saja kemukakan kepada Saudara2, djangan melupakan misalnja per soalan strategis militer. Sovjet Unie memetjahkan persoalan ini de ngan hubungan erat dengan transmigrasi dan strategi militer. Ame rika menghadapi dan memetjahkan persoalan ini dengan persoalan strategis militer. Kitapun harus memetjahkan persoalan hal perusa haan besi dan badja itu dalam hubungan, ja transmigrasi, ja strate gismiliter, pada umumnja didalam persoalan nationbuilding seba gai tadi saja katakan. § 62. PantjaLogi ; irrigasi edukasi emigrasi intenaifikasi. industrialisasi. Bidang delapan
Kalau saja membitjarakan bidang jang delapan ini Saudara2, maka pada pokoknja, pokok lo, , saja ingat kepada apa jang pernah saja kemukakan didalam salah satu pidato di kalau tidak salah, pada waktu saja membuka, meresmikan gedung Bank Industri Negara (B.I.N.), pada waktu itu saja tjeriterakan bahwa tatkala pemerintah kolonial Belanda menghadapi persoalan kemiskinan rak jat, jang didalam Tweede Kamer dan Eerste Kamer van de Sta ten Generaal mendapat gugatan hebat daripada beberapa pemimpin kaum buruh Belanda, kemiskinan rakjat dihantam oleh beberapa pemimpin sosialis, baik didalam. Tweede Kamer, terutama sekali Tweede Kamer, maupun Eerste Kamer, oleh desakan jang demikian ini, membangunkan satu komisi jang dinamakan ,,Mindere Welvaart Commisaie". Dan Mindere Welvaart Commissie ini jang dibangunkan kalau tidak salah didalam tahun 1905, (Prof. Djokosutono ... tahun 1905), Mindere Welvaart Commissie ini antara lain duduk didalamnja Mr. C. Th. van Deventer (Mr. Conrad Theodoor van De venter). Maka Mr. C. Th. van Deventer, sebagai Anggauta daripada Mindere Welvaart Commissie, mengandjurkan :
Pertama : kepada Pemerintah Belanda dan Hindia Belanda un tuk membajar kembali apa jang ia namakan hutang kehormatan, „ereschuld". Dikatakan bahwa pemerintah Hindia Belanda dan pe merintah Belanda djuga sesudah diadakan Wet Comptabiliteit, Comptabiliteitswet jang memisahkan keuangan NederlandsIndie daripada keuangan Negeri Belanda, djuga sesudah diadakan wet comptabiliteit itu, negeri Belanda masih sadja mengambil uang dari Indonesia, dari Nederlandsch Indie, maka dihitung oleh Mr. Conrad Th. van Deventer bahwa djumlah daripada uang illegal menurut comptabiliteitswet itu, ialah kalau tidak salah antara 800900 mi liun Nederlandsche Gulden. Nah ini jang oleh. Mr. Conrad Th. van Deventer dinamakan hutang kehormatan, ereschuld, jang harus di akui oleh pemerintah Belanda dan jang harus dibajar kembali oleh pemerintah Belanda. Lantas Mr. Conrad Th. van Deventer mengandjurkan agar su paja pembajaran kembali daripada hutang kehormatan ini dipetjah
kan, dibdgikan kepada tiga lapangan, kepada tiga bidang. Perguna kanlah uang 800,
a
90'0 djuta gulden itu buat tiga bidang ini, agar supaja djikalau tiga bidang ini terbangun, artinja terlaksana hal pembangunannja, maka kemiskinan, mindere welvaart akan lenjap.Apakah tiga bidang ini ? Sebagai diandjurkan oleh Mr. Conrad Th. van Deventer tiga bidang ini ialah irigatie, educatie, emigratie. Malahan dia memberi tjorak psychologis kepada tiga bidang ini. Dia katakan inilah trilogi pembajaran hutang kehormatan, trilogi pembajaran ereschuld irigasi, edukasi, emigrasi, dan Saudara me rasa benar, psychis memang perkataan tiga ini hampir bersamaan permulaannja, sehingga betul bisa dirasakan sebagai satu trilogi: irigasi, edukasi, emigrasi.
Dalam menghadapi persoalan agar supaja kita dari Republik Indonesia jang merdeka dan berdaulat mengachiri kemiskinan dan mindere welvaart daripada rakjat Indonesia, saja perluas trilogi ini mendjadi apa jang didalam pidato dipabrik Semen Gresik, saja ingat, aupa jang saja namakan pantjalogi. Bukan tiga bidang pokok, tetapi lima bidang pokok, pantjalogi. Dan setjara psychologis saja ikuti sistimatik van Deventer sistunatik van Deventer, jang mem pergunakan huruf e atau i sebagai permulaan kata , saja katakan irigasi, edukasi, emigrasi, intensifikasi. Dan mekanisasi, mekanisasi masuk dalam intensifkasi , industrialisasi. Sehingga pantjalogi saja ialah : irigasi, edukasi, emigrasi, intensifikasi, industrialisasi.
