• Tidak ada hasil yang ditemukan

Target Kinerja LPDB-KUMKM

Dalam dokumen R I N G K A S A N E K S E K U T I F (Halaman 60-66)

C. Rencana Bisnis dan Anggaran Tahun 2017

5. Target Kinerja LPDB-KUMKM

Biaya Advokasi Pinjaman/Pembiayaan Bermasalah 2,604,960,000 Biaya Penunjang Penanganan Pinjaman/Pembiayaan Bermasalah 236,770,000 Perjalanan Dinas dalam Rangka Penanganan Pinjaman/Pembiayaan Bermasalah 2,642,130,000 Honorarium Tim Teknis Terpadu Penanganan Pinjaman/Pembiayaan Bermasalah 134,000,000 Rapat Koordinasi Penanganan Mitra Bermasalah dengan KPKNL 393,675,000 Pemeriksaan Internal Oleh SPI 2,689,815,000 8,701,350,000

Jumlah

Jumlah

Total Anggaran Belanja Operasional Peningkatan Performance Pinjaman/Pembiayaan Rp.28.448.134.999 (17,39%) Direktorat Umum dan Hukum Direktorat Pengembangan Usaha

5. Target Kinerja LPDB-KUMKM

a. Sasaran

1) Rencana Penyaluran

Pada tahun 2017 diharapkan LPDB-KUMKM mampu merealisasikan penyaluran pinjaman/pembiayaan sebesar Rp.1.500.000.000.000. Dari target penyaluran tersebut, diharapkan mampu diserap oleh 277 Mitra Koperasi dan 309 Mitra Non Koperasi yang melibatkan 120.292 UMKM (end user). Dengan memperhatikan kendala dan tantangan yang ada diharapkan LPDB-KUMKM mampu memproses penyaluran dana Bergulir yang telah disetujui komite pinjaman/ pembiayaan dana bergulir minimal 80% dari target penyaluran TA 2017. Adapun rincian rencana penyaluran sebagaimana tabel berikut :

A Koperasi 40% 600.000.000.000 277 52.567

1. Simpan Pinjam (SP) 35% 525.000.000.000 210 52.500

2. Sektor Riil (Non SP) 5% 75.000.000.000 67 67

B. UKM 60% 900.000.000.000 309 67.725

1. UKM 15% 225.000.000.000 225 225

2. UKM Melalui LKB/LKBB 45% 675.000.000.000 84 67.500

100% 1.500.000.000.000 586 120.292 Portofolio Proyeksi 2017 Mitra UMKM

No Mitra

Jumlah

Dampak langsung yang diharapkan dari penyaluran tersebut, selain dapat memperkuat modal Koperasi dan UKM, diharapkan juga dapat menyerap tenaga kerja di sektor tersebut sebesar 217.578 orang. Dari penyaluran tahun 2017 diharapkan dapat tumbuh beberapa indikator usaha mitra LPDB-KUMKM, antara lain sebagaimana tabel berikut :

61

No Kategori Rata-rata

Pertumbuhan (%) Keterangan

1 Total Aset 13,03 Terjadi peningkatan pada nilai aset mitra setelah mendapatkan pinjaman/ pembiayaan dari LPDB-KUMKM 2 Total Pemberian Pinjaman/ Pembiayaan 41,38

Terjadi peningkatan pada total pemberian kredit dari mitra kepada end user setelah mendapatkan pinjaman/ pembiayaan dari LPDB-KUMKM

3 Total Kewajiban 24,3 Terjadi peningkatan pada total kewajiban mitra setelah mendapatkan pinjaman/ pembiayaan dari LPDB-KUMKM 4 Total Modal 27,89 Terjadi peningkatan pada total modal mitra setelah

mendapatkan pinjaman/ pembiayaan dari LPDB-KUMKM

5 SHU Tahun Berjalan 84,58

Terjadi peningkatan pada pendapatan usaha yang

digambarkan pada nilai SHU setelah mendapatkan pinjaman/ pembiayaan dari LPDB-KUMKM

6 Jumlah Tenaga Kerja 8,97

Terjadi peningkatan pada baik pada mitra langsung maupun end user setelah mendapatkan pinjaman/ pembiayaan dari LPDB-KUMKM

2) Kolektibilitas Dana Bergulir Bermasalah (KDBB)

Kolektibilitas Dana Bergulir Bermasalah (KDBB) adalah suatu kondisi pinjaman/pembiayaan dana bergulir yang telah disalurkan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM), yang berada dalam kelompok piutang dengan klasifikasi B sampai dengan klasifikasi E yang telah dikurangi dengan

1. Komponen Piutang yang telah diserahkan ke Panitia Urusan Piutang

Negara (PUPN) dan telah diterbitkan Surat Penerimaan Pengurusan Piutang Negara (SP3N)

2. Piutang yang telah ditangani oleh pihak-pihak lain (Kepolisian,

Kejaksaan, Pengadilan Niaga dll)

3. Komponen-komponen lainnya yang ditetapkan oleh Kementeian

Keuangan Republik Indonesia.

