• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT Bank Harda Internasional Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT Bank Harda Internasional Tbk"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

: 30 Agustus 2017 Tanggal Distribusi Bukti HMETD : 3 Juli 2018 Tanggal Efektif Pernyataan Pendaftaran : 8 Juni 2018 Tanggal Pencatatan HMETD di Bursa Efek Indonesia : 4 Juli 2018 Tanggal Mulai Perdagangan Saham dengan

HMETD (Cum-Right)

Periode Perdagangan HMETD : 4 - 10 Juli 2018  Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 27 Juni 2018 Periode Pendaftaran, Pemesanan, Pelaksanaan dan

Pembayaran HMETD

: 4 - 10 Juli 2018  Pasar Tunai : 2 Juli 2018 Periode Penyerahan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD : 6 - 12 Juli 2018 Tanggal Mulai Perdagangan Saham Tanpa

HMETD (Ex-Right)

Tanggal Akhir Pembayaran Pemesanan Saham Tambahan : 12 Juli 2018  Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 28 Juni 2018 Tanggal Penjatahan Pemesanan Saham Tambahan : 13 Juli 2018  Pasar Tunai : 3 Juli 2018 Tanggal Pengembalian Uang Pesanan Saham Tambahan : 17 Juli 2018 Tanggal Terakhir Pencatatan Pemegang Saham

yang berhak atas HMETD

: 2 Juli 2018

OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.

PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK (“PERSEROAN”) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA KETERANGAN, DATA ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

PT Bank Harda Internasional Tbk

Kegiatan Usaha Utama:

Bergerak dalam bidang usaha Perbankan

Berkedudukan di Jakarta, Indonesia: Jaringan Pelayanan

1 Kantor Pusat, 1 Kantor Pusat Operasional, 8 Kantor Cabang, 7 Kantor Cabang Pembantu, dan 2 Kantor Kas

Kantor Pusat:

Asean Tower Lantai 2-3 Jl. K.H. Samanhudi No. 10 Jakarta 10710 Indonesia Tel: +62 21 384 1178 Fax : +62 21 384 1022, 385 1023 Email: corsec@bankbhi.co.id Website: www.bankbhi.co.id

PENAWARAN UMUM UNTUK PENAMBAHAN MODAL

DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU I (“PMHMETD I”)

Perseroan menawarkan sebanyak-sebanyaknya 501.875.000 (lima ratus satu juta delapan ratus tujuh puluh lima ribu) Saham Baru atau sebesar 11,11% (sebelas koma sebelas persen) dari modal disetor setelah terlaksananya PMHMETD I, dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) per saham. Setiap pemegang 8 (delapan) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 2 Juli 2018 pukul 16.00 WIB berhak atas 1 (satu) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru pada Harga Pelaksanaan sebesar Rp200,00 (dua ratus Rupiah) per saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Saham Baru hasil PMHEMTD I memiliki hak yang sama dan sederajat terhadap saham lainnya yang telah disetor penuh dalam Perseroan, termasuk hak untuk mendapatkan dividen.

Jumlah Saham Baru yang ditawarkan dalam PMHEMTD I dengan cara penerbitan HMETD ini adalah jumlah maksimum saham yang seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia dengan senantiasa memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jumlah dana yang akan diterima Perseroan dalam PMHEMTD I ini adalah sebanyak-banyaknya Rp100.375.000.000,00 (seratus milyar tiga ratus tujuh puluh lima juta Rupiah). Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down), hasil pecahan tersebut akan dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya akan dimasukkan ke rekening Perseroan.

Sesuai dengan ketentuan POJK N0. 32/2015, dalam hal pemegang saham memiliki Sertifikat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“SBHMETD”) dalam bentuk pecahan, maka hak tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya akan dimasukkan ke rekening Perseroan.

Sehubungan dengan pelaksanaan HMETD, pemegang saham utama Perseroan, yaitu PT Hakimputra Perkasa, berdasarkan surat tertanggal 24 April 2018 menyatakan untuk mengambil sebagian HMETD yang menjadi haknya dengan nilai sebesar Rp.13,5 miliar atau sejumlah 67.500.000 saham dengan mengkonversi uang muka setoran modal yang telah dicatat Perseroan per tanggal 27 Maret 2017. Sisa saham yang tidak diambil bagian oleh pemegang HMET D akan dialokasikan kepada pemegang HMETD yang telah melaksanakan HMETDnya dan mengajukan pesanan saham tambahan. Bilamana seluruh pemesanan saham tambahan telah dipenuhi dan masih terdapat sisa saham maka saham termaksud tidak dikeluarkan dari portepel.

PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAM

PEMEGANG SAHAM LAMA YANG TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA UNTUK MEMBELI SAHAM BARU YANG DITAWARKAN DALAM PMHEMTD I INI SESUAI DENGAN PORSI HMETD-NYA AKAN MENGALAMI PENURUNAN PERSENTASE KEPEMILIKAN SAHAMNYA (DILUSI) DALAM JUMLAH MAKSIMUM SEBESAR 11,11% (SEBELAS KOMA SEBELAS PERSEN).

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 21 Juni 2018

PMHEMTD I INI MENJADI EFEKTIF SETELAH DIKELUARKANNYA PERNYATAAN EFEKTIF DARI OTORITAS JASA KEUANGAN PADA TANGGAL 8 JUNI 2018.

HMETD AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA (“BEI”). HMETD DAPAT DIPERDAGANGKAN BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR BEI SELAMA TIDAK KURANG DARI 5 (LIMA) HARI KERJA MULAI TANGGAL 4 - 10 JULI 2018. PENCATATAN SAHAM BARU HASIL PELAKSANAAN HMETD AKAN DILAKUKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TANGGAL 6 - 12 JULI 2018. TANGGAL TERAKHIR PELAKSANAAN HMETD ADALAH TANGGAL 12 JULI 2018 DENGAN KETERANGAN BAHWA HAK YANG TIDAK DILAKSANAKAN SAMPAI DENGAN TANGGAL TERSEBUT TIDAK BERLAKU LAGI.

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT YAITU RISIKO YANG TIMBUL AKIBAT KETIDAKMAMPUAN ATAU KETERLAMBATAN DEBITUR MEMENUHI KEWAJIBANNYA. KETIDAKMAMPUAN PERSEROAN DALAM MENGANTISIPASI DAN/ATAU MENCERMATI RISIKO TERSEBUT DAPAT BERDAMPAK SECARA NEGATIF TERHADAP KONDISI KEUANGAN DAN HASIL USAHA PERSEROAN RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB V DI DALAM PROSPEKTUS INI.

RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM DAN HMETD PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PMHMETD I, MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PERSEROAN TIDAK TERLALU BESAR, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM DAN HMETD PERSEROAN AKAN MENJADI KURANG AKTIF DAN LIKUID .

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PMHEMTD I INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA.

(2)

i

Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan PMHEMTD I dalam rangka penerbitan HMETD kepada OJK di Jakarta melalui surat No. 056/BHI.OJK/IV/2018 pada tanggal 25 April 2018, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“POJK No. 32/2015“), yang salah satu dokumen persyaratannya adalah Prospektus, yang isi dan bentuknya diatur berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Bentuk dan Isi Prospektus dalam Rangka Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“POJK No. 33/2015“) yang merupakan pelaksanaan dari Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3608 (selanjutnya disebut “UUPM”) dan peraturan pelaksanaannya.

Perseroan, Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal, dalam rangka PMHEMTD I ini bertanggung jawab sepenuhnya atas data, informasi atau fakta material serta kejujuran pendapat yang disajikan sesuai dengan fungsi dan kedudukan mereka, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan di Pasar Modal, dan kode etik, norma, serta standar profesi masing-masing.

