METODE PENGEMBANGAN
1. Analisis Kebutuhan (Need Assesment)
4.4 Tahap Implementasi dan Evaluasi
Implementasi dan evaluasi merupakan tahapan yang menghubungkan perancang dan pengguna secara langsung. Tahap implementasi mengandung unsur evaluasi formatif dan evaluasi sumatif (Rusdi, 2018). Evaluasi formatif terdiri dari uji coba satu-satu, uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar. Sedangkan evaluasi sumatif dilakukan secara menyeluruh terhadap proses pengembangan yang dilakukan (dimulai dari analisis-implementasi) dan dampak yang diperoleh dari penggunaan produk. Pada tahapan ini diperoleh hasil uji efektivitas penggunaan E-LKPD.
4.4.1 Uji Coba Satu-Satu
Uji coba satu-satu dilakukan pada tanggal 18 Juli 2022. Uji coba satu- satu dilakukan kepada 3 orang peserta didik kelas VIII SMPN 6 Muaro Jambi yang memiliki tingkat kompetensi kognitif berbeda agar dapat menggeneralisasikan dari keseluruhan populasi. Pengembang berinteraksi langsung dengan peserta didik secara individul dan mengamati peserta didik agar mendapatkan data yang diinginkan. Uji coba satu-satu digunakan untuk mengatasi kekurangan dan kesalahan terhadap produk yang dikembangkan. Pengembang menjelaskan terlebih dahulu kepada siswa teknis pelaksanaan uji coba produk dimulai dari cara penggunaan produk hingga pengisian angket respon siswa. Adapun hasil angket respon peserta didik pada uji coba satu-satu dapat dilihat pada Tabel 4.12 sebagai berikut:
Tabel 4.12 Hasil Angket Respon Peserta Didik pada Uji Coba Satu-Satu
No. Pertanyaan Siswa
Jumlah Skor 1 2 3
1 Apakah tampilan awal E-LKPD ini mampu menarik Anda
untuk menggunakannya? 4 4 4 12
2 Apakah desain E-LKPD ini menarik minat belajar Anda? 5 5 5 15
3 Bagaimana pemilihan warna yang digunakan dalam
E-LKPD ini? 5 5 4 14
4 Apakah kata-kata yang digunakan pada E-LKPD materi
Suhu dan Kalor mudah dipahami? 5 5 5 15
5
Bagaimana kompleksitas kalimat dan pesan yang disajikan dalam E-LKPD materi Suhu dan Kalor sesuai konsep yang ingin disampaikan?
4 4 4 12
6
Apakah struktur pesan yang disajikan dalam E-LKPD materi Suhu dan Kalor telah sesuai dengan tujuan pembelajaran, sehingga Anda lebih mudah memahami pelajaran?
5 5 5 15
7
Apakah ketepatan konteks, contoh dan ilustrasi yang digunakan dalam E-LKPD mudah dipahami dan sesuai dengan tujuan pembelajaran?
5 5 4 14
8 Apakah prosedur uraian materi Suhu dan Kalor yang
disajikan sesuai dan bertahap? 4 5 5 14
9 Apakah langkah dan penyajian materi pada media yang
disajikan jelas dan tergambar pada E-LKPD? 4 4 4 12 10 Apakah E-LKPD mudah dioperasikan/digunakan? 5 5 5 15 11 Apakah petunjuk penggunaan media mudah dimengerti
sehingga membantu dalam pengoperasian media? 5 5 5 15 12 Apakah media ini layak jika dilihat dari aspek waktu
penggunaan, kondisi dan konteks pembelajaran? 5 5 4 14 13 Apakah dalam penggunaan E-LKPD ini pengguna menjadi
tidak merasa bosan dan jenuh? 5 5 4 14
14 Apakah E-LKPD yang dibuat dapat mempermudah dalam
memahami dan mengingat materi? 5 4 4 13
15
Apakah E-LKPD ini layak dan mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis Anda pada materi Suhu dan Kalor?
