqi, 1422 H: 1119)
Pada surah ini peneliti menemukan 1 macam gaya bahasa perbandingan yaitu Dipersonifikasi 1 ayat. Berikut penjabarannya:
1. Gaya bahasa Dipersonifikasi, yang terdapat pada ayat 3
/wa min syarri ‘āsiqin `iżā waqob/ `dan dari kejahatan malam apabila telah gelap
Ayat ini menjelaskan mengenai keadaan malam yang gelap gulita, pandangan terbatas sehingga manusia sudah sepantasnya meminta perlindungan kepada Allah atas segala sesuatu yang mungkin terjadi pada malam hari (Zakaria, 2012: 807)
Pada ayat ini terdapat gaya bahasa perbandingan yaitu dipersonifikasi yang terdapat pada kata
ثم ُز
/syarri/ `kejahatan`. Pada ayat ini malam yangmerupakan waktu, tidak dapat disentuh dan berbuat seolah mahluk hidup seperti manusia yang dapat berbuat kejahatan. Dari ciri tersebut maka contoh diatas merupakan jenis gaya bahasa dipersonifikasi.
3.37. Surah An-Nās (114)
Surah Al-Nas merupakan surah ke 114 dan surah terakhir yang terdiri atas 5 ayat dan termasuk golongan surah makkiyyah. Isi kandungan surah ini mengenai Perintah Allah kepada manusia agar berlindung kepada Allah dari segala macam kejahatan yang datang ke dalam jiwa manusia dari jin dan manusia (Ashshiddiqi, 1422 H: 1121)
Pada surah ini peneliti tidak menemukan ayat-ayat yang mengandung gaya bahasa perbandingan.