• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik analisis kualitatif yaitu dengan cara, mengadakan wawancara kepada kepala sekolah dan guru kelas, menyebar kuesioner atau angket, menganalisis data yang diperoleh dari mewawancarai kepala sekolah dan guru, menyebar kuesioner atau angket, review teori dari para ahli, membuat kesimpulan tentang kesulitan guru dan murid dalam pembelajaran puisi dan prosa, menyusun hasil analisis atau hasil pengkajian, menyusun modul sastra anak tentang karakteristik puisi dan prosa. Dari data angket akan dianalisis untuk mendapatkan gambaran tentang media pembelajaran yang dikembangkan. Analisis kualitatif , yaitu sebagai berikut:

1. Validasi angket ahli

Validasi merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan instrumen.

Dalam pengembangan media pembelajaran ini, validitas dimaksudkan untuk menguji kelayakan modul pembelajaran yang dikembangkan dan kesesuaian dengan materi berdasarkan standar isi (KI/KD), sehingga dapat diketahui tingkat kebenaran dan ketepatan penggunaan media tersebut. Jawaban angket menggunakan skala likert,

variabel yang di ukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Skala likert digunakan terdiri dari:

Tabel 3.7 Kategori Penilaian Skala Likert

No Skor Keterangan

1 Skor 4 Sangat Baik/Sangat Setuju

2 Skor 3 Baik/Setuju

3 Skor 2 Tidak Baik/Tidak Setuju

4 Skor 1 Sangat Tidak Baik/Sangat Tidak Setuju (Sugiyono, 2015;135)

Uji angket validitas ahli pada media, pembelajaran, materi, ini dapat dilakukan dengan membandingkan jumlah skor ideal yang telah diberikan oleh validator (โˆ‘R) dengan jumlah skor ideal yang telah ditetapkan di dalam angket validasi media pembelajaran (N). Cara menghitungnya sebagai berikut:

๐‘‹๐‘ฃ ๐‘ฅ =

๐‘›

Keterangan:

๐‘ฅ

= Skor rata-rata

๐‘‹

= Jumlah skor yang diperoleh

n = banyak Validator

Mengkonversi nilai rata-rata yang diperoleh menjadi data kualitatif. Nilai rata- rata yang diperoleh kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif berupa tingkat kualitas produk. Untuk menyusun rata-rata skor dan kualifikasinya perlu disusun tabel distribusi frekuensi untuk klasifikasi penilaian.

Tabel 3.8 Penilaian Kualifikasi kualitatif

NO Rata-rata skor Klasifikasi

1 1,0 โ€“ 2,2 Tidak Valid

2 2,3- 3,5 Cukup Valid

3 3,6 โ€“ 5 Valid

2. Analisis angket respon peserta didik

Data yang diperoleh dari hasil angket respon siswa kemudian dianalisis menggunakan data kualitatif untuk menguji respon siswa dan kelayakan tentang media pembelajaran yang sedang dikembangkan. (Sumber: Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung:

Alfabeta)

Jawaban angket menggunakan skala likert, variabel yang di ukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Skala likert digunakan terdiri dari:

Tabel 3.9 Kategori Penilaian Skala Likert

No Skor Keterangan

1 Skor 4 Sangat Baik/Sangat Setuju

2 Skor 3 Baik/Setuju

3 Skor 2 Tidak Baik/Tidak Setuju

4 Skor 1 Sangat Tidak Baik/Sangat Tidak Setuju

Bassalah (2013:154) mengatakan bahwa rata-rata tiap komponen dihitung menggunakan rumus:

Keterangan:

P = Rata-rata angket siswa

โˆ‘R = Jumlah skor setiap kriteria yang dipilih siswa (ya atau tidak) N = Banyak butir pertanyaan

