• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 Unduhan Sumber Data

Sumber Data

Sumber data penelitian ini terdiri dari 28 judul lagu karya Iwan Fals pada album 1981-1983. Sumber data penelitian ini diunduh dari website (http://www.iwanfals.co.id./discografi).

A. ALBUM SARJANA MUDA

Iwan Fals [1981]

1. SARJANA MUDA

Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981) Berjalan seorang pria muda

Dengan jaket lusuh dipundaknya Di sela bibir tampak mengering Derselip s'batang rumput liar Delas menatap awan berarak Wajah murung s'makin terlihat Dengan langkah gontai tak terarah Keringat bercampur debu jalanan Engkau sarjana muda

Resah mencari kerja Mengandalkan ijasahmu Empat tahun lamanya Bergelut dengan buku Tuk jaminan masa depan Langkah kakimu terhenti

Di depan halaman sebuah jawaban Termenung lesu engkau melangkah Dari pintu kantor yang di harapkan Tergiang kata tiada lowongan Untuk kerja yang di dambakan Tak peduli berusaha lagi

Namun kata sama yang kau dapatkan Jelas menatap awan berarak

Wajah murung s'makin terlihat Engkau sarjana muda

Resah mencari kerja Tak berguna ijasahmu Empat tahun lamanya Bergelut dengan buku Sia-sia semuanya

Setengah putus asa dia berucap "maaf ibu..."

94

2. GURU OEMAR BAKRI

Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981) Tas hitam dari kulit buaya

Selamat pagi, berkata bapak oemar bakri Ini hari aku rasa kopi nikmat sekali Tas hitam dari kulit buaya

Mari kita pergi, memberi pelajaran ilmu pasti Itu murid bengalmu mungkin sudah menunggu Laju sepeda kumbang di jalan berlubang S'lalu begitu dari dulu waktu jaman jepang Terkejut dia waktu mau masuk pintu gerbang Banyak polisi bawa senjata berwajah garang Bapak oemar bakri kaget apa gerangan Berkelahi pak, jawab murid seperti jagoan Bapak oemar bakri takut bukan kepalang

Itu sepeda butut dikebut lalu cabut, kalang kabut, cepat pulang Busyet... standing dan terbang

Eemar bakri... oemar bakri pegawai negeri Eemar bakri... oemar bakri 40 tahun mengabdi Jadi guru jujur berbakti memang makan hati Oemar bakri... oemar bakri banyak ciptakan menteri Oemar bakri... profesor dokter insinyur pun jadi Tapi mengapa gaji guru oemar bakri seperti dikebiri Laju sepeda kumbang di jalan berlubang

S'lalu begitu dari dulu waktu jaman jepang Terkejut dia waktu mau masuk pintu gerbang Banyak polisi bawa senjata berwajah garang Bapak oemar bakri kaget apa gerangan Berkelahi pak, jawab murid seperti jagoan Bapak oemar bakri takut bukan kepalang Itu sepeda butut dikebut lalu cabut, kalang kabut Bakrie kentut... cepat pulang

Oemar bakri... oemar bakri pegawai negeri Oemar bakri... oemar bakri 40 tahun mengabdi Jadi guru jujur berbakti memang makan hati Oemar bakri... oemar bakri banyak ciptakan menteri Oemar bakri... bikin otak seperti otak habibie Tapi mengapa gaji guru oemar bakri seperti dikebiri

3. HATTA

Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981) Tuhan terlalu cepat semua

Kau panggil satu-satunya yang tersisa Proklamator tercinta...

Jujur lugu dan bijaksana

Mengerti apa yang terlintas dalam jiwa Rakyat indonesia...

95

Hujan air mata dari pelosok negeri Saat melepas engkau pergi... Berjuta kepala tertunduk haru Terlintas nama seorang sahabat Yang tak lepas dari namamu... Terbayang baktimu, terbayang jasamu Terbayang jelas... jiwa sederhanamu Bernisan bangga, berkafan doa

Dari kami yang merindukan orang sepertimu...

4. DOA PENGOBRAL DOSA

Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981) Disudut dekat gerbong... yang tak terpakai Perempuan... bermake up tebal...

Dengan rokok ditangan... Menunggu tamunya... datang.... Terpisah dari ramai

Berteman nyamuk nakal... dan segumpal harapan Kapankah datang... tuan berkantong tebal... Habis berbatang-batang... tuan belom datang Dalam hati resah menjadi bimbang

Apakah esok hari... anak-anakku dapat makan... O tuhan beri... setetes rejeki...

