• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data-data dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Studi kepustakaan (library research) yaitu pengumpulan data atau informasi menyangkut masalah yang akan diteliti dengan mempelajari dan menelaah buku serta tulisan yang ada pada kaitannya terhadap masalah yang diteliti.

b. Studi lapangan yaitu pengumpulan data atau informasi yang diperoleh melalui kegiatan penelitian langsung turun ke lokasi penelitian untuk mencari fakta-fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti adalah:

1) Observasi yaitu pengamatan langsung terhadap segala gejala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Kubur.

2) Wawancara yaitu cara pengumpulan data dimana penelitian dan responden hadir dalam waktu dan tempat yang sama dalam rangka memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam suatu penelitian (Siagian, 2011: 211). Dalam penelitian ini, wawancara yang dimaksud yaitu mengajukan pertanyaan secara tatap muka dengan responden yang bertujuan untuk melengkapi data yang diperlukan.

3) Dokumentasi, yaitu pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Data-data yang dikumpulkan melalui teknik observasi cenderung merupakan data sekunder.

3.5. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu dengan menjabarkan hasil penelitian sebagaimana adanya. Data-data yang telah didapatkan dari hasil penelitian lapangan melalui observasi dan wawancara kemudian dikumpulkan lalu diolah dan dianalisis dengan menggambarkan dan menjelaskan serta memberikan komentar dengan jelas sehingga data dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui jawaban dari masalah yang diteliti (Kaelan, 2012: 12).Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis secara kualitatif, artinya untuk analisis data tidak diperlukanmodel uji statistic dengan memakai rumus-rumus tertentu, melainkan lebih ditujukan sebagai tipe penelitian deskriptif. Kutipan hasil wawancara dan observasi sejauh mungkin akan ditampilkanuntuk mendukung analisis yang disampaikan, sehingga pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian.

BAB IV

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum dan Letak Geografis Kecamatan Medan Petisah Kecamatan Medan Petisah terletak di Pusat Ibu Kota Medan yang memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Barat.

2. Sebelah Selatan berbatassan dengan Kecamatan Medan Baru dan Kecamatan Polonia.

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Helvetia.

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Barat.

Adapun luas wilayah Kecamatan Medan Petisah adalah 13,16 Km2 dimana kelurahan Petisah Tengah yang memiliki wilayah terluas yaitu 127 Ha, dengan rincian luas masing-masing kelurahan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.1 Luas Wilayah Kecamatan Medan Petisah

NO Kelurahan Luas (Ha) Jumlah Lingkungan

1 Petisah Tengah 127 16

2 Sekip 61 11

3 Sei Kambing D 91 12

4 Sei Putih Barat 98 11

5 Sei Putih Tengah 50 7

6 Sei Putih Timur I 32 5

7 Sei Putih Timur II 34 7

Jumlah 493 69

Sumber Data : Kecamatan Medan Petisah 4.2. Sejarah Kacamatan Medan Petisah

Dasar pembentukan Kecamatan Medan Petisah adalah Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1991 tanggal 07 September 1991 tentang Pembentukan Beberapa Kecamatan di Sumatera Utara termasuk 8 Kecamatan Pemekaran di Kotamadya medan Tingkat II Medan. Kator Camat Medan Petisah diresmikan pada tanggal 02 September 1992 oleh Gubernur Sumatera Utara, raja Inal Siregar, dimana wilayah Kecamatan medan Petisah dulunya merupakan bagian dari Kecamatan Medan Baru dan Kecamatan Medan Barat. Kecamatan Medan Petisah menurut sejarah berawal dari pabrik es yang terletak dijalan S. Parman dengan nama “Sari Petojo Es” pada tahun 1960-an, yang memproduksi es batangan (es balok) yang dikemas di dalam peti. Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat pada waktu itu menyebutkan dengan “Peti Basah” sehingga berubah

menjadi “Petisah”. Kantor Camat Medan Petisah terletak di Jl. Sultan Iskandar Mudan No. 270-A, Kelurahan Petisah Tengah yang berada diareal tanah seluas ± 13,16 km2 dengan fasilitas tempat parkir, aula dan ruang rapat, dan rumah dinas. Kecamatan Medan Petisah trdiri dari 7 kelurahan dan 69 lingkungan.

