• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ganti Rugi Dalam Perbuatan Melawan Hukum

Dalam dokumen HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN (Halaman 103-0)

BAB III AKIBAT UNSUR PAKSAAN DALAM PERJANJIAN YANG

D. Perbuatan Melawan Hukum

2. Ganti Rugi Dalam Perbuatan Melawan Hukum

Ganti kerugian merupakan akibat dari perbuatan melanggar hukum. Hal ini dapat dilihat dalam ketentuan Pasal 1365-1367 KUHPer. Setiap mengajukan ganti rugi pihak yang dirugikan harus memperinci berapa kerugian, alasan-alasan yang jelas dan bukti-bukti yang lengkap. Penggantian kerugian ini dinilai menurut

kedudukan dan kemampuan kedua belah pihak, dan menurut keadaan. Hakim harus memperhatikan berat ringannya penghinaan, begitu pula pangkat, kedudukan dan kemampuan kedua belah pihak, dan pada keadaan. Menurut John Rawls, keadilan justice as fairness yang ditandai adanya prinsip rasionalitas, kebebasan dan kesamaan. Dengan adanya jaminan kebebasan serta kesetaraan yang sama bagi semua orang maka keadilan akan terwujud.119

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata menyebutkan juga pemberian ganti rugi terhadap hal-hal, sebagai berikut:120

a. ganti rugi untuk semua perbuatan melawan hukum, diatur dalam Pasal 1365 KUHPer “Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk menggantikan kerugian”.tersebut.

b. ganti rugi untuk perbuatan yang dilakukan oleh orang lain, diatur dalam pasal Pasal 1367 KUHPer:

Seseorang tidak hanya bertanggung jawab, atas kerugian yang disebabkan perbuatannya sendiri, melainkan juga atas kerugian yang disebabkan perbuatan-perbuatan orang-orang yang menjadi tanggungannya atau disebabkan barang-barang yang berada di bawah pengawasannya. Orangtua dan wali bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh anak-anak yang belum dewasa, yang tinggal pada mereka dan terhadap siapa mereka melakukan kekuasaan orangtua atau wali. Majikan dan orang yang mengangkat orang lain untuk mewakili urusan”.

c. ganti rugi untuk pemilik binatang Pasal 1368 KUHPer “Pemilik binatang, atau siapa yang memakainya, selama binatang itu dipakainya, bertanggung jawab

119Agus Yudha Hernoko, Asas Proporsionalitas dalam Kontrak Komersial, (Yogyakarta : PT.

Laksbang Mediatama, 2008), hal.45.

120Munir Fuady, Op.Cit., hal.137

atas kerugian yang disebabkan oleh binatang tersebut, baik binatang itu ada di bawah pengawasannya maupun binatang tersebut tersesat atau terlepas dan pengawasannya”.

d. ganti rugi untuk pemilik gedung yang ambruk Pasal 1369 KUHPer “Pemilik sebuah gedung bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh ambruknya gedung itu seluruhnya atau sebagian, jika itu terjadi karena kelalaian dalam pemeliharaan atau karena kekurangan dalam pembangunan ataupun dalam penataannya”.

e. ganti rugi untuk keluarga yang ditinggalkan oleh orang yang dibunuh Pasal 1370 KUHPer:

Dalam hal pembunuhan dengan sengaja atau kematian seseorang karena kurang hati-hatinya orang lain, suami atau istri yang ditinggalkan, anak atau orangtua korban yang lazimnya mendapat nafkah dan pekerjaan korban, berhak menuntut ganti rugi yang harus dinilai menurut kedudukan dan kekayaan kedua belah pihak, serta menurut keadaan.

f. ganti rugi karena telah luka atau cacat anggota badan Pasal 1371 KUHPer:

Menyebabkan luka atau cacat anggota badan seseorang dengan sengaja atau karena kurang hati-hati, memberi hak kepada korban selain untuk menuntut penggantian biaya pengobatan, juga untuk menuntut penggantian kerugian yang disebabkan oleh luka atau cacat badan tersebut. Juga penggantian kerugian ini dinilai menurut kedudukan dan kemampuan kedua belah pihak dan menurut keadaan. Ketentuan terakhir ini pada umumnya berlaku dalam hal menilai kerugian yang ditimbulkan oleh suatu kejahatan terhadap pribadi seseorang.

g. ganti rugi karena tindakan penghinaan Pasal 1372 KUHPer:

Tuntutan perdata tentang hal penghinaan diajukan untuk memperoleh penggantian kerugian serta pemulihan kehormatan dan nama baik. Dalam menilai satu sama lain, hakim harus memperhatikan kasar atau tidaknya

penghinaan, begitu pula pangkat, kedudukan dan kemampuan kedua belah pihak dan keadaan.

