• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Share Tea

4.2 Hasil dan Pembahasan .1 Tahap Masukan .1 Tahap Masukan

4.2.2 Tahap Pencocokan

Tahap pencocokan merupakan sebuah tahap untuk merumuskan strategi berdasarkan hasil analisis dan identifikasi akan kondisi lingkungan internal dan identifikasi dari lingkungan eksternal Share Tea Sun Plaza Medan yang telah terkumpul. Pada tahap pencocokan ini model yang akan digunakan dalam perumusan strategi adalah matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threat), dan berdasarkan kekuatan, kelemahan, dan ancaman yang diperoleh melalui audit internal dan eksternal, dapat di formulasikan alternatif strategi yang akan diambil.

Tabel 4.5

Matrixs SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threat) Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan (S)

1. Lokasi yang strategis. 2. Adanya pengakuan

atas merek yang sudah mengglobal.

3. Tempat yang nyaman, bersih, menarik, serta dilengkapi dengan design yang khas. 4. Memiliki menu

minuman bubble tea yang bervariasi dengan dilengkapi dengan topping yang beraneka ragam, yang berbeda dengan kompetitor lainnya.

5. Promosi-promosi yang selalu dilakukan dalam setiap tahun.

6. Launching produk baru yang secara periode yaitu setahun dapat dilakukan sebanyak dua kali launching produk

Kelemahan (W) 1.Seluruh bahan baku

tergantung pada Share Tea pusat yang berlokasi diJakarta.

2.SDM (karyawan) yang kurang loyal terhadap Share Tea Sun Plaza Medan

Peluang (O)

1. Antusias konsumen kepada Share Tea yang meningkat, dan

munculnya konsumen-konsumen yang baru. 2. Perkembangan pangsa

pasar yang dapat menikmati Share Tea baik dari kalangan orang

Strategi S-O 1. Memiliki menu

minuman bubble tea yang bervariasi dan menggunkan bahan dasar teh yang alami dan berkualitas tinggi dengan dilengkapi dengan topping yang beranekaragam, yang

Strategi W-O

1.Menyiapkan persediaan bahan baku, agar dapat selalu menjaga kepuasan konsumen dan

mendapatkan pelanggan yang baru, yang ingin mencoba terhadap minuman bubble tea Share Tea (W1,O1).

tua, orang dewasa, hingga anak-anak.

3. Terjadinya perubahan trend dengan kebiasaan minum teh, tetapi dengan rasa yang baru dan bervariasi.

4. Menggunakan bahan yang berdasarkan teh dengan kualitas tinggi serta aman dikonsumsi.

berbeda dengan kompetitor lainnya (S4,O4).

2. Adanya pengakuan atas merek yang sudah mengglobal dan terjadinya perubahan trend dengan

kebiasaan minum teh, tetapi dengan mencoba rasa yang baru dan bervariasi (S2,O3). 3. Promosi-promosi yang

selalu dilakukan dalam setiap tahun dan dapat meyakinkan bahwa stiap orang tua, orang dewasa, maupun anak-anak dapat menikmati bubble tea ini dengan aman (S5,O2). Ancaman (T)

1. Industri minuman bubble tea yang saat ini

merupakan sektor yang sangat kompetitif

sehingga persaingan juga semakin ketat.

2. Persamaan strategi pemasaran dengan produk bubble tea lainnya.

3. Adanya ancaman dari pendatang baru.

Strategi S-T 1. Memproduksi

minuman bubble tea yang beranekaragam akan meminimumkan persaingan dalam industri bubble tea yang semakin ketat (S4,T1).

2. Melakukan promosi secara rutin, akan membuat konsumen tetap ingin mencoba dan akan membuat strategi pemasaran yang berbeda di bandingkan dengan kompetitor (S5,O2). 3. Lokasi yang strategis

berada pada pusat perbelanjaan akan menguarangi adanya pendatang baru dalam

Strategi W-T

1.Menyediakan pasokan bahan baku yang agar tidak kekurangan persediaan dan tidak membuat kecewa konsumen karena dengan pesanan yang diiginkan selalu tersedia, akan mengurangi

ketatnya persaingan yang ada karena konsumen masih tetap terjaga dan dapat menikmati Share Tea dengan rasa yang diiginkan (W1,O1).

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa pada tahap pencoccokan seluruh startegi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman di masukkan dalam sebuah tabel, dan di cocokkan dengan menggunakan strategi strenght di cocokkan pada strategi opprtunities yang menghasilkan tiga strategi yaitu, memiliki menu minuman bubble tea yang bervariasi dan menggunkan bahan dasar teh yang alami dan berkualitas tinggi dengan dilengkapi dengan topping yang beranekaragam, yang berbeda dengan kompetitor lainnya, adanya pengakuan atas merek yang sudah mengglobal dan terjadinya perubahan trend dengan kebiasaan minum teh, tetapi dengan mencoba rasa yang baru dan bervariasi, promosi-promosi yang selalu dilakukan dalam setiap tahun dan dapat meyakinkan bahwa stiap orang tua, orang dewasa, maupun anak-anak dapat menikmati bubble tea ini dengan aman.

