BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Analisis Data
4.2.2 Tahap Distribusi
Pada tahap ini, peneliti mengacu dari pendapat Haley (dalam Wahab, 1995:
82) tentang persepsi manusia yang bersifat hierarki dan konsep tersebut digunakan
untuk menciptakan metafora sebagai wujud hasil interaksi manusia dengan
lingkunganya. Hasil dari wujud interaksi manusia dengan lingkungnya akan
mencerminkan keadaan sistem ekologi manusia itu sendiri. Jika sistem ekologi
manusia masih seimbang, akan seimbang pula interaksi manusia dengan
lingkunganya. Sebaliknya, jika keadaan lingkungan hidup kita sudah tidak lagi
seimbang, tidak seimbang pula lingkungan yang dapat diamati oleh penyair. Hal
itu, seterusnya akan mempengaruhi penciptaan metaforanya. Dengan kata lain,
wujud keseimbangan interaksi itu ialah keseimbangan distribusi pemakaian
kategori being, cosmos, energy, subtance, terrestrial, object, living, animate dan
human.
Pada tahap ini, peneliti mencari distribusi persentase pemakaian ketagori
ruang persepsi manusia model Haley pada ungkapan metafora dalam lirik lagu
Iwan Fals. Dari 92 ungkapan metafora dicari distribusi persentasenya, yaitu
persentase berdasarkan lambang kias ungkapan metafora yang telah mewakili dari
kesembilan kategori di atas. Upaya ini dilakukan untuk mengetahui distribusi
kategori ruang persepsi manusia model Haley yang paling menonjol dalam
ungkapan metafora lirik lagu Iwan Fals pada album tahun 1981-1983. Selain itu,
hasil dari distribusi persentasi tersebut akan mencerminkan keadaan sistem
ekologi dalam lirik lagu Iwan Fals pada album tahun 1981-1983. Dalam proses
mencari distribusi persentase tahap ini, peneliti menggunakan
rumus:
�
= �
Dimana:
X = jumlah frekunsi
Y = jumlah data
P = hasil jumlah distribusi persentase
Selanjutnya, penyajian data hasil tahap mencari distribusi persentase pemakaian
kategori ruang persepsi manusia model Haley pada tabel dibawah ini.
Tabel. 4.2. Distribusi Kategori Ruang Persepsi Manusia Model Haley.
No. Kategori Frekuensi Presentase
1. Being 22 23,91%
2. Cosmos 2 2,17%
4. Substance 2 2,17% 5. Terrestrial 1 1,08% 6. Object 7 7,60% 7. Living 6 6,52% 8. Animate 15 16,30% 9. Human 31 33,69% Jumlah data 92 99,96%
Berdasarkan hasil distribusi pemakaian kategori ruang persepsi manusia
model Haley untuk menciptakan 92 ungkapan metafora dalam lirik lagu Iwan
Fals, ada beberapa hal yang menarik untuk dipaparkan. Hal menarik pertama,
dalam menciptakan ungkapan metafora dalam lirik lagu Iwan Fals pada album
tahun 1981-1983 banyak menggunakan kategori human dengan distribusi
persentase 33,69%. Kedua, kategori being dengan distribusi persentase 23,91%.
Ketiga, kategori animate dengan distribusi persentase 16,30%. Keempat, kategori
object dengan distribusi persentase 7,60%. Kelima, ditempati oleh dua kategori
sekaligus, yaitu kategori energy dan living dengan distribusi persentase 6,52%.
Keenam juga ditempati oleh dua jenis kategori, yaitu kategori cosmos dan
substance dengan distribusi persentase 2,17%. Ketujuh, kategori terrestrial
dengan distribusi persentase yang paling kecil, yaitu 1,08%.
Hasil distribusi persentase yang dipaparkan di atas, menunjukkan bahwa
wujud interaksi Iwan Fals dengan lingkunganya tidak seimbang (keadaan sistem
ekologi tidak seimbang). Adanya ketidakseimbangan wujud interaksi penyair
dengan lingkunganya itu terjadi, karena adanyapula jumlah distribusi pemakaian
kategori ruang persepsi manusia model Haley yang tidak seimbang. Hal itu
dibuktikan dengan adanya distribusi pemakaian salah satu kategori yang paling Mendekati 100%
menonjol digunakan Iwan Fals dalam menciptakan metaforanya, yaitu terlihat
pada kategori human. Dengan demikian, adanya ketidakseimbangan distribusi
pemakaian kategori ruang persepsi manusia model Haley dalam menciptakan
metafora penyair, maka keadaan sistem ekologi dalam lirik-lirik lagu Iwan Fals
pada album tahun 1981-1983 dapat dinyatakan tidak seimbang.