5 4 4 13
16 Apakah E-LKPD ini layak dan mampu mereduksi
miskonsepsi Anda pada materi Suhu dan Kalor? 4 5 5 14
Jumlah Keseluruhan 75 75 71 221
Skor Minimal 16 16 16 48
Skor Maksimal 80 80 80 240
Persentase (%) 92.08
Kategori Sangat Baik
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat disimpulkan bahwa respon peserta didik terhadap penggunaan E-LKPD berbasis Problem Based Learning ini dikategorikan sangat baik dengan persentase 92,08%. Berdasarkan kesimpulan tersebut dinyatakan bahwa E-LKPD ini layak digunakan tanpa revisi, selanjutnya dapat diujicobakan pada uji coba kelompok kecil.
4.4.2 Uji Coba Kelompok Kecil
Setelah dilakukan uji coba satu-satu, tahapan selanjutnya uji coba kelompok kecil. Partisipan yang dilibatkan dalam uji coba kelompok kecil ini berjumlah 9 peserta didik dari kelas VIII SMPN 6 Muaro Jambi yang memiliki tingkat kompetensi kognitif berbeda. Dimana pada tahap evaluasi kelompok kecil ini, pengembang turun langsung untuk menguji E-LKPD seperti pada tahap uji coba satu-satu, namun pada tahap ini pastisipannya lebih banyak daripada uji coba satu-satu. Pengembang berinteraksi langsung dengan partisipan sehingga dapat mengamati bagaimana proses pembelajaran dan respon siswa di kelas saat menggunakan E-LKPD. Tujuan dari uji coba kelompok kecil ini adalah untuk mengetahui apakah masih terdapat kesalahan dan kekurangan dari E-LKPD. Pada tahapan ini juga dilakukan penyebaran angket untuk mengetahui kemenarikan dari E-LKPD. Adapun hasil angket respon siswa terhadap penggunaan E-LKPD pada uji coba kelompok kecil dapat dilihat pada Tabel 4.13 sebagai berikut.
Tabel 4.13 Hasil Angket Respon Siswa pada Uji Coba Kelompok Kecil
No. Pertanyaan Siswa Jumlah
Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
Apakah tampilan awal E-LKPD ini mampu menarik
Anda untuk
menggunakannya?
5 5 5 5 5 4 4 4 4 41
2
Apakah desain E-LKPD ini menarik minat belajar Anda?
5 4 5 5 5 5 5 5 5 44
3
Bagaimana
pemilihan warna yang digunakan dalam E-LKPD ini?
4 4 4 4 4 5 5 5 5 40
4
Apakah kata-kata yang digunakan pada E-LKPD materi Suhu dan Kalor mudah dipahami?
4 5 5 4 5 4 4 5 4 40
5
Bagaimana kompleksitas kalimat dan pesan yang disajikan dalam E-LKPD materi Suhu dan Kalor sesuai konsep
yang ingin
disampaikan?
5 5 5 5 5 4 5 5 5 44
6
Apakah struktur
pesan yang
disajikan dalam E-LKPD materi Suhu dan Kalor telah sesuai dengan tujuan
pembelajaran, sehingga Anda lebih mudah memahami
pelajaran?
4 5 4 4 4 4 4 5 4 38
7
Apakah ketepatan konteks, contoh dan ilustrasi yang digunakan dalam
E-LKPD mudah
dipahami dan sesuai dengan tujuan pembelajaran?
5 5 4 4 4 4 4 5 4 39
8
Apakah prosedur uraian materi Suhu dan Kalor yang disajikan sesuai dan bertahap?
5 4 5 5 5 5 5 4 4 42
9
Apakah langkah dan penyajian materi pada media yang disajikan jelas dan tergambar pada E-LKPD?
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
10
Apakah E-LKPD mudah
dioperasikan/diguna kan?
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
11
Apakah petunjuk penggunaan media mudah dimengerti sehingga membantu dalam
pengoperasian media?
4 4 4 4 4 5 5 4 5 39
12
Apakah media ini layak jika dilihat dari aspek waktu penggunaan, kondisi dan konteks pembelajaran?
5 5 5 5 5 4 4 4 4 41
13
Apakah dalam penggunaan E-LKPD ini pengguna menjadi tidak merasa bosan dan jenuh?
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
14
Apakah E-LKPD yang dibuat dapat mempermudah dalam memahami dan mengingat materi?