Bagi seorang yang menderita kerugian karena terjadinya perbuatan melawan hukum, undang-undang memberikan pilihan, yaitu dalam hal terjadinya kerugian materil adalah menuntut ganti (rugi biaya, kerugian, bunga) atau dalam bentuk pembatalkan perjanjian, sedangkan terhadap bentuk kerugian immateril pada dasarnya tidak terdapat suatu ukuran yang pasti, hakim harus mempertimbangkan kelayakan, kepatutan kedudukan Perbuatan melawan hukum tidak hanya mengakibatkan kerugian uang saja (Materil), tapi juga dapat menyebabkan kerugian moril, yakni ketakutan, terkejut, sakit dan kehilangan kesenangan hidup. ganti rugi immateril bagi korban tidak ada ukuran pasti, hakim harus mempertimbangkan kelayakan dan kepatutan, kedudukan atau status sosial ekonomi para pihak yang tidak dapat didekati dengan ukuran tertentu, tetapi hakim harus mempertimbangkan secara seimbang kedudukan kedua belah pihak, baik posisi penggugat dan juga tergugat atau pihak yang akan dijatuhi hukuman.

BAB IV

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENYATAKAN UNSUR PAKSAAN SEBAGAI DASAR MEMBATALKAN PERJANJIAN DALAM

PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 943 K/Pdt/2012

A. Kasus Posisi

Secara empiris ternyata cukup banyak perjanjian yang digugat pembatalannya karena alasan adanya paksaan dalam Perjanjian, salah satu diataranya : Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 943 K/PDT/2012 . Kasus Hukum tersebut bermula:

Ismail memberikan kuasa kepada Arifin Tio guna, menjual, memindah tangankan, menyerahkan atas sebidang tanah sertifikat hak milik (SHM) No. 365 atas nama Ismail, sesuai surat kuasa tanggal 06 Agustus 1998 yang dibuat oleh dihadapan Pagit Maria Tarigan, Sarjana Hukum.

Pada tanggal 08 Maret 2003 sampai dengan tanggal 02 Juni 2007 Riswandi Husin, menjalani masa tahanan di Rumah Tahanan Negara atas putusan Pengadilan Negeri Medan Reg.Perkara No.440/Pid.B/2003/PT. Medan. oleh karena itu Riswandi Husin, memberi kuasa kepada Ismayadi Husin untuk bertindak selaku pembeli atas sebidang tanah SHM No. 365seluas 158 M2 milik Ismail tersebut.

Berdasarkan Surat Kuasa Arifin Tio dengan Ismayadi Husin, sepakat untuk melakukan Pengikatan Diri Untuk Melakukan Jual Beli sebagaimana Akta Pengikatan Diri Untuk Melakukan Jual Beli No. 27 tanggal 20 Juni 2003, yang diperbuat oleh dan di hadapan Pagit Maria Tarigan, Sarjana Hukum.

Setelah Riswandi Husin selesai menjalani masa hukuman, Riswandi Husin mencoba meminta asli salinan jual beli atas Akta Pengikatan Diri Untuk Melakukan Jual beli No. 27 tanggal 20 Juni 2003, ternyata Arifin Tio telah mengalihkan dan menjual Hak Milik atas tanah Sertipikat hak milik (SHM) No. 365 tersebut kepada Syahri, sebagaimana Akte Jual Beli No. 55/2003 tanggal 2 Oktober 2003 yang diperbuat oleh dan di hadapan Irwan Santoso, Sarjana Hukum, setelah Riswandi Husin menyelidiki ternyata dasar Arifin Tio untuk mengalihkan dan menjual Hak Milik atas tanah Sertipikat hak milik (SHM) No. 365 tersebut adalah Akta Pembatalan No. 15 tanggal 29 September 2003 dan Surat Pernyataan No. 147/L/2003 tanggal 29 September 2003 yang sebelumnya telah ditanda tangani oleh Riswandi Husin dengan persetujuan isterinya Sri Mulyani, yang kedua-duanya diperbuat oleh dan di hadapan Irwan Santoso, Sarjana Hukum, dan hal ini sangat membingungkan Riswandi Husin, karena Riswandi Husin tidak pernah sama sekali membuat,

