• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini dengan menggunakan metode statistik yang meliputi uji prasyarat dan uji hipotesis.

3.9.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui nilai maximum, minimum, mean, median, dan standar deviasi dari nilai pretest kelompok

eksperimen dan pretest kelompok kontrol kemampuan mengevaluasi dan kemampuan mencipta. Selain pretest, analisis deskriptif juga digunakan untuk mengetahui nilai maximum, minimum, mean, median, dan standar deviasi posttest

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol kemampuan mengevaluasi dan mencipta.

3.9.2 Uji Prasyarat

Uji prasyarat dilakukan sebelum pengujian hipotesis, uji prasyarat yang akan digunakan oleh peneliti meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. 3.9.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menunjukkan bahwa sampel yang diambil merupakan sampel dari data yang normal. Pengujian normalitas dengan menggunakan One SampleKolmogorov-Smirnov dengan taraf kesalahan 5 % (α = 0,05), cara yang digunakan dengan membandingkan distribusi data dengan distribusi yang dipilih, apabila data berdistribusi normal atau tidak normal kriteria yang digunakan menurut Priyatno (2012:136) sebagai berikut :

Jika harga sig. (2-tailed) > 0.05 data distribusi normal, apabila data berdistribusi normal maka teknik statistik inferensial yang digunakan adalah statistik parametrik uji independent samples t-test atau t-test. Jika harga sig. ( 2-tailed) < 0.05 data distribusi tidak normal, apabila distribusi data tidak normal maka statistik yang digunakan adalah statistik nonparametrik Mann-Whiney.

Uji normalitas dapat digunakan dalam menentukan jenis statistik inferensial yang akan di gunakan oleh peneliti, apabila distribusi data normal

maka statistik parametrik yang digunakan yaitu uji t atau t-test sedangkan jika distribusi data tidak normal maka statistik yang digunakan non parametrik yaitu

Mann-Whitney. Jika semua data sudah di uji normalitasnya, maka data tersebut dapat diuji statistiknya.

3.9.2.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan menganalisis pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol kemampuan mengevaluasi dan kemampuan mencipta. Uji perbedaan pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan menggunakan program komputer SPSS 20 for windows. Menurut Siregar (2013:167) uji homogenitas digunakan untuk mengetahui obyek yang diteliti, digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh mempunyai varians yang sama atau tidak. Hipotesis yang digunakan sebagai berikut :

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan skor pretest kelompok kontrol dan skor pretest kelompok eksperimen sehingga varian sama atau homogen, artinya kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki kemampuan awal yang sama.

Hi : Ada perbedaan yang signifikan pretest kelompok kontrol dan pretest

kelompok eksperimen sehingga varian tidak sama atau tidak homogen, artinya kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak memiliki kemampuan awal yang sama.

Skor pretest kelompok kontrol dan skor pretest kelompok eksperimen dianalisis dengan menggunakan statistik independent samples t-test. Priyatno (2012:23) kriteria yang digunakan dalam uji homogenitas sebagai berikut :

Jika harga Sig. (2-tailed) > 0,05, maka Hnull gagal ditolak dan Hi ditolak, maka tidak ada perbedaan yang signifikan pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sehingga varian sama atau homogen. Jika harga Sig. ( 2-tailed) < 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi gagal ditolak, maka ada perbedaan yang signifikan pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sehingga varian berbeda atau tidak homogen. Nilai sig merupakan hasil penghitungan hasil pengujian homogenitas, sedangkan 0,05 adalah nilai probabilitas yang digunakan. 3.9.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan menganalisis hasil posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen (Siregar, 2013:408). Tujuan dilakukan uji hipotesis adalah untuk mengetahui pengaruh yang simultan antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

3.9.3.1Uji kenaikan skor pretest ke posttest

Uji kenaikan skor pretest ke posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, uji kenaikan digunakan untuk mengetahui apakah ada kenaikan

pretest ke posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji kenaikan skor

pretest ke posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan menggunakan uji parametrik Paired Samples t-test. Uji kenaikan dilakukan pada dua kemampuan yaitu kemampuan mengevaluasi dan kemampuan mencipta. Hipotesis yang digunakan sebagai berikut :

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke skor

posttest, yang artinya tidak ada kenaikan skor pretest ke posttest

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke skor posttest, yang artinya ada kenaikan skor pretest ke posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Kriteria yang digunakan dalam uji kenaikan skor pretest ke posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, (Priyatno, 2012:31) sebagai berikut :

Jika sig. (2-tailed) > 0,05, maka Hnull gagal ditolak dan Hi ditolak yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan skor pretest ke skor posttest sehingga tidak ada kenaikan skor pretest ke posttest. Jika sig. (2-tailed) < 0,05, maka Hnull

ditolak dan Hi gagal ditolak yang artinya ada perbedaan yang signifikan skor

pretest ke posttest sehingga ada kenaikan skor pretest ke posttest.

3.9.3.2 Uji perbedaan posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Uji perbedaan posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan skor posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji perbedaan dilakukan pada kemampuan mengevaluasi dan kemampuan mencipta. Uji perbedaan skor posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan menggunakan statistik parametrik

Independent Samples t-test. Hipotesis yang digunakan oleh peneliti sebagai berikut :

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan skor posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, yang artinya tidak ada perbedaan kemampuan mengevaluasi atas penggunaan media timeline. Tidak ada perbedaan kemampuan mencipta atas penggunaan media timeline.

Hi : Ada perbedaan yang signifikan skor posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, yang artinya ada perbedaan kemampuan mengevaluasi atas penggunaan media timeline. Ada perbedaan kemampuan mencipta atas penggunaan media timeline.

Kriteria yang digunakan dalam uji perbedaan posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen oleh peneliti sebagai berikut:

Jika sig. (2-tailed) > 0,05, maka Hnull gagal ditolak dan Hi ditolak, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan skor posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, dengan kata lain tidak ada perbedaan kemampuan mengevaluasi atas penggunaan media timeline dan tidak ada perbedaan kemampuan mencipta atas penggunaan media timeline. Jika sig. (2-tailed) < 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi

gagal ditolak, artinya ada perbedaan yang signifikan skor posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan kata lain ada perbedaan kemampuan mengevaluasi atas penggunaan media timeline dan ada perbedaan kemampuan mencipta atas penggunaan media timeline.

48

Dokumen terkait