4.3. Kependudukan

Jumlah Penduduk Kecamatan Medan Petisah adalah 70.610 jiwa dengan masyarakat yang multi ethis. Dari jumlah penduduk saat ini, Kelurahan Sei Putih Barat mempunyai jumlah penduduk terbanyak yaitu 13.511 jiwa dengan 3.776 Kartu Keluarga.

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kecamatan Medan Petisah

No Kelurahan

Jumlah KK

Jumlah Penduduk (Jiwa) 2015 2016 2015 2016 1 Petisah Tengah 3120 3096 11183 11094

2 Sekip 2471 2431 8927 8807

3 Sei Kambing D 2901 2812 10064 9982 4 Sei Putih Barat 3862 3776 13601 13511 5 Sei Putih Tengah 2825 2809 10196 10078 6 Sei Putih Timur I 2015 2004 7173 7090 7 Sei Putih Timur II 2856 1969 10153 10048

Jumlah 20.050 19.706 71.297 70610 Sumber data : Kecamatan Medan Petisah 2015 dan 2016

4.3.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah penduduk menurut jenis kelamin yang tersebar pada tujuh kelurahan memiliki jumlah penduduk laki-laki sebayak 34.447 jiwa dan penduduk perempuan sebayak 36.163 jiwa. Pada tahun 2016 rasio jenis kelamin pada seluruh kelurahan yang ada di Kecamatan Medan Petisah dibawah 100, artinya jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada jumlah penduduk laki-laki, hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

No Kelurahan

Tahun 2015 Jenis Kelamin

Tahun 2016 Jenis Kelamin

L (jiwa) P (Jiwa) L (Jiwa)

P (Jiwa)

1 Petisah Tengah 5335 5848 5284 5810

2 Sekip 4262 4665 4199 4608

3 Sei Kambing D 4946 5118 4906 5076

4 Sei Putih Barat 6760 6841 6709 6802

5 Sei Putih Tengah 5066 5130 5052 5066

6 Sei Putih Timur I 3484 3689 3466 3642 7 Sei Putih Timur II 4885 5268 4871 5177

Jumlah 34738 36559 34447 36163

Sumber data : Kecamatan Medan Petisah 2015 dan 2016

4.3.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Wajib E-KTP

Jumlah penduduk wajib E-KTP di Kecamatan Medan Petisah adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4.Jumlah Penduduk Berdasarkan Wajib E-KTP

No Kelurahan

Jumlah Wajib E-KTP

L (Jiwa) P (Jiwa)

Jumlah (Jiwa) 1 Petisah Tengah 4073 4678 8751

2 Sekip 3236 3707 6943

3 Sei Kambing D 3636 3999 7635

4 Sei Putih Barat 4965 5140 10105 6 Sei Putih Timur I 2553 2843 5396 7 Sei Putih Timur II 3683 4050 7733

Jumlah 25803 28241 54044

Sumber data : Kecamatan Medan Petisah 2015 dan 2016

4.3.3. Keadaan Sarana dan Prasarana Kecamatan Medan Petisah

Sebagai Kecamatan yang terletak di inti kota, di Kecamatan Medan Petisah terdapat sarana-sarana pemerintahan, yaitu Kantor Walikota Medan, Kator DPRD Kota Medan, Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara, Pengadilan Negeri Medan, Kantor Kejaksaan, Kantor Komando Distrik Militer 02/10 BS, PLN, PN GAS, Perkantoran Pemerintah Kota Medan (Kantor P2K, Dispora, PP dan KB, Kesehatan, Dharma Wanita, Disdukcapil, Perpustakaan), Perhotelan (Arya Duta, Santika, Grand Swiss Bell-Hotel, Grand Serella, Grend Kanaya, Best Western, Hotel 61, Grand