Tabel 3.10 Tabel Kepraktisan Produk

NO Rata-rata skor Klasifikasi

1 1,0 โ€“ 2,2 Tidak Praktis

2 2,3- 3,5 Cukup Praktis

3 3,6 โ€“ 6 Praktis

โˆ‘R

๐‘ƒ = ๐‘›

Tabel 3.11 Kualitas Produk

Interval Skor Perolehan Kualifikasi

41%-50 % Sangat layak diimplementasi, tanpa revisi 35% -40% Layak diimplementasi dengan sedikit revisi

39%-30% Kurang layak diimplementasi

15%-29% Tidak layak diimplementasi

3.8 Jadwal Penelitian

Tabel 3.11 Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan

Juli Agustus september Oktober November Desember Januari Februari Maret pril Mei Juni Juli Agustus 1 Penyusunan

proposal 2 Uji Proposal 3 Penyusunan Kerangka Buku 4 Pengumpulan

data

5 Analisis data 6 Penyusunan

Laporan akhir

7 Sidang

8 Revisi

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian dan Pengembangan

Penelitian ini menggunakan jenis Research and Development (R&D) dengan produk yang dikembangkan berupa modul pembelajaran. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ADDIE, dengan tahapan Analysis(Analisis), Design (Desain), Develop (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi). Berdasarkan penelitian dan pengembangan yang dilakukan, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut :

4.1.1 Analysis (Analisis)

Tahap pertama pada penelitian ini adalah Analysis (Analisis). Pada tahap ini yang dilakukan adalah melakukan analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis karakteristik siswa. Hasil yang diperoleh pada tahap ini adalah sebagai berikut :

4.1.1.1 Hasil Analisis Kebutuhan berdasarkan Observasi Kelas

No Kriteria Ya Tidak

1 Apakah selama ini pembelajaran Bahasa Indonesia materi Sastra menggunakan modul?

V

2 Apakah terdapat modul teks fiksi yang digunakan siswa untuk belajar mandiri?

V

3 Apakah modul yang selama ini digunakan dapat memudahkan siswa untuk belajar secara mandiri?

V

4 Apakah modul yang telah ada sudah sesuai dengan kriteria modul ?

V

5 Apakah modul teks fiksi yang selama ini digunakan oleh siswa sudah memuat materi puisi dan prosa?

V

6 Apakah puisi yang terdapat pada modul sudah memuat karakteristik puisi ?

V

7 Apakah prosa yang terdapat pada modul sudah sesuai dengan karakteristik prosa?

V

8 Apakah modul karakteristik puisi dan prosa yang digunakan siswa sampai kepada tahap menjelaskan karakteristik puisi dan prosa?

V

9 Apakah modul yang telah digunakan sudah sesuai dengan tahap perkembangan anak usia 11 -12 tahun (kelas VI SD)

V

10 Perlukah adanya modul Pengembangan karakteristik puisi dan prosa?

V

Tahap analisis kebutuhan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pembelajaran Bahasa Indonesia materi Karakteristik Puisi dan Prosa dipelajari. Pada Tahap ini peneliti melakukan obsevasi kegiatan belajar mengajar di sekolah pelajaran Bahasa Indonesia. Observasi dilakukan di Kelas 6 SD Kanisius Kotabaru, Yogyakarta.

Pada tanggal 1 Oktober 2020. Berdasarkan hasil Observasi yang telah dilakukan, Siswa kelas 6 membutuhkan modul pembelajaran materi Karakteristik Puisi dan Prosa, Karena Modul yang ada belum memenuhi kelengkapan materi mengenai Karakteristik Puisi dan Prosa.

4.1.1.2 Hasil Analisis Kebutuhan berdasarkan Wawancara terhadap Guru Kelas Tahap analisis kebutuhan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pembelajaran Bahasa Indonesia materi Karakteristik Puisi dan Prosa dipelajari. Pada Tahap ini peneliti melakukan wawancara terhadap guru kelas 6 yang mengajar pelajaran Bahasa Indonesia. Wawancara dilaksanakan dengan Narasumber Ibu Herna Suciani pada tanggal 19 Oktober 2020. Berdasarkan Hasil wawancara yang telah diperoleh dari narasumber, Bahwa guru memiliki kesulitan saat mengajar materi karakteristik puisi dan prosa kepada anak, Anak kesusahan untuk mendalami karakteristik puisi, dan anak belum memahami tentang prosa. Guru membutuhkan media pembelajaran yang dapat membantu guru memperdalam pemahaman anak tentang materi karakteristik puisi dan prosa.

