• Tidak ada hasil yang ditemukan

TABEL 2.3 SITUASI EVALUASI DAN PENGALAMAN BELAJAR DARI TAKSONOMI BLOOM

Dalam dokumen PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN (Halaman 80-123)

Daftar Kata Kerja untuk Membuat Pertanyaan/Soal/Tugas

TABEL 2.3 SITUASI EVALUASI DAN PENGALAMAN BELAJAR DARI TAKSONOMI BLOOM

KATEGORI, PROSES KOGNITIF, NAMA

ALTERNATIF DEFINISI-DEFINISI DAN CONTOH-CONTOH SITUASI EVALUASI HASIL BELAJAR PENGALAMAN BELAJAR PRAKSIS 1. MENGINGAT—Mencari dan menemukan pengetahuan dari memori jangka panjang

1.1 Mengenali ulang

(Mengidentifikasi)

Menentukan pengetahuan dalam memori jangka-panjang yang konsisten dengan material yang tersaji (yakni, Mengenali tahun-tahun dari kejadian-kejadian penting dalam sejarah Indonesia)

Meminta siswa mengidentifikasi yang mana sisi dari sebuah bangun datar

Studi pengamatan ciri-ciri bangun datar

Refleksi: Mengapa, misalnya, sisi bangun

datar disebut sisi?

1.2 Mengingat ulang (Mencari-temu)

Mencari-temu pengetahuan relevan dari memori jangka-panjang (yakni, Mengingat ulang tahun-tahun kejadian penting dalam sejarah Indonesia)

Meminta siswa mencari temu dari sejumlah bilangan yang menunjukkan tahun-tahun, yang mana yang merupakan tahun kemerdekaan Republik Indonesia

Mengingat Hari Kemerdekaan RI, juga

hubungannya dengan hari-hari/tahun-tahun dari kejadian sebelumnya

Refleksi: Mengapa tahun 1945? Ada apa

saja sekitar tahun 1945 itu?

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SD/MI: Bahan Rujukan bagi LPTK

Keterampilan Berpikir

UNIT 2

KATEGORI, PROSES KOGNITIF, NAMA ALTERNATIF DEFINISI-DEFINISI DAN CONTOH-CONTOH

SITUASI EVALUASI HASIL BELAJAR PENGALAMAN BELAJAR PRAKSIS

2. Memahami—Mengkonstruksi makna dari pesan-pesan instruksional, mencakup komunikasi lisan, tertulis, dan grafis 2.1 Menginterpretasi/ Menafsir (Klarifikasi, paraphrasing, menyajikan-ulang, translasi)

Mengubah sebuah bentuk sajian (yakni, sajian numerik) ke bentuk lainnya (yakni, sajian verbal) (yakni, Mem-paraphrase-kan pembicaraan-pembicaraan dan dokumen-dokumen penting)

Menyelesaikan perhitungan dari soal cerita. Mendiskusikan komponen-komponen pokok soal cerita

atau bagaimana memahami soal cerita

Berlatih menyelesaikan soal cerita

Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

Meminta siswa memperterang (mengklarifikasi)

maksud dari sebuah larik dari sebuah puisi.

Mendiskusikan ide/ide-ide yang terkandung dalam sebuah

larik puisi

Berlatih mengklarifikasi isi dari sebuah larik puisi

Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

Meminta siswa mengulang secara singkat isi sebuah

ide/gagasan/konsep/kalimat/ paragraf sehingga menjadi lebih jelas (mem-parafrasa)

Mendiskusikan isi sebuah paragraf

Berlatih menyajikan ulang isi paragraf secara ringkas dan

lebih jelas

Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

Meminta siswa menceritakan ulang sebuah cerita

pendek secara singkat (translasi).