Sultan), Pusat Olahraga (Lapangan Benteng, Stadion Kebun Bunga, Lapangan Hocky, Lapangan Tenis), Pusat Perdagangan/Perbelanjaan seperti Medan Fair Plaza, Medan Plaza, Pasar Petisah, Perbankan (Bank Mandiri, BCA, Bank Mega, BNI Syariah, CIMB Niaga Syariah, Bank Permata), Rumah Sakit (Royal Prima, Columbia Asia, Malahayati, Matema, Siloam, Advent, SMEC), Pusat-pusat Perdagangan seperti (Pasar Petisah, Kompleks-kompleks Pertokoan, Showroom Mobil di Jl. Nibung Raya), Pusat UMKM dan Kuliner (kerajinan rotan di seputar Jl. Gatot Subroto, Bika Ambon diseputar Jl. Mojopahit, Bolu Meranti, Durian House Jl. Sekip, Pusat Kuliner Pangaruyung, Iskandar Muda Baru) dan Destinasi Wisata Agama Budaya dan Sejarah (Masjid Jami dan Gaudiyah, Gurdwara Sikh, Kuil Srhi Mariamman, Kuil Sree Soepramaniem Nagarattar, Kuil Gurdwara Perbandhak, Jembatan dan Taman Kebajikan Tjong Yong Hian, Gereja Kristen Indonesia, Lapangan Benteng dan Museum TNI).

Sebagai kawasan perdangangan atau perniagaan, banyak terdapat usahausaha ekonomi baik yang berskala besar, sedang maupun kecil yang dikelola oleh warga Kecamatan Medan Petisah sendiri tetapi tidak sedikit juga pemilik dan pengelola yang bukan merupakan warga Kecamatan Medan Petisah. Kondisi perdangangan atau perniagaan ini memberi kontribusi bagi pendapatan warga antara lain memberikan lapangan pekerjaan sebagai karyawan, dan lain sebagainya.

Adapun fasilitas sarana dan prasaranadi Kampung Kubur adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5. Jumlah Fasilitas Sarana dan Prasarana

No Fasilitas Jumlah (Unit)

1 Masjid 2

2 Posyandu 1

3 Tempat Pemakaman Umum 1

4 Lapangan Badminton 1

5 Lapangan Tenis 1

Jumlah 6

Sumber : Data Kantor Lurah Petisah Tengah 2015

Berdasarkan data tabel diatas terlihat bahwa di Kampung Kubur hanya memiliki masjid sebagai tempat beribadah bagi masyarakatyang beragama islam, sehingga bagi agama lainnya apabila mereka ingin beribadah maka mereka akan pergi ke tempat ibadah mereka yang letaknya diluar Kampung Kubur.

4.3.4.Sistem Organisasi

4.3.4.1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Kecamatan Medan Petisah sesuai dengan Perda Nomor 3 Tahun 2009 adalah sebagai berikut :

Skema 4.1 Struktur Organisasi Kecamatan Medan Petisah

ILLYAN C. SIMBOLON, S.STP, MSP NIP. 19801023 199912 1 001

KASI TRANTIB TERATUR, SH NIP. 19600525

199008 1 001 CAMAT

RAKHMAT ASP HARAHAP, S.STP NIP.19750127 199511 1 002

KELOMPOK

4.3.4.2. Pegawai Negeri Sipil di Kecamatan

Pegawai Negeri Sipil di Kantor Camat Petisah berjumlah 28 orang. Selanjutnya PNS menurut kepangkatan/golongan sebagai berikut :

Tabel 4.6. Data Pegawai Kecamatan Menurut Golongan

No Unit Honor Gol II Gol III

Gol IV

Jumlah

1 Kecamatan 1 9 17 1 28

Sumber data : Kecamatan Medan Petisah 2016 4.3.4.3. Lurah dan Jumlah PNS Kelurahan