No Pertanyaan Pewawancara Jawaban Responden

1 Bagaimanakan proses pembelajaran Bahasa Indonesia materi karakteristik puisi dan prosa untuk kelas VI?

Siswa mengalami kesusahan saat mempelajari materi karakteristik puisi dan prosa

2 Bagaimana cara Bapak/ Ibu mengajarkan materi karakteristik puisi dan prosa kepada siswa kelas VI?

Dengan menggunakan media pembelajaran LKS atau Lembar Kerja Siswa

3 Bagaimana cara Bapak/Ibu memfasilitasi siswa untuk belajar materi karakteristik puisi dan prosa?

Dengan menyediakan Lembar Kerja Siswa agar siswa lebih mudah memahami materi karakteristik puisi dan prosa

4 Apakah Bapak/Ibu menggunakan modul untuk mengajarkan pembelajaran sastra materi karakteristik puisi dan prosa?

Ya membutuhkan modul agar siswa lebih aktif dalam pemahaman dan pendalaman konsep materi karakteristik puisi dan prosa.

5 Modul seperti apakah yang Bapak/Ibu harapkan dalam pelajaran sastra materi karakteristik puisi dan prosa?

Modul yang berisi contoh puisi dan prosa.

Berdasarkan apa yang ditemukan dari hasil wawancara dengan guru, perlu dikembangkan media pembelajaran berupa modul pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa untuk lebih aktif dalam pemahaman dan pendalam konsep materi karakteristik puisi dan posa. Modul yang diharapkan oleh guru adalah modul yang berisi tentang contoh puisi dan prosa. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengembangkan modul pembelajaran sastra materi karakteristik puisi dan prosa.

4.1.1.3 Hasil Analisis Kurikulum

Pada tahap analisis kurikulum, peneliti melakukan analisis berbagai perangkat kurikulum yang berlaku. Analisis ini bertujuan untuk merumuskan inidkator dan tujuan pembelajaran berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator yang berlaku di sekolah Dasar. Pemaparan rumusan indikator berdasarkan kompetensi dasar adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Kompetensi Dasar dan Indikator Materi

Kompetensi Dasar Indikator

KD 3.5: Membandingkan Karakteristik Teks Puisi dan Teks Prosa.

3.5.1 Menjelaskan karakteristik teks puisi dan teks prosa

3.5.2 Membandingkan Karakteristik Teks Puisi dan Teks Prosa.

KD 4.5: Mengubah teks puisi ke dalam teks prosa dengan tetap memperhatikan makna isi teks puisi.

4.5.1 Mengubah teks puisi ke dalam teks

prosa dengan tetap

memperhatikan makna isi teks puisi.

Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi yang telah ditentukan, kemudian diturunkan menjadi tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan adalah sebagai berikut :

1. Menjelaskan karakteristik teks puisi dan teks prosa.

2. Membandingkan karakteristik teks puisi dan teks prosa.

3. Mengubah teks puisi ke dalam teks prosa dengan tetap memperhatikan makna isi teks puisi.

4.1.1.4 Hasil Analisis Kinerja

Analisis Kinerja merupakan tahap yang digunakan peneliti untuk mengetahui karakteristik siswa yang menjadi dasar peneliti untuk menyusun modul yang akan

dikembangkan. Modul yang sesuai dengan karakteristik siswa diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa SD kelas 6 umumnya berusia 11- 13 Tahun.

