• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Teknik Pengujian Instrumen

Teknik pengujian instrumen pada penelitian ini menggunakan validitas. Menurut Sugiyono (2010: 173) suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Masidjo (1995:243) menyatakan bahwa validitas dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:

a. Validitas Isi (Content Validity)

Validitas isi adalah suatu validitas yang menunjukan sampai dimana isi atau tes suatu alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan.

b. Validitas Konstruk atau Konsep (Concept or Construct Validity)

Validitas konstruk adalah suatu validitas yang menunjukan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan suatu konsep yang seharunya menjadi isi tes atau alat pengukur tersebut yang mendasari disusunya tes atau alat pengukur tersebut

c. Validitas Kriteria (Criterion Related Validity)

Validitas kriteria adalah validitas yang memperhatikan hubungan yang ada antara tes atau alat ukur dengan pengukur lain yang berfungsi sebagai kriteria atau bahan pembanding.

Penelitian ini menggunakan validitas rupa (Face Validity) dan validitas isi(Content Validity)(Suharsaputra, 2012:99).

1. Validitas Rupa

Validitas Rupa (Face Validity) adalah validitas yang menunjukan apakah alat pengukur/instrument penelitian dari segi rupanya tampak mengukur apa yang ingin diukur, validitas ini lebih mengacu pada bentuk dan penampilan instrument.

2. Validitas Isi

Validitas isi (Content Validity) adalah Validitas isi berkaitan dengan kemmpuan suatu instrument mengukur isi (konsep) yang harus diukur.

Para ahli yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dua dosen dan guru sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Instrumen yang terdiri dari kuesioner, soal evalusi, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dilakukan uji validitas oleh validator (ahli). Hasil konsultasi dari ahli tersebut maka akan diperoleh skor kemudian skor tersebut akan diubah menjadi nilai berdasarkan Patokan Acuan Penilaian (PAP) tipe I dengan skala 1-100. Patokan pada tabel 3.6 berikut diadopsi dari Masidjo (1995) yang akan digunakan sebagai patokan validasi instrumen.

Tabel 3.6. Kriteria Kelayakan Validasi

Presentase Skor Kriteria

90% - 100% 4,5 – 5 Sangat layak

80% - 89% 4 – 4,45 Layak

65% - 79% 3,25 – 3,95 Cukup layak

55% - 64% 2,75 – 3,2 Kurang layak

Dibawah 55% 1 – 2,75 Sangat kurang layak

Uji validitas isi perangkat pembelajaran yang berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), materi ajar, soal evaluasidiujikan melalui expert judgment kepada dosen dan guru kelas. Validator 1 adalah salah satu dosen Universitas Sanata Dharma yang ahli dibidang Matematika, validator 2 juga merupakan salah satu dosen Universitas Sanata Dharma dibidang matematika dan validator 3 adalah guru kelas SD Negeri Plaosan 1.

Hasil validasi silabus yang telah divalidasi oleh ahli melalui expert

Tabel 3.7. Hasil Validasi Silabus

No Komponen yang Dinilai Skor Validator Rata-rata

1 2 3 1 Kelengkapan komponen silabus 5 5 4 4,33 2 Kesesuaian SK, KD, dan Indikator 4 5 5 4,67 3 Kesesuaian pemilihan metode pembelajaran 4 4 5 4,33

4 Penggunaan bahasa dan tata tulis baku

4 4 5 4,67

5 Kesesuaian antara

penilaian dengan indikator yang dirumuskan

5 4 4 4

Rata-rata 4,4 4,4 4,6 4,53

Kriteria Layak Layak Sangat

Layak

Sangat Layak

Hasil validasi silabus pada tabel 3.7 dapat diperoleh data bahwa validator 1 memberikan skor rata-rata 4,4 pada kriteria “layak”. Validator 2 memberikan

skor rata-rata 4,4 pada kriteria “layak”, dan validator 3 memberikan skor rata-rata 4,6 pada kriteria “sangat layak”. Rata-rata skor akhir yang diberikan oleh ketiga validator adalah 4,53 yaitu pada kriteria “sangat layak”. Maka silabus tersebut

termasuk dalam kategori sangat layak untuk digunakan dalam penelitian karena memperoleh skor rata-rata 4,53. Peneliti menentukan kriteria hasil validasi silabus dilihat pada tabel 3.6

Hasil validasi selanjutnya yang sudah di validasi oleh validator adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dapat dilihat pada tabel 3.8.