Disamping itu, dalam pelaksanaan tugas, khususnya dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat, didukung oleh pegawai Negeri Sipil yang terdapat di 7 Kelurahan yang berjumlah 39 orang dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 4.7. Data Pegawai Kelurahan Menurut Golongan

Dalam pelaksanaan kegiatan, setiap perangkat Kecamatan melaksanakan tugass berdasarkan Surat Keputusan Walikota Medan Nomor 63 tanggal 13 November 2001 yaitu melaksanakan tugas yang bertanggung jawab kepada Camat berdasarkan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Dalam pelaksanaan kegiatan internal organisasi, Sekcam mengkoordinasi 3 Kepala sub bagian dibawahnya yaitu Kasubbag Umum, Kasubbag Keuangan, Kasubbag Perencanaan yang bertanggung jawab kepada Camat. Dalam pelaksanaan tugas massing-masing di Kantor Camat Medan Petisah, surat masuk dan keluar didistribusikan melalui Kasubbag Umum yang akan disampaikan kepda Camat dan didisposisi kepada Seksi sesuai bidang tugasnya untuk ditindaklanjuti.

4.3.5. Visi dan Misi Kecamatan Medan Petisah

Visi dan misi Kecamatan Medan Petisah mengacu pada visi dan misi kota Medan yakni “Menjadi Kota Masa Depan yang Multikultural, Berdaya Saing, Humanis, Sejahtera dan Religius” dan mendorong Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) sesuai Permendagri Nomor 24 Tahun 2006 dan UU 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik untuk mewujudkan Good Govermance.

4.3.5.1. Visi Kecamatan Medan Petisah

“Medan Petisah menjadi kecamatan multikultural yang berbasis pelayanan terpadu, sinergi, profesional dan akuntabel”

4.3.5.2. Misi Kecamatan Medan Petisah

a. Menyiapkan sarana dan sistem pelayanan yang terpadu.

b. Menciptakan iklim yang kondusif bagi hubungan internal dan eksternal.

c. Mewujudkan aparatur yang memiliki kompetensi, integritas dan responsif.

d. Mewujudkan pelayanan yang memiliki standar dan transparan serta akuntabel.

4.3.5.3. Motto Kecamatan Medan Petisah

“Medan Petisah multikultural, berbasis sinergitas dengan sentuhan kearifan lokal”.

Motto Kecamatan Medan Petisah Dari uraian Visi Kota Medan Kecamatan Medan Petisah sudah Mengadopsi tiga poin Visi Kota Medan (Multikultural, Berdaya Saing, dan Humanis), sedangkan Misi Kota Medan tersebut diatas sudah merangkum sebagian besar dari misi Kota Medan (Kerjasama, Kreatifitas dan Inovasi, Kebhinekaan, Penanggulangan kemiskinan, Multikulturalisme, peningkatan Kesempatan Kerja dan Smart City) dalam mendukung dan mewujudkan “Medan Rumah Kita”.

4.4. Gambaran Kelurahan Petisah tengah 4.4.1. Kelurahan Petisah Tengah

Kelurahan petisah Tengah merupakan salah satu wilayah yang berada di sekitar cakupan dari Keccamatan Medan Petisah. Kecamatan Medan Petisah terdiri dari beberapa kelurahan yang memebentuknya, kelurahan-kelurahan tersebut antara lain adalah Kelurahan Petisah Tengah, Kelurahan Sekip, Kelurahan Sei Sekambing D, Kelurahan Sei Putih Barat, Kelurahan Sei Putih Tengah, Kelurahan Sei Putih Timur I dan Kelurahan

Sei Putih Timur II. Total keseluruhan luas wilayah Kecamatan Medan Petisah adalah 13,16 km2 . Dari tujuh Kelurahan yang terdapat dalam Kecamatan Medan Petisah yang menjadi lokasi penelitian adalah Kelurahan Petisah Tengah. Secara geografi dan secara administratif Kelurahan Petisah Tengah berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Sekip b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Kesawan c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Sei Kambing D d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Madras Hulu

Kelurahan Petisah Tengah adalah sebuah kelurahan yang secara administratif dibagi menjadi 16 lingkungan, yaitu lingkungan 1 sampai dengan lingkungan XVI. Tiap-tiap lingkungan dikepalai oleh seorang Kepala Lingkungan atau bisa disebut Kepling. Luas wilayah yang dimiliki sebesar ± 127 hektar.

