• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tata Kelola Perusahaan

Dalam dokumen PT Bank Harda Internasional Tbk (Halaman 65-69)

Perseroan telah mengangkat Sekretaris Perusahaan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 0307/SK-DIR/VIII/2016 tanggal 2 Juni Agustus 2016 dengan menunjuk Barlian Halim sebagai Direktur Kepatuhan Utama merangkap sebagai Sekretaris Perusahaan.

Tugas dan Tanggung Jawab:

Berdasarkan Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan emiten atau perusahaan Publik tanggal 18 Desember 2014, berikut ini adalah tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan:

1. mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

2. memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal;

3. membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:

 keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada Situs Web Perseroa;

50

 penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham;

 penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan

 pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

4. sebagai penghubung antara Perseroan dengan pemegang saham Perseroan, Otoritas Jasa Keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya

Alamat Corporate Secretary : Asean Tower Lantai 3, Jl. K.H Samanhudi No. 10 Jakarta

Telp : 021-384 1178

Faks : 021-384 1022

E-mail : corsec@bankbhi.co.id

Komite Audit

Perseroan telah memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dengan telah memiliki Piagam Komite Audit dan Susunan anggota komite audit Perseroan adalah sebagai berikut:

Ketua : Bernardus Dwibyantoro

Anggota : Ignatius Sri Mulyanto

Anggota : Slamet Agus Pramono

Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut:

1. Menelaah informasi keuangan yang akan dikeluarkan Emiten atau Perusahaan Publik kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Emiten atau Perusahaan Publik

2. Menelaah ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik

3. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan akuntan atas jasa yang diberikannya.

4. Merekomendasikan kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan imbalan jasa

5. Menelaah pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal

6. Menelaah terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Emiten atau Perusahaan Publik tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris

7. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik

8. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Emiten atau Perusahaan Publik

9. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Emiten atau Perusahaan Publik

Satuan Kerja Audit Internal

Tujuan adanya divisi ini adalah untuk menjadi mitra kerja yang independen, obyektif, profesional, terpercaya dan tanggap (Strategic Bussiness Partner) untuk mendukung tugas Direksi dan jajaran manajemen dalam usaha mencapai sasaran perusahaan. Perseroan menempatkan Saudara Wan Maraden Sinaga sebagai Kepala Satuan Kerja Audit. Berikut adalah fungsi dan kerja Unit Audit Internal: 1. Melaksanakan peran sebagai mitra strategis manajemen dalam memberikan nilai tambah pada

proses bisnis asuransi melalui kegiatan audit dengan pendekatan konsultatif dan proaktif;

2. Membantu manajemen mendapatkan penilaian yang obyektif dan berkualitas terhadap pelaksanaan kegiatan Perusahaan;

51

3. Mendorong manajemen meningkatkan penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance);

4. Mendorong efektifitas pengelolaan risiko (risk management) dan pengendalian internal perseroan agar dapat memberi nilai tambah serta meningkatkan kualitas pengelolaan perseroan dalam rangka mewujudkan perusahaan asuransi yang sehat dan mampu berkembang secara wajar sehingga kepentingan pemegang saham dan stakeholders lainnya dapat terpenuhi.

Tugas dan Wewenang Satuan Kerja Audit Intern adalah sebagai berikut:

Tugas Satuan Kerja Audit Intern:

a. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan.

b. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian Internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan.

c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya mannusia, pemasaran, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya. d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada

semua tingkat manajemen.

e. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.

f. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan

g. Bekerjasama dengan komite audit

h. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya i. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan

Wewenang Satuan Kerja Audit Intern

1. Memiliki kewenangan didalam akses terhadap seluruh data catatan-catatan perusahaan, pegawai, asset dan kekayaan atau kepemilikan Perusahaan yang berkaitan dengan penugasan auditnya.

2. Menguji, memeriksa, dan menilai kelengkapan, keakuratan, keabsahan, keberadaan, kepemilikan serta kewenangan akses terhadap seluruh transaksi dan dokumen Perseroan, misalnya transaksi harian, catatan akuntansi (asset, kewajiban, modal, perhitungan laba/rugi, kontijensi dan komitmen) serta sumber daya manusia.

3. Memonitor, menindaklanjuti dan mengevaluasi langkah perbaikan atas temuan audit yang diambil oleh Auditee.

4. Memiliki akses langsung kepada Komite Audit, Komisaris, Direktur Utama dan anggota Direksi lainnya dalam kaitan dengan obyek audit.

5. Menyusun dan mengubah Kebijakan dan Prosedur Audit Intern serta ruang lingkup pekerjaan audit sesuai dengan perubahan lingkungan eksternal/internal dan kebutuhan Audit Intern Perseroan.

6. Menetapkan competency profile dan key performance indicator Audit Intern dalam rekrutmen/seleksi, promosi, rotasi dan pendidikan profesional yang dilakukan terus menerus (continous improvement).

Audit internal Perseroan mempunyai peran yang sangat penting dalam implementasi tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dan dalam pelaksanaan audit ke seluruh objek audit, audit intern telah mengimplementasikan audit berdasarkan risiko (risk based audit)

Komite Pemantau Risiko

Perseroan telah menyusun Pedoman Komite Pemantauan Risiko Perseroan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diubah terakhir oleh PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate

52

Governance bagi Bank Umum berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan dengan No. 006/SK-DIR/VI/2007 tanggal 15 Juni 2007.

Komite Pemantau Risiko bertugas dan bertanggungjawab untuk memberikan pendapat profesional kepada Dewan Komisaris dalam menilai pelaksanaan penerapan manajemen risiko di Perseroan yang mencakup antara lain:

i. Mengevaluasi kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan kegiatan pelaksanaannya;

ii. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.

Susunan anggota komite pemantau risiko adalah sebagai berikut:

Ketua merangkap anggota : Bernardus Dwibyantoro berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 007/SK-DIR/II/2013 tanggal 20 Februari 2013

Anggota : Slamet Agus Pramono berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.019/SK-DIR/IV/2015 tanggal 9 April 2015

Ignatius Sri Mulyanto berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.045/SK-DIR/VII/2014 tanggal 1 Juli 2014

Komite Remunerasi Dan Nominasi

Perseroan telah memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi dan telah memenuhi ketentuan Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik (selanjutnya disebut dengan “POJK No. 34/POJK.04/2014”) berdasarkan Surat Keputusan Direksi dengan 031/SK-DIR/VI/2015 tanggal 9 Juni 2015.

Adapun tugas dan tanggung jawa komite remunerasi dan nominasi, antara lain: a. terkait dengan fungsi Nominasi:

1) memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:

 komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;  kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi; dan

 kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; 2) membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau anggota

Dewan Komisaris berdasarkan tolok ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi;

3) memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dan

4) memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.

b. terkait dengan fungsi Remunerasi:

1) memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:  struktur Remunerasi;

 kebijakan atas Remunerasi; dan  besaran atas Remunerasi;

2) membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian Remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

Susunan anggota komite remunerasi dan nominasi adalah sebagai berikut:

Ketua

: Robertus Soedaryatmo Yosowidagdo berdasarkan Surat

Keputusan Direksi No. 024/SK-DIR/XII/2007 tanggal 14 Desember 2007.

Anggota : Rachman Hakim berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 024/SK-DIR/XII/2007 tanggal 14 Desember 2007.

Mariawati Tjitradinata berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 046/SK-DIR/VI/2012 tanggal 25 Juni 2012.

53

Dalam dokumen PT Bank Harda Internasional Tbk (Halaman 65-69)