• Tidak ada hasil yang ditemukan

F. Kegunaan Penelitian

2. Tadarus Al-Qur’an

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tadarus adalah membaca al-Qur‟an secara bersama-sama.25 Kata tadarus timbul dari kata

سرادت

سرادتي

سرادت

ا dalam bahasa Arab berarti saling mempelajari, yang terdiri dari dua orang atau lebih (musyarakah bayna itsnayni wa akstar) atau antara jamaah yang terdiri dari banyak orang. Makna tadarus di sini maknanya sama dengan mudzakarah atau muthala’ah bersama, belajar bersama yang oleh para huffazh al-Qur‟an disebut juga sima’an, artinya saling menyimak atau saling mendengarkan.26

Membaca al-Qur‟an merupakan pekerjaan yang utama, yang mempunyai berbagai keistimewaan dan kelebihan dibandingkan dengan membaca bacaan yang lain. Sesuai dengan arti al-Qur‟an secara etimologi adalah bacaan karena al-Qur‟an diturunkan memang untuk dibaca. Banyak sekali keistimewaan bagi orang yang menyibukkan dirinya untuk membaca al-Qur‟an27

Keistimewaan al-Qur‟an adalah membacanya merupakan ibadah. Oleh karena itu, dengan membacanya manusia mendapat pahala dan memperoleh balasan kebaikan dari Allah Swt. Keistimewaan ini tidak terdapat dalam kitab-kitab selain dari kitab-kitab sebelum al-Qur‟an (Taurat, Zabur, dan Injil). 28

25 Kamus Besar Bahasa Indonesia, op. Cit., h. 1373

26 Abdul Majid Khon, Praktikum Qira’at Keanehan Bacaan Al-Qur’an Qira’at Ashim

dari Hafash (Jakarta: Amzah, 2013) Cet ke-2., h. 37

27 Ibid., h. 55

28 Muhammad Ahmad Abdullah, Metode Cepat dan efektif menghafal Qur’an

Allah Swt telah menjelaskan, bahwa membaca al-Qur‟an itu merupakan bentuk perniagaan yang tidak akan mengalami kebangkrutan atau perniagaan yang tidak laku, namun merupakan perniagaan (dengan Allah) yang akan (otomatis) mendatangkan keuntungan yang sangat besar. Hal ini dijelaskan Allah Swt dalam firman-Nya berikut ini.

وُجْرَ ي ًةَيِنلاَعَو اِّرِس ْمُىاَنْ قَزَر اَِّمِ اوُقَفْ نَأَو َةلاَّصلا اوُماَقَأَو ِوَّللا َباَتِك َنوُلْ تَ ي َنيِذَّلا َّنِإ

ًةَراَِتِ َن

( َروُبَ ت ْنَل

٩٢

)

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan Shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. . (QS. Faatir {35} : 29).29

Sementara Rasulullah Saw bersabda sebagai berikut.

ُوَمَّلَعَو نآْرُقلْا َمَّلَعَ ت ْنَم ْمُكُرْ يَخ

هاور

١

يراخبل

“Orang yang paling baik di antara kalian adalah ia yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya kepada orang lain” (H.R Bukhori)

Orang-orang yang berpedoman pada al-Qur‟an serta membacanya secara berulang-ulang, ayat demi ayat pada waktu siang ataupun malam hari adalah oarang-orang yang mendapat kehormatan dari Allah swt. Pengaruh bacaan al-Qur‟an bukan hanya untuk pembacanya, akan tetapi berpengaruh pada seluruh makhluk Allah swt. Diantara keistimewaan al-Qur‟an adalah mudah dibaca, mudah dihafal, dan mudah diterangkannya. Ibnu Katsir menyitir firman Allah Swt dalam surat al-Qamar ayat 17 yang artinya “Dan sesungguhnya telah kami mudahkan

al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran”.30

Selain itu tadarus al-Qur‟an merupakan salah atu ibadah yang paling utama, yang dengannya seseorang hamba mendekatkan diri kepada Rabbnya. Al-Qur‟an adalah fasilitas dari Allah swt untuk hamba-Nya dan rahmat dari-Nya untuk seluruh manusia.31