Tabel 3.8. Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

No Komponen yang Dinilai Skor Validator Rata-rata

1 2 3

I Format

1. Kejelasan materi 3 5 4 4

2. Pengaturan ruang/ tata letak

4 5 5 4,7

3. Jenis dan ukuran huruf yang sesuai

5 4 4

4,3

II Bahasa

1. Kebenaran tata bahasa 5 5 5 5

2. Kesederhanaan struktur kalimat 5 4 4 4,3 3. Kejelasan struktur kalimat 4 4 5 4,3

4. Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif

4 4 5

4,3

III Isi

1 Kebenaran materi/ isi. 4 4 5 4,3

2 Pengelompokkan dalam

materi-materi yang logis.

4 4 4 4 3 Kesesuaian dengan standar isi KTSP. 5 5 4 4,7 4 Kesesuaian dengan pembelajaran matematika melalui pendekatan

Contextual Teaching and Learning

4 4 4

4

5. Metode penyajian yang digunakan.

5 5 5

No Komponen yang Dinilai Skor Validator Rata-rata 1 2 3 6. Kelayakan sebagai kelengkapan pembelajaran. 4 4 5 4,3

7. Kesesuaian alokasi waktu yang digunakan. 4 4 5 4,3 IV Penilaian 1 Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi yang ingin dicapai

5 5 5

5

2 Kejelasan prosedur penilaian (awal, proses, akhir, dan tindak lanjut)

4 4 4

4

3 Kelengkapan instrumen (soal, kunci jawaban, dan rubrik penilaian)

4 5 4

4,3

Rata –rata 4,3 4,4 4,5 4,4

Kriteria Layak Layak Sangat

Layak

Layak

Hasil validasi RPP pada tabel 3.8 dapat diperoleh data bahwa skor rata-rata perolehan dari validator 1 yaitu 4,3 pada kriteria “layak”. Rata-rata skor validator 2 yaitu 4,4 pada kriteria”layak” dan skor rata-rata perolehan dari validator 3 adalah 4,5 pada kriteria “sangat layak”. Perolehan skor rata-rata dari ketiga validator adalah 4,4 yaitu pada kriteria “layak”. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tersebut termasuk dalam kategori layak untuk digunakan dalam penelitian karena memperoleh skor rata-rata 4,4. Peneliti menentukan kriteria hasil validasi (RPP) dilihat pada tabel

3.6. Selanjutnya adalah hasil validasi lembar kerja siswa (LKS) yang dapat dilihat

Tabel 3.9.Hasil Validasi Lembar Kerja Siswa (LKS)

No Komponen yang Dinilai Skor Validator Rata-rata

1 2 3 1 Kesesuaian indikator/ tujuan pembelajaran dengan LKS 5 4 5 4,7 2 Rumusan petunjuk pengerjaan LKS sederhana dan mudah dipahami siswa

5 4 4 4,3

3 LKS membantu siswa

dalam memahami materi ajar 4 4 5 4,3 4 LKS menunjukkan keruntutan kegiatan belajar 5 4 5 4,7

5 Penggunaan bahasa dan tata tulis baku

4 5 4 4,3

6 Terdapat penilaian dan kunci jawaban yang sesuai 4 5 5 4,7 Rata-rata 4,5 4,3 4,7 4,5 Kriteria Sangat layak Layak Sangat layak Sangat Layak

Hasil validasi LKS pada tabel 3.9 dapat diperoleh data bahwa skor rata-rata perolehanvalidator I yaitu 4,5 pada kriteria “sangat layak”. Dari validator 2 memperoleh skor rata-rata 4,3 pada kriteria “layak” dan dari validator 3

memperoleh skor rata-rata 4,7 pada kriteria “sangat layak”. Dari ketiga validator

diperoleh skor rata-rata 4,5 yaitu pada kriteria ”sangat layak”. Maka lembar kerja

siswa (LKS) tersebut termasuk dalam kategori sangat layak untuk digunakan dalam penelitian karena memperoleh rata-rata 4,5. Peneliti menentukan kriteria hasil validasi (LKS) dilihat pada tabel 3.6