Saudara mengetahui, intensifikasi tidak dimasukkan oleh van Deventer didalam usaha mengachiri kemiskinan.
Industrialisasi tidak dimasukkan oleh van Deventer dalam usa ha memberantas kemiskinan. Tetapi kita dalam Republik Indonesia ini, ,,extend", meluaskan usaha ini djuga dilapangan intensifikasi, bertalian dengan itu mekanisasi, djuga dilapangan industrialisasi.
Saudara2 maka djikalau Saudara membitjarakan hal perbi danganperbidangan jang mengisi tiapz bidang jang telah Saudara susun itu, saja minta Saudara2 perhatikan betul akan kelima2 ini : Adakanlah keirigasian kita demikian rupa sehingga dalam tahapan pertama telah bisa memenuhi hal sandangpangan rakjat. Misalnja dengan gembira saja bisa beritahu bahwa Pemerintah Kabinet Ker dja sekarang dengan full energy bekerdja kepada pelaksanaan Djati luhur dan pelaksanaan membuat bendungan2 jang nanti bisa mem beri pengairan kepada daerah Djawa Barat bagian utara, sehingga dengan itu bisa ditambah areal sawah, berapa Sdr. Dipokusumo ... berapa ? (Dipokusumo : 240 ribu hektar).
240 ribu hektar, 240 ribu hektar, djikalau kita meniakai sistim Jagus : 240 ribu hektar kali, katakanlah sedikitnja sudah 100 kwintal jaitu berapa Saudara2 240 ribu kali 100 ? (Ir Sakirman : 2,4 djuta ton) 2,4 djuta ton ...Itu sadja sudah menittupi kita punja ketekoran akan beras.
Nah, djadi bidang ini djangan Saudara lupakan bidang irigasi. Saja tidak mengatakan bahwa Saudara harus memperhatikan hanja bidang irigasi Djawa Barat sadja, ooh, tidak. Lain2 daerah djuga; ini kan semesta Saudara2, harus Saudara perhatikan bidang irigasi ini dengan tudjuan sebagai tadi saja katakan, saja menghendaki agar supaja didalam tahapan jang pertama, didalam tahapan per tama, bukan pada achir tahapan pertama, soal sandang pangan jang
telah mendjadi „lightstar" daripada Kabinet Kerdja sekarang ini, sudah terpetjah.
Kedua : edukasi. Edukasi Saudara2, bidang mentaal, bidang pe ngetahuan, edukasi kader, edukasi rakjat, mentaal itupun masuk pada edukasi.
Pak Prijono, kenapa sekarang pemberantasan buta huruf'itu rasanja seperti mandek sekarang ini ?
(Prof. Prijono ...) Hah, sekarang sudah diintensifikasikan, buta huruf harus diberantas, kalau bisa pemberantasan buta huruf ini sudah bisa selesai pada achir tahapan jang pertama tahun 1966 bukan ? Tahapan jang pertama tahun 1966 djadi kita masih mempunjai 6 tahun, padahal buta huruf kita sekarang ini berdjumlah 44%. Kalau kita bisa didalam 6 tahun ini memberantas sama sekali, itu berarti bahwa kita tiap tahunnja hanja harus memberantas 11 atau 10% buta huruf. Pendek kata Saudara2 tjurahkan Saudara punja perhatian dju ga kepada persoalan edukasi, baik rendah, maupun tinggi; kader dan rakjat dan pupuk agar supaja kita ini benar2 mendjadi satu bangsa dengan konsepai.
Tempo hari saja telah berkata demokrasi tidak berarti, djikalau didalam demokrasi itu tidak ada orang2 jang berkonsepsi.
Saja dengan tegas misalnja telah mengharap kepada Universitas Gadjah Mada agar supaja bisa menghasilkan dokter, djanganlah seperti sekarang tjuma 15 orang tiap tahun, tetapi sedikitnja harus memadai dengan Universitas Indonesia jang tiap tahun telah me njanggupkan memprodusir dokter 150 orang.
Universitas Gadjah Mada jang telah kami, artinja Pemerintah dan rakjat, Negara, beri gedung2 jang mentereng2, diharap djuga supaja bisa melahirkan, memprodusir dokter tiap2 tahun 150 orang sedikitnja. Itu mengenai edukasi.