4 4 4 4 4 5 5 5 4 39
15
Apakah E-LKPD ini layak dan mampu
meningkatkan keterampilan berpikir kritis Anda pada materi Suhu dan Kalor?
4 4 4 4 4 4 5 5 5 39
16
Apakah E-LKPD ini layak dan mampu
meningkatkan pemahaman konsep Anda pada materi Suhu dan Kalor?
5 5 5 5 5 4 5 4 5 43
Jumlah Keseluruhan 74 74 74 73 74 72 75 75 73 664
Skor Minimal 16 16 16 16 16 16 16 16 16 144
Skor Maksimal 80 80 80 80 80 80 80 80 80 720
Persentase (%) 92.5 92.5 92.5 91.3 92.5 90 93.8 94 91.3 92.22
Kategori
Sangat Baik
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa E-LKPD berbasis Problem Based Learning ini sangat menarik digunakan dalam pembelarajan IPA, khususnya materi Suhu dan Kalor. Kemenarikan E-LKPD ini diperoleh berdasarkan angket respon peserta didik pada uji coba kelompok kecil dengan persentase 92,22% dan dikategorikan sangat baik. Berdasarkan kesimpulan tersebut dinyatakan bahwa E-LKPD berbasis Problem Based Learning ini layak digunakan tanpa revisi, selanjutnya dapat diujicobakan pada uji coba efektivitas.
4.4.3 Uji Efektivitas E-LKPD
Uji efektivitas dilakukan dengan membandingkan hasil pre-test dan
post-test dengan desain eksperimen one-group prepost-test-pospost-test design. Uji efektivitas dilakukan pada 29 siswa kelas VII SMPN Muaro Jambi. Data efektivitas yang diambil yaitu hasil tes berpikir kritis dan hasil tes diagnostik. Instrument yang digunakan yaitu soal essay berpikir kritis dan soal pilihan ganda test diagnostik four tier test yang berguna untuk melihat pemahaman konsep peserta didik.
Alasan peneliti menggunakan tes diagnostik four tier karena dalam tes ini memiliki tingkat kepercayaan yang berbeda di setiap pilihan jawabannya sehingga membuat tes ini memiliki kualitas soal yang berbeda dengan tes lainnya. Berikut kriteria pengambilan keputusan tes diagnostik four tier:
Tabel 4.14 Kriteria Pengambilan Keputusan Tes Diagnostik Fourtier.
Keterangan : B: Benar, S: Salah, Y: Yakin, TY: Tidak Yakin.
(Sumber: Gurel et al., 2015) Tingkat
pertama
Tingkat kedua
Tingkat ketiga
Tingkat keempat
Keputusan
B Y B Y Paham konsep
B Y B TY Kurang pengetahuan
/LK (Lack of knowledge)
B TY B Y Kurang pengetahuan
/LK (Lack of knowledge)
B Y S Y False Positive
B Y S TY Kurang pengetahuan
/LK (Lack of knowledge)
B TY S Y Kurang pengetahuan
/LK (Lack of knowledge)
B TY S TY Kurang pengetahuan
/LK (Lack of knowledge)
S Y B Y False Negative
S Y B TY Kurang pengetahuan
/LK (Lack of knowledge)
S TY B Y Kurang pengetahuan
/LK (Lack of knowledge)
S TY B TY Kurang pengetahuan
/LK (Lack of knowledge)
S Y S Y Miskonsepsi
S Y S TY Kurang pengetahuan
/LK (Lack of knowledge)
S TY S Y Kurang pengetahuan
/LK (Lack of knowledge)
S TY S TY Kurang pengetahuan
/LK (Lack of knowledge)
Selama uji coba, penggunaan E-LKPD tetap diawasi sehingga bukan hanya kemampuan hardskill saja yang meningkat, kemampuan soft skill juga perlu ditingkatkan karena sangatlah penting. Mufanti (2015) menyatakan peran guru sangatlah penting untuk bisa memberikan soft skill dalam setiap proses pembelajaran, dengan penumbuhan sikap-sikap tersebut diyakini bisa membawa siswa dalam bersosialisasi yang baik di lingkungan sekolah, masyarakat dan kerja.