menandatangani Pembatalan dan Pernyataan tersebut, apalagi turut disetujui oleh isterinya yang tidak turut hadir pada waktu itu.

Setelah Riswandi Husin meminta foto copy Akta Pembatalan No. 15 tanggal 29 September 2003 dan Surat Pernyataan No.147/L/2003 tanggal 29 September 2003 kepada Arifin Tio yang dibuat di hadapan Irwan Santoso, Sarjana Hukum tersebut mengandung cacat hukum, karena pada halaman pertama Akta Pembatalan tersebut disebutkan "Berhadapan dengan saya, Irwan Santoso, Sarjana Hukum, Notaris di Medan... dst" sedangkan Riswandi Husin pada tanggal 29 September 2003 masih berstatus sebagai Terpidana dan berada dalam tahanan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Tanjung Gusta Medan, disamping itu Riswandi Husin tidak pernah menanda tangani Pembatalan No. 15 tanggal 29 September 2003 dan surat pernyataan No.147/

L/2003 tanggal 29 September 2003, hanya saja pada saat berada di dalam tahanan Riswandi Husin menerima sehelai kertas kosong yang diberikan oleh pegawai Irwan Santosos, Sarjana Hukum untuk ditandatangani oleh Riswandi Husin tanpa adanya penjelasan untuk kepentingan apa dan Riswandi Husin sendiri pada saat itu dalam keadaan fikiran yang tidak normal karena selalu dibayangi dengan ancaman hukuman yang cukup berat.

B. Putusan Dan Pertimbangan Hakim

1. Putusan Pengadilan Negeri Nomor 119/Pdt.G/2009/PN.Medan

Dalam Amar Putusan (Diktum) Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 119/Pdt.G/2009/PN.Medan.

MENGADILI DALAM EKSEPSI

a. Menolak eksepsi tergugat II dan tergugat III seluruhnya;

DALAM KONVENSI

a. Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya;

b. Menghukum penggugat untuk membayar biaya perkara yang sampai hari ini ditaksir sebeasr Rp.681.000,- (enam ratus delapan puluh satu ribu rupiah) DALAM REKONVENSI PENGGUGAT d.r/TERGUGAT II d.k

a. Mengabulkan gugatan penggugat rekonvensi/tergugat d.k untuk sebahagian;

b. Menyatakan akta pembatalan No.15 tanggal 29 september 2003, yang dibuat dihadapan tergugat IV d.k dan sah berkekuatan hukum;

c. Menyatakan akta surat pernyataan No.147/l/2003, tanggal 29 september 2003 sah dan berkekuatan hukum;

d. Menyatakan tergugat d.r/penggugat d.k telah melakukan wanprestasi terhadap penggugat d.r/tergugat II d.k

e. Menghukum tergugat d.r/penggugat d.k untuk melaksanakan akta pembatalan No.15 tanggal 29 sepetember 2003 dengan itikad baik;

f. Menyatakan akta jual beli No.55/2003 tanggal 2 Okteber 2003 yang dibuat dihadapan tergugat IV d.k sah dan berkekuatan hukum;

g. Menghukum tergugat d.r/penggugat d.k untuk membayar biaya perkara sampai saat ini “Nihil”;

