• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL

2.2 Konsep Inti dan Tujuan Pemasaran Relasional .1 Konsep Inti Pemasaran Relasional .1 Konsep Inti Pemasaran Relasional

2.2.7 Teknik-Teknik Analisis Lingkungan

Ada beberapa macam teknik untuk melakukan analisis lingkunga yaitu, adanya matrix External Factor Evaluation (EFE) dan matrix Internal Factor Evaluation (IFE).

Tabel 2.5

Identifikasi Internal Factor dan Eksternal Factor

Eksternal Factor Internal Factor

Mengembangkan daftar peluang yang dapat dimanfaatkan dan ancaman yang perlu dihindarkan.

Semua organisasi mempunyai kekuatan dan kelemahan, tidak satupun yang kuat atau lemah disegala bidang.

Tidak bertujuan mengembangkan daftar panjang dan lengkap semua faktor eksternal yang berpengaruh terhadap pencapaian misi dan visi.

Tidak mungkin melakukan peninjuan semua bidang fungsional organisasi (pemasaran, keuangan, akunting komputer, produksi dan operasi) dan sub bidang secara mendalam.

Mengenali faktor-fakor kunci saja dan menawarkan respon yang mungkin dilakukan.

Mengenali faktor-faktor kunci saja dan menawarkan respon yang mungkin dilakukan.

Sumber : Situmorang (2012:343)

2.2.7.1 Matrix Faktor Strategi Eksternal

Sebelum membuat matrix faktor strategi eksternal, terdapat beberapa cara dalam penentuan faktor strategi eksternal menurut Rangkuti (1997:22)yaitu;

1. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).

2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor stretgis.

3. Hitung rating (dalam kolom 3) unyuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan.

semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya.

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0

5. Jumlah skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperboleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-fator strategis exsternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.

2.2.7.2 Matrix Faktor Strategi Internal

Jika manajer strategis telah menyelesaikan analisis faktor-faktor strategis eksternalnya (peluang dan ancaman), manajer tersebut harus juga memperhatikan hal yang penting, yang ada di dalam perusahaannya yaitu strategis internal (kekuatan dan kelemahan) dengan menggunakan cara yang sama seperti matrix eksternal factor. Sehingga antara matrix eksternal factor dan matrix internal factor memiliki cara menganalisis yang sama, hanya saja di dalam eksternal factor terdapat peluang dan ancaman, sedangkan di dalam internal factor terdapat kekuatan dan kelemahan.

Tabel 2.6

Matrix IFAS and EFAS

Uraian Bobot Rating Skor

Strengths (kekuatan)

Item dari strenghs Nilai Nilai Nilai

Weaknesses (kelemahan)

Item dari weaknesses Nilai Nilai Nilai

Opportunities (peluang)

Item dari opportunities Nilai Nilai Nilai Threats (ancaman)

Item dari threats Nilai Nilai Nilai

Sumber : Fahmi (2013:263)

2.2.8 Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity, Threats) 2.2.8.1 Definisi SWOT (Srengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)

SWOT merupakan singakatan dari Srengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunitie (peluang), Threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebuah model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi kepada profit dan berorientasi kepada non profit, dengan tujuan utama dalam analisis SWOT yaitu untuk mengetahui keadaan suatu organisasi secara lebih komprehensif. Sehingga dengan adanya analisis SWOT membuat suatu organisasi yang berorintasi profit, maupun non profit dapat melakukan analisis dengan beberapa ketentuan yang sudah ada, di dalam menganalisis sebuah organisasi ke dalam analisis SWOT.

Menurut Siagian (2005:172), SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh dalam melakukan analisis stratejik, keampuhan tersebut terletak pada kemampuan para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yanhg terdapat dalam tubuh organisasi dan

Menurut David (2009:327), SWOT adalah sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu para manajer mengembangkan empat jenis strategi, yaitu terdiri dari strategi SO (kekuatan-peluang), strategi WO (kelemahan-peluang), strategi ST (kekuatan-ancaman), strategi WT (kelemehan-ancaman).

Menurut Rangkuti (1997:18), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Menurut Situmorang (2012:341), analisis SWOT berisi evaluasi faktor internal perusahaan berupa peluang dan tantangan. Strategi yang dipilih harus sesuai dan cocok dengan kapabilitas internal perusahaan dengan situasi eksternalnya. Menurut Hunger dan Wheelen (2009:193), analisis SWOT merupakan identifikasi kompetensi langka (distinctive competence) perusahaan yaitu keahlian tertentu dan sumber-sumber yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dan cara unggul yang digunakan.

Faktor kekuatan dan kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu, sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan. Jika dikatakan bahwa analisis SWOT merupakan instrumen yang ampuh dalam melakukan analisis stratejik, keampuhan tersebut terletak pada kemampuan para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi. Jika para penentu starategi perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan

tepat, biasanya upaya untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang diharapkan.

Faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan termasuk satuan-satuan bisnis di dalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha di pasaran, dikatakan demikian karena satuan bisnis memiliki sumber keterampilan, produk andalan dan sebagiannya yang membuatnya lebih kuat dari para pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar yang sudah dan direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha yang bersangkutan. Contoh-contoh bidang-bidang keunggulan itu antara lain ialah kekuatan pada sumber pemasaran, citra positif, keunggulan kedudukan di pasar, hubungan dengan pemasok, loyalitas pengguna produk dan kepercayaan para berbagai pihak yang berkepentingan.

Jika berbicara tentang kelemahan yang terdapat dalam tubuh suatu bisnis, yang dimaksud ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan. Dalam praktek, berbagai keterbatasan dan kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat pada sarana dan prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang diminati oleh para pengguna atau calon pengguna dan tingkat perolehan keuntungan yang kurang memadai.

Faktor peluang dapat di definisikan secara sederhana yaitu berbagai situasi lingkungan yang menguntungkan bagi suatu bisnis, yang dimaksud dengan berbagai situasi tersebut antara lain ialah:

1. Kecenderungan penting yang terjadi dikalangan pengguna produk, 2. Identifikasi suatu segmen pasar yang belum mendapat perhatian, 3. Perubahan dalam kondisi persaingan,

4. Perubahan dalam peraturan perundang-undangan yang membuka berbagai kesempatan baru dalam kegiatan berusaha,

5. Hubungan dengan para pembeli yang akrab dan 6. Hubungan dengan pemasok yang harmonis.

Faktor ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu bisnis. Jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi bisnis untuk masa sekarang maupun di masa depan

Sumber: Fahmi (2013:252)

Gambar 2.1

Mengidentifikasi Peluang-peluang Organisasi Sumber daya/ kemampuan-kemampuan organisasi Peluang-peluang di lingkungan tersebut Peluang-peluang organisasi

1. Mendukung strategi Agresif 2. Mendukung strategi Diversifikasi Sumber : Rangkuti (1997:19) Gambar 2.2

Diagram Analisis SWOT (Srengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)

Gambar 1.2 menunjukkan bahwa situasi yang paling didambakan atau yang paling di idamkan oleh suatu organisasi yaitu:

Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisis ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).

Kuadran 2 : Meskipun mengahdapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus

Berbagai Ancaman Kekuatan Internal Kelemahan Internal 4.Mendukung strategi Devensif 3.Mendukung strategi fun-arround Berbagai peluang

peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar)

Kuadran 3 : Perusahaan mengahadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia mengahadapi beberapa kendala/ kelemahan internal. Kondisis bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan Question mark pada BCG matrik. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Menurut Rangkuti, (1997:20)

Dokumen terkait