Sehubungan dengan PMHEMTD I ini, semua pihak, termasuk pihak terafiliasi tidak diperkenankan untuk memberikan keterangan atau membuat pernyataan apapun mengenai data atau hal-hal yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa sebelumnya memperoleh persetujuan tertulis dahulu dari Perseroan.

Sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat 2 dan 3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 tanggal 7 Mei 1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum (“PP No. 29/1999”) yang dikeluarkan sebagai peraturan pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 tanggal 25 Maret 1992 tentang Perbankan juncto Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tanggal 10 November 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 tahun 1992 (“UU Perbankan”) bahwa:

i. Bank hanya dapat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek sebanyak-banyaknya 99,00% (Sembilan puluh Sembilan persen) dari jumlah saham bank yang bersangkutan dan

ii. Sekurang-kurangnya 1,00% (satu persen) dari saham bank yang tidak dicatatkan di Bursa Efek harus tetap dimiliki Warga Negara Indonesia dan atau badan hukum Indonesia, dalam hal ini 1% (satu persen) saham bank yang tidak dicatatkan di Bursa Efek tersebut dimiliki oleh PT Hakim Putera Perkasa, tidak dicatatkan di BEI.

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, jumlah saham yang tidak dicatatkan di BEI berjumlah 40.150.000 (empat puluh juta seratus lima puluh ribu) saham. Berdasarkan DPS tanggal 27 April 2018 kepemilikan PT Hakim Putera Perkasa pada Perseroan tercatat sebesar 75,14%.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam PMHEMTD I ini dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam UUPM.

PMHEMTD I INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG/PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU SBHMETD, ATAU DOKUMEN-DOKUMEN LAIN YANG BERKAITAN DENGAN PMHEMTD I INI, MAKA DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM BIASA ATAS NAMA HASIL PELAKSANAAN HMETD, KECUALI BILA PENAWARAN, PEMBELIAN ATAU PELAKSANAAN HMETD TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN DENGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN SUATU PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT. DALAM HAL TERDAPAT PEMEGANG SAHAM YANG BUKAN WARGA NEGARA INDONESIA YANG BERDASARKAN KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI NEGARANYA DILARANG UNTUK MELAKSANAKAN HMETD, MAKA PERSEROAN ATAU PIHAK YANG DITUNJUK OLEH PERSEROAN BERHAK UNTUK MENOLAK PERMOHONAN PIHAK TERSEBUT UNTUK MELAKSANAKAN PEMBELIAN SAHAM BERDASARKAN HMETD YANG DIMILIKINYA ATAU MENYATAKAN BAHWA PERSEROAN BESERTA PIHAK-PIHAK YANG DITUNJUKNYA BERHAK UNTUK MEMPERLAKUKAN HMETD TERSEBUT ATAU DOKUMEN HMETD LAIN YANG DISAMPAIKAN OLEH ORANG TERSEBUT TIDAK SAH. SETIAP PIHAK YANG MENERIMA PROSPEKTUS ATAU MEMESAN ATAU MEMBELI HMETD DENGAN DEMIKIAN DIANGGAP TELAH MENYATAKAN DAN MENEGASKAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN ADALAH PIHAK YANG DAPAT MELAKUKAN HAL TERSEBUT DENGAN MEMPERHATIKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK ADA LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

(3)

ii

DAFTAR ISI

I. PENAWARAN UMUM UNTUK PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK

TERLEBIH DAHULU I ... 1

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA ... 8

III. PERNYATAAN UTANG ... 10

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ... 15

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ... 19

VI. RISIKO USAHA ... 39

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ... 43

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA ... 44

A. Keterangan Tentang Perseroan ... 44

B. Tata Kelola Perusahaan ... 49

C. Sumber Daya Manusia ... 53

D. Keterangan Tentang Entitas Anak ... 55

E. Perjanjian-Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga ... 55

F. Perjanjian-perjanjian dengan Pihak Afiliasi ... 65

G. ASET TETAP YANG DIMILIKI ATAU DIKUASASI PERSEROAN ... 66

H. Aset Tetap ... 66

I. Kegiatan Dan Prospek Usaha Perseroan ... 67

1. Umum ... 67

2. Kegiatan Usaha ... 69

3. Keunggulan Kompetitif ... 74

4. Strategi Usaha ... 74

5. Persaingan Usaha dan Pengembangan Bisnis ... 75

6. Prospek Usaha ... 76

7. Kegiatan Pemasaran ... 76

8. Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) ... 77

9. Manajemen Risiko ... 77

10. Prinsip-Prinsip Perbankan Yang Sehat ... 80

11. Penerapan APU & PPT bagi Bank Umum ... 81

12. Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) ... 81

13. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 82

IX. EKUITAS ... 83

X. KEBIJAKAN DIVIDEN ... 84

XI. PERPAJAKAN ... 85

XII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM... 88

XIII. KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU DAN TATA CARA PEMESANAN SAHAM ... 90

XIV. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM ... 96

(4)

iii

DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN

Di dalam Prospektus ini, kata-kata di bawah ini mempunyai arti sebagai berikut, kecuali bila kalimatnya menyatakan lain:

Afiliasi : berarti pihak-pihak sebagaimana didefinisikan dalam pasal 1 angka 1 UUPM dan peraturan pelaksanaannya, yaitu:

- hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

- hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari pihak tersebut;

- hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama;

- hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

- hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau

- hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

Aset Produktif : berarti penyediaan dana bank untuk memperoleh penghasilan, dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank, tagihan akseptasi, tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repurchase agreement), dan tagihan derivative.

Aset Non Produktif : berarti aset bank selain Aset Produktif yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk agunan yang diambil alih, rekening antar kantor dan suspense account.

ALCO : berarti Assets and Liabilities Committee yaitu komite yang merupakan kumpulan dari para pengambil keputusan di bidang pengelolaan aset dan liabilitas yang diketuai oleh Presiden Direktur, bertugas menyusun strategi pengelolaan aset dan liabilitas.

ATM : berarti Anjungan Tunai Mandiri (Automated Teller Machine) yaitu mesin elektronik yang dapat menggantikan fungsi teller seperti penarikan uang tunai, pemeriksaan saldo dan pemindahbukuan.

ATMR : berarti Aset Tertimbang Menurut Risiko yaitu jumlah aset yang telah dibobot sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, untuk digunakan sebagai penyebut (pembagi) dalam menghitung CAR.

Agen Penjualan : berarti pihak yang membantu menjual Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana baik untuk penawaran-penawaran yang bersifat domestik atau internasional, selainpara Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek.

Anggota Bursa : berarti Anggota Bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 ayat 2 UUPM. BAE : berarti Biro Administrasi Efek yaitu Datindo Entrycom, berkedudukan di Jakarta.

(5)

iv

Bapepam dan LK : berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan yang merupakan penggabungan dari Bapepam dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 606/KMK.01/2005 tanggal 30-12-2005 (tiga puluh Desember dua ribu lima) Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 184/PMK.01/2010 tanggal 11-10-2010 (sebelas Oktober dua ribu sepuluh) tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

BEI atau Bursa Efek : berarti Bursa Efek Indonesia, bursa efek sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 4 UUPM yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta, tempat saham Perseroan akan dicatatkan.

BI Rate : berarti suku bunga dengan tenor 1 (satu) bulan yang diumumkan oleh Bank Indonesia secara periodik untuk jangka waktu tertentu yang berfungsi sebagai sinyal (stance) kebijakan moneter yang di implementasikan melalui operasi pasar terbuka untuk SBI tenor 1 (satu) bulan.

BMPK : berarti Batas Maksimum Pemberian Kredit, yaitu persentase maksimum

penyediaan dana yang diperkenankan terhadap modal bank yang diberikan kepada nasabah perorangan atau grupnya sesuai ketentuan Bank Indonesia.

BNRI : berarti Berita Negara Republik Indonesia.

