/`innallażīna `ajramū kānū minallażīna `āmanū yaḍḥakūn wa `iżā marrū bihim
yataghāmazūn wa `iżā qalabū `ilā `ahlihimun qalabū fakihīn wa `iżā ra`auhum
qālū `inna hā`ūlā`i laḍāllūn wa mā `ursilū ‘alaihim ḥāfiżīn/ `Sesungguhnya
orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang menertawakan orang-orang yang beriman.Dan apabila orang-orang yang beriman lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya. Dan apabila orang-orang yang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira.Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan: "Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat",Padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mukmin.
Ayat ini menjelaskan mengenai perilaku orang-orang yang berdosa dan munafiq dengan berpura-pura beriman kepada Allah ketika di dekat orang-orang beriman dan mengatakan bahwasanya orang-orang beriman tersebut adalah orang yang sesat ketika tidak bersamanya (Muhammad, 2006: 428)
Pada ayat-ayat ini terdapat gaya bahasa perbandingan yaitu alegori yang menceritakan dan menggambarkan orang-orang yang berdosa dengan saling
mengedip-ngedipkan matanya ketika di depan orang beriman namun ketika
melihat dari jauhan mereka mengatakan orang mukmin benar-benar sesat. Dari
ciri-ciri diatas maka ayat ini termasuk alegori jenis parabel.
3.7. Surah Al-Insyiqaq (84)
Surah Al-Insyiqaq merupakan surah ke 84 yang terdiri dari 25 ayat dan termasuk golongan surah makkiyyah. Isi kandungan surah ini mengenai peristiwa- peristiwa pada permulaan terjadinya hari kiamat; peringatan bahwa manusia bersusah payah menemui Tuhannya; dalam menemui Tuhannya kelak ada yang
mendapat kebahagiaan dan ada pula yang mendapat kesengsaraan; tingkat-tingkat kejadian dan kehidupan manusia di dunia dan di akhirat (Ashshiddiqi, 1422 H: 1039).
Pada surah ini peneliti menemukan 4 macam gaya bahasa perbandingan yaitu personifikasi 1 ayat, alegori 7 ayat, koreksio 1 ayat, antitesis 2 ayat, Berikut penjabarannya:
1. Gaya bahasa Personifikasi yang terdapat pada ayat 4
/wa `alqat mā fiihā wa takhallat/ `dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya
dan menjadi kosong`.
Ayat ini menjelaskan mengenai keadaan hari kiamat yang mana bumi akan mengeluarkan mayat-mayat yang berada di dalamnya sehingga bumi benar-benar kosong dari mereka (Muhammad, 2006: 432)
Pada ayat ini terdapat gaya bahasa perbandingan yaitu personifikasi yang terletak pada kalimat
ٍايؼ ما ج أىق
/wa `alqat mā fiihā/ `dan memuntahkan apayang ada di dalamnya. Adapun kata
ج أىق
/wa `alqat/ `dan memuntahkan` berartihidup, mempunyai perut dan mulut. Dalam ayat ini bumi diperlakukan seperti sifat/sikap yang dimiliki manusia yaitu mempunyai perut dan mulut sehingga dapat berbuat seperti memuntahkan.
2. Gaya bahasa Koreksio yang terdapat pada ayat 7-9 dan 10-13 yaitu: a. ayat 7-9 (menceritakan tentang hari penghisaban bagi orang beriman)
/fa`ammā man `ūtiyā kitābahū biyamīnih fasaufa yuḥāsabu ḥisābān yasīrān wa
yanqalibu `ilā `ahlihī masrūrān/ `adapun orang yang diberikan kitabnya dari
sebelah kanannya, Maka Dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, Dan Dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira`.