4.4.2. Sejarah Singkat kelurahan Petisah Tengah

Sejarah mengenai berdirinya Kelurahan Petisah Tengah sampai saat ini belum ada secara tertulis, hanya saja penulis mendapatkan informasi melalui wawancara dengan staf kelurahan diperoleh bahwa awalnya kelurahan ini merupakan kuburan Cina dan pada tahun 1983 mulailah berdiri pemukiman sampai sekarang ini hingga termaksud kedalam pemukiman yang cukup padat penduduk. Pada awal suku Melayu mendominasi pada saat itu, namun hingga sekarang suku Cina berganti menjadi penduduk yang dominasi atau paling banyak menempati pemukiman di kawasan Kelurahan Petisah Tengah. Kehadiran Pasar Petisah menjadi pemicu besar yang meningkatkan terjadinya mobilitas

para pendatang untuk menetap di Kelurahan Petisah Tengah. Kata Petisah Tengah sendiri merupakan istilah penyebutan oleh etnis Cina untuk Guru Patimpus yang datang berkunjung ke daerah mereka.

4.4.3. Komposisi Pengunaan Lahan

Luas wilayah ±127 hektar yang dimiliki oleh Kelurahan Petisah Tengah digunakan sebagai lahan pemukiman tentunya, lahan pekuburan, lahan pekarangan, lahan pekarangan, lahan taman, lahan perkantoran, dan lahan prasaarana umum. Luas lahan dapat dilihat dalam penyajian tabel dibawah ini.

Tabel 4.8. Komposisi Penggunaan Lahan

No

Penggunaan Lahan

Luas (Ha) Persentase (%)

1 Permukiman 13 10

2 Kuburan 0,5 0,3

3 Pekarangan 3 2

4 Taman 0,5 0.3

5 Perkantoran 12 9,4

6 Prasarana Umum 100 78

Jumlah 127 100

Sumber data : Kantor Lurah petisah Tengah

Jika melihat tabel di atas maka dapat diketahui penggunaan lahan pada prasarana umum memakan tempat yang paling banyak yaitu 100 ha.

Luas 100 hektar tersebut sudah termasuk ke dalam penggunaan lahan untuk prasarana transportasi, prasarana pemerintah, prasarana peribadahan,

prasarana olahraga, prasarana pendidikan, prasarana kesehatan, prasarana perdagangan (pasar, plaza atau pusat perdangan), serta prasarana hiburan atau wisata (perkantoran, perhotelan serta apartemen).

4.4.4. Komposisi Penduduk

Kelurahan Petisah Tengah merupakan kelurahan yang lumayan padat karena didiami oleh jumlah penduduk yang banyak yang berjumlah 9.407 jiwa dengan berbagai usia, jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan berbagai suku bangsa. Hal ini akan dijelaskan melalui rincian-rincian yang ada di bawah ini.

Tabel 4.9. Komposisi Penduduk menurut Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Jumlah (%)

1 Laki-laki 7915 49,7

2 Perempuan 7437 50,3

Jumlah 15352 100

Sumber data : Kantor Kelurahan Petisah Tengah

Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor kelurahan petisah tengah, jumlah penduduk kelurahan petisah tengah pada data kantor kelurahan terakhir september 2010 adalah 15.332 jiwa yang terdiri atas 7.437 jiwa laki-laki dan 7.915 jiwa perempuan. Dapat dilihat bahwa jumlah warga perempuan pada kelurahan petisah tengah lebih besar jumlahnya dari laku-laki, hal ini mengingat bahwa fakta mengatakan bahwa jumlah perempuan di duniaa memang lebih besar ketimbang laki-laki. Dapat dilihat juga bahwa warga perempuan dan warga lakilaki memiliki selisih sekitar 478 orang.