BOPO : berarti Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, yaitu rasio total beban operasional dibagi total pendapatan operasional.

CAR : berarti Capital Adequacy Ratio yaitu rasio tingkat kecukupan modal bank yang dihitung dari jumlah modal bank, yang terdiri dari modal inti dan modal pelengkap dibagi jumlah ATMR.

CAGR : berarti Compounded Annual Growth Rate, atau tingkat pertumbuhan majemuk per

tahun.

C-BEST : Central Depository-Book Entry Settlement System, sistem penyelenggaraan jasa Kustodian sentral dan penyelesaian transaksi efek secara otomatis dengan menggunakan sarana komputer

CKPN : berarti Cadangan Kerugian Penurunan Nilai, yaitu penyisihan yang dibentuk apabila nilai tercatat aset keuangan setelah penurunan nilai kurang dari nilai tercatat awal.

Daftar Pemegang Saham (DPS)

: berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan efek oleh pemegang efek dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh pemegang rekening di KSEI.

Efek : berarti surat berharga, yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti hutang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek dan setiap derivatif dari Efek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 5 Undang-Undang Pasar Modal.

(6)

v

Efektif : Berarti Pernyataan Pendaftaran dapat menjadi efektif Dalam hal:

- OJK tidak meminta perubahan dan tambahan informasi dalam jangka waktu 45 (empat puluh lima) hari setelah penyampaian Pernyataan Pendaftaran atau perubahan dan tambahan informasi terakhir dari Pernyataan Pendaftaran,

-

Pernyataan Pendaftaran dianggap telah disampaikan secara lengkap dan memenuhi persyaratan serta prosedur yang ditetapkan

Entitas Asosiasi : berarti perusahaan di mana Perseroan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.

ESA : berarti singkatan dari Employee Stock Allocation atau Program Penjatahan Saham Manajemen dan Karyawan berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 31 tanggal 18 Maret 2015.

Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) Tambahan

: Berarti Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan adalah formulir permohonan yang disampaikan kepada BAE atau Perseroan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian yang digunakan pemegang HMETD elektronik yang bermaksud melakukan pemesanan saham tambahan melebihi porsi yang ditentukan.

GWM : berarti Giro Wajib Minimum, yaitu jumlah dana minimum yang wajib dipelihara oleh bank yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Harga Pelaksanaan : berarti harga yang ditawarkan kepada para pemegang saham Perseroan dalam PMHEMTD I untuk melaksanakan haknya menjadi 1 (satu) Saham Baru, yaitu sebesar Rp200,00 (dua ratus Rupiah) setiap saham

Hari Bank : berarti hari kerja bank yaitu hari pada saat mana Bank Indonesia menyelenggarakan kegiatan kliring antar bank.

Hari Bursa : berarti hari-hari dimana Bursa Efek melakukan aktifitas transaksi perdagangan efek menurut peraturan perundang-undangan di Negara Republik Indonesia yang berlaku dan ketentuan-ketentuan Bursa Efek tersebut.

Hari Kalender : berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender Gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang sewaktu-waktu ditetapkan oleh Pemerintah.

Hari Kerja : berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia atau Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah sebagai bukan Hari Kerja biasa.

HMETD : berarti hak yang melekat pada saham yang memberikan kesempatan pemegang

saham yang bersangkutan untuk membeli saham dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya baik yang dapat dikonversikan menjadi saham atau yang memberikan hak untuk membeli saham, sebelum ditawarkan kepada Pihak lain sesuai dengan Peraturan OJK No. 32/ POJK.04/2015

Komite Audit : berarti komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan Komisaris.

KSEI : berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, yang merupakan Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

(7)

vi

Kustodian : berarti pihak yang memberi jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lainnya termasuk menerima bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pasar Modal yang meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.

LFR : berarti singkatan dari Loan to Funding Ratio, yaitu rasio jumlah kredit yang diberikan terhadap DPK berdasarkan formula yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Masyarakat : berarti perorangan dan/atau badan hukum, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing dan/atau badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia maupun bertempat tinggal atau berkedudukan di luar Indonesia.

Menkumham : berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

NIM : berarti Net Interest Margin yaitu marjin pendapatan bunga bersih yang merupakan pendapatan bunga bersih dibagi rata-rata Aset Produktif.

NPL : berarti Non-Performing Loan, yaitu kredit yang bermasalah, meliputi kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

: berarti lembaga yang independen sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan yang tugas dan wewenangnya meliputi pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga keuangan lainnya, dimana OJK merupakan lembaga yang menggantikan dan menerima hak dan kewajiban untuk melakukan fungsi pengaturan dan pengawasan dari Bapepam dan/atau Bapepam dan LK dan/atau Bank Indonesia sesuai ketentuan pasal 55 Undang-Undang OJK.

Pemegang HMETD : berarti Pemegang Saham Perseroan atau pemegang HMETD.

Pemegang Rekening : berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik rekening efek di KSEI yang meliputi Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan KSEI.

Pemegang Saham : berarti setiap pemegang saham yang memiliki manfaat atas saham yang disimpan dan diadministrasikan dalam:

• Daftar Pemegang Saham; • Rekening Efek pada KSEI; atau

• Rekening Efek pada KSEI melalui Perusahaan Efek

Pemegang Saham Utama : berarti setiap pihak yan, baik secara langsung maupun tidak langsung, memiliki sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh Perseroan.

Pemerintah : berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia. Penawaran Umum Untuk

Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I atau PMHEMTD I

: berarti penawaran umum sebanyak-sebanyaknya 501.875.000 (lima ratus satu juta delapan ratus tujuh puluh lima ribu) Saham Baru atau sebesar 11,11% (sebelas koma sebelas persen) dari modal disetor setelah terlaksananya PMHEMTD I, dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) per saham. Setiap pemegang 8 (delapan) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 2 Juli 2018 pukul 16.00 WIB berhak atas 1 (satu) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru pada Harga Pelaksanaan sebesar Rp200,00 (dua ratus Rupiah) per saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan SBHMETD dan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham Tambahan.

Penitipan Kolektif : berarti jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Anggota Bursa dan/atau Bank Kustodian.

(8)

vii

Peraturan KSEI : berarti Peraturan KSEI No.Kep-015/DIR/KSEI/0500 tanggal 15 Mei 2000 tentang Jasa Kustodian Sentral sebagaimana telah disetujui oleh OJK sesuai dengan surat Keputusan Ketua Bapepam No.S-1053/PM/2000 tanggal 15 Mei 2000 perihal Persetujuan Rancangan Peraturan Jasa Kustodian Sentral PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berikut perubahan-perubahan dan/atau penambahan-penambahan dan/ atau pembaharuan-pembaharuan dikemudian hari.

Peraturan No. VIII.G.12 : Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-17/PM/2004 tanggal 13 April 2004 tentang Pedoman Pemeriksaan oleh Akuntan atas Pemesanan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus

Peraturan No. IX.A.7 : Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum

Peraturan No. IX.E.1 : Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.

Peraturan No. IX.E.2 : Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-614/BL/2011 tanggal 28 Nopember 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Peraturan OJK No. 30/2015 : berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.30/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember

2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 305 Tahun 2015, Tambahan No. 5779.

Peraturan OJK No. 32/2014 : berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 374 Tahun 2014, Tambahan No. 5644.

Peraturan OJK No. 32/2015 : berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 307 Tahun 2015, Tambahan No. 5781.

Peraturan OJK No. 33/2014 : berarti Peraturan OJK No.33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 375 Tahun 2014, Tambahan No. 5645.

Peraturan OJK No. 33/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Bentuk dan Isi Prospektus dalam rangka Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 308 Tahun 2015, Tambahan No. 5782.

