BAB III METODE PENELITIAN
H. Prosedur Analisis Data
I. Teknik Analisis Data
Importance and Performance Analysis (IPA).
Tahap pertama adalah pembuatan atribut. Peneliti melakukan pembuatan
atribut yaitu membuat indikator- indikator tingkat kepuasan bersama kelompok
studi. Peneliti memperoleh indikator tingkat kepuasan dengan menggabungkan
karakteristik-karakteristik produk menurut Garvin (dalam Laksana, 2008: 89),
Sethi (2000: 2), dan karakteristik alat peraga Montessori (Montessori, 2002: 19).
Peneliti bersama kelompok studi menggabungkan beberapa karakteristik
berdasarkan pendapat para tokoh tersebut yang memiliki kesamaan arti sehingga
didapatkan tujuh indikator tingkat kepuasan. Tujuh indikator tersebut adalah auto education, menarik, bergradasi, auto correction, kontekstual, life, dan workmanship. Indikator- indikator tersebut yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan.
Tahap kedua adalah pengembangan instrumen dan melakukan sensus. Pada
menjadi pernyataan-pernyataan pada kuesioner. Indikator- indikator tingkat
kepuasan dikembangkan menjadi 36 pernyataan. Kuesioner dalam penelitian ini
ada dua jenis yaitu kuesioner kinerja dan kepentingan yang memiliki pernyataan
sama. Kuesioner kinerja dan kepentingan dilakukan uji validitas, yaitu validitas isi
(content validity), validitas muka (face validity), dan validitas konstruk (costruct validity). Peneliti tidak melakukan validitas konstruk pada kuesioner guru karena peneliti kesulitan dalam mengumpulkan 30 guru yang pernah menggunakan alat
peraga bola penjumlahan. Langkah selanjutnya melakukan pengambilan data
melalui sensus. Peneliti melakukan sensus kepada 30 siswa dan 2 guru kelas I SD
Karitas Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 yaitu dengan menyebar kuesioner.
Peneliti dengan bantuan kelompok studi memperagakan penggunaan alat peraga
untuk mengingatkan siswa. Peneliti melakukan pendampingan pada siswa saat
mengisi kuesioner, namun tidak melakukan pendampingan pada guru.
Tahap ketiga adalah perhitungan data sensus. Pada tahap ini peneliti
melakukan perhitungan terhadap hasil perolehan setiap indikator terhadap
jawaban dari kuesioner yang telah diisi oleh siswa dan guru. Pengolahan data
sensus dilakukan dengan bantuan Microsoft Exel dan SPSS versi 16.0.
Tahap keempat adalah penentuan hasil penelitian. Pada tahap ini peneliti
mengkategorisasikan tingkat kepuasan dengan PAN tipe II dan melakukan plot ing
melalui diagram kartesius. Ploting hasil pada diagram kartesius digunakan untuk
membantu dalam mengambil keputusan. Hasil penelitian dapat dilihat
berdasarkan penempatan item- item pada kuadran I, II, II, dan IV. Kuadran I
kinerjanya masih rendah. Item- item yang berada pada kuadran II menimbulkan
ketidakpuasan dan menjadi prioritas utama. Prioritas utama artinya perlu
dilakukan perbaikan kinerja dengan mempertahankan atribut-atribut dalam item
pada alat peraga bola penjumlahan yang dianggap penting. Kuadran II
menunjukkan item yang memiliki tingkat kepentingan tinggi dan tingkat
kinerjanya juga tinggi. Kuadran II merupakan pertahankan prestasi yang berarti
item yang berisi atribut-atribut alat peraga pada kuadran II harus dipertahankan.
Item yang menjelaskan atribut alat peraga yang terdapat pada kuadran II dianggap
penting oleh siswa maupun guru dan sudah sesuai dengan kinerja yang
diharapkannya. Kuadran III menunjukkan item yang memiliki tingkat kepentingan
rendah dan tingkat kinerja yang rendah. Kuadran III merupakan prioritas yang
rendah untuk dilakukan perbaikan. Item yang menjelaskan atribut alat peraga yang
terdapat pada kuadran III menunjukkan bahwa perlu pertimbangan kembali
tentang kualitas alat peraga. Kuadran IV menunjukkan item yang memiliki tingkat
kepentingan rendah namun kinerjanya tinggi. Item yang menjelaskan atribut alat
peraga yang terdapat pada kuadran IV merupakan atribut yang berlebihan.
