BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Analisis Deskriptif
4.2.7 Tanggapan Responden Terhadap Habbit
Habbit (kebiasaan) adalah sejauh mana orang cenderung untuk melakukan perilaku secara otomatis. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap kebiasaan pada Digital Library UNIMED dapat dilihat melalui tabel distrubusi jawaban pernyataan angket 16 sampai 17.
Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi dan Persentase Selalu Menggunakan Sistem dalam Menyelesaikan Pekerjaan
No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. Persentase (%) 16 Saya selalu menggunakan
Sistem Informasi Nawalib dalam menyelesaikan perkerjaan saya sehari-hari
Sangat Setuju 16 45,7%
Setuju 17 48,6%
Kurang Setuju 2 5,7%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 35 100%
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan selalu menggunakan Sistem Informasi Nawalib dalam menyelesaikan pekerjaan adalah sebanyak 16 responden (45,7%) menjawab sangat setuju, 17 responden (48,6%) menjawab setuju, dan 2 responden (5,7%) menjawab kurang setuju.
Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya (94,3%) pustakawan ataupun staf Digital Library UNIMED menyatakan bahwa selalu menggunakan Sistem Informasi Nawalib dalam menyelesaikan pekerjaan dan sebagian kecil (5,7%) menyatakan tidak menggunakan Sistem Infromasi Nawalib dalam menyelesaikan tugas. Hal ini dikarenakan setiap kegiatan yang terdapat pada tiap divisi telah terintegrasi dengan sistem sehingga seluruh pekerjaan sehari-hari berkaitan dengan penggunaan sistem. Namun ada juga pekerjaan yang tidak dilakukan dengan menggunakan sistem seperti kegiatan cetak label pada divisi pengolahan.
Kegiatan cetak label tidak dilakuan menggunakan sistem dikarenakan label yang dibuat pada sistem hasilnya tidak beraturan sehingga pustakawan atapun staf Digital Library UNIMED harus mengedit label yang dibuat.
Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi dan Persentase Selalu Menggunkan Sistem dalam Setiap Pekerjaan
No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. Persentase (%) 17 Setiap pekerjaan yang
saya lakukan selalu
Berdasarkan Tabel 4.17 dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan selalu menggunakan Sistem Informasi Nawalib pada setiap pekerjaan adalah sebanyak 12 responden (34,2%) menjawab sangat setuju, 21 responden (60%) menjawab setuju, 1 responden (2,9%) menjawab kurang setuju, dan 1 responden (2,9%) menjawab tidak setuju.
Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya (94,2%) pustakawan ataupun staf Digital Library UNIMED menyatakan bahwa selalu menggunakan Sistem Informasi Nawalib pada setiap pekerjaan dan sebagian kecil (5,8%) menyatakan tidak menggunakan Sistem Infromasi Nawalib pada setiap pekerjaan. Hal ini dikarenakan seluruh kegiatan atau pekerjaan pada Digital Library UNIMED harus dilakukan dengan sistem yang diterapkan. Misalnya data yang telah dientry pada modul pengolahan terintegrasi dengan data pada modul sirkulasi dan modul keanggotaan, sehingga apabila adanya sebuah transaksi yang dilakukan maka akan tercatat siapa yang meminjam dan buku apa yang dipinjam.
4.3.7 Rangkuman Analisis Data
Penerimaan Sistem Informasi Nawalib pada Digital Library UNIMED dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Dimana sumbu x menandakan penerimaan Sistem Informasi Nawalib pada Digital Library UNIMED yang terdiri atas tujuh indikator (performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating conditions, hedonic motivation, price value, dan habbit) serta dengan
masing-Informasi Nawalib oleh pustakawan ataupun staf Digital Library UNIMED.
Adapun hasil yang diperoleh dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut.
Gambar 4.1 Grafik Persentase Penerimaan Sistem Informasi Nawalib Berdassarkan Indikator UTAUT 2
Grafik diatas memperlihatkan bahwa performance expectancy (ekspektasi kerja) pustakawan ataupun staf Digital Library UNIMED terhadap manfaat Sistem Informasi Nawalib bagi pekerjaan mereka sehari-hari, Sistem Informasi Nawalib membantu pekerjaan selesai lebih cepat dan dapat meningkatkan produktifias mereka, masing-masing memiliki nilai persentase 100%.