DALAM REKONVENSI PENGGUGAT d.r/TERGUGAT III d.k

a. Mengabulkan gugatan penggugat rekonvensi/tergugat III d.k untuk sebahagian;

b. Menyatakan sertifikat hak milik No.365 Kelurahan Sei Kera Hulu, Kec Medan Perjuangan, dengan luas 158 m2 atas nama syahri yang diterbitkan badan pertanahan nasional kota medan adalah sah dan berkekuatan hukum;

c. Menetapkan penggugat d.r/ tergugat III d.k sebagai ahli waris yang sah mengantikan kedudukan alm. Syahri sebagai pemilik atas SHM No.365;

d. Memerintahkan tergugat d.r/penggugat d.k untuk menyerahkan tanah dan rumah yang terletak dijalan sentosa lama No.65 sebagaimana yang dimaksud dalam sertifikat No.65 dalam keadaan baik dan kosong kepada penggugat d.r/

tergugat III d.k;

e. Menolak gugatan penggugat untuk selebihnya;

f. Menghukum tergugat d.r/penggugat d.k untuk membayar biaya perkara sampai saat ini “Nihil”;

Dengan demikian apa yang menjadi pertimbangan hakim, telah Sesuai ketentuan Hukum Acara Perdata yang berlaku hak penggugat menentukan seseorang sebagai pihak tergugat yang melakakukan pelanggaran atas hak-hak penggugat dalam gugatan ini, penggugat menentukan para tergugat adalah sebagai pihak yang telah melakukan pelanggaran kepentingan hukum penggugat Pasal 1865 KUHPer “Setiap orang yang mendalilkan bahwa ia mempunyai sesuatu hak, atau guna meneguhkan haknya sendiri maupun membantah suatu hak orang lain, menunjuk pada suatu peristiwa, diwajibkan membuktikan adanya hak atau peristiwa tersebut”.

Dengan demikian apa yang menjadi pertimbangan hakim, bahwa berdasarkan Pengikatan Diri Untuk Melakukan Jual Beli No.27 tanggal 20 juni 2003 ketentuan

pasal 4 dari akta pengikatan diri untuk melakukan jual beli (Bukti P.1.) antar (Tergugat I) Ismail dengan Riswandi Husin (Penggugat) telah mengadakan kesepakatan bahwa jual beli tanah berikut bagunan diatasnya akan dilangsungkan setelah syarat-syarat untuk perjanjian dibuat kedua belah pihak dan serta berdasarkan (bukti P.2) Akta pengikatan diri untuk melakukan jual beli No.27 tanggal 20 juni 2003 pasal 2 menjelaskan bahwa (tergugat II) Arifin Tio sebagai Kuasa dari (tergugat I) Ismail hendak menjual sebidang tanah berikut bagunan “Hak Milik” Sertifikat No.365 seluas 158 M2 terletak dikelurahan sei kera Hulu Kota Medan kepada Riswandi Husin sebagai Pihak pembeli dengan harga yang sepekati sebesar Rp.29.000.000,- (dua puluh sembilan Juta rupiah) apa bila dicermati dengan seksama Akte Pelimpahan Kuasa tidak disebutkan Ismayadi Husin sebagai Kuasa Penggugat untuk membeli objek sengketa sebagaimana dalil gugatan Penggugat, telah dilakukan sesuai dengan ketentuan perudang-undangan yang diatur Pasal 1457 KUHPer “Suatu perjanjian timbal balik dalam mana pihak yang satu (si penjual) berjanji untuk menyerahkan hak milik atas suatu barang, sedang pihak yang lain (si pembeli) berjanji untuk membayar harga yang terdiri atas sejumlah uang sebagai imbalan dari perolehan hak milik tersebut”. Dan serta juga diatur dalam pasal 1458 KUHPer “Jual beli dianggap sudah terjadi antara para pihak seketika setelah mereka mencapai kata sepakat tentang barang dan harga, meskipun barang itu belum diserahkan maupun harganya belum dibayar”.