Mendiskusikan isi sebuah cerita pendek

Berlatih menceritakan-ulangnya secara lebih ringkas

Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

Meminta siswa menyajikan ulang secara utuh sebuah

paragraf ringkas (translasi)

Mendiskusikan isi sebuah paragraf ringkas

Berlatih menyajikan-ulangnya menjadi lebih utuh

Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

70

Keterampilan Berpikir

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SD/MI: Bahan Rujukan bagi LPTK

2.2

Mengeksemplifikasi/ Menyontohkan (Mengilustrasikan, mencontohkan)

Menemukan sebuah contoh spesifik atau ilustrasi dari sebuah konsep atau prinsip (yakni, Memberi contoh-contoh berbagai gaya lukisan artistik yang penting)

Meminta siswa memberikan sebuah contoh (harus berbeda dari yang sudah diketahui siswa sebelumnya)

Mendiskusikan arti sebuah konsep atau prinsip,

mengikutsertakan beberapa contohnya

Praktik meencari contoh-contohnya yang relevan

Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

2.3 Mengklasifikasi (Kategorisasi,

subsuming)

Menentukan bahwa sesuatu termasuk kedalam sebuah kategori (yakni, konsep atau prinsip) (yakni, Mengklasifikasi kasus-kasus nirtatanan mental yang terobservasi atau terdeskripsikan)

Meminta siswa membuat klasifikasi dari

benda-benda yang tersedia di atas meja

Mendiskusikan arti klasifikasi

Praktik membuat klasifikasi

Refleksi: mendiskusikan (mengapa?) hasil kerja siswa

Meminta siswa memasukkan sebuah anggota

kedalam golongannya

Mendiskusikan arti klasifikasi

Praktik memasukkan berbagai anggota (benda, peristiwa)

kedalam golongannya yang relevan.

Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

2.4 Summarizing/ Mengikhtisarkan (Mengabstraksi, generalisasi)

Mengabstraksi sebuah tema umum atau poin-poin pokok (yakni, Menulis sebuah summary ringkas tentang kejadian-kejadian yang tersaji pada sebuah

videotape)

Meminta siswa:

o mendapatkan hal-hal pokok dari sebuah

wacana; atau

o menulis ikhtisar dari suatu kejadian/peristiwa

Mendiskusikan hal-hal pokok dari sebuah wacana atau

peristiwa

Praktik menuliskan hal-hal pokok tersebut

Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

2.5 Menyimpulkan (Menyimpulkan, mengekstrapolasi, menginterpolasi, memprediksi)

Menggambarkan sebuah simpulan logis dari informasi yang tersaji (yakni, Dalam pembelajaran bahasa asing, menyimpulkan prinsip-prinsip gramatis dari contoh-contoh)

Meminta siswa:

o menyimpulkan apa yang akan terjadi jika akar

dari sebuah pohon dibuang (mem-prediksi)

o menyimpulkan berapa uang jajan yang akan

diterimanya bulan depan berdasarkan penerimaannya selama dua bukan terakhir (meng-ekstrapolasi)

o meng-estimasi nilai yang tepat dalam sebuah

deret bilangan yang jomplang (menginterpolasi)

Mendiskusikan pola-pola prediksi, ekstrapolasi, dan

interpolasi.

Berlatih melakukan prediksi, ekstrapolasi, dan interpolasi

Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

Keterampilan Berpikir

UNIT 2

2.6 Membandingkan (Mengkontraskan, memetakan, memadankan)

Mendeteksi kesepadanan antara dua ide, objek, dan lain-lain (yakni, Membandingkan kejadian-kejadian historis dengan situasi-situasi kontemporer)

Meminta siswa membandingkan musyawarah dengan

pemungutan suara

Studi pengamatan kegiatan musyawarah dan pemungutan

suara dalam pemilihan KM (Ketua Murid)

Menemukan hal-hal yang sama dan berbeda pada kedua

kegiatan tersebut

Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

2.7 Menjelaskan/ Mengeksplanasi (Mengkonstruksi model)

Mengkonstruksi sebuah model sebab-akibat dari sebuah sistem (yakni, Menjelaskan sebab-sebab dari pentingnya kejadian-kejadian abad ke-18 di Perancis)

Meminta siswa menjelaskan sebab-sebab erosi Studi pengamatan terhadap eksperimen erosi

Menemukan sebab-sebab dari terjadinya erosi

Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

KATEGORI, PROSES KOGNITIF, NAMA

ALTERNATIF

DEFINISI-DEFINISI DAN CONTOH-CONTOH

SITUASI EVALUASI HASIL BELAJAR PENGALAMAN BELAJAR PRAKSIS

3. Mengaplikasi/Menerapkan—Melaksanakan atau menggunakan sebuah prosedur dalam sebuah situasi yang ada 3.1 Mengeksekusi

(Melaksanakan)

Mengaplikasikan sebuah prosedur ke sebuah tugas akrab (yakni, Membagi sebuah bilangan bulat dengan bilangan bulat lainnya, keduanya melibatkan bilangan bulat lebih dari satu digits)