Dalam effort expectancy (ekspektasi usaha), grafik menujukkan bahwa 91,5% Sistem Informasi Nawalib mudah untuk dipelajari dan 94,3% Sistem Informasi Nawalib mudah digunakan, hal ini dapat dikatakan bahwa pada umumnya pustakawan ataupun staf Digital Library
100
Sub indikator 1 Sub indikator 2 Sub indikator 3 Sub indikator 4
UNIMED menyatakan bahwa Sistem Informasi Nawalib mudah untuk dipelajari dan digunakan. Selanjutnya mengenai pemahaman pustakawan ataupun staf Digital Library UNIMED bagaimana cara menggunakan Sistem Informasi Nawalib memiliki nilai persentase sebesar 100%.
Persentase social influence (fakor sosial) menunjukkan bahwa 100% pustakawan ataupun staf Digital Library UNIMED beranggapan bahwa pengaruh yang berasal dari atasan maupun sesama rekan kerja menjadi faktor pendorong mereka untuk menggunakan Sistem Informasi Nawalib dan 91,4% berasal dari dukungan perpustakaan untuk menggunakan Sistem Informasi Nawalib.
Kemudian pada facilitating conditions (kondisi yang memfasilitasi) 100% pustakawan ataupun staf Digital Library UNIMED beranggapan bahwa perpustakaan telah menyidiakan sumber daya yang dibutuhkan untuk menggunakan Sistem Informasi Nawalib. Lalu 97,2% menyatakan bahwa mereka memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk menggunakan Sistem Informasi Nawalib. Selanjutnya tingkat persentase Sistem Informasi Nawalib kompetibel dengan perangkat yang mereka gunakan kembali naik yakni sebesar 100%. Dan 94,3% pustakawan ataupun staf Digital Library UNIMED menyatakan memperoleh bantuan dari rekan kerja apabila mengalami kesulitan dalam mengoperasikan sistem.
Pada grafik, hedonic motivation (motivasi hedonis) 97,1%
pustakawan ataupun staf Digital Library UNIMED menyatakan bahwa mereka merasa nyaman saat menggunakan Sistem Informasi Nawalib.
Dalam price value (nilai biaya), grafik menunjukkan nilai persentase sebesar 100% menerangkan bahwa biaya yang diekluarkan perpustakaan untuk menerapkan Sistem Informasi Nawalib tidak sia-sia.
Dan 94,3% menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan sepadan dengan manfaat yang dirasakan pustakawan ataupun staf Digital Library UNIMED.
Dan yang terakhir habbit (kebiasaan) menunjukkan bahwa 94,3%
pustakawan ataupun staf Digital Library UNIMED selalu menggunakan Sistem Informasi Nawalib dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari.
Dan memiliki nilai persentase yang sama yakni 94,2% untuk setiap pekerjaan yang dilakukan selalu menggunakan sistem.
Untuk mengetahui nilai persentase penerimaan Sistem Informasi Nawalib pada Digital Library UNIMED dapat dilihat dari jawaban sub indikator yang diberikan pada tabel 4.18 berikut.
Tabel 4.18 Persentase Penerimaan Sistem Informasi Nawalib
Indikator Sub Indikator Persentase
(%) Performance Expectancy Bermanfaat untuk pekerjaan 100 Pekerjaan selesai lebih cepat 100 Meningkatkan produktivitas kerja 100
Effort Expectancy Mudah dipelajari 91,5
Mudah digunakan 94,3
Memahami cara menggunakan 100
Social Influence Pengaruh atasan/rekan kerja 100
Dukungan perpustakaan 91,4
Facilitating Condition Sumber daya yang diperlukan 100 Pengetahuan yang diperlukan 97,2 Kompatibel dengan perangkat yang
digunakan
100 Memperolah bantuan saat mengalami
kesulitan
94,3 Hedonic Motivations Merasa nyaman saat menggunakan 97,1 Prive Value Biaya yang dikeluarkan tidak sia-sia 100
Biaya yang dikeluarkan sepadan dengan manfaat yang dirasakan
94,3 Habbit Selalu menggunakan sistem dalam
menyelesaikan tugas
94,3 Selalu menggunakan sistem dalam
setiap pekerjaan
94,2
Rata-rata 96.9
Tabel 4.18 di atas menunjukkan data hasil penghitungan 17 (tujuh belas) sub indikator yang diberikan kepada responden untuk mengukur penerimaan sistem informasi. Selanjutnya, penerimaan Sistem Informasi Nawalib berdasarkan 7 indikator berdasarkan Model UTAUT 2 dapat dilihat pada grafik berikut.
