• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pengambilan Populasi dan Sampel

Dalam dokumen Peningkatan Kemampuan Menulis Matematika (1) (Halaman 129-133)

pada Materi Lingkaran

2. Teknik Pengambilan Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester 2 SMP Negeri 1 Rembang tahun pelajaran 2011/2012. Secara keseluruhan, populasi terdiri dari 281 siswa yang terbagi menjadi 8 kelas, yakni kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, VIII E, VIII F, VIII G dan VIII H. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik Cluster Random Sampling (Sukardi, 2005). Hal ini dilakukan setelah memperhatikan ciri-ciri antara lain siswa mendapat materi berdasar kurikulum yang sama, siswa diampu oleh guru yang sama, waktu yang diberikan juga sama, dan siswa yang menjadi objek penelitian duduk pada kelas yang sama. 3. Variabel yang Akan Diukur

Variabel pada hipotesis pertama adalah adalah nilai hasil belajar siswa. Variabel pada hipotesis kedua adalah adalah nilai hasil belajar siswa. Variabel pada hipotesis ketiga adalah nilai kreativitas siswa pada pembelajaran bertema dengan model project based learning. Variabel bebas pada hipotesis keempat adalah nilai kreativitas siswa pada pembelajaran bertema dengan model project based learning. Variebel terikat pada hipotesis keempat adalah nilai hasil belajar siswa pada pembelajaran bertema dengan model project based learning. 4. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data dalam penelitian ini yakni dengan metode tes. Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa dan kreativitas siswa pada materi lingkaran. Soal tes ini dalam bentuk uraian. Teknik tes hasil belajar dilakukan setelah perlakuan diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan tujuan mendapatkan data akhir. Sedangkan tes kreativitas diberikan sebelum dan sesudah perlakuan diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol berupa pre-test dan post-test. Tes diberikan kepada kedua kelas dengan alat tes yang sama dan hasil pengolahan data digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.

Hasil

Berdasarkan uji normalitas data nilai hasil belajar hitung adalah 9,603091031 sedangkan dari tabel dengan dk = 5 dan = 0,05 didapatkan tabel adalah 11,07049775. hitung < tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar siswa berdistribusi normal. Berdasarkan uji homogenitas didapat F-hitung sebesar 1,6683 sedangkan dari daftar distribusi F dengan = 0,05 dan dk pembilang adalah 35, serta dk penyebut 35 didapat F0,05(35,35) = 1,7571. F-hitung < F-tabel sehingga dapat disimpulkan nilai hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang homogen.

Berdasarkan uji proporsi dengan menggunakan uji-z didapatkan z-hitung 1,6487 sedangkan dari daftar distribusi z dengan peluang 0,45 didapatkan z0,45=1,64. z-hitung > z tabel sehingga dapat disimpulkan nilai hasil belajar siswa tuntas secara klasikal. Berdasarkan uji kesamaan dua rata-rata diperoleh t-hitung adalah 2,8964 sedangkan dari daftar distribusi t dengan peluang 0,95 dan dk 70 didapat t0,95 = 1,9944. t-hitung > t-tabel sehingga dapat disimpulkan rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Berdasarkan uji gain diperoleh nilai t-hitung =7,8331 dan dari daftar distribusi t dengan peluang 0,95 dan dk 35 didapat t0,95= 2,0301. t-hitung > t-tabel sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara pre-test dan post-test siswa pada kelas eksperimen. Berdasarkan analisis regresi diperoleh model regresi dari permasalahan adalah Ŷ = 49,6582 + 0,4762 X. Berdasarkan uji keberartian regresi didapat F-hitung = 18,748 dan dari daftar distribusi F dengan = 0,05 jika dk pembilang 1 dan dk penyebut 34 maka diperoleh F-tabel = 4,13. F-hitung > F-tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa regresi berarti, yaitu dalam hubungan linier nilai kreativitas dapat dipakai untuk

130

meramalkan nilai hasil belajar. Korelasi yang positif antara kreativitas dan hasil belajar ditunjukkan dengan harga koefisien korelasi sebesar +0,596. Koefisien determinasi sebesar 0,3554 artinya, kreativitas memberikan kontribusi terhadap hasil belajar sebesar 35,54%. Pembahasan

Pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan pembelajaran bertema denganmodel Project Based Learning yang siswa belajar secara kontekstual. Pembelajaran yang dilakukan bukan hanya di dalam ruangan kelas, pembelajaran juga dilakukan di luar ruangan kelas yaitu di area parkir sepeda SMP Negeri 1 Rembang. Proyek dalam pembelajaran ini dirancang agar dapat melatih siswa dalam berpikir kritis, kreatif, rasional, dan dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi yang diajarkan serta memberikan pengalaman nyata kepada siswa (Susanti, 2008: 110).