Pernyataan Pendaftaran : berarti pernyataan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 POJK No.32/2015 yang paling sedikit terdiri dari (i) surat pengantar dalam bentuk dan isi sesuai dengan format surat pengantar Pernyataan Pendaftaran sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari POJK No.32/2015, (ii) Prospektus, dan (iii) dokumen lain sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran tersebut.

Perseroan : Berarti PT Bank Harda Internasional, Tbk., berkedudukan di Kotamadya Jakarta Pusat, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum dan Undang-Undang Negara Republik Indonesia.

Perusahaan Afiliasi : berarti perusahaan yang mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya.

(9)

viii

PP No. 29 : berarti Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum.

PPAP : berarti singkatan dari Penyisihan Penghapusan Aset Produktif, yaitu cadangan yang harus dihitung sebesar persentase tertentu berdasarkan kualitas Aset Produktif.

Prinsip Akuntansi : berarti prinsip yang sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI Revisi 2001), dan bila sesuai, dengan praktek-praktek industri perbankan dan pelaporan yang ditetapkan otoritas perbankan di Indonesia.

Prospektus : berarti prospektus ini, sebagaimana disyaratkan oleh POJK No. 33/ 2015. Prospektus Ringkas : berarti ringkasan Prospektus yang disusun dan diterbitkan oleh Perseroan dan

diumumkan dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional.

PSAK : berarti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.

Rekening Efek : berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik pemegang saham yang diadministrasikan oleh KSEI, Anggota Bursa atau Bank Kustodian berdasarkan kontrak pembukaan rekening efek yang ditandatangani pemegang saham.

Rupiah atau Rp : berarti mata uang resmi negara Republik Indonesia.

ROA : berarti Return on Assets atau Imbal Hasil Investasi yang merupakan perbandingan antara jumlah laba sebelum pajak dalam kurun waktu 12 (dua belas) bulan berturut-turut dengan jumlah rata-rata aset dalam periode yang sama.

ROE : berarti Return on Equity atau Imbal Hasil Ekuitas yang merupakan perbandingan antara jumlah laba setelah pajak dalam kurun waktu 12 (dua belas) bulan berturut-turut dengan jumlah rata-rata ekuitas dalam periode yang sama.

RUPS : berarti Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan sesuai dengan

ketentuan anggaran dasar Perseroan.

RUPSLB : berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan sesuai

dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan.

Saham Baru : berarti saham biasa atas nama yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dalam PMHEMTD I dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah).

Saham Lama : berarti saham biasa atas nama Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh Perseroan pada tanggal Prospektus ini diterbitkan.

(10)

ix

Saham Hasil Pelaksanaan HMETD

: berarti seluruh saham hasil pelaksanaan HMETD yang merupakan Saham Baru yang diperoleh oleh pemegang HMETD dalam PMHEMTD I yaitu sebanyak-banyaknya 501.875.000 (lima ratus satu juta delapan ratus tujuh puluh lima ribu) Saham Baru.

SBHMETD : berarti singkatan dari Sertifikat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yaitu surat bukti hak atau sertifikat yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Saham yang membuktikan HMETD, yang dapat diperdagangkan selama periode perdagangan.

SBI : berarti Sertifikat Bank Indonesia yaitu surat berharga dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek.

SKS : berarti Surat Kolektif Saham, yaitu surat bukti kepemilikan saham sejumlah yang tercantum pada surat itu yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada pemegang saham apabila pemegang saham tidak melakukan penitipan atas sahamnya pada Penitipan Kolektif KSEI.

Tanggal Efektif : berarti tanggal dimana OJK memberikan surat pernyataan efektifnya atas Pernyataan Pendaftaran PMHEMTD I.

Tanggal Pencatatan di BEI : berarti tanggal pencatatan HMETD PMHEMTD I yaitu tanggal 9 Maret 2017.

UKM : berarti Usaha Kecil dan Menengah.

UMKM : berarti Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Undang-Undang Pasar Modal atau UUPM

: berarti Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No.64 Tahun 1995, Tambahan No.3608 serta peraturan pelaksanaannya.

UU Perbankan : berarti Undang-Undang Republik Indonesia No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia No.10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan.

UUPT : berarti Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Republik Indonesia No.106 Tahun 2007, Tambahan No.4756 serta peraturan pelaksanaannya.

(11)

x

RINGKASAN PROSPEKTUS

Ringkasan di bawah ini memuat fakta-fakta serta pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan informasi lain yang lebih rinci, termasuk laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan terkait, serta risiko usaha, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini. Seluruh informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini bersumber dari laporan keuangan Perseroan yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Seluruh informasi keuangan, termasuk saldo, jumlah, persentase, yang disajikan dalam Prospektus ini dibulatkan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain. Oleh karena itu, setiap perbedaan yang terjadi atas penjumlahan informasi keuangan tersebut yang disajikan dalam tabel-tabel yang tercantum dalam Prospektus ini, yaitu antara nilai menurut hasil penjumlahan dengan nilai yang tercantum dalam Prospektus, disebabkan oleh faktor pembulatan tersebut.

1. Riwayat Singkat Perseroan

Perseroan yang berkedudukan di Jakarta adalah suatu perseroan terbatas yang menjalankan kegiatan usahanya menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia. Perseroan didirikan dengan nama PT Bank Harda Griya berdasarkan Akta Pendirian No. 242 tanggal 21 Oktober 1992 yang,dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito S.H., Notaris di Jakarta. Jo Akta Perubahan No. 181 Tanggal 16 Januari 1993 yang dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-895. HT.01.01.TH.93 tanggal 10 Februari 1993, dan telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 127/A/PT./HKM/1993/PN.JAK.SEL tanggal 12 Februari 1993, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 25 Tanggal 27 Maret 1993, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 1316.

Anggaran Dasar Perseroan terakhir kali diubah sebagaimana tercantum dalamakta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 31 tanggal 18 Maret 2015 yang dibuat di hadapan Edward Suharjo Wiryomartini, S.H., M.Kn., sehubungan dengan perubahan seluruh anggaran dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan ketentuan anggaran dasar perusahaan terbuka sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal) Nomor IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana Dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 38/POJK.04/2014 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Tanpa Memberi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Anggaran Dasar tesebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-0004354.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 19 Maret 2015, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0032841.AH.01.11. Tahun 2015 tanggal 19 Maret 2015, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan dengan No. 09.05.1.64.58216 tanggal 25 Maret 2015, dimana para pemegang saham menyetujui antara lain untuk melakukan perubahan anggaran dasar perseroan disesuaikan dengan peraturan dalam pasar modal dan untuk mengubah status perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 17 Tanggal 18 Desember 2016 yang dibuat di hadapan Edward Suharjo Wiryomartani S.H., Mkn., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No.AHU-AH.01.03-0107190 tanggal 13 Desember 2016, yang telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0148436.AH.01.11 tahun 2016 tanggal 13 Desember 2016, dimana para pemegang saham menyetujui perubahan susunan pengurus.

(12)

xi

2. Kegiatan dan Prospek Usaha Perseroan

Perseroan merupakan Bank umum swasta yang didirikan di Jakarta pada tanggal 10 Februari 1993 berdasarkan akte No. 242 tanggal 21 Oktober 1992 yang dibuat di hadapan notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito. Perseroan pada awalnya didirikan dengan nama Bank Arta Griya yang kemudian berubah menjadi Bank Harda Griya pada tanggal 16 Januari 1993. Selanjutnya Perseroan merubah namanya menjadi Bank Harda Internasional pada tanggal 10 Desember 1996 dan menggunakan nama tersebut hingga saat ini Perseroan berfokus pada penyaluran kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan komersial terutama pada sektor-sektor perdagangan besar dan eceran, industri pengolahan, penyediaan makan dan minum, perantara keuangan, dan properti. Perseroan juga melengkapi produk dan layanannya dengan pinjaman atau kredit bagi perusahaan dan perorangan. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah memiliki 1 Kantor Pusat, 1 Kantor Pusat Operasional, 8 Kantor Cabang, 7 Kantor Cabang Pembantu, dan 2 Kantor Kas yang tersebar di 6 kota besar di Indonesia.