Meminta siswa membagi sebuah bilangan bulat

dengan bilangan bulat lainnya, keduanya melibatkan bilangan bulat lebih dari satu digits)

Studi konseptual pembagian dengan RME (Realistic

Mathematics Education) (Jika konsep pembagian belum dikuasai siswa)

Berlatih menyelesaikan soal-soal pembagian

Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

3.2 Mengimplementasikan (Menggunakan)

Mengaplikasikan sebuah prosedur ke sebuah tugas tak-akrab (yakni, Menggunakan Hukum Kedua Newton dalam situasi-situasi yang sesuai dengannya)

Meminta siswa membuat model periskop

(diagram) untuk digunakan di sebuah ruang perlindungan bawah tanah (bunker)

Studi observasi model periskop di sebuah kapal selam

Membuat modelnya

Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

72

Keterampilan Berpikir

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SD/MI: Bahan Rujukan bagi LPTK

KATEGORI, PROSES KOGNITIF, NAMA

ALTERNATIF

DEFINISI-DEFINISI DAN CONTOH-CONTOH

SITUASI EVALUASI HASIL BELAJAR PENGALAMAN BELAJAR PRAKSIS

4. Menganalisis—Menguraikan material menjadi bagian-bagian pembentuknya dan menentukan bagaimana bagian-bagian ini saling berkaitan dan

dengan struktur totalnya atau tujuannya 4.1 Membeda-bedakan

(Diskriminasi, membedakan, memfokuskan, memilih)

Membedakan bagian yang relevan dan yang tak-relevan atau yang penting dan yang tak-penting dari material yang tersaji (yakni, Membedakan antara bilangan-bilangan yang relevan dan yang tak-relevan dalam dalam sebuah masalah kata-kata matematis (a mathematical word

problem)

Meminta siswa:

o menjelaskan hal-hal penting dari sebuah

cerita

o menjelaskan hal-hal penting dari sebuah

wacana ilmiah

o menemukan bilangan-bilangan dan

operasi-operasi hitung dalam sebuah masalah cerita yang terkait dengan sebuah soal

(selanjutnya, menyelesaikan soal tersebut, penerapan, C3)

Studi membaca cerita/wacana ilmiah dalam rangka

menemukan hal-hal penting

Mendiskusikannya

Menulis penjelasannya; (selanjutnya menyelesaikan

soalnya)

Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

4.2 Mengorganisasi (Menemukan koherensi, mengintegrasikan, menyusun kerangka, parsing, menstrukturkan)

Menentukan bagaimana unsur-unsur sesuai atau berfungsi dalam sebuah struktur (yakni, Menstrukturkan evidensi dalam sebuah deskripsi historis menjadi evidensi untuk dan menentang sebuah eksplanasi historis)

Meminta siswa:

o memadukan/mengintegrasikan berbagai

informasi tentang sebuah kejadian, dan kemudian menjelaskannya

o menyusun sebuah kerangka pikir dari

sebuah wacana, dan kemudian menjelaskannya

o Memilah-milah unsur-unsur tata bahasa dari

sebuah kalimat, dan kemudian menjelaskannya

Mendiskusikan hal yang dimaksud

Berlatih menemukan/menyusun hal yang dimaksud

Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

Keterampilan Berpikir

UNIT 2

4.3 Mengatribusi (Mendekonstruksi)

Menentukan sebuah titik pandang, bias, nilai-nilai, atau maksud yang mendasari material yang tersaji (yakni, Menentukan titik pandang pengarang sebuah esai dalam kaitannya dengan perspektif politisnya)

Meminta siswa menemukan:

bias si penulis dalam sebuah tulisan/berita

maksud dari sebuah tulisan

perspektif politis si penulis dalam sebuah

wacana

Mendiskusikan bias, maksud, perspektif

Berlatih menemukan bias, maksud, perspektif

Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

KATEGORI, PROSES KOGNITIF, NAMA

ALTERNATIF

DEFINISI-DEFINISI DAN CONTOH-CONTOH

SITUASI EVALUASI HASIL BELAJAR PENGALAMAN BELAJAR PRAKSIS

5. Mengevaluasi—Membuat judgement didasarkan atas kriteria dan standar 5.1 Mengecek

(Mengkoordinasi, mendeteksi, memantau, mentes)