Dalam hati yang bimbang berdoa... Beri terang jalan anak hamba.... Kabulkanlah... tuhan...

Terpisah dari ramai

Berteman nyamuk nakal... dan segumpal harapan Kapankah datang... tuan berkantong tebal... Habis berbatang-batang... tuan belom datang Dalam hati resah menjadi bimbang

Apakah esok hari... anak anakku dapat makan.. O tuhan beri... setetes rejeki..

Dalam hati yang bimbang berdoa... Beri terang jalan anak hamba.... Kabulkanlah... tuhan...

Kabulkanlah... tuhan...

5. SI TUA SAIS PEDATI

Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981) Bergerak perlahan dengan pasti

Di jalan datar yang berlumpur

Sesekali terdengar gletar cemeti diiringi teriakan lantang Si tua sais pedati

96

Derak pedati sebentar berhenti

Nampak si tua sais pedati mulai membuka bungkusan nasi Yang dibekali sang istri

Gerak pedati lalu jalan lagi Singgah disetiap desa

Tanpa ragu-ragu tanpa malu-malu Nafas segar terhembus

Dari sepasang lembu yang tak pernah merasakan Sesak polusi

Dia tak pernah memerlukan Dia tak pernah membutuhkan Solar dan ganti olie

Bensin dan ganti busi Apalagi charge aki

Dia tak pernah kebingungan Dia tak pernah ketakutan

Apa kata orang tentang gawatnya krisis energi Gerak pedati dan lenguh lembu

Seember rumbut dan gletar cemeti Seakan suara azan yang di-cassete-kan Sementara itu sang bilal pulas mendengkur

6. Ambulance Zig Zag

Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981) Deru ambulance

Memasuki pelataran rumah sakit Yang putih berkilau

Di dalam ambulance tersebut Tergolek sosok tubuh gemuk Bergelimang perhiasan Nyonya kaya pingsan Mendengar kabar Putranya kecelakaan Dan para medis

Berdatangan kerja cepat

Lalu langsung membawa korban menuju ruang periksa Tanpa basa basi

Ini mungkin sudah terbiasa Tak lama berselang Supir helicak datang

Masuk membawa korban yang berkain sarung Seluruh badannya melepuh

Akibat pangkalan bensin ecerannya meledak Suster cantik datang

Mau menanyakan

97

Di jawab dengan Jerit kesakitan

Suster menyarankan bayar ongkos pengobatan Ai sungguh sayang korban tak bawa uang Suster cantik ngotot

Lalu melotot

Dan berkata “Silahkan bapak tunggu di muka!”

Hai modar aku Hai modar aku

Jerit si pasien merasa kesakitan Hai modar aku

Hai modar aku

Jerit si pasien merasa diremehkan

7. 22 Januari

Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981) Dua dua Januari

Kita berjanji

Coba saling mengerti Apa di dalam hati Dua dua Januari Tidak sendiri Aku berteman iblis Yang baik hati Berjalan berdampingan Tak ada arah tujuan Membelah malam

Mendung yang selalu datang Kudekap erat

Kupandang senyummu

Dengan sorot mata yang keduanya buta Lalu kubisikkan

Sebaris kata kata putus asa Sebentar lagi hujan Dua buku teori Kau pinjamkan aku Tebal tidak berdebu Kubaca selalu Empat lembar fotomu Dalam lemari kayu Kupandang dan kujaga Sampai kita jemu

8. Puing I

Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981) Puing berserakan disegenap penjuru Bekas pertempuran

98

Bau amis darah sisa asap mesiu Sesak napasku

Mayat mayat bergeletakan Tak terkubur dengan layak

Dan burung burung bangkai menatap liar Dan burung burung bangkai berdansa senang Diujung sana banyak orang kelaparan Diujung lainnya wabah busung menyerang Disudut sana banyak orang kehilangan Disudut lainnya bayi bertanya bimbang Mama kapan ayah pulang?