Berdasarkan hasil observasi yang yang dilakukan oleh peneliti pada saat PLP-2 di suatu sekolah dasar, secara umum siswa mengkuti kegiatan pembelajaran dengan cukup baik. Pembelajaran yang menggunakan metode ceramah membuat siswa menjadi kurang aktif. Untuk mengaktifkan siswa, upaya yang dilakukan guru adalah memberikan soal dari modul pembelajaran yang digunakan dan menunjuk siswa yang akan mengerjakan soal tersebut. Peneliti melihat banyak siswa yang pada awalnya kurang aktif menjadi aktif ketika guru memberikan tugas tersebut. Berdasarkan hasil observasi tersebut, harus ada media pembelajaran untuk memacu siswa agar aktif dalam belajar. Untuk itu diperlukan bahan ajar yang memiliki memacu siswa aktif dan mampu menumbuhkan semangat belajar siswa secara mandiri maupun dengan guru.(sumber:

Zainal Arifin, Model Penelitian dan Pengembangan (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012 hal 127)

4.1.2 Design (Desain)

Tahap kedua dari model pengembangan ADDIE adalah tahap design atau perancangan. Pada tahap ini peneliti mulai merancang modul pembelajaran yang akan dikembangkan . Ada 4 langkah pada tahap perancangan ini, diantaranya penyusunan kerangka modul, pengumpulan dan pemilihan referensi, penyusunan desain dan fitur modul, dan penyusunan instrumen penilaian modul pembelajaran.

Berikut adalah hasil rancangan modul pembelajaran pada materi karakteristik teks puisi dan teks prosa:

4.1.2.1 Penyusunan Kerangka Modul Pembelajaran tentang Karakteristik teks puisi dan teks prosa.

Pada modul yang akan dikembangkan modul terdiri dari tiga bagian utama yaitu awal, isi dan akhir. Bagian awal berisi sampul, kata pengantar, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, peta konsep, dan daftar isi. Bagian isi berisi tentang modul pembelajaran. Bagian akhir berisi tentang soal evaluasi dan daftar pustaka. Berikut adalah kerangka modul yang disusun :

1. Sampul

2. Kata Pengantar 3. Daftar Isi

4. Peta Kompetensi 5. Peta Konsep 6. Materi 7. Soal Evaluasi 8. Daftar Pustaka

4.1.2.2 Pengumpulan dan Pemilihan Referensi

Berikut referensi yang peneliti pilih dan gunakan sebagai acuan dalam pengembangan modul pembelajaran :

Ampera, Taufik. 2010. Pengajaran Sastra Teknik Mengajar Sastra Anak Berbasis Aktivitas. Widya Padjajaran. Bandung

Meggit, Carolyn. 2013. Memahami Perkembangan Anak. PT Indeks. Jakarta

4.1.2.3 Penyusunan Desain dan Fitur Modul Pembelajaran

Penyusunan desain dan fitur modul pembelajaran meliputi bagian awal, isi, dan akhir. Berikut adalah tampilan desain bagian awal modul pembelajaran :

1. Sampul

Sampul pada Modul Pembelajaran tentang Karakteristik teks puisi dan teks prosa memiliki sampul, yaitu sampul depan. Sampul depan memuat judul yaitu Modul Pembelajaran tentang Karakteristik teks puisi dan teks prosa.

2. Kata Pengantar

Kata Pengantar berisi tentang Puji Syukut kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat-Nya saya dapat Modul Pembelajaran Materi Karakteristik Puisi dan Prosa untuk siswa kelas 6 Sekolah Dasar. Modul ini disusun berdasarkan Standar Isi yang lebih menempatkan siswa sebagai pusat kegiatan belajar (student center). Modul ini juga dilengkapi latihan soal untuk menguji pemahaman siswa terkait dengan materi yang terdapat pada modul. Dalam Modul Pembelajaran Materi Karakteristik Puisi dan Prosa ini akan dibahas tentang โ€œMembandingkan Karakteristik Puisi dan Prosaโ€ Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan modul ini.Saya mengucapkan banyak terima

kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses penyelesaian modul ini, terutama dosen pembimbing skripsi saya yang telah membimbing saya dalam pembuatan modul ini. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan khususnya peserta didik.