Dengan demikian apa yang menjadi pertimbangan hakim, bahwa bukti II-2:

akta pembatalan No.15 tanggal 29 sepember 2003 yang dibuat dihadapan (Penggugat)

Irwan Santoso, Sarjana Hukum dijelaskan bahwa (Tergugat I) Arifin Tio dengan (Penggugat) Riswandi Husin atas persetujuan istrinya dimana istrinya juga turut menadatangani akta yaitu Sri Mulyani karena satu dengan lain hal kedua belah pihak sepakat untuk membatalakan akta pengikatan diri untuk melakukan jual beli No.27 Juni 2003 diatas dan serta bahwa bukti T-II-3 surat pernyataan No.147/L/2003 tanggal 29 september 2003 menjelaskan bahwa Riswandi Husin karena sesuatu hal, akta pengikatan diri untuk melakukan jual beli No.27 tanggal 20 Juni 2003 telah dibatalkan sesuai akta No.15 tanggal 29 september 2003 maka dengan demikian (penggugat) Riswandi Husin tidak keberatan hak atas tanah akan dijual kepada syahri dan tidak akan mengajukan gugatan/ tindakan berupa apapun dikemudian hari, telah dilakukan sesuai dengan ketentuan perudang-undangan yang diatur didalam Pasal 1320 KUHPer mengenai Kesepakatan para pihak, kesepakatan merupakan perwujudan dari kehendak para pihak dalam perjanjian mengenai apa yang mereka kehendaki untuk dilaksanakan, bagaimana cara melaksanakannya, kapan harus dilaksanakan, dan siapa yang harus melaksanakannya. kebebasan dalam sepakat tersebut mempunyai batasan seperti yang diatur dalam Pasal 1321 KUHPer, “tidak ada sepakat yang sah apabila sepakat itu diberikan karena kekhilafan, atau diperolehnya dengan paksaan atau penipuan”.

2. Putusan Pengadilan Tinggi Nomor 387/Pdt/2010/PT.Medan

Dalam Amar (Diktum) Putusan Pengadilan Tinggi Nomor 387/Pdt/2010/PT.Medan

MENGADILI

a. Menerima permohonan banding dari penggugat/ pembanding;

a. Menguatkan putusan pengadilan negeri medan tanggal 20 Januari 2010 Nomor 119/Pdt.G/2009/PN.Medan, yang dimohonkan banding tersebut;

b. Menghukum penggugat/ pembanding untuk membayar ongkos perkara ini dikedua tingkat peradilan yang untuk tingkat banding sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);

Adapun yang menjadi pertimbangan-pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan dalam memutuskan kasus di atas pada pokoknya adalah:

Bahwa setelah majelis hakim pengadilan tinggi membacakan dan meneliti dengan cermat berkas perkara Nomor 119/Pdt.G/2009/PN.Medan, yang dimohonkan banding beserta seluruh dokumen terkait, dan mengemukakan masing-masing dalam memori banding dan kontra memori banding dari kuasa hukum terbanding II (Arifin Tio) dan III (Syahri) yang diterima di kepenitraan pengadilan tinggi medan pada tanggal 11 Oktober 2010 dan tanggal 23 Desember 2010, ternyata didalam memori dan didalam kontra memori tidak dapat hal-hal baru yang dapat dijadikan sebagai alasan untuk membatalkan putusan hakim tingkat pertama, oleh karena itu majelis hakim pengadilan tinggi tidak akan mempertimbangkan lebih lanjut;

Bahwa setelah majelis hakim pengadilan tinggi memeriksa dan memperlajari serta meniliti secara seksama keseluruhan dari berkas perkaranya, berikut salinan resmi putusan pengadilan negeri medan tanggal 20 januari 2010 Nomor 119/Pdt.G/2009/PN.Medan, pengadilan tinggi berpendapat bahwa pertimbangan-pertimbangan majelis hakim tingkat pertama sudah tepat dan benar, sehingga dengan mengambil alih pertimbangan-pertimbangan majelis hakim tingkat pertama, maka putusan pengadilan negeri medan tersebut yang dimohonkan banding harus dikuatkan;

Dengan demikian apa yang menjadi pertimbangan hakim, bahwa tidak benar dalil gugatan (penggugat) Riswandi Husin yang menyatakan (Tergugat IV) Irwan santoso, Sarjana Hukum mengutus pegawainya untuk datang menjumpai penggugat dirutan tanjung Gusta dan memberikan ketas kosong untuk ditandatangani, karena faktanya (Tergugat IV) Irwan Santoso, Sarjana Hukum hadiri dihadapan (Penggugat) Riswandi Husin demikian juga (Tergugat II) Arifin Tio, Abang dari Arifin Tio serta