KDBB dimaksud sebagai pengganti NPL, sebagaimana lazim dikenal pada perbankan.

Adapun Klasifikasi pinjaman/pembiayaan bermasalah pada LPDB-KUMKM digolongkan kepada 2 (dua) jenis penggolongan, yaitu:

1. Klasifikasi pokok pinjaman/pembiayaan adalah suatu penggolongan berdasarkan kualitas pengembalian pokok pinjaman/pembiayaan dari pinjaman/pembiayaan yang diberikan LPDB-KUMKM kepada Mitra, sehingga dapat diketahui kualitas dari pinjaman/pembiayaan yang telah diberikan berjalan dengan lancar atau bermasalah.

62

2. Klasifikasi Piutang Imbal Jasa Pinjaman adalah suatu penggolongan berdasarkan kualitas pembayaran tariff layanan, sebagai imbalan atas jasa layanan pinjaman yang diberikan oleh LPDB-KUMKM kepada Mitra dengan pola Konvensional.

Untuk Klasifikasi Pokok pinjaman/pembiayaan digolongkan sebagai berikut:

a) Klasifikasi “A” (Lancar)

Pinjaman/ Pembiayaan tersebut berada dalam kondisi tanpa tunggakan atau dengan tunggakan tidak melebihi 60 (enam puluh) hari sejak jatuh tempo pengembalian pokok.

b) Klasifikasi “B” (Dalam Perhatian Khusus)

Pinjaman/pembiayaan tersebut berada dalam kondisi tunggakan lebih dari 60 (enam puluh) hari dan tidak melebihi 120 (seratus dua puluh) hari sejak jatuh tempo pengembalian pokok.

c) Klasifikasi “C” (Kurang Lancar)

Pinjaman/Pembiayaan tersebut berada dalam kondisi tunggakan lebih dari 120 (seratus dua puluh) hari dan tidak melebihi 180 (seratus delapan puluh) hari sejak jatuh tempo pengembalian pokok.

d) Klasifikasi “D” (Diragukan)

Pinjaman/Pembiayaan tersebut berada dalam kondisi tunggakan lebih dari 180 (seratus delapan puluh) hari dan tidak melebihi 240 (dua ratus empat puluh) hari sejak jatuh tempo pengembalian pokok.

e) Klasifikasi “E” (Macet)

Pinjaman/Pembiayaan tersebut berada dalam kondisi tunggakan lebih dari 240 (dua ratus empat puluh) hari sejak jatuh tempo pengembalian pokok.

Untuk Klasifikasi Piutang Imbal Jasa Pinjaman digolongkan sebagai berikut:

a) Klasifikasi “Lancar”

Piutang Imbal Jasa tersebut berada dalam kondisi belum dilakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh tempo yang ditetapkan

63

Piutang Imbal Jasa tersebut berada dalam kondisi jangka waktu 1 (satu) bulan atau 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan

c) Klasifikasi “Diragukan”

Piutang Imbal Jasa tersebut berada dalam kondisi jangka waktu 1 (satu) bulan atau 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan

d) Klasifikasi “Macet”

Piutang Imbal Jasa tersebut berada dalam kondisi:

1) Jangka waktu 1 (satu) bulan atau 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggat Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan, atau 2) Piutang telah diserahkan pengurusannya kepada Panitia Urusan

Piutang Negara/Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.

Perhitungan KDBB dilakukan dengan menilai persentase dari jumlah tunggakan pokok pada klasifikasi B sampai dengan E berbanding dengan total oustanding pinjaman/pembiayaan dana bergulir LPDB-KUMKM. Formula perhitungan KDBB yaitu:

KDBB = Jumlah tunggakan pokok pada klasifikasi B sampai dengan E X 100%

Total Outstanding pinjaman/ pembiayaan

Jumlah tunggakan pokok pada klasifikasi B s.d E sebagaimana telah dijelaskan diatas telah dikurangi dengan komponen:

 Piutang yang telah diserahkan ke PUPN dan telah diterbitkan SP3N;  Piutang yang telah ditangani oleh pihak-pihak lain (Kepolisian,

Kejaksaan, Pengadilan Niaga dll); dan

 Komponen-komponen lainnya yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Berdasarkan Surat Menteri Keuangan RI Nomor S-516/MK.05/2015 tanggal 8 Juli 2015 perihal Usulan Penetapan Besaran Non Performing

Loan (NPL) pada Key Performance Indicator (KPI) dan Kontrak Kinerja

Tahun 2015, batas toleransi KDBB pada LPDB-KUMKM sebesar 5%. Disamping itu, berdasarkan perhitungan klasifikasi NPL sesuai dengan surat Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor : S-156/KN/2015 tanggal 11 Februari 2015, maka LPDB-KUMKM harus melakukan penyisihan/pencadangan pinjaman/ pembiayaan bermasalah, sebagaimana tabel berikut:

64

Klasifikasi Keterangan Penyisihan

(%)

Klasifikasi “A” (Lancar)

Pinjaman/ Pembiayaan tersebut berada dalam kondisi tanpa tunggakan atau dengan tunggakan tidak melebihi 60 (enam puluh) hari sejak jatuh tempo pengembalian pokok.