Pada tahun 2018, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan membaik bersumber dari menguatnya permintaan domestik sejalan dengan peningkatan investasi, konsumsi rumah tangga, dan stimulus fiskal. Sementara itu, ekspor diperkirakan tetap tumbuh positif seiring dengan berlanjutnya perbaikan ekonomi global dan harga komoditas yang masih tinggi. Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi 2018 diperkirakan meningkat pada kisaran 5,1 - 5,5%. Dari sisi perbankan, Bank Indonesia memperkirakan rata-rata pertumbuhan kredit pada tahun 2018 sebesar 12 - 14%. Berdasarkan hal tersebut, Perseroan berharap prospek usahanya akan semakin membaik di tahun 2018 dan tahun-tahun selanjutnya.

3. Izin-izin

Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, Perseroan telah memperoleh izin-izin sebagai berikut: - Izin sebagai bank umum

- Surat Bank Indonesia terkait Persetujuan Bank Indonesia kepada Perseroan sebagai penerbit Kartu ATM

- Izin usaha sebagai pedagang valuta asing (money changer ) 4. Struktur Permodalan dan Pemegang Saham

Struktur Permodalan dan Komposisi Pemegang Saham Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham (“DPS”) Perseroan per 27 April 2018 adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp100,- per saham

%

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal

(Rp)

Modal Dasar 10.000.000.000 1.000.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Modal Disetor

1. PT Hakimputra Perkasa 3.016.961.000 301.696.100.000 75,14

2. Masyarakat (dibawah 5%) 998.039.000 99.803.900.000 24,86

Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor 4.015.000.000 401.500.000.000 100,00

Saham Dalam Portepel 5.985.000.000 598.500.000.000

5. Penawaran Umum Untuk Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I

Jenis Penawaran : HMETD

Periode Perdagangan HMETD : 4 – 10 Juli 2018 Periode Pendaftaran,

Pemesanan, Pelaksanaan dan Pembayaran HMETD

: 4 – 10 Juli 2018

Jumlah Saham : Sebanyak-banyaknya 501.875.000 (lima ratus satu juta delapan ratus tujuh puluh lima ribu)

Total Dana Hasil PMHEMTD I : sebanyak-banyaknya Rp100.375.000.000,00 (seratus milyar tiga ratus tujuh puluh lima juta Rupiah)

(13)

xii

Nilai Nominal : Rp100,00 (seratus Rupiah) Harga Pelaksanaan : Rp200,00 (dua ratus Rupiah)

Rasio Konversi : 8 (delapan) Saham Lama berhak atas 1 (satu) HMETD Dilusi Kepemilikan : Maksimal 11,11% (sebelas koma sebelas persen) Persentase Saham Hasil PMHEMTD I

Dengan Modal Disetor Setelah PMHEMTD I

: Maksimal 11,11% (sebelas koma sebelas persen)

Pencatatan : BEI

Perseroan menawarkan sebanyak-sebanyaknya 501.875.000 (lima ratus satu juta delapan ratus tujuh puluh lima ribu) Saham Baru atau sebesar 11,11% (sebelas koma sebelas persen) dari modal disetor setelah terlaksananya PMHEMTD I, dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) per saham. Setiap pemegang 8 (delapan) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 2 Juli 2018 pukul 16.00 WIB berhak atas 1 (satu) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru pada Harga Pelaksanaan sebesar Rp200,00 (dua ratus Rupiah) per saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Saham Baru hasil PMHEMTD I memiliki hak yang sama dan sederajat terhadap saham lainnya yang telah disetor penuh dalam Perseroan, termasuk hak untuk mendapatkan dividen.

Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam rangka PMHEMTD I ini dilaksanakan oleh seluruh Pemegang Saham Perseroan, maka struktur permodalan dan susunan Pemegang Saham Perseroan setelah PMHEMTD I secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan

Sebelum PMHEMTD I Setelah PMHEMTD I Nilai Nominal Rp100,- per saham

%

Nilai Nominal Rp100,- per saham % Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) Modal Dasar 10.000.000.000 1.000.000.000.000 10.000.000.000 1.000.000.000.000 Modal Ditempatkan

dan Modal Disetor

1. PT Hakimputra Perkasa 3.016.961.000 301.696.100.000 75,14 3.394.081.125 339.048.112.500 75,14 2. Masyarakat* 998.039.000 99.803.900.000 24,86 1.122.793.875 112.279.387.500 24,86 Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor 4.015.000.000 401.500.000.000 100,00 4.516.875.000 451.687.500.000 100,00 Saham Dalam Portepel 5.985.000.000 598.500.000.000 5.483.125.000 548.312.500.000

*) kepemilikan masing-masing saham di bawah 5%

Apabila saham baru yang ditawarkan dalam PMHEMTD I ini seluruhnya tidak diambil bagian/dibeli oleh pemegang saham Perseroan atau pemegang HMETD lainnya selain Pemegang Saham Utama Perseroan , maka struktur permodalan dan susunan Pemegang Saham Perseroan setelah PMHEMTD I secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan

Sebelum PMHEMTD I Setelah PMHEMTD I Nilai Nominal Rp100,- per saham

%

Nilai Nominal Rp100,- per saham % Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) Modal Dasar 10.000.000.000 1.000.000.000.000 10.000.000.000 1.000.000.000.000 Modal Ditempatkan

dan Modal Disetor

1. PT Hakimputra Perkasa 3.016.961.000 301.696.100.000 75,14 3.394.081.125 339.048.112.500 77,28 2. Masyarakat* 998.039.000 99.803.900.000 24,86 998.039.000 99.803.900.000 22,72 Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor 4.015.000.000 401.500.000.000 100,00 4.392.120.125 439.212.012.500 100,00 Saham Dalam Portepel 5.985.000.000 598.500.000.000 5.483.125.000 548.312.500.000

*) kepemilikan masing-masing saham di bawah 5%

Apabila saham yang ditawarkan dalam PMHEMTD I ini tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan secara proporsional kepada pemegang HMETD, yang telah melaksanakan haknya dan yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD, sesuai dengan peraturan yang berlaku. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa Saham Baru yang belum dilaksanakan, maka seluruh sisa Saham Baru yang tersisa tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel saham Perseroan. Perseroan akan mencatatkan seluruh saham yang dikeluarkan dari portepel dalam PMHEMTD I ini pada BEI.

Keterangan selengkapnya mengenai PMHEMTD I dapat dilihat pada Bab I dari Prospektus ini.

6. Rencana Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil PMHEMTD I ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya dan pengeluaran-pengeluaran yang dibayarkan sehubungan dengan PMHEMTD I, akan digunakan untuk mencapai posisi permodalan minimal sebesar Rp.1 (satu) Triliun sehingga Perseroan dapat dikategorikan sebagai Bank BUKU 2, yang selanjutnya akan digunakan untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang guna mendukung ekspansi kredit dalam rangka pengembangan usaha sesuai dengan Rencana Bisnis Bank Perseroan.

(14)

xiii

Keterangan lebih lanjut mengenai rencana penggunaan dana hasil PMHEMTD I dapat dilihat pada Bab II dari Prospektus ini.