Mama sebab apa perang? Mayat mayat bergeletakan Tak terkubur dengan layak Dan burung burung bangkai Menatap liar

Dan burung burung bangkai Berdansa senang

Banyak jatuh korban Dari mereka

Yang tak mengerti apa apa

Suara tangis terdengar dari bekas reruntuhan Seorang ibu muda yang baru melahirkan Lama meratapi sesosok tubuh mayat suaminya Dan burung burung bangkai

Menatap liar

Dan burung burung bangkai Berdansa senang

Tinggi peradaban teknologi berkembang Senjata hebat terciptakan

Sarana pembantaian semakin bisa diwujudkan Oh mengerikan

Berhentilah jangan salah gunakan Kehebatan ilmu pengetahuan Untuk menghancurkan Dan burung burung bangkai Menatap liar

Dan burung burung bangkai Berdansa senang

9. Yang Terlupakan

Karya : Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981) Denting piano kala jemari menari

99

Saat datang rintik hujan bersama sebuah bayang Yang pernah terlupakan

Hati kecil berbisik untuk kembali padanya Seribu kata menggoda seribu sesal didepan mata Seperti menjelma waktu aku tertawa

Kala memberimu dosa Oh maafkanlah Oh maafkanlah

Rasa sesal didasar hati diam tak mau pergi Haruskah aku lari dari kenyataan ini Pernah ku mencoba tuk sembunyi Namun senyummu tetap mengikuti

10. Bangunlah Putra Putri Pertiwi

Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981) Sinar matamu tajam namun ragu

Kokoh sayapmu semua tahu Tegap tubuhmu tak kan tergoyahkan Kuat jarimu kala mencengkeram Bermacam suku yang berbeda Bersatu dalam cengkerammu

Angin genit mengelus merah putihku Yang berkibar sedikit malu malu Merah membara tertanam wibawa Putihmu suci penuh karisma Pulau pulau yang berbencar Bersatu dalam kibarmu Terbanglah garudaku

Singkirkan kutu kutu di sayapmu Berkibarlah benderaku

Singkirkan benalu di tiangmu Hei jangan ragu dan jangan malu Tunjukkan pada dunia

Bahwa sebenarnya kita mampu

Mentari pagi sudah membumbung tinggi Bangunlah putra putri ibu pertiwi Mari mandi dan gosok gigi Setelah itu kita berjanji

Tadi pagi esok hari atau lusa nanti Garuda bukan burung perkutut Sang saka bukan sandang pembalut Dan coba kau dengarkan pancasila itu Bukanlah rumus kode buntut

Yang hanya berisi harapan Yang hanya berisi khayalan

100

B. ALBUM OPINI

Iwan Fals, [1982]

1. GALANG RAMBU ANARKI

Iwan Fals ( Album Opini 1982) Galang rambu anarki anakku Lahir awal januari

Menjelang pemilu

Galang rambu anarki dengarlah Terompet tahun baru

Menyambutmu

Galang rambu anarki ingatlah Tangisan pertamamu

Ditandai bbm membumbung tinggi Maafkan kedua orang tuamu kalau (tak mampu beli susu)

Bbm naik tinggi (susu tak terbeli) Orang pintar tarik subsidi Mungkin bayi kurang gizi Galang rambu anarki anakku Cepatlah besar matahariku

Menangis yang keras janganlah ragu Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku Doa kami di nadimu

Galang rambu anarki dengarlah Terompet tahun baru

Menyambutmu

Galang rambu anarki ingatlah Tangisan pertamamu

Ditandai bbm melambung tinggi Maafkan kedua orang tuamu kalau (tak mampu beli susu)

Bbm naik tinggi (susu tak terbeli) Orang pintar tarik subsidi Anak kami kurang gizi Galang rambu anarki anakku Cepatlah besar matahariku

Menangis yang keras janganlah ragu Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku Doa kami di nadimu

Cepatlah besar matahariku

101

Hantamlah sombongnya dunia buah hatiku Doa kami di nadimu

2. O. A. M.

Iwan Fals ( Album Opini 1982) Tante tante yang kesepian Bertingkah seperti perawan Berlomba lomba mencari pasangan Persis oplet tua yang cari omprengan Di ujung jalan

Saling berebut cari muatan Slop dasi gaun model paris Eye shadow parfum impor

Duduk dibelakang stir mobil mercedes Pasangannya seorang pemuda

Yang jimatnya melebihi dosis Sebesar burung belibis Hey aku mendesis

Tuan yang merasa hidung belang Keranjingan main perempuan Tak peduli itu istri orang

Yang penting bisa ngasah pedang Warisan dari nenek moyang Pedang tajam wanita ditendang Jangan nyonya ingat dong suami Jangan tuan ingat anak istri Jawab mereka apa?

Justru itu harus kami lakukan Mengapa harus dilakukan? Ndak tau?