Gambar 4.2 Grafik Persentase Penerimaan Sistem Informasi Nawalib
Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa performance expectancy (ekspektasi kinerja) memiliki nilai persentase sebesar 100%, effort expectancy (ekspektasi usaha) memiliki nilai persentase sebesar 95,3%, social influence (faktor sosial) memiliki nilai persentase sebesar 95,7%, facilitating conditions (kondisi yang memfasilitasi) memiliki nilai persentase sebesar 97,9%, hedonic motivation (motivasi hedonis) memiliki nilai persentase sebesar 97,1%, price value (nilai biaya) memiliki nilai persentase sebesar 97,2%, dan habbit (kebiasaan) memiliki nilai persentase sebesar 94,3%. Sehingga, jumlah rata-rata peneriman Sistem Informasi Nawalib pada Digital Library UNIMED yaitu 96.9%.
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa pada umumnya (96,9%) penerimaan Sistem Informasi Nawalib pada Digital Library UNIMED oleh pustakawan ataupun staf Digital Library UNIMED dengan uraian sebagai berikut:
performance expectancy (ekspektasi kinerja) memperoleh persentase sebesar 100%, effort expectancy (ekspektasi usaha) memperoleh persentase sebesar 95,3%, social influence (faktor soaial) memperoleh persentase sebesar 95,7%, facilitating conditions (kondisi yang memfasilitasi) memperoleh persentase sebesar 97,9%, hedonic motivation (motivasi hedonis) memperoleh persentase sebesar 97,1%, price value (nilai biaya) memperoleh persentase sebesar 97,2%, dan habbit (kebiasaan) memperoleh persentase sebesar 94,3%. Kondisi ini menunjukkan bahwa pustakawan ataupun staf Digital Library UNIMED mampu menerima Sistem Informasi Nawalib yang diterapkan sejak tahun 2012.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran yang penulis berikan sehingga dapat dijadikan pertimbangan di masa mendatang, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk pihak Digital Library UNIMED:
Dari segi performance expectancy (ekspektasi kinerja) sangat bagus karena Sistem Informasi Nawalib dirasa sangat bermanfaat bagi
pustakawan ataupun staf Digital Library, untuk itu Digtal Library UNIMED perlu untuk mempertahankan performa sistem.
Dari segi effort expectancy (ekspektasi usaha) juga dapat digunakan
sebagai strategi untuk pengembangan ataupun perbaikan sistem kedepannya.
Dari segi social influence (faktor sosial) dapat dijadikan strategi
kegiatan knowleddge sharing sesama rekan kerja, sehingga apabila pustakawan ataupun pegawai ataupun staf Digital Library yang belum paham atau mengalami kesulitan dalam mengoperasikan Sistem Informasi Nawalib akan mendapatkan bantuan dari rekan kerjanya selain itu juga dapat menambah pengetahuan bagi pustakawan ataupun pegawai ataupun staf Digital Library
Dari segi facilitating conditions (kondisi yang memfasilitasi)
perangkat yang dibutuuhkan untuk mendukung penggunaan sistem dapat dikatakan sudah cukup, hanya saja perlu dilakukan peningkatan jaringan internet agar kecepatan akses lebih meningkat sebab jaringan internet sering melemah pada jam-jam tertentu.
2. Perlu adanya penelitian serupa dengan menggunakan model yang sama, namun ditujukan untuk pemustaka sebagai penguna sistem informasi perpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Fatema. What affects students’ acceptance and use of technology?: A test of UTAUT in the context of a higher-education institution in Qatar.
2013. Dietrich College of Humanities and Social Sciences, http://repository.cmu.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1168&context=h sshonors (diakses 3 Maret 2016).
Anderson, John E., and Paul H. Schwager. 2004. SME Adoption Of Wireless LAN Technology: Applying The UTAUT Model. SAIS 2004 Proceeding, http://aisel.aisnet.org/sais2004/6/ (diakses 12 Maret 2016).
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Bendi, R. Kristoforus Jawa dan Arif Aliyanto. 2014. Analissi Pengaruh Perbedaan Gender pada Model UTAUT. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan, November 2014.
Chang, Andreas. 2012. UTAUT and UTAUT 2: A Review and Agenda for Future Research. Journal The Winner vol.13, no.2 (September),
http://research-dashboard.binus.ac.id/uploads/paper/document/publication/Journal/The
%20Winners/Vol.%2013%20no.%202%20September%202012/03%20 AndreasChang_MN_UTAUT_OK.pdf. (diakses 10 Mei, 2016).