7. Risiko Usaha

Dalam menjalankan usahanya, Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Risiko utama yang dihadapi oleh Perseroan adalah risiko kredit mengingat sebagian besar aset Perseroan adalah berupa kredit yang diberikan kepada nasabah. Berikut semua risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan yang telah disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan. Risiko Utama Yang Mempunyai Pengaruh Signifikan Terhadap Kelangsungan Usaha Perseroan 1. Risiko Kredit

Risiko Usaha Yang Bersifat Material Baik Secara Langsung Maupun Tidak Langsung Yang Dapat Mempengaruhi Hasil Usaha Dan Kondisi Keuangan Perseroan

1. Risiko Pasar; 2. Risiko Likuiditas; 3. Risiko Operasional; 4. Risiko Hukum; 5. Risiko Reputasi; 6. Risiko Stratejik; Risiko Umum

1. Risiko Perekonomian Domestik dan Dunia 2. Risiko Kepatuhan

3. Risiko Kebijakan Pemerintah

4. Risiko Tuntutan Hukum Pihak Ketiga

Risiko Terkait Investasi Pada Saham Dan Hmetd Perseroan

1. Kurang Aktifnya Perdagangan Saham dan HMETD Perseroan di Bursa;

2. Pemegang saham Perseroan kemungkinan akan terdilusi jika pemegang saham menolak atau tidak melaksanakan HMETD;

3. Harga Saham Dapat Sangat Berfluktuasi;

4. Perseroan Mungkin Tidak Dapat Membagikan Dividen.

Penjelasan lebih lengkap mengenai Risiko Usaha dapat dilihat pada bab VI dalam Prospektus ini. 8. Kinerja Keuangan

Tabel berikut ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk masing-masing periode di bawah ini. Ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 yang didasarkan pada Untuk Audit tahun 2017 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono sedangkan audit tahun 2016 diaudit Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil yang keduanya ditandatangani oleh Desman PL Tobing, dengan pendapat Tanpa Modifikasian.

(15)

xiv

Ikhtisar Laporan Posisi Keuangan

(dalam jutaanRupiah)

Keterangan Pada Tanggal 31 Desember

2017 2016

Jumlah Aset 2.458.824 2.058.463

Jumlah Liabilitas 2.018.490 1.676.655

Jumlah Ekuitas 440.333 381.808

Ikhtisar Laporan Laba Rugi Komprehensif

(dalam jutaanRupiah)

Keterangan 31 Desember

2017 2016

Pendapatan dan Beban Operasional

Pendapatan dan Beban Bunga

Pendapatan bunga 212.854 215.914

Beban bunga (115.393) (121.423)

Pendapatan Bunga - bersih 97.460 94.491

Pendapatan operasional lainnya 16.036 10.091

Pembentukan cadangan kerugian nilai aset

keuangan dan aset non-keuangan (1.843) (11.092)

Beban operasional lainnya (97.528) (85.278)

Laba (Rugi) Operasional - Bersih 14.126 8.212

Pendapatan (Beban) Non Operasional -

Bersih 1.171 2.667

Laba (Rugi) Sebelum Manfaat (Beban)

Pajak 15.297 10.879

Manfaat (Beban) pajak- bersih (4.935) (3.792)

Laba periode berjalan 10.362 7.087

Penghasilan (Kerugian) Komprehensif Lain

setelah Pajak (1.711) (1.462)

Jumlah Penghasilan Komprehensif

periode/ tahun berjalan setelah pajak 8.651 5.625

Rasio Keuangan Penting Perseroan

Keterangan

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember

2017 2016

Permodalan (%)

KPMM (memperhitungkan risiko kredit, pasar dan operasional) 19,63 21,73

Kualitas Aset (%)

Aset produktif bermasalah terhadap aset produktif 2,64 2,20

Non performing loan - Kotor 3,18 2,83

Non performing loan - Bersih 2,39 1,90

Rentabilitas (%)

Return on Asset (ROA) 0,69 0,53

Return on Equity (ROE) 2,74 2,11

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 93,84 96,37

Net Interest Margin (NIM) 5,24 5,41

Likuiditas (%)

Loan to Funding Ratio (LFR)* 99,74 89,04

Kepatuhan a. Persentase Pelanggaran BMPK 1) Pihak Berelasi - - 2) Pihak Ketiga - - b. Persentase Pelampauan BMPK 1) Pihak Berelasi - - 2) Pihak Ketiga - - GWM (%)** a. Primer - - b. Sekunder - -

(16)

xv

9. Kebijakan Dividen Perseroan

Saham-saham yang diterbitkan dan ditawarkan kepada para pemegang saham dalam rangka PMHEMTD I ini akan mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham-saham yang telah diterbitkan oleh Perseroan sebelum PMHEMTD I, termasuk tetapi tidak terbatas pada hak atas pembagian dividen.

Setelah dilaksanakannya Penawaran Umum Untuk Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I Perseroan Tahun 2018, Perseroan berniat untuk mempertahankan rasio pembayaran dividen sebanyak-banyaknya 30% dari laba bersih, dimulai tahun 2018 berdasarkan laba bersih tahun buku 2017.

Semenjak Penawaran Umum Perdana Saham yang dilakukan pada tahun 2015, Perseroan sampai dengan saat ini belum pernah membagikan Dividen.

Tidak ada negative covenant yang membatasi Perseroan untuk melakukan pembagian dividen kepada pemegang saham.

Keterangan selengkapnya mengenai kebijakan dividen dapat dilihat pada Bab XI dalam Prospektus ini. 10. Persyaratan Pemesanan Pembelian Penawaran Umum Untuk Penambahan Modal dengan

Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I

Perseroan telah menunjuk PT Datindo Entrycom untuk melaksanakan pengelolaan administrasi saham Perseroan dan bertindak sebagai Agen Pelaksanaan PMHEMTD I Perseroan, sebagaimana termaktub dalam Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan dalam Rangka Penawaran Umum Untuk Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I Perseroan No. 20 tanggal 20 April 2018 dibuat dihadapan Edward Suharjo Wiryomartani, SH, Notaris di Jakarta. Keterangan lebih lanjut mengenai persyaratan pemesanan pembelian PMHEMTD I dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini.

(17)

1

I.

PENAWARAN

UMUM

UNTUK

PENAMBAHAN

MODAL

DENGAN

MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU I

Perseroan menawarkan sebanyak-sebanyaknya 501.875.000 (lima ratus satu juta delapan ratus tujuh puluh lima ribu) Saham Baru atau sebesar 11,11% (sebelas koma sebelas persen) dari modal disetor setelah terlaksananya PMHEMTD I, dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) per saham. Setiap pemegang 8 (delapan) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 27 Juni 2018 pukul 16.00 WIB berhak atas 1 (satu) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru pada Harga Pelaksanaan sebesar Rp200,00 (dua ratus Rupiah) per saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Saham Baru hasil PMHEMTD I memiliki hak yang sama dan sederajat terhadap saham lainnya yang telah disetor penuh dalam Perseroan, termasuk hak untuk mendapatkan dividen.

Jumlah Saham Baru yang ditawarkan dalam PMHEMTD I dengan cara penerbitan HMETD ini adalah jumlah maksimum saham yang seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia dengan senantiasa memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jumlah dana yang akan diterima Perseroan dalam PMHEMTD I ini adalah sebanyak-banyaknya Rp100.375.000.000,00 (seratus milyar tiga ratus tujuh puluh lima juta Rupiah). Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down), hasil pecahan tersebut akan dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya akan dimasukkan ke rekening Perseroan.

HMETD dapat diperdagangkan baik di dalam maupun di luar BEI sesuai POJK No. 32/2015 selama tidak kurang dari 5 (lima) Hari Kerja sejak 4 Juli 2018 sampai dengan tanggal 10 Juli 2018. Pencatatan Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD akan dilakukan di BEI pada tanggal 6 Juli 2018. Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah tanggal 12 Juli 2018 sehingga HMETD yang tidak dilaksanakan sampai dengan tanggal tersebut tidak akan berlaku.