Berlebihan berarti lebih baik mengalokasikan perhatian kepada item- item yang
berada pada kuadran lain karena tanpa diberikan perhatian, item yang berada pada
kuadran IV sudah menunjukkan kepuasan maka perlu dikurangi peningkatan item
untuk menghemat biaya.
I. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data Penilaian Acuan Norma
(PAN) dan Importance and Performance Analysis (IPA). Teknik analisis dengan menggunakan PAN II digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan siswa dan
guru terhadap penggunaan alat peraga matematika berbasis metode Montessori.
1. Penilaian Acuan Norma (PAN) tipe II
Penentuan passing score PAN II ditentukan berdasarkan nilai rata-rata kelompok atau Mean (M) dan standar deviasi (S). Besar rata-rata kelompok dan standar deviasi menentukan batas lulus atau passing score. Batas lulus atau passing score berdasarkan PAN tipe II ditentukan sebesar M-1S dan diberi nilai cukup (Masidjo, 1995: 164). Siswa dan guru mencapai kriteria cukup puas jika
total skor kuesionernya sebesar M-1S. Klasifikasi untuk tingkat kepuasan siswa
dapat dilihat pada tabel 3.20.
Tabel 3.20
Klasifikasi Tingkat Kepuasan Siswa berdasarkan PAN II Tingkat Penguasaan Kompetensi Kl asifikasi
Di atas M + 2S Sangat tinggi
M + 1S dan M + 2S Tinggi
M – 1S dan M + 1S Cukup
M – 2S dan M – 1S Rendah
Di bawah M – 2S Sangat rendah
Tabel 3.20 menunjukkan klasifikasi tingkat kepuasan siswa dan guru
berdasarkan PAN tipe II. Pada PAN tipe II, klasifikasi ditentukan menggunakan
mean (M) dan deviasi standar (S) dari perolehan skor kuesioner siswa dan guru. Kepuasan siswa dan guru terhadap penggunaan alat peraga matematika berbasis
cukup, rendah dan sangat rendah. Batas atas setiap klasifikasi merupakan batas
bawah dari klasifikasi atasnya, maka batas atas setiap klasifikasi dikurangi satu
(Masidjo, 1995: 166).
Kepuasan siswa dan guru masuk klasifikasi sangat tinggi jika batas bawah
klasifikasi hitung skor kuesionernya sebesar M + 2S. Kepuasan siswa dan guru
masuk klasifikasi tinggi jika batas bawah klasifikasi hitung skor kuesionernya
sebesar M + 1S. Kepuasan siswa dan guru masuk klasifikasi cukup jika batas
bawah klasifikasi hitung skor kuesionernya sebesar M – 1S. Kepuasan siswa dan guru masuk klasifikasi rendah jika batas bawah klasifikasi hitung skor
kuesionernya sebesar M – 2S, sedangkan apabila batas bawah klasifikasi hitung skor kuesionernya berada di bawah M – 2S, maka tingkat kepuasan siswa dan guru masuk kategori sangat rendah.