4.3Pembahasan
Penelitian ini berjudul Analisis Metafora Dalam Lirik Lagu Iwan Fals Pada
Album 1981-1983 Berdasarkan Teori Ruang Persepsi Manusia Model Haley yangbertujuan (1) mendeskripsikan kategori Ruang persepsi manusia model Haley
yang digunakan untuk menciptakan ungkapan metafora dalam lirik lagu Iwan Fals
pada tahun 1981-1983 (2) mendeskripsikan distribusi kategori ruang persepsi
manusia model Haley yang paling menonjol dalam lirik lagu Iwan Fals tahun
1981-1983 (3) mendeskripsikan keadaan sisitem ekologi dalam lirik lagu Iwan
Fals pada tahun 1981-1983 berdasarkan distribusi pemakaian kategori ruang
persepsi manusia model Haley.
Berdasarkan analisis terhadap 92 ungkapan metafora dalam lirik lagu Iwan
Fals pada album tahun 1981-1983, peneliti menemukan tiga hal yang menarik
untuk disampaikan, (1) peneliti menemukan sembilan kategori ruang persepsi
manusia model Haley digunakan untuk menciptakan ungkapan metafora dalam
lirik-lirik lagu Iwan Fals pada album tahun 1981-1983. Sembilan ketegori itu
meliputi kategori being, cosmos, energy, substance, terrestrial, object, living,
persepsi model Haley, peneliti menemukan kategori human yang menunjukkan
sebagai jenis kategori metafora paling menonjol dengan distribusi persentase
33,69% (lihat. Tabel 4.2), (3) peneliti menemukan keadaan sistem ekologi yang
tidak seimbang dalam lirik lagu Iwan Fals pada tahun 1981-1983. Hal itu terbukti
dari hasil distribusi persentase pemakaian tiap kategori ruang persepsi manusia
model Haley yang tidak seimbang.
Berdasarkan hasil temuan analisis penelitian ini menunjukkan bahwa,
peneliti berperan mengkonfirmasi teori tentang metafora yang dikaitan dengan
studi sistem ekologi (ruang persepsi manusia model Haley dalam Wahab, 1995).
Hal itu dibuktikan berdasarkan temuan pemakaian sembilan kategori ruang
persepsi manusia model Haley yang digunakan untuk menciptakan ungkapan
metafora dalam lirik lagu Iwan Fals pada album 1981-1983. Kesembilan kategori
itu meliputi being, cosmos, energy, substance, terrestrial, object, living, animate
dan human. Selain itu, hasil penelitian ini menunjukkan kesamaan kajian
penelitianya dengan penelitian terdahulu dari Wahab (1995) dan Trisnaningtyas
(2010). Dalam hal ini, peneliti menemukan kesamaan kajian tentang metafora
baik itu dalam puisi pada penelitiannya Wahab (1995) dan teks opini pada
penelitiannya Trisnaningtyas (2010). Selain kesamaan tentang kajian penelitian
itu, peneliti juga menemukan kesamaan khususnya dalam penelitian Wahab
(1995) yang memperoleh gambaran keadaan sistem ekologi penyair berdasarkan
hasil distribusi pemakaian kategori ruang persepsi manusia model Haley.
Selain mengkonfirmasi teori metafora yang dikaitkan dengan studi tentang
penelitian ini berperan melengkapi berdasarkan objek penelitian tentang analisis
metafora dalam lirik lagu yang dikaitan dengan studi sistem ekologi. Peneliti
memilih lirik lagu sebagai objek kajian penelitian ini dengan alasan, lirik lagu
memiliki kemiripan dengan puisi. Puisi itu sendiri di dalamnya terdapat campuran
antara dunia nyata dan duia kias serta kaya akan metafora. Oleh karen itu, peneliti
tertarik untuk menganalisis lirik lagu dengan harapan banyak menemukan
87
BAB V PENUTUP
5.1Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut.