Sehubungan dengan pelaksanaan HMETD, pemegang saham utama Perseroan, yaitu PT Hakimputra Perkasa, berdasarkan surat tertanggal 24 April 2018 menyatakan untuk mengambil sebagian HMETD yang menjadi haknya dengan nilai sebesar Rp.13,5 miliar atau sejumlah 67.500.000 saham dengan mengkonversi uang muka setoran modal yang telah dicatat Perseroan per tanggal 27 Maret 2017. Sisa saham yang tidak diambil bagian oleh pemegang HMETD akan dialokasikan kepada pemegang HMETD yang telah melaksanakan HMETDnya dan mengajukan pesanan saham tambahan. Bilamana seluruh pemesanan saham tambahan telah dipenuhi dan masih terdapat sisa saham maka saham termaksud tidak dikeluarkan dari portepel.

PT Bank Harda Internasional Tbk

Kegiatan Usaha Utama:

Bergerak dalam bidang usaha Perbankan

Berkedudukan di Jakarta, Indonesia Jaringan Pelayanan

1 Kantor Pusat, 1 Kantor Pusat Operasional, 8 Kantor Cabang, 7 Kantor Cabang Pembantu, dan 2 Kantor Kas

Kantor Pusat:

Asean Tower Lantai 2-3 Jl. K.H. Samanhudi No. 10

Jakarta 10710 Indonesia

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN YAITU RISIKO KREDIT. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB V DI DALAM PROSPEKTUS INI.

SETIAP HMETD DALAM BENTUK PECAHAN AKAN DIBULATKAN KE BAWAH (ROUND DOWN). SESUAI DENGAN

KETENTUAN POJK NO. 32/2015, DALAM HAL PEMEGANG SAHAM MEMILIKI HMETD DALAM BENTUK PECAHAN, MAKA HAK ATAS PECAHAN EFEK TERSEBUT WAJIB DIJUAL OLEH PERSEROAN DAN HASIL PENJUALANNYA DIMASUKKAN KE DALAM REKENING PERSEROAN.

(18)

2

Struktur permodalan dan komposisi Pemegang Saham Perseroan per tanggal 28 April 2018 berdasarkan Daftar Pemegang Saham (“DPS”) Perseroan yang dikeluarkan oleh Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek Perseroan, adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100,- per saham %

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 10.000.000.000 1.000.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Modal Disetor

1. PT Hakimputra Perkasa 3.016.961.000 301.696.100.000 75,14

2. Masyarakat* 998.039.000 99.803.900.000 24,86

Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor

4.015.000.000 401.500.000.000 100,00

Saham Dalam Portepel 5.985.000.000 598.500.000.000

*) kepemilikan masing-masing saham di bawah 5%

Saham yang ditawarkan dalam PMHEMTD I ini seluruhnya berasal dari portepel.

Struktur Permodalan dan Komposisi Pemegang Saham Perseroan Sebelum dan Setelah PMHEMTD I

Pemegang saham utama Perseroan, yaitu PT Hakimputra Perkasa, berdasarkan surat tertanggal 24 April 2018 menyatakan untuk mengambil sebagian HMETD yang menjadi haknya dengan nilai sebesar Rp.13,5 miliar atau sejumlah 67.500.000 saham dengan mengkonversi uang muka setoran modal yang telah dicatat Perseroan per tanggal 27 Maret 2017.

Seluruh HMETD yang ditawarkan dalam rangka PMHEMTD I ini setelah konversi uang muka setoran modal dan dilaksanakannya HMETD oleh seluruh Pemegang Saham Perseroan, maka struktur permodalan dan susunan Pemegang Saham Perseroan setelah PMHEMTD I secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan

Sebelum PMHEMTD I Setelah PMHEMTD I Nilai Nominal Rp100,- per saham

%

Nilai Nominal Rp100,- per saham % Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) Modal Dasar 10.000.000.000 1.000.000.000.000 10.000.000.000 1.000.000.000.000 Modal Ditempatkan

dan Modal Disetor

1. PT Hakimputra Perkasa 3.016.961.000 301.696.100.000 75,14 3.394.081.125 339.048.112.500 75,14 2. Masyarakat* 998.039.000 99.803.900.000 24,86 1.122.793.875 112.279.387.500 24,86 Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor 4.015.000.000 401.500.000.000 100,00 4.516.875.000 451.687.500.000 100,00 Saham Dalam Portepel 5.985.000.000 598.500.000.000 5.483.125.000 548.312.500.000

*) kepemilikan masing-masing saham di bawah 5%

Apabila saham baru yang ditawarkan dalam PMHEMTD I ini seluruhnya tidak diambil bagian/dibeli oleh pemegang saham Perseroan atau pemegang HMETD lainnya selain Pemegang Saham Utama Perseroan , maka struktur permodalan dan susunan Pemegang Saham Perseroan setelah PMHEMTD I secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan

Sebelum PMHEMTD I Setelah PMHEMTD I Nilai Nominal Rp100,- per saham

%

Nilai Nominal Rp100,- per saham % Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) Modal Dasar 10.000.000.000 1.000.000.000.000 10.000.000.000 1.000.000.000.000 Modal Ditempatkan

dan Modal Disetor

3. PT Hakimputra Perkasa 3.016.961.000 301.696.100.000 75,14 3.394.081.125 339.048.112.500 77,28 4. Masyarakat* 998.039.000 99.803.900.000 24,86 998.039.000 99.803.900.000 22,72 Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor 4.015.000.000 401.500.000.000 100,00 4.392.120.125 439.212.012.500 100,00 Saham Dalam Portepel 5.985.000.000 598.500.000.000 5.483.125.000 548.312.500.000

(19)

3

Apabila saham baru yang ditawarkan dalam PMHEMTD I ini tidak seluruhnya diambil bagian/dibeli oleh pemegang saham Perseroan atau pemegang HMETD lainnya selain Pemegang Saham Utama Perseroan, maka sisanya akan dialokasikan secara proporsional kepada pemegang HMETD, yang telah melaksanakan haknya dan yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD, sesuai dengan peraturan yang berlaku. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa Saham Baru yang belum dilaksanakan, maka seluruh sisa Saham Baru yang tersisa tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel saham Perseroan. Perseroan akan mencatatkan seluruh saham yang dikeluarkan dari portepel dalam PMHEMTD I ini pada BEI.

Pemegang Saham Lama yang juga merupakan pemegang HMETD yang tidak menggunakan haknya untuk membeli Saham Baru dalam rangka PMHEMTD I ini dapat menjual HMETD tersebut kepada pihak lain dari tanggal 4 Juli 2017 sampai dengan tanggal 10 Juli 2018 baik melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek sesuai dengan POJK No. 32/2015.

Pemegang Saham Lama yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli Saham Baru yang ditawarkan dalam PMHEMTD I ini sesuai dengan porsi HMETD-nya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya (dilusi) maksimum sebesar 11,11% (sebelas koma sebelas persen).

Pada tanggal 30 Agustus 2017, Perseroan telah menyelenggarakan RUPSLB yang telah menyetujui hal-hal sebagai berikut:

1. Menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan penambahan modal dengan HMETD untuk menawarkan dan menjual sebanyak-banyaknya 1.000.000.000 (satu milyar) Saham Baru.

Selanjutnya, RUPS melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menyetujui pelaksanaan Penambahan Modal dengan Memberikan HMETD serta menyatakan hasil peningkatan modal tersebut dalam suatu akta notaris, setelah selesainya pelaksanaan Penambahan Modal dengan HMETD.

2. Menyetujui perubahan pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan mengenai modal ditempatkan dan disetor Perseroan.

Selanjutnya, RUPSLB melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menyetujui perubahan pasal 4 ayat (2) anggaran dasar Perseroan sebagai akibat dari pelaksanaan penambahan modal dengan HMETD, serta menyatakan perubahan anggaran dasar Perseroan sebagaimana dimaksud dalam suatu akta notaris.