Tabel 3.10. Hasil Validasi Lembar Evaluasi

No Komponen yang

Dinilai

Skor Validator

Rata-rata

1 2 3

Materi

1 Soal yang disusun telah sesuai dengan materi yang diajarkan.

4 4 5

4,3

2 Soal yang disusun telah sesuai dengan SK dan KD.

4 4 5

4,3

3 Soal yang disusun telah sesuai dengan indikator.

4 5 4

4,3

4 Soal sesuai dengan jenjang jenis sekolah dan tingkat kelas.

5 5 4

4,7

Konstruksi

5. Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban uraian.

4 5 5

4,7

6. Terdapat petunjuk yang jelas cara mengerjakan soal. 5 4 5 4,7 7. Terdapat pedoman penskorannya. 4 5 4 4,3

Bahasa dan Format 8. Menggunakan bahasa

yang sesuai dengan EYD.

4 4 4

4

9. Bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dipahami.

4 5 4

4,3

10. Rumusan kalimat soal komunikatif.

5 5 4 4,7

11. Jenis dan ukuran huruf yang sesuai.

5 5 4 4,7

Rata-rata 4,4 4,6 4,7 4,5

Kriteria Layak Sangat

layak

Sangat layak

Sangat layak

Hasil validasi soal evaluasi pada tabel 3.10 diperoleh data bahwa skor rata-ratavalidator 1 yaitu 4,4 pada kriteria “layak”. Skor rata-rata validator 2 yaitu 4,6 pada kriteria “sangat layak”. Skor rata-rata validator 3 yaitu 4,7 pada kriteria “

Sabgat layak”. Dari ketiga validator tersebut diperoleh skor rata-rata 4,5 yaitu

pada kriteria “sangat layak”.Berdasarkan hasil validasi dari ketiga validator

tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa soal evaluasi tersebut termasuk kedalam kategori sangat layak untuk digunakan dalam penelitian. Peneliti menentukan kriteria hasil validasi soal evaluasi dilihat pada tabel 3.6

Uji validitas isi perangkat pembelajaran yang selanjutnya adalah kuesioner kemampuan berpikir kritis. Uji validitas kuesioner tersebut diujikan melalui

expert judgment kepada 2 dosen. Validator 1 adalah salah satu dosen Universitas

Sanata Dharma yang ahli dibidang psikologi dan validator 2 juga merupakan salah satu dosen Universitas Sanata Dharma dibidang psikologi.Hasil validasi kuesioner yang telah divalidasi oleh ahli melalui expert judgment dapat dilihat pada tabel 3.11.

Tabel 3.11. Hasil Validasi Kuesioner

No Soal Validator Rata-rata 1 2 3 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4,7 5 4 4 5 4,3 6 4 5 5 4,7 7 4 4 4 4 8 4 5 4 4,3 9 4 4 4 4

No Soal Validator Rata-rata 1 2 3 10 4 4 5 4,3 11 4 4 5 4,3 12 4 5 4 4,3 13 4 4 5 4,3 14 4 5 5 4,7 15 4 5 4 4,3 16 4 5 5 4,7 17 4 5 5 4,7 18 4 5 4 4,3 19 2 5 5 3,7 20 2 5 4 3.7 Rata-rata 3,8 4,6 4,5 4,3

Kriteria Cukup layak Sangat layak Sangat

layak

Layak

Dari tabel 3.11 diperoleh data bahwa skor rata-ratavalidator 1 yaitu 3,8 pada kriteria “cukup layak”. Skor rata-rata validator 2 yaitu 4,6 pada kriteria

“sangat layak”. Skor rata-rata validator 3 yaitu 4,5 pada kriteria “sangat layak”

Sedangkan dari ketiga validator tersebut diperoleh skor rata-rata 4,3 yaitu pada

kriteria “layak”. Peneliti menentukan kriteria hasil validasi kuesioner dilihat pada tabel 3.6. Berdasarkan hasil validasi dari ketiga validator tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa kuesioner kemampuan berpikir kritis tersebut termasuk kedalam kategori layak untuk digunakan dalam penelitian.

Dokumen terkait