Mendeteksi inkonsistensi atau kekeliruan dalam sebuah proses atau produk; menentukan apakah sebuah proses atau produk memiliki konsistensi internal; mendeteksi efektivitas sebuah prosedur ketika ia diimplementasikan (yakni, Menentukan apakah simpulan-simpulan seorang ilmuwan berdasarkan data yang terobservasi)

Meminta siswa menemukan dan menjelaskan:

o koherensi/inkoherensi gagasan kebijakan

luar negeri Indonesia dalam sebuah wacana tertentu

o koherensi/inkoherensi negara dalam

melindungi segenap warga negara dalam sebuah kejadian yang dilaporkan koran

Meminta siswa menguji konsistensi antara data

dengan simpulan

Mendiskusikan hal yang dimaksud

Berlatih menemukan hal yang dimaksud

Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

5.2 Mengkritik (Men-judge)

Mendeteksi inkonsistensi antara sebuah produk dengan kriteria eksternal, menentukan apakah sebuah produk memiliki konsistensi eksternal; mendeteksi kesesuaian sebuah prosedur untuk sebuah masalah yang ada (yakni, Men-judge metode yang mana dari dua metode yang ada yang bersifat terbaik untuk memecahkan sebuah masalah yang ada)

Meminta siswa:

o menilai pola makan masing-masing

dengan standar “empat sehat lima sempurna”

o kecukupan zat asam dari pohon-pohon

yang ada di sebuah RT dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada di RT tersebut

o menilai lingkungan sekolahnya

berdasarkan standar sekolah sehat

Mendiskusikan hal yang dimaksud

Berlatih menemukan hal yang dimaksud

Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

74

Keterampilan Berpikir

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SD/MI: Bahan Rujukan bagi LPTK

KATEGORI, PROSES KOGNITIF, NAMA

ALTERNATIF

DEFINISI-DEFINISI DAN

CONTOH-CONTOH SITUASI EVALUASI HASIL

BELAJAR

PENGALAMAN BELAJAR PRAKSIS

6. Mengkreasi—Menyusun unsur-unsur secara bersamaan untuk membentuk sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional; mereorganisasi unsur-unsur menjadi sebuah pola atau

struktur baru 6.1 Generate (Memunculkan)

Memunculkan hipotesis-hipotesis alternatif didasarkan atas kriteria (yakni,

Men-generate hipotesis-hipotesis untuk

menjelaskan sebuah fenomena yang terobservasi)

Meminta siswa:

membuat dugaan/hipotesis yang menjelaskan

perang Imam Bonjol berdasarkan beberapa fakta yang terbatas (kemudian mencari fakta-fakta lebih jauh lagi untuk menolak atau menerima hipotesis yang dibuatnya)

membuat hipotesis yang menjelaskan

pergerakan separatis berdasarkan beberapa berita surat kabar (kemudian mencari fakta-fakta lebih jauh lagi untuk menolak atau menerima hipotesis yang dibuatnya)

mendeskripsikan jawaban atas pertanyaan

“apa/apa saja penyebab mogoknya mobil?” berdasarkan sejumlah kejadian yang dialami sebelum sebuah mobil mogok.

Mendiskusikan apa yang dimaksud dengan hipotesis

Berlatih membuat hipotesis

Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

6.2 Merencanakan Menggawaikan sebuah prosedur untuk menyelesaikan suatu tugas (yakni, Merencanakan sebuah research paper tentang sebuah topik historis yang ada)

Meminta siswa:

membuat usulan penelitian tentang

pertumbuhan padi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya

merancang pola kebersihan rumah

berdasarkan ciri-ciri perilaku tikus

Merancang usulan untuk menjamin kebersihan

Mendiskusikan apa yang dimaksud

Praktik membuat usulan

Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

Keterampilan Berpikir

UNIT 2

sekolah setiap hari

6.3 Memproduksi Menciptakan sebuah produk (yakni, Membangun lingkungan buatan untuk sebuah kepentingan spesifik)

Meminta siswa:

membuat model visual yang mendeskripsikan

peristiwa fotosintesis berdasarkan sebuah wacana tertulis yang mendeskripsikan fotosintesis

menulis sebuah Cerpen/drama/novel

menciptakan sebuah solusi untuk sebuah

masalah

Mendiskusikan apa yang dimaksud

Praktik apa yang dimaksud

Refleksi: mendiskusikan hasil kerja siswa

7 Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SD/MI: Bahan Rujukan bagi LPTK

Keterampilan Berpikir

UNIT 2

17

76

TAKSONOMI KOGNISI BLOOM (2001) (untuk appendix) 1. MENGINGAT (C1)

Ketika tujuan pengajaran adalah mempromosikan penyimpanan material yang tersaji dalam bentuk yang sangat sama dengan ketika ia diajarkan, kategori proses yang relevannya adalah Mengingat.