Emigrasi, ini satu persoalan jang sendiri, jang besar sekali, jang begitu besarnja Saudara2, sehingga minta satu uraian tersen diri. Sebab betul2 kita tidak bisa menjelenggarakan satu masjarakat jang adil dan makmur, sosialis a la Indonesia, kalau kita tidak bisa menampung tambahnja djumlah penduduk Indonesia, tambahnja djumlah rakjat Indonesia jang seperti marmut ini, jang menurut kata Jang Mulia Ketua diantara 1% dan 2% tiap2 tahun. Salah satu tjara menampung hal ini, tidak lain tidak ialah hanja dengan djalan emigrasi dan industrialisasi dan natuurlijk intensifikasi.
Kemudian persoalan intensifikasi. Intensifikasi pertanian, in tensifikasi dan mekanisasi daripada pe>tanian itu, intensifikasi dan mekanisasi dengan meninggalkan segala methode2 jang tidak me mungkinkan intensifikasi dan mekanisasi itu. Tadi telah saja katakan bahwa mekanisasi disebagian tempat ditentang oleh Pemerintah Desa jang masih berfikir kolot, ditentang oleh pemilik2 tanah jang masih berfikir kolot. Itu semuanja harus kita atasi. Industrialisasi : industrialisasi jang terutama, sekali harus kita selenggarakan didalam tahapan jang kedua, tetapi jang didalam tahapan pertama, basis2 daripada industrialisasi kita, harus sudah
kita letakkan, agar supaja nanti djikalau berachir tahapan jang pertama ini, kita telah bisa membangun full speed and full energy kepada industrialisasi daripada tanah air dan bangsa kita.
Didalam persoalan2 ini, baik irigasi maupun edukasi, maupun emigrasi, maupun intensifikasi, maupun industrialisasi, kita tidak boleh lepas daripada persoalan nationbuilding, Kita tidak boleh lepas daripada persoalan politik. Djangan Iupa segala hal ini ada hubungannja dengan persoalan politik pula, misalnja politik per djoangan kita untuk memasukkan misalnja Irian Barat kedalam wilajah kekuasaan Republik.
Sehingga Saudara2 harus misalnja memikirkan hal irigasi; bu kan sadja untuk memberi misalnja emigrasi kepada satu daerah jang memang tanahnja subur, airnja ada, tetapi djuga Saudara, pikirkan daerah jang berdekatan dengan Irian Barat, harus kita beri irigasi, agar supaja rakjat disana makmur, agar supaja rakjat di sana benar2 mendjadi tjontoh bagi seluruh dunia, bahwa didaerah Republik dekat Irian Barat ada pembangunan jang lebih besar dan lebih hebat daripada di Irian Barat sendiri. Kita perbesar potensi daripada rakjat, terutama sekali rakjat diperbatasan dekat Irian Barat itu, kita pertinggikan ia punja potensi, agar supaja perdjoang an kita, kita seluruhnja untuk memasukkan Irian Barat kedalam wi lajah kekuasaan Republik mendjadi kuat.
Demikian pula edukasi, edukasi djuga tidak lepas, tidak boleh kita lepaskan daripada persoalan nationbuilding, persoalan perdjo angan politik jang besar.
Demikian pula emigrasi, apalagi daerah perbatasan Irian Barat, baik kita emigreer orang2 kita sebagian kesana pula.
Soal intensifikasi demikian pula, soal industrialisasi demikian pula. Daerah disana itu Saudara2 adalah sautu daerah jang betul2 subur untuk industrialisasi. Misalnja industrialisasi perikanan, sana tempatnja, letakkan disana. Industrialisasi kapas, penanaman kapas, pemintalan kapas, penemuan kapas, pusatkan didaerah Nusa Teng gara, di Sumbawa, di Flores, baik Nusa Tenggara Barat maupun Nusa Tenggara Timur.
Pendek kata Saudara2 punja problematik adalah satu pro blematik jang kompleks, jang berdjalin satu dengan jang lainnja sesuai dengan revolusi kita jang memang adalah satu revolusi jang multikompleks.
Saja mengharap daripada Saudara2 sekalian untuk benar2 mem beri sumbangan kepada pembangunan semesta dalam arti menjele saikan kita punja revolusi nasional, dalam arti menjusun satu ma sjarakat Indonesia sosialis dalam arti masjarakat adil dan makmur.
Saudara memberi tempo saja menurut atjara sampai djam 11.00, saja minta maaf kepada Jang Mulia Ketua, saja meliwati waktu 6 menit.
Terima kasih.