Davis, Fred D. 1989. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, dan User Acceptance of Information Technology. MIS Quarterly Vol. 13, Issue 3 (September),
https://pdfs.semanticscholar.org/3969/e582e68e418a2b79c604cd35d5d 81de9b35d.pdf (diakses 12 April 2016).
Davis, F. D., Bagozzi, R. P., & Warshaw, P. R. 1992. Extrinsic and Intrinsic Motivation to Use Computers in the Workplace. Journal of Applied
Social Psychology Vol. 22, Issue 14,
https://www.researchgate.net/publication/229514608_Extrinsic_and_Int rinsic_Motivation_to_Use_Computers_in_the_Workplace1 (diakses 17 Mei 2016).
Davis, Gordon B. 1993. Kerangka Dasar: Sistem Informasi Manajemen 1.
Jakarta: pustaka Binaman Pressindo.
Fatmawati, Endang. 2015. Technology Acceptance Model (TAM) untuk Menganalisis Penerimaan Sistem Informasi Perpustakaan. Jurnal Iqra’
vol.09 n0.01 (Mei), http://oaji.net/articles/2015/1937-1430107374.pdf (diakses 12 November 2015).
Ghozali, Iman. 2003. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS.
Semarang: Badan Universitas Diponegoro.
Hasan, M. Iqbal. 2002. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Hendrawati, Tuty. 2013. Analisis Penerimaan Sistem Informasi Integrated Library System (INLIS). Visi Pustaka. No.3 (Desember),
http://perpusnas.go.id/iFileDownload.aspx?ID=Attachment%5CMajala hOnline%5CTuty_INLIS.pdf (diakses 3 Maret, 2016).
Indrajit, Richardus Eko. 2000 Pengantar konsep dasar manajemen sistem informasi dan teknologi informasi. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Ishak. 2008. Pengelolaan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi. Pustaha
Vol.4, no.2 (Desember),
http://journaldatabase.info/download/pdf/pengelolaan_perpustakaan_be rbasis. (diakses 25 April 2016).
Kochtanek, Thomas R. dan Matthews, Joseph R. 2002. Library Information System: From Library Automation to Distributed Information Access Solution. Connecticut: Libraries Unlimitted.
Kurniawan, Albert. 2009. Belajar Mudah SPSS. Yogyakarta: MediaKom.
Kustono, Alwan Sri. 2000. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Penerimaan Implementasi Sistem Informasi Baru. Media Akuntansi.
Vol. 9 (Mei)
Ladjamudin, Al-Bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Lubis, Muhammad Safri.2013. Pengantar Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Medan: USU Press.
Lucas, Henry C dan Abdul Basith. 1993. Analisis, Desain, Dan Implementasi Sistem Informasi. Jakarta: Erlangga.
Marhaeni, Gusti Ayu Made Mas. Analisis Perilaku Pengunaan Aplikasi Pesan Singkat Dengan Menggunakan Model Unified Theory Of Acceptance
And Use Of The Technology 2 Di Kota Bandung. Jurnal Eproc, https://repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/65614/jurnal_epr
oc/analisis-perilaku-penggunaan-aplikasi-pesan-instan-dengan- menggunakan-model-unified-theory-of-acceptance-and-use-of-technology-2-di-kota-bandung.pdf (diakses 3 Maret, 2016).
Oetomo, Budi Sutedjo Dharma. 2002. Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
Pikkarainen, K., Karjaluoto, H., Pahnila, S., (2004). Consumer acceptance of online banking: an extension of the technology acceptance model.
Internet Research vol.14 no.3 (Juli)
https://www.researchgate.net/publication/220146845_Consumer_accept ance_of_online_banking_An_extension_of_the_Technology_Acceptan ce_Model (diakses 17 Mei 2016)
Silalahi, Uber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sudijono. 2005. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Supriyanto, Wahyu dan Ahmad Muhsin. 2008. Teknologi Informasi Perpustakaan: Strategi Perancangan Perpustakaan Digital.
Yogyakarta: Kanisius.
Teo, Timothy. 2011. Technology Acceptance in Education: Research and Issues.
Netherlands: Sense Publishers.
Venkatesh, Viswanath, Michael G. Morris, Gordon B. Davis, and Fred D. Davis.
2003. User Acceptance of Information Technology: Toward a Unified View. MIS Quarterly vol.27, no.3 (September),
http://nwresearch.wikispaces.com/file/view/Venkatesh+User+Acceptan ce+of+Information+Technology+2003.pdf (diakses 3 Maret, 2016).