Pengingatan melibatkan pencari-temuan pengetahuan yang relevan dari memori jangka panjang. Dua proses kognitifnya yang terkait adalah pengenalan-ulang dan pengingatan-ulang. Pengetahuan yang relevan dengan pengingatan adalah Faktual, Konseptual, Prosedural, atau Metakognitif, atau suatu kombinasi dari hal-hal ini. Untuk meng-ases pembelajaran siswa dalam kategori proses yang paling sederhana ini, siswa diberi tugas mengenali-ulang atau mengingat-ulang di bawah kondisi yang sangat sama dengan ketika ia mempelajari material ajarnya. Perluasan yang melampaui kondisi ini, diharapkan terbatas. Misalnya, jika seorang siswa sudah mempelajari padanan bahasa Indonesia untuk 20 kata Inggris, maka tes pengingatannya akan melibatkan permintaan kepada siswa untuk untuk memadankan kata-kata Inggris dalam kolom pertama dengan kata-kata bahasa Indonesia pada kolom ke dua (yakni, mengenali ulang) atau menuliskan kata-kata bahasa Indonesia yang berkaitan dengan kata-kata Inggris yang tersedia (yakni, mengingat-ulang).

Rote learning adalah ketika siswa diminta hanya mengingat pengetahuan. Tetapi meaningful learning terjadi ketika pengingatan pengetahuan adalah bagian terpadu dari tugas yang lebih luas untuk pengkonstruksian pengetahuan baru atau pemecahan masalah baru.

1.1 MENGENALI-ULANG (C1.1)

Pengenalan-ulang melibatkan pencaritemuan pengetahuan relevan dari memori jangka panjang dalam rangka membandingkannya dengan informasi yang tersaji. Dalam pengenalan-ulang, siswa mencari dalam memori jangka panjangnya sekeping informasi yang identik atau sangat sama dengan informasi yang tersaji (sebagaimana tersaji dalam memori kerja). Ketika disuguhi informasi baru, siswa menentukan apakah informasi ini berhubungan dengan pengetahuan yang sudah dipelajari sebelumnya, pencarian padanan. Istilah alternatif untuk pengenalan-ulang adalah pengidentifikasian.

Contoh Tujuan dan Asesmen yang sesuai Dalam IPS, sebuah tujuan

pembelajarannya bisa jadi siswa harus mengenali-ulang tanggal-tanggal kejadian penting dalam sejarah Indonesia. Item tesnya yang sesuai adalah: “Benar atau

Keterampilan Berpikir

UNIT 2

Salah: Proklamasi Kemerdekaan RI dilakukan pada tanggal 17 Agustus 1945”. Dalam pelajaran Sastra Indonesia, salah satu tuannya dapat berupa siswa harus mengenali-ulang penulis-penulis dari karya sastra Indonesia. Asesmennya yang sesuai adalah tes menjodohkan yang terdiri atas sebuah daftar sepuluh pengarang (mencakup Asrul Sani) dan sebuah daftar lebih sedikit dari sepuluh novel (mencakup Benyamin S.). Dalam matematika, tujuannya bisa jadi agar siswa dapat mengenali-ulang jumlah sisi bentuk-bentuk geometri. Asesmennya yang sesuai adalah suatu tes pilihan-ganda dengan item-item sebagai berikut: “Berapa banyak sisi yang dimiliki sebuah pentagon? (a) empat, (b) lima, (c) enam, (d) tujuh.