Syahri dan saksi-saksi dirutan tanjung Gusta Medan, untuk membuat dan menandatangani akta pembatalan No.15 tertanggal 29 september 2003 pernyataan No.147/L/2003 tanggal 29 september 2003 yang dibuat dan dilegalisasi dihadapan (Tergugat IV) Irwan Santoso, Sarjana Hukum, sedangkan istrinya (Penggugat) Riswandi Husin saudari Sri mulyani menadatangani akta pembatalan No.15 tertanggal 29 sepember 2003dirumah penggugat yakni objek terpekara, telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Hukum yang berlaku yaitu bahwa Tugas seorang Notaris adalah mengkonstantir hubungan hukum antara para pihak dalam bentuk tertulis dan format tertentu, sehingga merupakan suatu akta otentik yang menjadi dokumen yang kuat dalam suatu proses hukum dalam hal pembuktian yang akan dibuktikan dalam hukum perdata formil dan materil yaitu dapat tidaknya diterima dipersidangan serta sebagai kekuatan pembuktian yang sah menurut hukum kepada hakim yang memeriksa perkara guna memberikan kepastian tentang kebenaran suatu peristiwa yang dikemukan.

3. Putusan Mahkamah Agung Nomor 943 K/Pdt/2012

Dalam amar (Diktum) Putusan Mahkamah Agung Nomor 943 K/Pdt/2012.

MENGADILI

a. Menolak permohonan kasasi dari pemohon kasasi : Riswandi Husin tersebut;

b. Menghukum pemohon kasasi/penggugat untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah);

Adapun yang menjadi pertimbangan-pertimbangan Kasasi dalam memutuskan kasus di atas pada pokoknya adalah:

Bahwa Alasan-alasan kasasi tersebut tidak dapat dibenarkan, sebab judex facti tidak salah dalam menerapkan hukum, oleh karena akta jual beli No.55/2003 tanggal 2 oktober 2003 yang dibuat dihadapan Notaris Pangit Maria Tarigan,SH, Notaris selaku PPAT telah dibuat seusai dengan prosedur yang ditentukan dalam undang-undang tanpa adanya paksaan, penipuan ataupun kekeliruan, sehingga jual beli objek sengketa tersebut, antara tergugat I dengan tergugat II adalah sah menurut hukum dan tergugat II sebagai pembeli yang beritikad baik harus dilindungi. Demikian pula SHM No 365 Kelurahan Sei Kera Hulu Medan perjuangan atas nama syahri adalah sah dan berkekuatan hukum dan tergugat III sebagai ahli waris yang sah mengantikan almarhum syahri;

Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, ternyata bahwa putusan judexfacti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/undang-undang, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi Riswandi Husin tersebut harus ditolak;

Dengan demikian apa yang menjadi pertimbangan hakim tersebut, Notaris sudah melaksanakan tugasnya sesuai dengan wewenang Notaris dan tidak dapat disalahkan apalagi dituntut untuk mengganti kerugian. Karena perjanjian yang dibuat oleh Para pihak atas dasar saling setuju dan mufakat dan atas persetujuan istrinya dimana istrinya Sri Mulyani juga turut menadatangani dan pengugat juga memberikan kuasa lisan kepada saudara Ismayadi husin selaku pembeli atas objek yang dibuat dihadapan Pangit Maria Tarigan, Sarjana Hukum, kedua akta tersebut sah dan tidak cacat hukum, yang diatur dalam ketentuan Pasal 15 undang-undang jabatan notaris No. 30 Tahun 2004 yang berbunyi :

a. Mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus;

b. Membukukan surat-surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus;

c. Membuat copy dari asli surat-surat di bawah tangan berupa salinan yang memuat uraian sebagaimana ditulis dan digambarkan dalam surat yang bersangkutan;

d. Melakukan pengesahan kecocokan fotocopy dengan surat aslinya;

e. Memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan akta;

f. Membuat akta yang berkaitan dengan pertanahan, dan

g. Membuat akta risalah lelang.