KETERANGAN TENTANG HMETD

Efek yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini diterbitkan berdasarkan HMETD yang dapat diperdagangkan selama masa perdagangan yang ditentukan dan merupakan salah satu persyaratan pembelian efek. Saham PMHMETD I dalam PMHMETD I ini dapat diperdagangkan selama masa perdagangan. Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam HMETD ini adalah:

A. Tata Cara Penerbitan dan Penyampaian Bukti HMETD

Bagi Pemegang Saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, HMETD akan didistribusikan secara elektronik ke dalam rekening efek di KSEI melalui rekening efek Anggota Bursa atau Bank Kustodian masing-masing di KSEI selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa setelah tanggal pencatatan pada DPS yang berhak atas HMETD, yaitu tanggal 2 Juli 2018. Prospektus dan petunjuk pelaksanaan akan didistribusikan oleh Perseroan melalui KSEI yang dapat diperoleh oleh pemegang saham Perseroan dari masing-masing Anggota Bursa atau Bank Kustodiannya.

Bagi pemegang saham yang sahamnya tidak dimasukkan dalam penitipan kolektif di KSEI, Perseroan akan menerbitkan SBHMETD atas nama pemegang saham, yang dapat diambil oleh pemegang saham yang berhak atau kuasanya di BAE pada setiap hari dan jam kerja mulai tanggal 3 Juli 2018 dengan membawa:

a. Fotokopi identitas diri yang masih berlaku (bagi pemegang saham perorangan) dan fotokopi anggaran dasar (bagi pemegang saham badan hukum/lembaga). Pemegang saham juga wajib menunjukkan asli dari fotokopi tersebut.

b. Asli surat kuasa (jika dikuasakan) dilengkapi fotokopi identitas diri lainnya yang masih berlaku baik untuk pemberi kuasa maupun penerima kuasa (asli identitas pemberi dan penerima kuasa wajib diperlihatkan).

B. Kriteria Penerima dan Pemegang HMETD yang Berhak

(20)

4

a. Para Pemegang SBHMETD yang namanya tercantum dalam SBHMETD atau yang memperoleh HMETD secara sah sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku; atau b. Pemegang HMETD Elektronik yang tercatat dalam Penitipan Kolektif pada KSEI sampai

dengan tanggal terakhir periode perdagangan HMETD.

Pemesan dapat terdiri atas perorangan, Warga Negara Indonesia dan/atau Asing dan/atau Lembaga dan/atau Badan Hukum/Badan Usaha baik Indonesia/Asing sebagaimana diatur dalam UUPM berikut dengan peraturan pelaksanaannya.

Untuk memperlancar serta terpenuhinya jadwal pendaftaran pemegang saham yang berhak, maka para pemegang saham yang memegang saham Perseroan dalam bentuk warkat yang akan menggunakan haknya untuk memperoleh HMETD dan belum melakukan pencatatan peralihan kepemilikan sahamnya disarankan untuk mendaftar di BAE sebelum batas akhir pendaftaran Pemegang Saham yaitu tanggal 10 Juli 2018.

C. Perdagangan HMETD

Pelaksanaan HMETD dapat dilakukan mulai tanggal 4 Juli 2018 sampai dengan tanggal 10 Juli 2018. a. Para pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif di KSEI yang akan melaksanakan HMETD-nya wajib mengajukan permohonan pelaksanaan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian yang ditunjuk sebagai pengelola efeknya. Selanjutnya Anggota Bursa/Bank Kustodian melakukan permohonan untuk instruksi pelaksanaan (exercise) melalui sistem Central Depository – Book Entry Settlement System (C-BEST) sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh KSEI. Dalam melakukan instruksi pelaksanaan, Anggota/Bursa Bank Kustodian harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

i. Pemegang HMETD harus menyediakan dana pelaksanaan HMETD pada saat mengajukan permohonan tersebut.

ii. Kecukupan HMETD dan dana pembayaran atas pelaksanaan HMETD harus telah tersedia di dalam rekening efek pemegang HMETD yang melakukan pelaksanaan.

Satu hari kerja berikutnya KSEI akan menyampaikan Daftar Pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif di KSEI yang melaksanakan haknya dan menyetorkan dana pembayaran pelaksanaan HMETD tersebut ke rekening bank Perseroan.

Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD akan didistribusikan oleh Perseroan/BAE Perseroan dalam bentuk elektronik ke rekening yang telah ditentukan oleh KSEI untuk selanjutnya didistribusikan ke masing-masing rekening efek pemegang HMETD yang bersangkutan yang melaksanakan haknya oleh KSEI. Saham Baru hasil pelaksanaan akan didistribusikan Perseroan/BAE Perseroan selambatnya 2 (dua) hari kerja setelah permohonan pelaksanaan diterima dari KSEI dan dana pembayaran telah diterima dengan baik (in good funds) di rekening bank Perseroan.

b. Para pemegang HMETD dalam bentuk warkat/SBHMETD yang akan melaksanakan HMETD-nya harus mengajukan permohonan pelaksanaan HMETD kepada BAE Perseroan, dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut:

i. Asli SBHMETD yang telah ditandatangani dan diisi lengkap.

ii. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran.

iii. Fotokopi KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan), atau fotokopi Anggaran Dasar dan lampiran susunan Direksi/Pengurus (bagi Lembaga/Badan Hukum). iv. Asli surat kuasa yang sah (jika dikuasakan) bermeterai Rp6.000 (enam ribu Rupiah)

dilampiri dengan fotokopi KTP/Paspor/KITAS dari Pemberi dan Penerima Kuasa.

v. Apabila pemegang HMETD menghendaki Saham Baru hasil pelaksanaan dalam bentuk elektronik maka permohonan pelaksanaan kepada BAE Perseroan melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian yang ditunjuk dengan menyerahkan dokumen tambahan berupa :

Gambar

Tabel di bawah ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan tanggal 31 Desember  2017 dan 2016 yang didasarkan pada Untuk Audit  tahun 2017 diaudit Kantor Akuntan Publik Kanaka  Puradiredja, Suhartono sedangkan audit tahun 2016 diaudit  Kanto
Tabel berikut merupakan ikhtisar laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perseroan untuk  tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
Tabel berikut merupakan pendapatan bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017  dan 2016:
Tabel berikut merupakan beban bunga Perseroan tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016:
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hän kertoo pelkäävänsä poikansa puolesta, vaikka ei tarkalleen tiedäkään, mitä pitäisi pelätä (R, 206) ja yrittää keskustella Kaarlen kanssa siitä onko

Beton yang sudah jadi sesampainya di lapangan langsung dituang di penampung sementara (beton sudah tidak berada di dalam mixer) tapi tidak segera dicor ke plat,

Note the staining of the granulosa cells; ( f ) Representative immunohistochemistry for stem cell factor on carcinoma in situ cells (insert is the staining for

Dengan begini, pekerjaan manusia akan menjadi semakin mudah, dengan kita menyimpan data pekerjaan di salah satu server cloud storage, maka kita tidak perlu khawatir lagi

Pada kasus ini jika dalam perhitungan ibu memperoleh bagian sepertiga dari seluruh harta, bukan dari sepertiga sisa harta setelah diambil bagian suami atau

dibandingkan rataan kelas kontrol untuk metakognisi siswa. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan skor metakognisi siswa setelah dilakukan pembelajaran melalui

leverage mempunyai pengaruh terhadap return saham melalui kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk ke dalam pemeringkatan CGPI..

Permasalahan pendidikan politik melalui pembelajaran PKn di SMA Negeri 1 Kelam Permai tersebut di atas terdapat kekurangan atau kelemahan dalam hal kesadaran