• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

E. Teknik Pengumpulan Data

Sukmadinata (2007) menyatakan bahwa, “Ada beberapa teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, angket, observasi, dan studi dokumenter” (hlm. 216). Berdasarkan teori tersebut peneliti berencana untuk melakukan pengumpulan data berdasarkan teknik tersebut yaitu melalui wawancara, angket, observasi, dan studi documenter. Peneliti berharap dengan teknik yang digunakan tersebut peneliti dapat menggali informasi, fakta, peristiwa, aktivitas sosial dan lain-lain dari sumber data yang telah ditentukan sebelumnya.

1. Wawancara

Wawancara atau interview merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Wawancara dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual ataupun jika diperlukan wawancara juga dapat dilakukan secara berkelompok. Peneliti menggunakan teknik ini untuk menggali informasi baik yang bersifat umum maupun mendalam kepada informan mengenai proses pembelajaran yang terjadi di sekolah. Wawancara yang peneliti gunakan ada dua jenis, yaitu wawancara terstruktur dan dan wawancara tak berstruktur.

2. Angket

Angket atau kuisioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan responden). Instrument atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Teknik ini akan dominan peneliti gunakan kepada sampel siswa yang langsung merasakan dampak dari penggunaan fasilitas pembelajaran, sarana pra sarana, lingkungan, dan proses pembelajaran.

commit to user

a. Validitas Instrumen

Instrumen penelitian khususnya pada teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik angket atau kuisioner diperlukan langkah-langkah yang teliti dan benar agar dapat diperoleh data yang mewakili obyek yang diteliti. Penyusunan angket instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik yang dikembangkan oleh Rensis Likert atau biasa disebut skala Likert yang memuat 5 (lima) pilihan jawaban. Dimana lima pilihan jawaban ini akan mewakili tingkat keefektifan indikator yang akan dideskripsikan. Kuesioner yang digunakan dalam evaluasi ini adalah closed ended questioner atau kuesioner tertutup yaitu berbagai pertanyaan/ pernyataan yang dibuat dengan memberikan alternatif jawaban yang telah tersedia, sehingga responden tinggal memilih pilihan jawaban sesuai kondisi sebenarnya. Pertanyaan/pernyataan dibuat dalam dua kategori yaitu positif dan negatif. Untuk kisi-kisi instrumen angket secara lengkap peneliti tampilkan di lampiran 6.

Validitas data yang bersifat kuantitatif instrumen angket yang dibuat harus memenuhi validitas dan reliabilitas, serta melalui proses validasi (expert judgement) demi kestabilan dan konsistensi instrumen jika digunakan secara berulang-ulang pada obyek yang sama. Sebagai upaya untuk mendapatkan instrumen yang valid dan reliabel sebelum digunakan untuk menjaring data penelitian, instrumen terlebih dahulu diujicobakan. Ujicoba instrumen diharapkan untuk mendapatkan instrumen yang memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi, sehingga data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Instrumen yang digunakan untuk mengukur instrumen penelitian ini terlebih dahulu diujicobakan pada 30 orang responden. Dengan maksud untuk mengetahui kesahihan (validitas) dan tingkat keandalan (reliabilitas) instrumen tersebut. Ujicoba instrumen dilakukan terhadap 30 siswa kelas tiga dalam satu kelas di SMK Pancasila yang dianggap telah menempuh pendidikan selama tiga tahun sehingga lebih matang dalam memberikan jawaban pada angket. Hal ini bertujuan untuk

commit to user

mencapai akuntabilitas kebenaran data instrumen yang valid, reliabel, mengukur apa yang hendak diukur dengan tepat dan konsisten.

Validitas diartikan sebagai suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur yang akan digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas instrumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah validitas isi (content) dan validitas konstruk. Untuk mengetahui validitas isi dalam penelitian ini dilakukan rational judgment, yaitu apakah butir-butir pertanyaan yang ada dalam angket telah menggambarkan indikator yang dimaksud. Validitas konstruk mengarah pada sejauhmana instrumen tersebut mengukur pengembangan teori yang menjadi dasar penyusunan instrumen tersebut. Pendekatan validitas konstruk dilakukan berdasarkan pendekatan rasional dan pendekatan empirik. Pendekatan rasional dilakukan dengan memperhatikan unsur-unsur yang membentuk konstruk. Selain itu diarahkan pada penetapan butir-butir sesuai dengan unsur-unsur yang terdapat pada konstruk tersebut. Pendekatan empirik dimaksudkan untuk menilai sejauhmana kesesuaian unsur-unsur di dalam instrumen dengan apa yang diramalkan dalam konstruk tersebut. Uji validitas ini mengacu pada rumus korelasi product moment dari (Sugiyono, 2011: 228). Dengan taraf signifikansi sebesar 5 % sehingga didapatkan nilai r product moment berdasarkan tabel nilai-nilai r product moment pada lampiran 8 yaitu sebesar 0,361.

∑ √∑ Keterangan :

rxy : Korelasi antara variabel x dengan y x : (xi – x)

y : (yi – y)

Hasil uji validitas instrumen secara lengkap peneliti tampilkan pada tabel uji validitas pada lampiran 8.