Karena itu karena itu Obat awet muda

3. ANTARA AKU KAU DAN BEKAS PACARMU

Iwan Fals ( Album Opini 1982) Tabir gelap yang dulu hinggap Lambat laun mulai terungkap labil tawamu tak pasti tangismu

Jelas membuat aku sangat ingin mencari Apa yang tersembunyi

Dibalik manis senyummu Apa yang tersembunyi Dibalik bening dua matamu

Dapat kutemui mengapa engkau tak pasti Lalu aku coba untuk mengerti

Saat engkau tiba disimpang jalan

102

(kau bimbang tentukan arah tujuan) Jalan gelap yang kau pilih

Penuh lubang dan mendaki Jalan gelap yang kau pilih Penuh lubang dan mendaki Jalan gelap yang kau pilih Penuh lubang dan mendaki Jalan gelap yang kau pilih Penuh lubang dan mendaki Jalan gelap yang kau pilih Penuh lubang dan mendaki Jalan gelap yang kau pilih Penuh lubang dan mendaki

4. ISI RIMBA

Iwan Fals ( Album Opini 1982)

Raung buldozer gemuruh pohon tumbang Berpadu dengan jerit isi rimba raya Tawa kelakar badut badut serakah Tanpa HPH berbuat semaunya Lestarikan alam hanya celoteh belaka Lestarikan alam mengapa tidak dari dulu Oh mengapa?

Oh jelas kami kecewa

Menatap rimba yang dulu perkasa Kini tinggal cerita

Pengantar lelap si buyung

Bencana erosi selalu datang menghantui Tanah kering kerontang banjir datang itu pasti Isi rimba tak ada tempat berpijak lagi

Punah dengan sendirinya akibat rakus manusia Lestarikan hutan hanya celoteh belaka

Lestarikan hutan mengapa tidak dari dulu saja Oh jelas kami kecewa

Mendengar gergaji tak pernah berhenti Demi kantong pribadi

Tak ingat rejeki generasi nanti

5. SAPUKU SAPUMU

Iwan Fals ( Album Opini 1982) Tukang sapu kuli PU besar jasamu Oh kawan

Dengan sapu ganyang sampah dan debu Tuk sesuap makan

103

Siapa bilang bukan

Namun tugas tetap jalan absen gaji melayang Maklum kuli harian

Pernahkah tuan pikirkan Jasa mereka

Pernahkah tuan renungkan Harga keringatnya

Tukang sapu bawa sapu masuk di kantor Bersihkan yang kotor

Cukong kotor mandor koruptor semua yang kotor Awas kena sensor

Tukang sapu bawa sapu juga disapu Kok bisa begitu

Istri iri lihat tetangga punya barang baru Akupun begitu

Inilah manusia

Dengan segala macam warna hidupnya Tuk mencapai bahagia

Semua jalan ditempuhnya

6. OPINIKU

Iwan Fals ( Album Opini 1982) Manusia sama saja dengan binatang Selalu perlu makan

Namun caranya berbeda Dalam memperoleh makanan

Binatang tak mempunyai akal dan pikiran Segala cara halalkan demi perut kenyang Binatang tak pernah tahu rasa belas kasihan Padahal disekitarnya petani berjalan pincang Namun kadang kala ada manusia

Seperti binatang (kok bisa?) Bahkan lebih keji

Dari binatang macan

Tampar kiri kanan alasan untuk makan Padahal semua tahu dia serba kecukupan Intip kiri kanan lalu curi jatah orang

Peduli sahabat kental kurus kering kelaparan Manusia sama saja dengan binatang

Selalu perlu makan Namun caranya berbeda Dalam memperoleh makanan Namun kadang kala ada manusia Seperti binatang

104

Bahkan manusia lebih keji Dari binatang

7. AMBISI

Iwan Fals ( Album Opini 1982) Langkahmu pelan tertatih

Dengan denyut nadi nyaris terhenti Namun jangan padam ambisi Rambutmu kusut tak rapi Melekat di tubuh sejuta daki Namun jangan padam ambisi Namun jangan padam ambisi Tak berkaki

Coba untuk berlari Tak berjari

Cengkeram berulang kali Keinginan dihati

Sinar terang lampu merkuri Pasti akan engkau dapati Tentu berbekal ambisi Tentu tak tinggal ambisi Tak bermata