Perlu diketahui bahwa disunnahkan membaca al-Qur‟an secara berjamaah. Sebagaimana yang dikutip oleh Imam Nawawi Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Suatu kaum yang berkumpul di dalam salah satu rumah Allah Swt. Seraya membaca kitab Allah dan tadarrus, akan turun kepada mereka ketenangan. Mereka pun diliputi rahmat, dimuliakan para malaikat, serta disebut-sebut Allah sebagai kelompok-Nya”.32

Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan tadarus al-Qur‟an adalah kegiatan orang-orang untuk sama-sama membaca, menyimak, memahami arti dan mempelajari al-Qur‟an. Kegiatan tadarus biasanya dilakukan pada bulan ramadhan dan dilaksanakan setelah sholat tarawih maupun di waktu yang lain. Maka seorang hamba Allah swt senantiasa sangat dianjurkan untuk selalu membaca, mempelajari dan juga mengamalkan ajaran agama sesuai ketentuan yang terdapat dalam kitab suci al-Qur‟an agar kehidupan di dunia menjadi terarah jika selalu mengikuti petunjuk dari Allah swt. 3. Adab membaca Al-Qur’an

Dalam hidupnya manusia memerlukan etika dan adab untuk melakukan sesuatu perbuatan. Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang dimana bagi yang membaca al-Qur‟an dinilai sebagai ibadah

30 Bambang Saiful Ma‟arif dkk, Teknik Menghafal al-Qur’an Kaifa Tahfazul Qur’an, (Jakarta: Sinar Baru Algesindo, 2005).,h. 6-7

31 Ahmad Bin Salim Baduwailan, Cara Mudah dan Cepat Hafal al-Qur’an, (Solo, Kiswah, 2014)., h. 234

32 Imam Nawawi, Menjaga Kemuliaan Al-Qur’an Adab dan Tata Caranya, (Bandung: Al- Bayan, 1996) Cet ke-1., h.101

dengan begitu ketika ingin membacanya memerlukan etika maupun adab agar ketika kita membaca al-Qur‟an karena semata-mata mengharap ridha Allah swt. Banyak adab yang dilakukan ketika tadarus al-Qur‟an yang disebutkan oleh para ulama, diantaranya adalah:

a. Membaca al-Qur‟an sesudah berwudhu karena ia termasuk dzikir yang paling utama, meskipun boleh membacanya bagi orang yang berhadats kecil.

Sebagimana berdasarakan firman Allah swt dalam QS al-Waqi‟ah (56) { 79-80 }

َنْوُرَّهَطُمْلا َّلاِإ ُوُّسََيَ َلا

)

٩٢

(

َْيِْمَلاَعْلا ِّبَر ْنِم ُلْيِزْنَ ت

)

٠٨

(

Artinya : Tidak meneyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan. Diturunkan dari Tuhan semesta alam.

b. Membacanya di tempat yang bersih dan suci, untuk menjaga keagungan membaca al-Qur‟an.

c. Membacanya dengan khusyuk, tenang dan penuh rahmat. d. Bersiwak sebelum memulai membaca.

e. Membaca ta‟awaudz pada permulaannya, berdasarkan firman Allah swt. Seabagaimana dalam QS An-Nahl: 98

لاِب ْذِعَتْساَف َنآْرُقْلا َتْأَرَ ق اَذِإَف

ِمي ِجَّرلا ِناَطْيَّشلا َنِم ِوَّل

“Apabila kamu hendak membaca al-Qur’an, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.”

f. Membaca basmalah pada permulaan setiap surat, kecuali surat Bara‟ah (at-Taubah), sebab basmalah termasuk salah satu ayat al-Qur‟an menurut pendapat yang kuat.

g. Membacanya dengan tartil, tartil yaitu membaca al-Qur‟an dengan bacaan perlahan-lahan, tidak terburu-buru dan jelas serta memberikan hak setiap huruf, seperti membaca mad dan idgham. Allah swt berfirman dalam { QS al-Muzammil (73) :4 }

Artinya: Dan bacalah al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan. h. Merenungkan ayat-ayat yang dibacanya.

i. Meresapi makna dan maksud ayat-ayat al-Qur‟an, yang berhubungan dengan janji maupun ancaman, sehingga merasa sedih dan menangis ketika membaca ayat-ayat yang berkenaan dengan ancaman karena takut dan ngeri.