Instruksi proyek yang dikerjakan oleh siswa telah dijelaskan pada LKS (Lembar Kerja Siswa) yang telah diberikan kepada masing-masing kelompok. Kelompok-kelompok dibagi secara heterogen. Setelah mereka selesai mengerjakan proyek beserta laporannya, guru memberikan kesempatan kepada salah satu kelompok untuk mendemonstrasikan hasil kerjanya dengan rekan sekelompoknya. Diskusi berjalan dengan baik, siswa saling bertanya dan menjawab. Dari hasil proyek dan diskusi yang mereka lakukan, mereka dapat menarik kesimpulan dari materi yang dipelajari dengan sendirinya. Jadi pembelajaran bukan hanya mementingkan hasil akhir saja, tapi proses mendapatkannya pun sangat penting.

Pada pertemuan pertama, siswa pada kelas eksperimen masih terlihat bingung dengan model pembelajaran yang diterapkan namun pada pertemuan-pertemuan selanjutnya siswa telah dapat meneyesuaikan diri dengan pembelajaran yang diterapkan. Siswa harus aktif dan kreatif dalam menemukan rumus yang akan dicari, peran guru juga tetap penting dalam membimbing siswa menemukan suatu yang baru. Dalam hal ini siswalah sebagai pusat pembelajaran, guru hanya sebagai fasilitator dan motivator (Susanti, 2008: 110).

Pada kelas kontrol diberikan pembelajaran ekspositori. Pembelajaran ekspositori lebih menekankan pada guru sebagai pemberi informasi. Siswa pada kelas kontrol tidak diberikan proyek dan diskusi kelompok seperti pada kelas eksperimen, jadi materi yang didapatkannya berasal dari guru bukan atas penemuan mereka sendiri. Kelas kontrol digunakan sebagai pembanding dengan kelas eksperimen, sehingga akan diperoleh model pembelajaran yang lebih baik.

Penelitian yang mendukung model project based learning berpengaruh terhadap hasil belajar diungkapkan oleh Thomas (2000) bahwa project based learning menekankan pendidikan yang memberika peluang pada sistem pembelajaran yang siswa sebagai pusatnya, kolaboratif, dan mengintegrasikan masalah-masalah nyata dan praktis, pengajarannya efektif dalam membangun pengetahuan dan kreativitas siswa. Oleh karena itu, dalam penelitian ini tidak hanya mencari tahu apakah hasil belajar siswa saja yang meningkat, tapi apakah kreativitas siswa juga akan meningkat.

Penelitian lain yang mendukung adalah Rais (2010) yang menyatakan bahwa project based learning menyediakan lingkungan yang kondusif untuk belajar dan membantu meningkatkan keterampilan siswa sesuai dengan ciri belajar konstruktivis. Rais (2010) menegaskan bahwa project based learning memberikan ruang gerak bagi siswa untuk berkreasi dan melakukan kerja proyek dalam usaha menemukan informasi atau ilmu baru dari berbagai sumber dan alam sekitar. Penelitian lain juga dilakukan oleh Hutasuhut (2010) yang menyebutkan bahwa penerapan model project based learning dapat meningkatkan hasil belajar, yang dalam penelitian ini adalah hasil belajar mata kuliah Pengantar Ekonomi Pembangunan mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Setelah kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda, nilai hasil belajar dari kedua kelas sampel tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut.

131

Tabel 1 Rata-rata Nilai Hasil Belajar Matematika

Dari hasil uji rata-rata, rata-rata kelas eksperimen telah mencapai ketuntasan ninimal yaitu 70 dan 85% siswa telah mencapai KKM tersebut.

Dari hasil tes kreativitas yang dilakukan pada kelas ekperimen, didapatkan nilai pretest ke post-test sebagai berikut.

Tabel 2 Rata-rata Nilai Hasil Belajar Matematika

Nilai hasil tes kreativitas pun meningkat signifikan dari pre-test ke post-test. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran bertema dengan model project based learning dapat meningkatkan kreativitas siswa SMP Negeri 1 Rembang kelas VIII C. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternative (H1) diterima. Artinya, terdapat korelasi yang positif antara kreativitas dengan hasil belajar siswa kelas VIII C SMPN 1 Rembang. Besarnya korelasi antara kreativitas dengan hasil belajar yaitu +0,596. Nilai positif (+) di depan koefisien korelasi menunjukkan bahwa adanya hubungan linear sempurna langsung antara X dan Y. Jadi nilai X yang besar berpasangan dengan nilai Y yang besar, sedangkan nilai X yang kecil berpasangan dengan nilai Y yang kecil pula (Sudjana, 2002: 369).