0,5% Klasifikasi “B”

(Dalam Perhatian Khusus)

Pinjaman/pembiayaan tersebut berada dalam kondisi tunggakan lebih dari 60 (enam puluh) hari dan tidak melebihi 120 (seratus dua puluh) hari sejak jatuh tempo pengembalian pokok.

5% Klasifikasi “C”

(Kurang Lancar)

Pinjaman/Pembiayaan tersebut berada dalam kondisi tunggakan lebih dari 120 (seratus dua puluh) hari dan tidak melebihi 180 (seratus delapan puluh) hari sejak jatuh tempo pengembalian pokok.

15% Klasifikasi “D”

(Diragukan)

Pinjaman/Pembiayaan tersebut berada dalam kondisi tunggakan lebih dari 180 (seratus delapan puluh) hari dan tidak melebihi 240 (dua ratus empat puluh) hari sejak jatuh tempo pengembalian pokok.

50% Klasifikasi “E” (Macet) Pinjaman/Pembiayaan tersebut berada dalam kondisi tunggakan lebih dari

240 (dua ratus empat puluh) hari sejak jatuh tempo pengembalian pokok. 100%

3) Penanganan Mitra Bermasalah

Sejak Tahun 2015, LPDB-KUMKM harus menurunkan persentase pinjaman/ pembiayaan bermasalah rata-rata sebesar 2,81% per tahun. Target penanganan tersebut diharapkan dapat diselesaikan sampai dengan tahun 2019. Adapun total target penyelesaian piutang bermasalah dari penyaluran dibawah tahun 2015 sebesar 14,06% sebagaimana matrik berikut:

No Tahun Target Penurunan N P L ( % ) Sisa NPL

1 Tahun 2015 (1,40) 12,66%

2 Tahun 2016 (5,11) 7,56%

3 Tahun 2017 (4,30) 3,26%

4 Tahun 2018 (1,70) 1,56%

65

4) Rencana Pencapaian Kinerja LPDB-KUMKM Tahun 2017

Rencana pencapaian kinerja LPDB-KUMKM Tahun 2017 yang diusulkan dalam perjanjian kinerja antara Direktur Utama LPDB-KUMKM dengan Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI, sebagaimana matrik berikut:

No Sasaran Strategi Uraian Indikator Kinerja Utama Target 2017

1 Pendapatan Negara Bukan Pajak Target Pendapatan Negara Bukan Pajak Rp. 163,6 Milyar 2 Proposal yang disetujui Target Proposal yang disetujui Rp. 1,5 Triliun 3 Penyaluran Dana Bergulir Target Penyaluran dana bergulir Rp. 1,2 Triliun 4 Piutang Bermasalah (NPL) Rasio piutang bermasalah terhadap

outstanding piutang dana bergulir Maksimal 5% 5 Penyelesaian Piutang Bermasalah Prosentase penurunan NPL 4.30%

Dengan kondisi sumberdaya yang dimiliki LPDB-KUMKM saat ini,

diharapkan presentase rata-rata pencapaian dari keseluruhan Indikator Kinerja Utama (IKU), minimal mencapai diatas 50%.

5) Matriks Program Kerja/Kegiatan LPDB-KUMKM tahun 2017 :

Dalam merealisasikan target pencapaian sasaran penyaluran pinjaman/pembiayaan TA 2017 agar dapat dicapai secara optimal maka dalam mendukung hal tersebut telah disusun program kerja/kegiatan belanja operasional LPDB-KUMKM TA 2017, sebagai berikut:

SATKER: LPDB-KUMKM TAHUN 2017

2 4 5

Program Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi Dana Bergulir

2779,01 Pengelolaan Dana Bergulir 3000 Dokumen 163.606.000

Penataan dan Penyaluran Dana Bergulir 163.606.000 01 Rencana Program Kerja dan Anggaran 1.796.089 02 Peraturan dan Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Bergulir 680.864

03 Publikasi dan Promosi 11.855.850

04 Analisa Penyaluran Dana Bergulir dan Pengelolaan Risiko 20.619.255 05 Monitoring Evaluasi dan Kajian 21.609.207 06 Dukungan Manajemen dan Saranan Prasarana 107.044.735

Jumlah 163.606.000

2.779.001.001

TAHUN ANGGARAN 2017

Program/Kegiatan Indikator Volume Target Alokasi Anggaran (Rp.000)

Terfasilitasinya pemberian pinjaman /pembiayaan dana bergulir sebesar Rp.1,5 triliun kepada 563 Mitra Koperasi dan 240 Mitra Non Koperasi yang

melibatkan 115,296 UMKM (end user)

No.

1 3

044.01.06 2779

66

Efektifitas terhadap pelaksanaan program kerja tersebut, kami gambarkan dalam perhitungan analisis dan perkiraan biaya per output kegiatan sebagai berikut :

6. Analisis dan Perkiraan Biaya Per Output dan Agregat

Dalam dokumen R I N G K A S A N E K S E K U T I F (Halaman 60-66)

Dokumen terkait