3. Daftar Isi

Daftar isi berisikan daftar bagian-bagian modul pembelajaran berserta halamannya.

Pemberian daftar isi diharapkan dapat membantu pengguna untuk mencari bagian- bagian modul pembelajaran yang diinginkan berdasarkan nama dan halaman.

4. Peta Kompetensi

Peta kompetensi berisi tentang pemetaan Kompetensi (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan indikator. Pemberian peta kompetensi bertujuan untuk memudahkan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran lainnya.

5. Peta Konsep

Peta konsep berisi tentang pemetaan materi yang akan dipelajari dalam modul pembelajaran. Peta konsep disajikan dalam bentuk peta sehingga hubungan setiap konsep terlihat.

6. Materi

Puisi adalah sebuah karya sastra yang dapat mengekspresikan pikiran dan perasaan kita. Puisi dibedakan menjadi 2 yaitu: puisi lama dan puisi baru. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan- aturan. Karakteristiknya : Biasanya berupa puisi rakyat dan tidak diketahui nama pengarangnya, Masih terikat oleh berbagai aturan-aturan seperti jumlah baris pada setiap baitnya, Disampaikan dari mulut ke mulut, Menggunakan majas dan klise, Biasanya berisikan tentang kerajaan. Jenis puisi lama: a.Mantra, adalah sebuah ucapan yang masih dianggap memiliki kekuatan gaib. b.Pantun, merupakan salah satu puisi lama yang memiliki ciri bersajak. c.Gurindam, adalah puisi yang terdiri dari tiap bait 2 baris, bersajak a- a-a-a, dan biasanya berisi nasihat atau sebuah cerita. Puisi Baru adalah puisi yang sudah tidak terikat oleh aturan. Karakteristiknya: Diketahui nama pengarangnya, Perkembangannya secara lisan atau tertulis, Tidak terikat oleh berbagai aturan seperti, jumlah baris, dan suku kata, Menggunakan majas yang dinamis atau berubah- ubah, Biasanya berisikan tentang kehidupan, Memiliki rima akhir yang teratur. Jenis puisi baru :

Prosa adalah suatu karya sastra yang bentuknya tulisan bebas dan tidak terikat dengan berbagai aturan dalam menulis, seperti Rima, diksi, irama, dan lain sebagainya. Prosa dibedakan menjadi 2: prosa lama dan prosa baru. Prosa lama adalah prosa yang belum dipengaruhi oleh kebudayaan luar, dan biasanya disajikan secara lisan. Jenis prosa lama: Hikayat, sejarah, kisah, dongeng, cerita berbingkai.

Prosa baru adalah jenis prosa yang telah mengalami perubahan akibat kebudayaan barat. Jenis prosa baru: Novel, cerpen, roman, riwayat, kritik, resensi, esai.

Karakteristik prosa: Bentuknya Bebas, Memiliki Tema, Mengalami Perkembangan, Terdapat Urutan Peristiwa, Terdapat Tokoh di Dalamnya, Memiliki Latar, Terdapat Amanat, Pengaruh Bahasa Asing, Nama Pengarang.

Cara Mengubah puisi menjadi prosa: Memahami isi puisi, dengan membaca puisi berulang-ulang, Mencatat kata-kata sukar yang sering ditemui dalam puisi, dilanjutkan dengan mencari arti dari kata-kata tersebut, Menambahkan kata-kata atau tanda baca yang sebelumnya tidak ada dan dihilangkan dalam puisi agar terlihat lebih indah dengan cara menuliskan dalam tanda kurung, Mengubah susunan puisi dalam bait menjadi sebuah paragraf.

7. Soal Evaluasi

Soal evaluasi berisikan soal uraian sebanyak 4 soal. Soal evaluasi ini diharapkan dapat membantu siswa lebih memahami perbedaan materi Karakteristik teks puisi dan Prosa, dan mengubah teks puisi menjadi prosa.