Ayat ini menjelaskan mengenai keadaan hari penghisaban yang mana pada hari itu manusia dibagi menjadi dua golongan yaitu golongan yang diberikan catatan amalnya dari sebelah kanan dan yang diberikan dari sebelah kiri/belakang, dan kemudahan pada hari itu bagi orang-orang yang mendapat catatan amalnya dari sebelah kanan (Muhammad, 2006: 432)
Pada ayat ini terdapat gaya bahasa perbandingan yaitu alegori yang menceritakan dan menggambarkan keadaan orang yang diberi kitabnya dari
sebelah kanan dengan pemeriksaan yang mudah dan kembali kepada kaumnya
dengan gembira. Dari ciri-ciri diatas maka ayat ini termasuk alegori jenis parabel.
b. ayat 10-13 (menceritakan tentang hari penghisaban bagi orang kafir)
/wa `ammā man `ūtiya kitābahū wa rā`a ẓahrihī fasaufa yad’ū subūrān wa yaṣlā sa’īrān `innahū kāna fī `ahlihī masrūrān/ `adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang,Maka Dia akan berteriak: "Celakalah aku".Dan Dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). Sesungguhnya Dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir)`.
Ayat ini juga menjelaskan mengenai keadaan hari penghisaban yang mana pada hari itu manusia dibagi menjadi dua golongan yaitu golongan yang diberikan catatan amalnya dari sebelah kanan dan yang diberikan dari sebelah kiri/belakang, dan kecelakaan pada hari itu bagi orang-orang yang mendapat catatan amalnya dari sebelah kiri/belakang (Muhammad, 2006: 432)
Pada ayat-ayat ini juga terdapat gaya bahasa perbandingan yaitu alegori yang menceritakan dan menggambarkan keadaan orang yang diberi kitabnya dari
belakang dengan berteriak celakalah aku dan akan dimasukkan kedalam api yang
menyala-nyala. Dari ciri-ciri diatas maka ayat ini termasuk alegori jenis parabel.
3. Gaya bahasa koreksio yang terdapat pada ayat 15
/balā `inna rabbahū kāna bihī basīrān/ `Bukan demikian, Sesungguhnya
Tuhannya selalu melihatnya`.
Ayat ini menjelaskan bahwasanya memang benar, Allah akan mengembalikan semua manusia sebagaimana Dia telah memulainya serta memberi balasan atas amal perbuatan yang baik maupun yang buruk, karna sesungguhnya Allah Maha Melihat lagi Maha Mengetahui (Muhammad, 2006: 433)
Pada ayat ini juga terlihat gaya bahasa perbandingan yaitu koreksio, yang terdapat pada kata-kata
ل م
/kalla/ `sekali-kali tidak` yang merupakan penegasan,perbaikan dan sanggahan bahwasanya memang benar Allah akan mengembalikan serta member balasan atas apa yang telah diperbuat manusia ketika hidup di dunia. 4. Gaya bahasa Antitesis yang terdapat pada ayat 23 dan 24 yaitu:
a. ayat 23
/wa allahu `a’lamu bimā yū’ūn/ `padahal Allah mengetahui apa yang mereka
Ayat ini menjelaskan bahwasanya Allah mengetahui apa yang orang-orang kafir kerjakan dan pikirkan baik yang tersembunyi dalam hati maupun yang terlihat, karena sesungguhnya Allah Maha Melihat dan Maha Mengetahui dan kelak mereka akan melihat sendiri apa yang sudah mereka sembunyikan (Muhammad, 2006:435).
Pada ayat ini mengandung gaya bahasa perbandingan yaitu antitesis yang terdapat pada kata
يمعٔا ه
/`allahu `a’lamu/ `Allah mengetahui` danن ُ ع ُ ي بما
/bimā yū’ūn/ `apa yang mereka sembunyikan`. Kataيمعٔا ه
/`allahu `a’lamu/`Allah mengetahui` dan
ن ُ ع ُ ي بما
/bimā yū’ūn/ `apa yang mereka sembunyikan`. merupakan dua hal yang memiliki makna bertentangan.b. ayat 24
/fabasysyirhum bi’ażābin `alīm/ `maka beri kabar gembiralah mereka dengan azab yang pedih`,
Ayat ini menjelaskan bahwasanya Allah telah menyiapkan bagi orang- orang kafir Adzab yang sangat pedih kelak di akhirat yang selalu mereka dustakan ketika hidup di dunia (Muhammad, 2006:436) .
Pada ayat ini mengandung gaya bahasa perbandingan yaitu antitesis yang terdapat pada kata
م ٌ بؽ س
/fabasysyirhum/ `maka berilah kabar gembira` danبار ب
`maka beri kabar gembiralah` dan