• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Teknik Pengujian Instrumen

Sukardi (2008:31) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan validitas adalah suatu derajat yang menunjukkan suatu tes mengukur apa yang hendak diukur. Secara metodologis validitas dapat dibedakan menjadi 4 macam. Keempat macam validitas tersebut yaitu validitas isi, validitas konstruk, validitas konkruen dan validitas prediksi.

a. Validitas isi adalah derajat yang menunjukkan pengukuran cakupan substansi yang ingin diukur melalui tes evaluasi. Diperlukan dua aspek penting untuk mendapatkan validitas isi yaitu validitas isi yang mencakup hal-hal yang berkaitan dengan penggambaran pengukuran dalam cakupan yang ingin diukur dan juga validitas teknik sampling yang berkaitan dengan cara sampel

tes mempresentasikan total cakupan isi. Validitas ini biasanya dilakukan secara konkret dengan meminta pendapat dari para ahli sehingga validitas ini juga dikenal sebagai face validity.

b. Validitas konstruk adalah derajat yang menunjukkan pengukuran sebuah konstruk sementara yang merupakan sifat yang tidak dapat diobservasi namun dapat dirasakan pengaruhnya oleh indera kita. Proses melakukan validasi konstruk dapat dilakukan dengan cara melibatkan hipotesis testing yang diambil dari teori yang berkaitan dengan konstruk yang relevan.

c. Validitas konkruen adalah derajat yang menunjukkan penghubungan suatu skor dengan skor lain yang telah dibuat dalam suatu tes. Pembangunan analisis hubungan dan perbedaan menentukan validitas konkruen ini. Validitas konkuren ditentukan dengan membangun analisis hubungan atau pembedaan.

d. Validitas prediksi adalah derajat yang menunjukkan penghubungan antara skor tes dengan beberapa ukuran keberhasilan dalam situasi tertentu untuk memprediksi keberhasilan dari tugas atau pekerjaan yang direncanakan.

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi dan juga validitas konstruk. Penjelasan dari masing-masing validitas dapat dijabarkan sebagai berikut.

1) Validasi Perangkat Pembelajaran

Sebelum penelitian dilakukan, seluruh perangkat pembelajaran divalidasi terlebih dahulu. Perangkat pembelajaran yang diuji yaitu silabus, RPP dan juga LKS. Validasi dilakukan dengan cara expert judgement yang dapat diartikan sebagai pertimbangan atau pendapat ahli. Dalam penelitian ini validasi ini dilakukan oleh 3 orang ahli yaitu dosen IPS, kepala sekolah dan juga guru kelas.

Dalam menguji instrumen pembelajaran tersebut peneliti menyediakan tabel penilaian yang berisi item atau aspek yang dinilai, skor dan juga komentar. Peneliti akan menghitung rata-rata skor dari ketiga validator tersebut. Apabila terdapat rata-rata skor yang kurang dari atau sama dengan 3 maka peneliti akan memperbaiki item tersebut. Validitas perangkat pembelajaran tersebut akan dihitung dengan cara sebagai berikut.

�� =∑ �� Keterangan:

VR = Rata-rata validitas

RA = Rata-rata aspek

n = Banyaknya aspek

Hasil validitas perangkat pembelajaran tersebut dapat dikategorikan dalam suatu kriteria yang diadaptasi dari Khabibah (2006:90) sebagai berikut.

Tabel 3.9 Kriteria Validitas Perangkat Pembelajaran Interval Skor Kategori Kevalidan 4 ≤ VR ≤ 5 3 ≤ VR ≤ 4 2 ≤ VR ≤ 3 1 ≤ VR ≤ 2 Sangat Tinggi Tinggi Kurang Sangat Kurang

2) Validitas Instrumen Soal

Setelah melakukan validitas perangkat pembelajaran, maka langkah yang dilakukan peneliti selanjutnya adalah melakukan validitas instrumen soal. Instrumen soal tersebut akan digunakan sebagai soal evaluasi yang akan diberikan pada akhir setiap siklus. Validitas soal tes evaluasi ini dilakukan di sekolah lain yang setara yaitu SD Kanisius Kumendaman. Soal akan diujikan pada sampel sebanyak 10 orang siswa dengan jumlah 25 soal pada masing-masing siklus.

Penghitungan validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17 dengan rumus korelasi product moment dari Pearson. Penggunaan SPSS 17 ini bertujuan untuk memudahkan perhitungan validitas tes. Setelah melakukan perhitungan dengan SPSS maka akan didapatkan nilai hitung yang kemudian dapat dibandingkan dengan indeks harga kritis untuk mengetahui valid atau tidaknya soal tersebut. Soal akan dikatakan valid ketika r

hitung lebih besar daripada r tabel. Apabila r tabel lebih besar daripada r hitung maka soal tersebut tidak valid. Nilai r tabel dengan taraf signifikan 5% untuk n yang berjumlah 10 adalah 0,632 sehingga soal akan dikatakan valid ketika r hitung lebih besar daripada 0,632.

Dari 25 soal pilihan ganda dalam setiap siklus yang diujikan terdapat 15 soal yang valid pada siklus I dan 14 soal valid pada siklus II yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.10 Nomor Soal yang Valid

No. Siklus No Soal Jumlah

1. Siklus I 2, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 14, 17, 19, 20, 22, 23, 24, 25 15 soal 2. Siklus II 1, 4, 5, 6, 8, 10, 12, 13, 15, 16, 17, 19, 22, dan 25. 14 soal

Keseluruhan soal yang valid tersebut telah mewakili indikator-indikator yang telah peneliti susun sebelumnya sehingga peneliti memutuskan untuk menggunakan soal tersebut sebagai soal evaluasi dalam penelitian ini. yaitu nomor yaitu nomor

2. Reliabilitas

Selain membutuhkan validitas, suatu tes juga membutuhkan sebuah reliabilitas. Reliabilitas dapat diartikan sebagai konsistensi atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilai. Hal ini dapat diartikan bahwa akan didapatkan hasil yang relatif sama

kapanpun alat penilaian tersebut digunakan (Sudjana, 2009:16). Reliabilitas ini mampu menjadi penyokong bagi validitas sebuah tes. Hasil perhitungan reliabilitas tersebut dapat dinyatakan dalam suatu koefisien reliabilitas yang dapat terbagi dalam beberapa kriteria. Masidjo (1995:209) memberikan suatu tabel koefisien reliabilitas sebagai berikut.

Tabel 3.11 Koefisien Reliabilitas Koefisien Korelasi Kualifikasi

0,91-1,00 0,71-0,90 0,41-0,70 0,21-0,40 Negatif-0,20 Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

Dalam menghitung reliabilitas soal evaluasi siklus I dan siklus II peneliti kembali menggunakan bantuan program SPSS untuk mempermudah penghitungan. Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 3.12 Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

Hasil uji reliabilitas soal evaluasi siklus I adalah 0,934. Hal ini berarti soal evaluasi yang disusun memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi karena berada pada kisaran 0,91 – 1,00.

Tabel 3.13 Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II

Hasil uji reliabilitas soal evaluasi siklus II adalah 0,952. Hal ini berarti soal evaluasi yang disusun memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi karena berada pada kisaran 0,91 –

1,00.

Dokumen terkait