Dengan demikian apa yang menjadi pertimbangan hakim tersebut, (Tergugat II) Arifin Tio sebagai Kuasa dari (Tergugat I) Ismail hendak menjual sebidang tanah berikut bagunan “Hak Milik” Sertifikat No.365 seluas 158 M2 terletak dikelurahan sei kera Hulu Kota Medan kepada Ismayadi Husin sebagai Kuasa Penggugat, telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Hukum yang berlaku diatur didalam Pasal 1792 KUHPer, berbunyi sebagai berikut “Pemberian kuasa adalah suatu persetujuan dengan mana seorang memberikan kekuasaan kepada seorang lain, yang menerimanya, untuk dan atas namanya menyelenggarakan suatu urusan”. Terdapat dua pihak yaitu pemberi kuasa dan penerima kuasa, kedua belah pihak telah mengadakan persetujuan mengenai pemberian kekuasaan/wewenang lastgeving dari satu orang atau lebih kepada orang lain yang menerimanya Penerima kuasa dengan fungsi dan kewenangan yang telah ditentukan dalam surat kuasa tersebut, guna menyelenggarakan/melaksanakan sesuatu pekerjaan/urusan (perbuatan hukum) untuk dan atas nama (mewakili/mengatas namakan) orang yang memberikan kuasa (pemberi kuasa).

Gugatan pengugat yang menyatakan Irwan Santoso, Sarjana Hukum menerbitkan akta pembatalan No.15 tanggal 29 september 2003 dan surat pernyataan Nomor 147/L/2003, tanggal 29 September 2003 untuk ditandatangani oleh penggugat didalam rutan tanjung gusta Medan pada saat penggugat dalam keadaan pikiran tidak normal karena dibayangi ancaman hukuman yang berat, sudah tepat karena pada saat penandatangan akta tersebut keadaan terdakwa atau Penggugat tidak dalam keadaan

bebas atau tertekan, yaitu berada dalam tahanan, sehingga dapat mengakibatkan terjadi penyalah gunaan keadaan yang dilakukan seseorang. Yang diatur dalam Pasal 1326 KUHPerdata, yaitu: “rasa takut karena hormat terhadap ayah, ibu atau keluarga lain dalam garis lurus ke atas, tanpa disertai kekerasan, tidak cukup untuk membatalkan persetujuan”.

Dengan demikian apa yang menjadi pertimbangan hakim tersebut, dalam gugatan pengugat pada halaman pertama akta pembatalan menyebutkan berhadapan dengan Irwan Santoso, Sarjana Hukum dst, telah dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku tidak ada larangan hukum untuk melakukan perbuatan hukum menyangkut hak keperdataan terpidana (Pengugat), diatur didalam Kitab undang-undang Hukum Perdata Pasal 3 menyatakan bahwa: “tiada suatu hukuman pun mengakibatkan kematian perdata, atau kehilangan segala hak kewarganegaraan”.

Serta Tata tertib lembaga permasyarakatan dan rumah tahanan negara undang-undang No.6 tahun 2013 menyatakan juga tidak ada larangan hukum untuk melakukan perbuatan hukum menyangkut hak keperdataan terpidana (Pengugat), diatur dalam dalam Pasal 4 berbunyi:

1. mempunyai hubungan keuangan dengan Narapidana atau Tahanan lain maupun dengan Petugas Pemasyarakatan;

2. melakukan perbuatan asusila dan/atau penyimpangan seksual;

3. melakukan upaya melarikan diri atau membantu pelarian;

4. memasuki Steril Area atau tempat tertentu yang ditetapkan Kepala Lapas atau Rutan tanpa izin dari Petugas pemasyarakatan yang berwenang;

5. melawan atau menghalangi Petugas Pemasyarakatan dalam menjalankan tugas;

6. membawa dan/atau menyimpan uang secara tidak sah dan barang berharga lainnya;

7. menyimpan, membuat, membawa, mengedarkan, dan/atau mengkonsumsi narkotika dan/atau prekursor narkotika serta obat-obatan lain yang berbahaya;

8. melengkapi kamar hunian dengan alat pendingin, kipas angin, televisi,

8. melengkapi kamar hunian dengan alat pendingin, kipas angin, televisi,

Dalam dokumen HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN (Halaman 103-0)