8. Daftar Pustaka

Daftar Pustaka Berisikan sumber buku dan sumber gambar yang digunakan untuk membantu melengkapi modul pembelajaran yang dikembangkan

.

Berikut Daftar

pustaka yang digunakan:

Balada,merupakan puisi tentang cerita.

Himne, merupakan puisi yang digunakan sebagai pujian untukTuhan,TanahAir, Pahlawan.

Elegi, merupakan puisi yang memiliki isi tentang kesedihan.

Satire,merupakan puisiyang berisisindiran atau kritikan.

Romansa, merupakan puisi yang berisi tentang luapan perasaanpenyairtentang cintakasih.

- https://kependidikan.com/mengubah-puisi-menjadi-prosa/.

- https://www.gurupendidikan.co.id/prosa-adalah/.

- https://salamadian.com/pengertian-puisi/.

- https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-prosa.html - https://www.salamedukasi.com/2014/11/kompetensi-inti-dan-kompetensi-

dasar.html

4.1.2.4 Penyusunan Instrumen Penilaian Modul Pembelajaran

Penyusunan instrumen penilaian modul pembelajaran yang berupa penilaian modul pembelajaran, angket respon siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, dan soal tes. Berikut pemaparan masing-masing instrumen penilaian modul pembelajaran :

a. Menyusun Lembar Penilaian Modul Pembelajaran

Penyusunan lembar penilaian modul pembelajaran dibuat menjadi 2 jenis.

Ketiga jenis tersebut dibedakan tergantung dari kehalian dari validator. Validator pertama adalah dosen ahli bahan ajar, Validator ke dua adalah guru ahli pembelajaran bahasa Indonesia. Berikut pemaparan masing-masing istrumen penilaian modul pembelajaran :

1. Lembar penilaian modul pembelajaran oleh dosen ahli bahan ajar dapat dilihat pada lampiran. Berikut merupakan rincian aspek penilaian dan banyak butir pernyataan dalam lembar penilaian modul pembelajaran oleh dosen ahli materi.

Tabel 4.2 Rincian Aspek Penilaian dan Banyak Butir Pertanyaan Pada Modul Pembelajaran Oleh Dosen Ahli Bahan ajar, modul:

Aspek Banyak Butir

Sastra 6

Puisi 2

Prosa 2

Jumlah 10

2. Lembar penilaian modul pembelajaran oleh guru ahli materi, pembelajaran, dapat dilihat pada lampiran. Berikut merupakan rincian aspek penilaian dan banyak butir

pernyataan dalam lembar penilaian modul pembelajaran oleh dosen ahli materi.

Tabel 4.3 Rincian Aspek Penilaian dan Banyak Butir Pertanyaan Pada Modul Pembelajaran Oleh Guru Ahli materi, pembelajaran:

Aspek Banyak Butir

Sastra 6

Puisi 2

Prosa 2

Jumlah 10

3. Menyusun Angket Respon Siswa Angket respon siswa Terdapat satu macam pernyataan yang digunakan dalam angket respon siswa yaitu pernyataan yang bernilai positif. Rincian aspek dan banyak butir pernyataan angket respon siswa disajikan disajikan berikut :

Tabel 4.4 Rincian Aspek Penilaian dan Banyak Butir Pertanyaan Pada Angket Respon Siswa

Aspek Banyak Butir

Modul 7

Puisi dan prosa 3

Jumlah 10

4.1.3 Develop (Pengembangan)

Tahap ketiga dari model pengembangan ADDIE adalah tahap develop atau pengembangan. Tahap ini bertujuan untuk melihat sejauh mana kelayakan modul pembelajaran yang sudah dirancang. Setelah mendapatkan penilaian kelayakan, modul pembelajaran direvisi sesuai dengan kritik dan saran validator

.