Format Asesmen Sebagaimana diilustrasikan di atas, tiga metode utama

penyajian suatu tugas pengenalan-ulang untuk kepentingan asesmen adalah verifikasi, menjodohkan, dan pilihan tertentu. Dalam tugas-tugas verifikasi, siswa diberi suatu informasi dan harus memilih apakah ia benar atau salah. Format benar-salah adalah contoh yang paling umum. Dalam menjodohkan, dua daftar disajikan, dan siswa harus memilih bagaimana masing-masing item dalam sebuah daftar berkesesuaian dengan sebuah item dalam daftar lainnya. Dalam tugas-tugas pilihan tertentu, siswa diberi sebuah petunjuk yang disertai dengan beberapa jawaban yang mungkin dan harus memilih jawaban yang mana yang tepat atau “jawaban terbaik”. Pilihan-ganda adalah formatnya yang paling umum.

1.2 MENGINGAT-ULANG (C1.2)

Pengingatan-ulang melibatkan pencaritemuan pengetahuan relevan dari memori jangka panjang ketika diberi petunjuk untuk melakukannya. Petunjuknya sering berupa sebuah sebuah pertanyaan.

Dengan pengingatan-ulang, seorang siswa mencari sekeping informasi dari memori jangka panjang dan membawa informasi ini kedalam memori kerja untuk dapat diproses. Sebuah istilah alternatif untuk pengingatan-ulang adalah pencaritemuan.

Contoh Tujuan dan Asesmen yang sesuai Dalam mengingat-ulang, seorang

siswa mengingat informasi yang sebelumnya sudah dipelajari ketika diberi sebuah petunjuk. Dalam IPS, salah satu tujuannya dapat berupa siswa harus mengingat-ulang ekspor-ekspor utama pulau Sumatera. Sebuah item tesnya yang sesuai adalah “Apa ekspor utama Palembang?” Dalam pembelajaran sastra Indonesia, tujuannya dapat berbentuk agar siswa mampu mengingat-ulang sejumlah penyair yang menulis berbagai puisi. Sebuah pertanyaan tesnya yang sesuai adalah “Siapa yang menulis Rembulan Di Atas Kuburan?” Dalam matematika, tujuannya dapat berbentuk mengingat-ulang fakta-fakta perkalian bilangan bulat. Sebuah item tesnya meminta siswa memperkalikan 7 X 8 (atau “7 X 8 = ?”).

78

Keterampilan Berpikir

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SD/MI: Bahan Rujukan bagi LPTK

Format asesmen Tugas-tugas asesmen untuk pengingatan-ulang dapat

berbeda-beda dalam jumlah dan kualitas petunjuk yang disediakan untuk siswa. Dengan petunjuk rendah, siswa tidak diberi petunjuk atau informasi relevan apapun (seperti “Apa satu meter itu?”). Dengan petunjuk tinggi, siswa diberi beberapa petunjuk (seperti “dalam sistem pengukuran, satu meter adalah sebuah ukuran mengenai __________________”.).

Tugas-tugas asesmen dapat juga berbeda-beda dalam jumlah atau tingkat ketertanaman item-item ditempatkan dalam suatu konteks makna yang lebih luas. Dengan ketertanaman rendah, tugas pengingatan-ulang disajikan sebagai sebuah hal tunggal, terisolasi, seperti dalam contoh-contoh di atas. Dengan ketertanaman tinggi, tugas pengingatan-ulang tercakup dalam konteks suatu masalah yang lebih luas, seperti meminta seorang siswa mengingat formula untuk sebuah bidang dari sebuah lingkaran ketika memecahkan sebuah masalah kata yang mempersyaratkan formula tersebut.

2. MEMAHAMI (C2)

Sebagaimana sudah ditunjukkan, ketika tujuan utama pengajaran adalah mempromosikan penyimpanan, fokusnya adalah pada tujuan yang menekankan Mengingat. Ketika tujuan pengajaran mempromosikan transfer, bagaimanapun, fokusnya beralih ke lima proses kognitif lainnya, Memahami hingga Kreasi. Mengenai hal-hal ini, dapat dipahami jika kategori terbesar dari tujuan-tujuan pendidikan berbasis-transfer yang ditekankan di sekolah-sekolah dan universitas-universitas adalah Memahami. Para siswa dikatakan Memahami ketika mereka mampu mengkonstruksi makna dari pesan-pesan instruksional, mencakup pesan oral, tertulis, dan grafis, bagaimanapun semua pesan ini disajikan pada siswa: selama ceramah-ceramah, dalam buku-buku, atau pada monitor-monitor komputer. Contoh-contoh dari pesan-pesan instruksional potensial mencakup suatu demonstrasi fisika di kelas, formasi geologis yang tampak dalam suatu karya-wisata, suatu simulasi komputer tentang suatu perjalanan mengelilingi sebuah musium seni, dan suatu karya musik yang dimainkan oleh sebuah orkestra, sebagaimana juga halnya dengan representasi-representasi verbal, gambar, dan simbolik pada kertas.