2. Importance and Performance Analysis (IPA)
Teknik analisis data berikutnya yang digunakan adalah Importance Performance Analysis (IPA). IPA digunakan untuk mengetahui lebih dalam tingkat kepuasan siswa dan guru terhadap penggunaan alat peraga matemat ika
berbasis metode Montessori. IPA adalah suatu kerangka yang digunakan untuk
mengetahui kepuasan pelanggan sebagai fungsi dari hubungan penilaian tingkat
kepentingan dan penilaian mengenai kinerja (Wardhani, 2006: 48). Tingkat kepuasan siswa dan guru dilihat dengan membandingkan tingkat kinerja alat
peraga matematika berbasis metode Montessori dengan tingkat kepentingan siswa
Teknik analisis IPA dilakukan dalam empat tahap yaitu pembuatan atribut,
pengembangan instrumen dan melakukan sensus, perhitungan data sensus, dan
penentuan hasil penelitian pada diagram kartesius (Chan, 2005: 22). Tahap
pertama peneliti melakukan pengumpulan atribut yaitu peneliti bersama kelompok
studi membuat indikator-indikator. Tahap kedua peneliti melakukan
pengembangan dan survei untuk mengukur atribut yaitu dengan mengembangkan
indikator- indikator menjadi pernyataan. Tahap ketiga peneliti melakukan
perhitungan terhadap hasil perolehan setiap indikator terhadap jawaban dari
kuesioner yang telah diisi oleh siswa dan guru. Analisis setiap indikator siswa dan
guru dilakukan dengan cara mengalikan setiap alternatif jawaba n dengan skor
setiap alternatif jawaban. Perhitungan yang diperoleh pada setiap indikator tingkat
kepuasan dinilai dengan rumus :
Penilaian tingkat kinerja
Keterangan:
SS = sangat setuju
S = setuju
KS = kurang setuju
TS = tidak setuju
STS = sangat tidak setuju
Penilaian tingkat kepentingan
Keterangan:
SP = sangat penting
(SP x 5), (P x 4), (KP x 3), (TP x 2), (STP x 1)
(SS x 5), (S x 4), (KS x 3), (TS x 2), (STS x 1)
P = penting
KP = kurang penting
TP = tidak penting
STP = sangat tidak penting
Tahap keempat adalah plotting hasil pada diagram kartesius. Plotting hasil pada diagram kartesius digunakan untuk membantu dalam mengambil keputusan.
Tingkat kepuasan siswa dan guru terhadap alat peraga matematika berbasis
metode Montessori dijabarkan dengan menggunakan diagram kartesius. Wardhani
(2006: 48) menjelaskan bahwa diagram kartesius adalah suatu bangun yang dibagi
menjadi empat kuadran dan dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak
lurus pada titik (𝑥, 𝑦). 𝑥 merupakan rata-rata skor pada indikator kinerja dan
𝑦merupakan rata-rata skor pada indikator kepentingan. Diagram kartesius berdasarkan tingkat kepentingan dan kinerja dapat dilihat pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Diagram Kartesius
Kepentingan
Pertahankan Prestasi
Prioritas Rendah Berlebihan
𝑦 III I II IV 𝑥 Kinerja Prioritas Uta ma Tinggi Rendah Rendah Tinggi
Gambar 3.1 menunjukkan diagram kartesius tingkat kepuasan siswa dan
guru terhadap alat peraga matematika berbasis metode Montessori. Diagram
kartesius tersebut terdiri dari empat kuadran yaitu kuadran I, II, III, dan IV.
Pembagian empat kuadran berdasarkan rata-rata skor kinerja (𝑥 ) dan rata-rata skor kepentingan (𝑦 ).
Kuadran I menunjukkan item yang memiliki tingkat kepentingan tinggi
namun tingkat kinerjanya masih rendah. Item- item yang berada pada kuadran I
menimbulkan ketidakpuasan dan menjadi prioritas utama. Prioritas utama artinya
perlu dilakukan perbaikan kinerja dengan mempertahankan atribut-atribut dalam
item pada alat peraga bola penjumlahan yang dianggap penting.
Kuadran II menunjukkan item yang memiliki tingkat kepentingan tinggi dan
tingkat kinerjanya juga tinggi. Kuadran II merupakan pertahankan prestasi yang
berarti item yang berisi atribut-atribut alat peraga pada kuadran II harus
dipertahankan. Item yang menjelaskan atribut alat peraga yang terdapat pada
kuadran II dianggap penting oleh siswa maupun guru dan sudah sesuai dengan
kinerja yang diharapkannya.
Kuadran III menunjukkan item yang memiliki tingkat kepentingan rendah
dan tingkat kinerja yang rendah. Kuadran III merupakan prioritas yang rendah
untuk dilakukan perbaikan. Item yang menjelaskan atribut alat peraga yang
terdapat pada kuadran III menunjukkan bahwa perlu pertimbangan kembali
tentang kualitas alat peraga.
Kuadran IV menunjukkan item yang memiliki tingkat kepentingan rendah
pada kuadran IV merupakan atribut yang berlebihan. Berlebihan berarti lebih baik
mengalokasikan perhatian kepada item- item yang berada pada kuadran lain karena
tanpa diberikan perhatian, item yang berada pada kuadran IV sudah menunjukkan
kepuasan maka perlu dikurangi peningkatan item untuk menghemat biaya.