Pandang dunia dengan jiwa Tak bertelinga

Jangan cepat kecewa Tak berkaki

Coba untuk berlari Tak berjari

Cengkeram berulang kali Keinginan dihati

8. TAK BIRU LAGI LAUTKU

Iwan Fals ( Album Opini 1982) Hamparan pasir

Tampak putih berbuih Kala sisa ombak merayap Hamparan pasir

Terasa panas menyengat Di telapak kaki yang berkeringat Camar camar hitam

Terbang rendah melayang Di sekitar perahu nelayan Daun kelapa

Elok saat melambai Mengikuti arah angin

105

Tampak ombak

Kejar mengejar menuju karang Menampar tubuh pencari ikan Semilir angin berhembus Bawa dendang unggas laut Seperti restui jala nelayan Gurau mereka

Oh memang akrab dengan alam Kudengar dari kejauhan Dan batu batu karang Tertawa ramah bersahabat Memaksa aku tuk bernyanyi Tampak ombak

Kejar mengejar menuju karang Menampar tubuh pencari ikan Semilir angin berhembus Bawa dendang unggas laut Seperti restui jala nelayan Itu dahulu

Berapa tahun yang lalu Cerita orang tuaku Sangat berbeda Dengan apa yang ada Tak biru lagi lautku Tak riuh lagi camarku Tak rapat lagi jalamu Tak kokoh lagi karangku Tak buas lagi ombakmu Tak elok lagi daun kelapaku Tak senyum lagi nelayanku Tak senyum lagi nelayanku

9. TARMIJAH

Iwan Fals ( Album Opini 1982) Cerita duka pembantu rumah tangga Harga tarmijah sebulan delapan ribu rupiah Di pagi buta sedang pulas tidur kita Neng tarmijah sudah bangun lalu bekerja Siapkan sarapan

Bersihkan halaman Siapkan pakaian

106

Setelah beres tarmijah dipanggil nyonya Pergi ke pasar belanja ini hari

Asin sedikit tarmijah di caci maki Masakan lezat tak pernah di puji Oh sudah pasti keki

Namun hanya disimpan dalam hati Di malam minggu anak majikan berdandan Sambut sang pacar itu suatu kewajiban Nona tarmijah tak mau ketinggalan Lalu berdandan siap untuk berkencan Nyonya majikan lihat tarmijah berkencan Di muka rumah terhalang pagar halaman Nyonya naik pitam

Tarmijah kena hantam Nyonya naik pitam Tarmijah kena hantam Tarmijah k.o.

Tarmijah k.o.

C. SUMBANG

Iwan Fals, [1983]

1. SUMBANG

Iwan Fals ( Album Sumbang 1983) Kuatnya belenggu besi

Mengikat kedua kaki Tajamnya ujung belati Menghujam di ulu hati Sanggupkah tak akan lari Walau akhirnya pasti mati Di kepala tanpa baja Di tangan tanpa senjata Ah itu soal biasa

Yang singgah didepan mata kita

Lusuhnya kain bendera dihalaman rumah kita Bukan satu alasan untuk kita tinggalkan

Banyaknya persoalan yang datang tak kenal kasihan Menyerang dalam gelap

Memburu kala haru dengan cara main kayu Tinggalkan bekas biru lalu pergi tanpa ragu Memburu kala haru dengan cara main kayu Tinggalkan bekas biru lalu pergi tanpa ragu

107

Setan setan politik Kan datang mencekik Walau dimasa paceklik Tetap mencekik

Apakah selamanya politik itu kejam?

Apakah selamanya dia datang tuk menghantam? Ataukah memang itu yang sudah digariskan

Menjilat, menghasut, menindas, memperkosa hak hak sewajarnya Maling teriak maling

Sembunyi di balik dinding Pengecut lari terkencing kencing Tikam dari belakang

Lawan lengah diterjang

Lalu sibuk (kasak kusuk) mencari kambing hitam Selusin kepala tak berdosa

Berteriak hingga serak didalam negeri yang congkak Lalu senang dalang tertawa

Ya ha ha

2. KERETA TIBA PUKUL BERAPA

Iwan Fals ( Album Sumbang 1983) Hilang sabar dihati

Dan tak terbendung lagi waktu itu Lama memang kutunggu

Kedatanganmu sobat karibku Datang telegram darimu (tiba kabar darimu)

Dua hari yang lalu (tunggu aku) Di stasiun kereta itu pukul satu Kupacu sepeda motorku

Jarum jam tak mau menunggu maklum rindu Traffic light aku lewati

Lampu merah tak peduli jalan terus (asik) Didepan ada polantas

Wajahnya begitu buas Tangkap aku

Tawar menawar harga pas tancap gas Sampai stasiun kereta pukul setengah dua Duduk aku menunggu tanya loket dan penjaga Kereta tiba pukul berapa?