Tabel 4.5

No Visual Keterangan

1. Desain awal/ cover 1) Peneliti membuat cover dengan gambar pemandangan Hijau, agar cover lebih nampak menarik.

2) Kertas yang peneliti gunakan adalah A4 yang berukuran 21 cm x 29,7 cm

3) Selain kertas ini sering digunakan untuk membuat karya ilmiah, kertas ini juga memiliki ukuran yang cukup untuk siswa mengerjakan tugas di dalam modul

2. Halaman Awal

Gambar 4.1

Gambar 4.2

1) LKS di awali dengan kata pengantar dari peneliti, lalu dilanjutkan dengan daftar isi.

2) Peneliti menggunakan latar berwarna hijau dengan di kelilingi pohon, Ini bertujuan untuk membuat modul agar lebih menarik.

3) Halaman awal juga akan peneliti tampilkan Peta Konsep, Kompetensi inti, dan kompetensi dasar. Semua ini ditampilkan agar siswa mengetahui apa yang harus dicapai untuk mata pelajaran kali ini.

3. Isi Modul 1) Isi modul berupa materi pokok dan materi penunjang seperti yang peneliti jelaskan pada proses design.

2) Judul dan subjudul peneliti buat di cetak tebal. Hal ini bertujuan agar membuat

No Visual Keterangan

modul tidak terlalu monoton dan lebih menarik.

3) Peneliti juga menambahkan gambar- gambar yang tentu saja sesuai dengan materi yang akan disampaikan.

4) Peneliti juga memberikan tempat yang Gambar 4.3 kosong untuk siswa menulis jawaban atas tugas yang peneliti masukan di dalam modul ini.

5) Selain itu, peneliti juga memberikan tempat yang cukup untuk guru memberikan nilai.

Gambar 4.4

Gambar 4.3

Gambar 4.6

No Visual Keterangan

4. Halaman Akhir 1) Modul ini diakhiri dengan daftar pustaka. Tetapi sebelum itu, peneliti membuat rangkuman dan soal evaluasi sesuai dengan materi.

No Visual Keterangan

2) Rangkuman ini bertujuan untuk memberikan ulasan kembali tentang materi yang sudah diberikan.

3) Soal evaluasi diberikan untuk menguji sejauh mana pemahaman materi yang telah dipelajari.

4) Penomoran pada LKS ini menggunakan romawi untuk dua lembar pertama dan penomoran angka untuk lembar ketiga dan seterusnya.

5) Secara keseluruhan ada 35 halaman untuk Modul.

Setelah membuat Modul, selanjutnya dilakukan validasi modul yang telah dibuat melalui pertimbangan ahli. Validasi yang dilakukan disini yaitu validasi materi dan validasi media untuk mendapatkan data tentang hasil produk modul. Peneliti memilih satu orang Dosen Universitas Sanata Dharma dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, dan satu orang lagi guru Bahasa Indonesia dan Sastra.

Validasi ini dilakukan secara daring (Dalam Jaringan) melalui google form. Ahli menilai dan memvalidasi produk yang dibuat dengan mengirim produk (modul) yang telah di buat, para pakar diminta untuk menilainya sehingga selanjutnya dapat diketahui

kelemahan dan kekuatannya.

4.1.3.1 Validasi Ahli Media Pembelajaran

Hasil validasi dari pakar yang berupa saran dan komentar digunakan untuk merevisi modul yang telah dibuat. Pada validasi ini, peneliti Menemui Ibu Theresia Yunia Setyawan. Peneliti menemui ahli media pada tanggal 11 Februari 2021.

Berdasarkan angket yang telah diisi, klasifikasi validasi ahli media dipaparkan seperti berikut ini:

1. Isi materi menarik atau memunculkan rasa ingin tahu anak.

v

2. Isi materi dapat mengembangkan imajinasi anak v 3. Isi materi dapat mengembangkan pola berpikir anak v 4. Isi materi dapat membuat kemampuan bahasa anak

Meningkat

v

5. Isi materi memuat makna kehidupan sosial bagi anak v

6. Isi materi memuat budaya v

10. Pengetahuan anak semakin meningkat dalam Mengubah

10. Pengetahuan anak semakin meningkat dalam Mengubah

Dokumen terkait