Para siswa memahami ketika mereka membangun koneksi antara pengetahuan “baru” yang akan diperoleh dengan pengetahuan mereka sebelumnya. Secara lebih spesifik, pengetahuan yang masuk diintegrasikan dengan skema-skema dan kerangka-kerangka-kerja yang ada. Karena konsep-konsep adalah semacam batu-bata untuk skema-skema dan kerangka-kerangka-kerja ini, Pengetahuan Konseptual menyediakan sebuah pangkalan untuk pemahaman. Proses-proses kognitif dalam

Keterampilan Berpikir

UNIT 2

kategori Memahami mencakup interpretasi, eksemplifikasi (pencontohan), peng-klasifikasi-an, summarizing (pengikhtisaran), penyimpulan, pembandingan, dan eksplanasi.

2.1 MENGINTERPRETASI (C2.1)

Penginterpretasian terjadi ketika seorang siswa dapat mengubah informasi dari sebuah bentuk representasi (gambaran, wakilan) ke bentuk lainnya.

Interpretasi dapat melibatkan pengubahan kata-kata ke kata-kata lainnya (yakni, paraphrasing), gambar-gambar ke kata-kata, kata-kata ke gambar-gambar, angka-angka ke kata-kata, kata-kata ke angka-angka-angka-angka, notasi-notasi musik ke nada-nada, dan yang sejenis.

Istilah-istilah alternatifnya adalah translasi (menerjemahkan, mengalihbentukkan), paraphrasing (menyatakan dengan kata-kata lain, khususnya secara singkat), representasi (menggambarkan), dan klarifikasi (menerangkan, membuat menjadi terang).

CONTOH TUJUAN DAN ASESMEN YANG SESUAI Dalam

penginterpretasian, ketika diberi informasi dalam sebuah bentuk representasi, seorang siswa dapat mengubahnya ke bentuk lain. Dalam IPS, misalnya, salah satu tujuannya agar siswa dapat menyatakan dengan kata-kata sendiri atau secara singkat pidato-pidato dan dokumen-dokumen penting dari periode sejarah sekitar menjelang kemerdekaan RI. Salah satu asesmen yang sesuai adalah meminta seorang siswa membuat pernyataan secara singkat atau dengan kata-kata sendiri sebuah pidato terkenal, seperti pidato Ir. Soekarno dalam sidang PPKI. Dalam IPA, sebuah tujuannya dapat agar siswa mampu merepresentasikan dengan gambar tentang berbagai fenomena alam. Sebuah item asesmennya yang sesuai meminta seorang siswa menggambar sebuah rangkaian diagram-diagram yang mengilustrasikan foto sintesis. Dalam matematika, contoh tujuannya agar siswa mampu mengalihbentukkan kalimat-kalimat bilangan dalam kata-kata kedalam persamaan aljabar yang diungkapkan dalam simbol-simbol. Sebuah item asesmennya yang sesuai meminta seorang siswa menuliskan sebuah persamaan (menggunakan B untuk jumlah anak laki-laki dan G untuk jumlah anak perempuan) yang sesuai dengan pernyataan “Ada dua kali lebih banyak anak perempuan dibandingkan dengan anak laki-laki di kelas ini”.

FORMAT ASESMEN Format-format item tes yang sesuai mencakup baik

respon yang sudah terkonstruksi (yakni, berikanlah sebuah jawaban) dan respon terpilih (yakni, pilih sebuah jawaban). Informasi disajikan dalam sebuah bentuk, dan para siswa diminta apakah mengkonstruksi atau memilih informasi yang sama dalam sebuah bentuk yang berbeda. Misalnya, sebuah tugas dengan respon

80

Keterampilan Berpikir

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SD/MI: Bahan Rujukan bagi LPTK

terkonstruksi adalah: “Tuliskan sebuah persamaan yang sesuai dengan pernyataan berikut, gunakanlah T untuk biaya total dan K untuk jumlah kilo-graman. Biaya

Dalam dokumen PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN (Halaman 80-123)

Dokumen terkait