5.1.1 Kategori ruang persepsi manusia model Haley yang digunakan untuk
menciptakan ungkapan metafora dalam lirik lagu Iwan Fals tahun 1981-
1983 terdiri dari 9 kategori yaitu, (1) kategori being, (2) kategori cosmos,
(3) kategori energy, (4) kategori substance, (5) kategori terrestrial, (6)
kategori object, (7) kategori living, (8) kategori animate , (9) kategori
human.
5.1.2 Distribusi pemakaian kategori ruang persepsi manusia model Haley yang
paling menonjol untuk menciptakan ungkapan metafora dalam lirik-lirik
lagu Iwan Fals pada tahun1981-1983 yaitu kategori human.Posisi kedua
disusul oleh kategori being. Posisi ketigadisusul kategori animate. Posisi
keempat disusul kategori object. Sedangkan posisikelimadisusul oleh dua
kategori, yaitu kategori energy dan kategori living. Begitu juga posisi
keenam ditempati oleh dua jenis kategori sekaligus, yaitu kategori cosmos
dan substance. Posisi terakhir atau ketujuh ditempati kategori terrestrial.
5.1.3 Berdasarkan hasil distribusi pemakaian kategori ruang persepsi manusia
lagu Iwan Falspada album tahun 1981-1983, memperlihatkan bahwa adanya
keadaan sistem ekologi yang tidak seimbang. Hal itu, dibuktikan adanya
ketidakseimbangan distribusi pemakaian tiap kategori ruang persepsi
manusia model Haleydalam menciptakan metafora penyair.
Ketidakseimbangan distribusi ituditunjukkan adanya hasil distribusi
kategori human yang paling menonjol dengan distribusi persentasesnya
33,69%, sedangkan kategori terrestrial hanya menunjukkan hasil distribusi
persentasenya 1,08%. Hasil distribusi itulah yang membuktikan adanya
ketidakseimbangan pemakaian kategori ruang persepsi manusia model
Haley. Selain itu, interaksi Iwan Fals dengan lingkunganya dalam berpikir
dan menciptakan metafora lebih dekat pada ketegori manusia (human)
dengan segala macam tingkah lakunya.
5.2Saran
Peneliti menyampaikan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna bagi
kepentingan-kepentingan terkait. Saran ditujukan untuk para penyair dan peneliti
lain. Kedua saran tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.
5.2.1 Bagi para penyair
Pengkajian analisis metafora dalam lirik lagu Iwan Fals pada album tahun
1981-1983 berdasarkan teori ruang persepsi manusia model Haley ini, semoga
dapat menarik para penyair untuk lebih kreatif dan beragam dalam pemakaian
gaya bahasanya, khususnya dalam penciptaan ungkapan metafora dalam lirik
5.2.2 Bagi peneliti lain
Penelitian ini masih terbatas pada penelitian ungkapan metafora dalam lirik
lagu berdasarkan teori ruang persepsi manusia model Haley, sedangkan kajian
metafora itu sendiri sangat luas. Oleh karen itu, Peneliti selanjutnya diharapkan
dapat mengembangkan tentang kajian peranan metafora dengan berbagai disiplin
ilmu, seperti dalam kajian linguistik, misalnya sintasksis, semantik, dan lain
90
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Awe, Mokoo. 2007. Iwan Fals: Nyanyian di Tengah Kegelapan. Yogyakarta: Ombak.
Badudu. J.S. 1987. Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia. Bandung: CV Pustaka Prima.
Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik: Kajian Teoritik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa (Cetakan kedelapan belas). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
---. 2014. Metodology Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Pradopo, Rachmat Djoko. 2012. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Prastowo, Andi. 2014. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Semi, M. Atar. 1984. Anatomi Sastra. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Supriyadi. 2013. LITERA: Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Pengajaranya. Yogyakarta: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta.
Tarigan, Henry Guntur. 2013. Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa.
Trisnaningtyas, Farida. 2010. “Metafora pada Rubrik Opini dalam Majalah Tempo”. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
91
Wahab, Abdul. 1990. PELLBA 3: Pertemuan Linguistik Lembaga Bahasa Atma Jaya 2 (Disunting oleh Bambang Kaswanti Purwo). Jakarta: LembagaBahasa Unika Atma Jaya.
---. 1995. Isu-isu Linguistik, Pengajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya: Airlangga University Press.
Waluyo, Herman J. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.
Daftar Laman:
Tiga Rambu. Tanpa tahun. Discografi. http://www.iwanfals.co.id./discografy. Diakses pada tanggal 11September 2016.
92
93