Penelitian ini menunjukkan bahwa kreativitas memberikan kontribusi terhadap pencapaian hasil belajar siswa kelas VIII C SMPN 1 Rembang sebesar 35,54%. Penelitian yang mendukung adalah Nurdin (2006) yang menyatakan bahwa kreativitas belajar matematika berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI-IPA SMA Negeri 3 Makasar. Penelitian lain yang dilakukan oleh Maher (2004) merancang agar hasil belajar dapat mendorong kreativitas siswa dalam penilaian tugas.

Berdasarkan kendala-kendala yang peneliti hadapi, maka hal-hal yang harus ditingkatkan oleh guru sebagai pengajar atau peneliti lain agar hasilnya dapat lebih optimal antara lain guru harus mempersiapkan pembelajaran dengan matang, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang bersangkutan, mempersiapkan LKS, ataupun media yang lain yang dapat mendukung pembelajaran dan guru harus memperhatikan efektivitas dan efisiensi waktu yang diperlukan untuk menerapkan model pembelajaran. Selain itu kreativitas guru juga sangat diperlukan untuk memotivasi siswa, mengorganisasi siswa dalam kelompok, memilih permasalahan- permasalahan atau pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, dan mendorong siswa untuk aktif dan kreatif dalam mengemukakan gagasan. Dengan menerapkan pembelajaran bertema dengan model project based learning diharapkan pembelajaran akan efektif, serta dengan persiapan pembelajaran yang matang akan memungkinkan pencapaian proses belajar dan hasil yang lebih baik.

No Kelas Rata-rata nilai hasil belajar

matematika 1 2 Eksperimen Kontrol 75,083 69,583

No Kelas Rata-rata Nilai Kreativitas

Matematika 1 2 Pre-test Post-test 39,41667 53,38889

132 Penutup

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada kelas dengan pembelajaran bertema dengan model project based learning tuntas secara klasikal, rata-rata hasil belajar siswa pada kelas dengan pembelajaran bertema dengan model project based learning lebih baik dari pada rata-rata hasil belajar siswa pada kelas dengan pembelajaran ekspositori. Kreativitas yang ditunjukkan oleh siswa pada kelas dengan pembelajaran bertema dengan model project based learning meningkat dilihat dari nilai pre- test dan post-test. Terdapat hubungan yang positif antara kreativitas dengan hasil belajar siswa pada kelas VIII SMP Negeri 1 Rembang dalam pembelajaran bertema dengan model project based learning. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kreativitas siswa, maka hasil belajarnya akan semakin tinggi, sebaliknya semakin rendah kreativitas siswa, maka hasil belajarnya pun akan semakin rendah.

Daftar Pustaka

Arifin, Z. 2011. Evaluasi Instruksional Prinsip-Teknik Prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. 2009. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Hutasuhut, S. 2010. Implementasi Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning) Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Pembangunan Pada Jurusan Manajemen FE UNIMED. Pekbis Jurnal, Vol. 2, No.1. Maher, A. 2004. Learning Outcomes in Higher Education: Implications for Curriculum

Design and Student Learning. Journal of Hospitallity, Leisure, Sport and Tourism Education, Vol.3, No.2.

Mariati. 2006. Pengembangan Kreativitas Siswa melalui Pertanyaan Divergen pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No 063. Muliawati, L. 2010. Meningkatkan Berpikir Kritis Siswa SMP Menggunakan Pembelajaran

dengan Model Project Based Learning. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Munandar, U. 2004. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurdin. 2006. Pengaruh Variabel-variabel Kognitif terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XI-IPA SMA Negeri 3 Makassar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,No.063. Rais, M. 2010. Model Project Based-Learning Sebagai Upaya Meningkatkan Prestasi

Akademik Mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 43, No.3.

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sukardi. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Yogyakarta: PT Bumi Aksara.

Thomas, J. W. (2000). A Review of Research on Project-based Learning, (online), (http://www.bie.org/research/study/review_of_project_based_learning_2000, diakses tanggal 29 July 2012)

Trianto. 2010. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Surabaya: Prestasi Pustaka. Turgut, H. 2008. Prospective Science Teachers‟ Conceptualizations

133

Meningkatkan Kemampuan Penalaran MatematikSiswa SMA Melalui

Dalam dokumen Peningkatan Kemampuan Menulis Matematika (1) (Halaman 129-133)