j. Mengeraskan bacan al-Qur‟an, karena membacanya dengan suara jahar (keras) lebih utama. 33

Berdasarkan paparan diatas jelaslah bahwa membaca al-Qur‟an tidak sama seperti membaca buku ataupun majalah. Membaca al-Qur‟an yakni membaca kalam Allah swt layaknya seorang hamba sedang berkomunikasi dengan tuhannya. Oleh karena itu, adab yang baik dan sesuai ajaran agama Islam harus digunakan karena membaca kitab suci al-Qur‟an bernilai ibadah agar mendapat ridha dari Allah swt. 4. Keutamaan Membaca Al-Qur’an

Membaca al-Qur‟an merupakan kegiatan yang paling baik disisi Allah swt. Sesungguhnya orang yang paling mulia ibadahnya serta besar pahalanya ketika mendekatkan diri kepada Allah swt adalah membaca al-Qur‟anul-Karim. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Swt:

ُوْنِم َرَّسَيَ ت اَم اوُءَرْ قاَف

Artinya: “ ... Karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari al-Qur’an ...”. (QS. Al-Muzammil: 20).34

Mengenai keutamaan membaca al-Qur‟an juga dijelaskan dalam firman Allah Swt.

33 Syaikh Manna Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Qur’an,(Jakarta: Pustaka, al-Kautsar, 2013), Cet ke-1.,h. 233- 237

34

ُجْرَ ي ًةَيِن َلاَعَو اِّرِس ْمُىاَنْ قَزَر اَِّمِ اوُقَفْ نَأَو َة َلاَّصلا اوُماَقَأَو ِوَّللا َباَتِك َنوُلْ تَ ي َنيِذَّلا َّنِإ

َنو

َروُبَ ت ْنَل ًةَراَِتِ

٢٢

ِوِلْضَف ْنِم ْمُىَديِزَيَو ْمُىَروُجُأ ْمُهَ يِّ فَوُ يِل

ۚ

ٌروُكَش ٌروُفَغ ُوَّنِإ

٣٨

“Sesungguhnya, orang-orang yang selalu membaca kitab Allah swt dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya, Allah swt Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.”

(QS. Faathir: 29-30).35

Dapat disimpulkan bahwa banyak keutamaan dalam membaca al-Qur‟an. Membaca al-Qur‟an merupakan pekerjaan yang mulia dibandingkan membaca bacaan lain.

Membaca al-Qur‟an dengan niat ikhlas dan maksud baik adalah suatu ibadah yang karenanya seorang muslim mendapatkan pahala. Ibn Mas‟ud meriwayatkan “Bahwa Rasulullah bersabda: barang siapa membaca satu huruf dari kitab Allah swt, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan dan setiap kebaikan itu akan dibalas dengan sepuluh kali lipat.” Dalam sebuah hadis Abu Umamah, ditegaskanyang artinya: “Bacalah Qur’an! Karena pada hari kiamat ia akan datang sebagai penolong bagi pembacanya.”36

Berikut adalah dasar dalam kegiatan tadarus Al-Qur‟an:

Firman Allah yang berkaitan dengan dasar membaca Al-Qur‟an dan sebagai dasar perintah untuk membaca adalah (Q.S Al-„Alaq : 1-5)

35

Otong Surasman, Metode Insani Kunci Praktis Membaca Al-Qur’an Baik dan Benar, (Jakarta: Gema Insani, 2004) Cet ketiga., h. 19

36 Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu Qur’an, (Bogor: Pustaka Litera Antarnusa, 2015)., Cet ke-18, h., 267

َكِّبَر ِمْساِب ْأَرْ قا

( َقَلَخ يِذَّلا

١

( ٍقَلَع ْنِم َناَسْنِْلْا َقَلَخ )

٢

( ُمَرْكَْلْا َكُّبَرَو ْأَرْ قا )

٣

)

( ِمَلَقْلاِب َمَّلَع يِذَّلا

٤

( ْمَلْعَ ي َْلَ اَم َناَسْنِْلْا َمَّلَع )

٥

)

Artinya : “(1) Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan, (2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, (3) Bacalah, dan Tuhanmu adalah Maha Pemurah, (4) Yang mengajar manusia dengan perantaran qalam (alat tulis), (5) Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” 37