Berdasarkan tabel uji validitas pada variabel input tersebut dapat dilihat bahwa dari 31 butir pernyataan angket yang peneliti buat sebelumnya,

commit to user

ada 16 butir yang valid. Butir-butir pernyataan yang dinyatakan valid oleh rumus pearson excel tersebut peneliti langsung gunakan sebagai butir yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian. Sedangkan untuk butir yang tidak valid, peneliti masih mempertimbangkannya untuk memasukkannya ke dalam angket yang digunakan dalam penelitian. Hal ini peneliti lakukan dengan pertimbangan butir pernyataan tersebut dianggap mewakili informasi penting yang diperlukan dan ada juga butir yang harus dimasukkan sebagai perwakilan dari sub indikator yang telah dibuat pada kisi-kisi instrumen angket. Adapun butir pernyataan angket invalid yang peneliti peneliti masukkan di dalam angket penelitian adalah butir pernyataan nomor 1, 3, 7, 9, 11, 14, 15, 23, dan 29.

Berdasarkan tabel uji validitas pada variabel process dapat dilihat bahwa dari 49 butir pernyataan angket yang peneliti buat sebelumnya, ada 29 butir yang valid. Butir-butir pernyataan yang dinyatakan valid oleh rumus

pearson excel tersebut peneliti langsung gunakan sebagai butir yang

digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian. Sedangkan untuk butir yang tidak valid, peneliti masih mempertimbangkannya untuk memasukkannya ke dalam angket yang digunakan dalam penelitian. Hal ini peneliti lakukan dengan pertimbangan butir pernyataan tersebut dianggap mewakili informasi penting yang diperlukan dan ada juga butir yang harus dimasukkan sebagai perwakilan dari sub indikator yang telah dibuat pada kisi-kisi instrumen angket. Adapun butir pernyataan angket invalid yang peneliti peneliti masukkan di dalam angket penelitian adalah butir pernyataan nomor 32, 41, 59, dan 64.

Peneliti menyadari bahwa ada kekurangan pada instrumen angket yang digunakan ini, khususnya pada beberapa pernyataan angket yang invalid dan beberapa pernyataan angket juga bermakna ganda. Peneliti mengantisipasi kurang faktualnya fakta yang terungkap di lapangan dengan terus melakukan pencarian fakta secara ilmiah dengan teknik pengumpulan data yang berbeda dengan informan yang berbeda dan juga peneliti melakukan pengamatan secara langsung. Pada tahapan selanjutnya, peneliti

commit to user

menggunakan teknik pengumpulan data wawancara dan observasi sebagai

crosscheck dari hasil data yang diungkap oleh angket berdasarkan perspektif

siswa.

b. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas tes berhubungan dengan konsistensi hasil pengukuran, Sugiyono (2011) mengungkapkan, “Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.” (hlm. 348).

Reliabilitas instrumen pada penelitian ini merujuk pada rumus Alfa

Cronbach yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011) yaitu:

⌉ [ ∑ ∑ ] Keterangan : α = Koefisien Reliabilitas k = Banyaknya belahan tes = Varians belahan j; j = 1,2,... k = Varians skor tes (hlm. 365)

Berdasarkan tabel uji reliabilitas (terlampir) yang ditampilkan telah didapatkan nilai reliabilitas instrumen angket ini yaitu 0,897. Nilai tersebut lebih besar dari nilai yang dipersyaratkan yaitu 0,6 artinya angket penelitian ini reliabel. Hal ini berdasarkan pendapat C.Trihendradi (2011) yang mengungkapkan, “Nilai Alpha lebih besar dari 0,6 dinyatakan reliabel” (hlm. 211).

3. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang berlangsung. Peneliti berencana menggunakan teknik ini untuk mengamati segala macam kegiatan, sumber belajar, lingkungan, kondisi belajar sekolah, dan lain-lain yang berhubungan dengan proses pembelajaran di sekolah.

commit to user

4. Studi Dokumenter

Studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Teknik ini akan digunakan untuk menganalisis dokumen dan arsip sekolah baik yang berkaitan dengan proses pembelajaran maupun SMM ISO 9001:2008. Secara lengkap mengenai metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah.

Tabel 3.2. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Komponen Evaluasi Indikator Sumber Data Instrumen Yang Digunakan Context Kesesuaian Terjemahan SMM ISO 9001:2008

terhadap keberhasilan proses pembelajaran Dokumen, arsip, dan informan Studi dokumenter dan wawancara Input

Latar belakang pendidikan guru Dokumen dan informan Studi dokumenter dan wawancara Mekanisme PPDB

(Penerimaan Peserta Didik Baru) Dokumen dan informan Studi dokumenter dan wawancara Fasilitas pengembangan pembelajaran

Responden Observasi dan angket

Sarana, pra-sarana dan lingkungan Data inventaris dan responden Studi dokumenter, observasi, dan angket Process Kesesuaian proses pembelajaran dengan indikator keberhasilan pembelajaran Informan dan responden Angket Kedisiplinan, kerajinan, motovasi belajar dan keaktifan siswa.

Informan dan responden

Angket

commit to user