Biasanya kereta terlambat Dua jam mungkin biasa (rusak lo) Biasanya kereta terlambat Dua jam cerita lama

108

3. SEMOGA KAU TAK TULI TUHAN

Iwan Fals ( Album Sumbang 1983) Segitu halus tutur katamu

Seolah lagu termerdu Begitu indah bunga-bungamu Diatas karya sulam itu

Tampilkan kebajikan seorang ibu Dengarlah detak jantung benihku Yang ku tanam dirahimmu Seakan pasrah menerima Semua warna yang kita punya Segala rasa yang kita bina Kuharap kesungguhanmu

Kaitkan jiwa bagai sulam dikarya itu Kuharap keikhlasanmu

Sirami benih yang kutabur ditamanmu Oh jelas

Rakit pagar semakin kuat Tak goyah

Walau diusik unggas Pintaku pada tuhan mulia Jauhkan sifat yang manja Bentuklah segala warna jiwanya Diantara lingkup manusia Diarena yang bau busuknya luka Bukakan mata pandang dunia Beri watak baja padanya Kalungkan tabah kala derita Semoga kau tak tuli tuhan

Dengarlah pinta kami sebagai orang tuanya Kuharap kesungguhanmu

Kaitkan jiwa bagai sulam dikarya itu Kuharap keikhlasanmu

Sirami benih yang kutabur ditamanmu Oh jelas

Rakit pagar semakin kuat Tak goyah

Walau diusik unggas

4. PUING

Iwan Fals ( Album Sumbang 1983) Perang perang lagi

Semakin menjadi Berita ini hari Berita jerit pengungsi

109

Lidah anjing kerempeng Berdecak keras beringas Melihat tulang belulang Serdadu boneka yang malang Tuan tolonglah tuan

Perang dihentikan

Lihatlah ditanah yang basah Air mata bercampur darah Bosankah telinga tuan Mendengar teriak dendam Jemukah hidung tuan

Mencium amis jantung korban Jejak kaki para pengungsi Bercengkrama dengan derita Jejak kaki para pengungsi Bercerita pada penguasa (bercerita pada penguasa ) Tentang ternaknya yang mati Tentang temannya yang mati Tentang adiknya yang mati Tentang abangnya yang mati Tentang ayahnya yang mati Tentang anaknya yang mati Tentang neneknya yang mati Tentang pacarnya yang mati ( tentang ibunya yang mati ) Tentang istrinya yang mati Tentang harapannya yang mati Perang perang lagi

Pungkinkah berhenti Bila setiap negara Berlomba dekap senjata

Dengan nafsu yang makin menggila Nuklir pun tercipta

(nuklir bagai dewa )

Tampaknya sang jenderal bangga Dimimbar dia berkata

Untuk perdamaian (bohong) Demi perdamaian (bohong) Guna perdamaian (bohong) Dalih perdamaian (bohong) Mana mungkin

Bisa terwujudkan Semua hanya alasan Semua hanya bohong besar

110

5. JENDELA KELAS I

Iwan Fals ( Album Sumbang 1983) Duduk dipojok bangku deretan belakang Didalam kelas penuh dengan obrolan Selalu mengacau laju khayalan

Dari jendela kelas yang tak ada kacanya Dari sana pula aku mulai mengenal Seraut wajah berisi lamunan

Bibir merekah dan merah selalu basah Langkahmu tenang kala engkau berjalan Tinggi semampai gadis idaman

Kau datang membawa Sebuah cerita

Darimu itu pasti lagu ini tercipta Darimu itu pasti lagu ini tercipta Dari jendela kelas yang tak ada kacanya Tembus pandang ke kantin bertalu rindu Datang mengetuk pintu hatiku

Kau datang membawa Sebuah cerita

Darimu itu pasti lagu ini tercipta Darimu itu pasti lagu ini tercipta

6. BERIKAN PIJAR MATAHARI

Iwan Fals ( Album Sumbang 1983) Terhimpit gelak tertawa

Diselah meriah pesta Seribu gembel ikut menari

Dokumen terkait