Hasil dari pencocokkan antara strategi Weakness dengan Oppotunities yaitu menyiapkan persediaan bahan baku, agar dapat selalu menjaga kepuasan konsumen dan mendapatkan pelanggan yang baru, yang ingin mencoba terhadap minuman bubble tea Share Tea. Setelah semua strategi dicocokkan dengan peluang (Opportunities) maka selanjutnya strategi dicocokkan dengan ancaman (threath), dimana strategi kekuatan akan dicocokkan dengan ancaman yang akan menghasilkan strategi memproduksi minuman bubble tea yang beranekaragam akan meminimumkan persaingan dalam industri bubble tea yang semakin ketat, Melakukan promosi secara rutin, akan membuat konsumen tetap ingin mencoba dan akan membuat strategi pemasaran yang berbeda di bandingkan dengan kompetitor, dan lokasi yang strategis berada pada pusat perbelanjaan akan menguarangi adanya pendatang baru pada tempat yang sama.

Tahap pencocokkan yang terakhir adalah dengan menggabungkan kelemahan dengan ancaman yang telah dianalisis yaitu, menyediakan pasokan bahan baku agar tidak kekurangan persediaan dan tidak membuat kecewa konsumen karena dengan pesanan yang diiginkan selalu tersedia, akan mengurangi ketatnya persaingan yang ada karena konsumen masih tetap terjaga dan dapat menikmati Share Tea dengan rasa yang diiginkan.

Gambar 4.4 akan menunjukkan bahwa situasi yang menunjukkan kekuatan dan kelemahan dalam lingkup internal dan akan menunjukkan peluang dan ancaman dari faktor eksternal.

Peluang

Terjadinya perubahan trend dengan kebiasaan minum teh, tetapi dengan rasa yang baru dan bervariasi.

Ancaman Industri minuman bubble tea yang saat ini merupakan sektor yang sangat kompetitif sehingga persaingan juga semakin ketat Kelemahan

Seluruh bahan baku tergantung pada Share Tea pusat yang

berlokasi diJakarta dan Share Tea Jakarta juga masih tergantung pada Share Tea Taipei, Taiwan Kekuatan 1. Tempat yang nyaman, bersih, menarik, serta dilengkapi dengan design yang khas. 2. Memiliki menu

minuman bubble tea yang bervariasi dengan dilengkapi dengan topping yang beraneka ragam, yang berbeda dengan kompetitor lainnya. 3. Launching produk

baru yang secara periode yaitu setahun dapat dilakukan sebanyak dua kali launching produk.

Kuadran I Kuadran III

Kuadran I, menunjukkan bahwa Share Tea Sun Plaza Medan memiliki kekautan yang dapat di satukan dengan peluang dimana produk minuman bubble tea memiliki banyak variasi rasa dan topping yang membedakan dengan kompetitor lainnya, adanya pengakuan atas merek yang telah menglobal, dimana Share Tea telah dikenal oleh masyarakat dunia karena telah banyak membuka lebih dari 180 outlet diseluruh dunia, dan sering melakukan promosi-promosi yang membuat konsumen ingin datang, dan datang lagi.

Kuadran II, menunjukkan bahwa dibalik ancaman faktor eksternal seperti industri bubble tea yang semakin kompetitif, tetapi Share Tea Sun Plaza Medan memiliki pangsa pasar yang terdiri dari semua umur seperti, orang tua, orang dewasa, maupun anak-anak dapat menikmati karena terbuat dari teh dengan kualitas tinggi dan menawarkan banyak variasi rasa dan pilihan topping.

Kuadran III, Share Tea Sun Plaza Medan mengalami kelemahan dalam penyediaan bahan baku, karena bahan baku terfokus pada Share Tea Jakarta, namun Share Tea Sun Plaza Medan, selalu menyediakan persediaan bahan baku yang lebih di setiap pemesanan bahan baku dari Share Tea pusat, agar tidak terlalu mengalami kekurangan dalam bahan baku, karena dengan selalu tersedianya menu yang diinginkan konsumen maka akan mengurangi ancaman kehilangan konsumen.

Kuadran IV, sebuah kelemahan yang disatukan dengan ancaman yaitu dalam penyediaan bahan baku, sehingga penyediaan bahan baku selalu diperhatikan dengan serius oleh Share Tea Sun Plaza Medan.

4.2.3 Relationship Marketing Berdasarkan Analisis SWOT Pada Share Tea

Dokumen terkait