Venkatesh, Viswanath, James Y. L. Thong, and Xin Xu. 2012. Consumer Acceptance and Use of Information Technology: Extending the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology. MIS Quarterly vol.36,
no.1 (March),
http://www.vvenkatesh.com/Downloads/Papers/fulltext/pdf/Venkatesh_
Thong_Xu_MISQ_forthcoming.pdf (diakses 3 Maret, 2016).
Winarko, Bambang and Lufina Mahadewi. 2013. Tinjauan Beberapa Model Teori Dasar Adopsi Teknologu Baru. Media Bisnis (Maret),
http://www.tsm.ac.id/MB/MB.5.1.Maret.2013/MB.5.1.3.Tinjauan%20B eberapa%20Model%20Teori%20Dasar%20Adopsi%20Teknologi%20B aru.pdf (diakses 12 Maret, 2016).
LAMPIRAN 1
ANGKET PENELITIAN No. Angket ____________
Saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk berpartisipasi dalam angket ini dalam rangka pelaksanaan penelitian tentang
“Analisis Penerimaan Sistem Informasi Nawalib pada Digital Library Universitas Negeri Medan”. Atas partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/Saudari diucapkan terima kasih.
PETUNJUK PENGISIAN
1. Mohon isi pernyataan yang diajukan pada angket ini sesuai dengan pendapat Saudara.
2. Berikan tanda check list (√) pada kolom yang telah disediakan untuk pilihan jawaban yang menurut Saudara paling tepat.
Keterangan : SS = Sangat Setuju S = Setuju
N = Netral TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
NO Pernyataan SS S N TS STS
1. Sistem Informasi Nawalib bermanfaat untuk pekerjaan saya sehari-hari
2. Menggunakan Sistem Informasi Nawalib membantu saya meyelesaiakan pekerjaan lebih cepat
3. Menggunakan Sistem Informasi Nawalib dapat meningkatkan produktifitas saya 4. Pengoperasian Sistem Informasi Nawalib
mudah untuk dipelajari
5. Sistem Informasi Nawalib mudah digunakan 6. Saya paham bagaimana cara menggunakan
Sistem Informasi Nawalib
7. Pengaruh dari atasan/rekan kerja mendorong saya untuk menggunakan Sistem Informasi
8. Secara umum, perpustakaan mendukung penggunaan Sistem Informasi Nawalib 9. Perpustakaan menyediakan sumber daya
yang diperlukan (seperti: komputer, internet, dan alat pendukung lainnya) untuk menggunakan Sistem Informasi Nawalib 10. Saya memiliki pengetahuan yang diperlukan
untuk menggunakan Sistem Informasi Nawalib
11. Sistem Informasi Nawalib kompetibel dengan perangkat yang saya gunakan
12. Rekan kerja membantu saya apabila mengalami kesulitan dalam mengeporasikan Sistem Informasi Nawalib
13. Saya merasa nyaman saat menggunakan Sistem Informasi Nawalib
14. Biaya yang dikeluarkan oleh perpustakaan untuk menerapkan Sistem Informasi Nawalib tidak sia-sia
15. Biaya yang dikeluarkan oleh perpustakaan sepadan dengan manfaat yang saya rasakan dalam menggunakan Sistem Informasi Nawalib
16. Saya selalu menggunakan Sistem Informasi Nawalib dalam menyelesaikan perkerjaan saya sehari-hari
17. Setiap pekerjaan yang saya lakukan selalu menggunakan Sistem Informasi Nawalib
LAMPIRAN 2
Data Jawaban Angket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Performace Expectancy (X1)
Effort Expectancy (X2) Social Influence (X3)
LAMPIRAN 3
Visi dan Misi Digital Library Universitas Negeri Medan
Digital Library UNIMED memiliki visi dan misi dalam mengembangkan perpustkaannya.
Adapun yang menjadi visi Digital Library UNIMED yaitu Perpustakaan sebagai sumber informasi yang lengkap bagi kebutuhan sivitas akademika Universitas Negeri Medan.
Sedangkan yang menjadi misi Digital Library UNIMED yaitu:
1. Menyediakan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan mata kuliah
2. Menyediakan fasilitas layanan yang efektif dan efisien
3. Mengembangkan pangkalan data digital
4. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai
5. Tersedia sumber daya manusia dan manajemen organisasi yang baik
6. Menjalin kerjasama dengan unit lain, baik di lingkungan UNIMED maupun dari luar UNIMED
LAMPIRAN 4
Struktur Organisasi Digital Library Universitas Negeri Medan