Tabel 4.10. Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia

No Umur (Tahun) Jumlah (Jiwa)

1 0-6 Tahun 1618

2 7-10 Tahun 1781

3 11-16 Tahun 1965

4 17-55 Tahun 9158

5 56 tahun ke atas 830

Jumlah 15352

Sumber data : Kantor Kelurahan Petisah Tengah

Dapat dilhat bahwa dari keterangan tabel diatas jumlah usia penduduk yang produktif masih lebih unggul karena jumlahnya yang besar, kemudian disusul oleh penduduk usia terbanyak kedua adalah usia 11-16 tahun yang merupakan usia remaja, selanjutnya usia terbanyak ketiga ditempati oleh anak-anak yang berusia 7-10 tahun, selanjutnya di posisi keempat ditempati oelh usia balita 0-6 tahun, dan yang terakhir dan usia yang paling sedikit adalah ditempati oleh penduduk yang berusia tua/manula/lansia yakni berusia 56 tahun keatas.

Tabel 4.11. Komposisi Penduduk Berdasarkan Kewarganegaraan.

Jumlah Total 15352

Sumber data : Kantor Kelurahan Petisah Tengah

Melalui tabel komposisi dari suku bangsa tersebut dapat diketahui dan dilihat bahwa Suku Melayu yang dulunya mendominasi Kelurahan ini mulai berkurang seiring waktu. Jumlah suku bangsa yang mendominasi adalah Cina (Tionghoa), disusul Jawa, Mandailing dan Minang sebagai pendatang yang akhirnya menetap di Kelurahan Petisah Tengah. Suku bangsa Cina yang mendominasi Kelurahan Petisah Tengah adalah efek dari adanya pengaruh ekonomi, orang Cina yang lihai dalam berdagang juga mempengaruhi pola pembentukan keadaan rumah di seluruh kawasan yang terdapat di wilayah Medan pada umumnya dan Kelurahan Petisah Tengah pada khususnya, yakni bentuk rumah yang sekaligus menjadi toko alias ruko (rumah toko) sehingga tidak ada model rumah yang dapat dikatakan berbau atau berbentuk etnik di Kelurahan Petisah Tengah.

Rumah biasanya menjadi identitas bagi setiap orang danidentitas yang tampak pada Kelurahan Petisah Tengah terlihat dari jajaran ruko

yang mendominasi jalan-jalan di seluruh Kawasan Kelurahan Petisah Tengah. Namunruko yang ada tidak semuanya menjadi milik penduduk yang berasal dari suku Cina saja, melainkan dari suku-suku yang lain.

Selain itu alasan banyaknya pilihan penduduk di perkotaan yang menggunakan ruko adalah karena alasanekonomi, kepraktisan serta penghematan penggunaan lahan yang semakin terbatas dan bernilai tinggi.

Keberagaman penduduk di kota seperti yang ada di Kelurahan Petisah Tengah terlihat juga melalui komposisi penduduk berdasarkan Agama. Suku bangsa yang beragam juga membentuk keberagaman dalam hal agama. Agama merupakan bagian dari sistem religi / kepercayaan dalam kehidupan masyarakat yang termasuk ke dalam unsur kebudayaan.

Berikut data mengenai komposisi penduduk Kelurahan Petisah Tengah berdasarkan Agama yang tersaji di seperti dibawah ini :

Tabel 4.12. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama No Agama Jumlah (Jiwa) Jumlah (%)

1 Islam 5085 31,5

2 Katolik 2709 17,6

3 Protestan 1236 7,2

4 Buddha 5874 40,8

5 Hindu 448 2,9

Jumlah 15352 100

Sumber data : Kantor Kelurahan Petisah Tengah

Dari tabel diatas maka dapat diberikan penjelasan bahwa penduduk yang beragama Buddha merupakan kaum mayoritas yang berada di

Kelurahan Petisah Tengah. Mereka yang beragama Buddha adalah kebanyakan penduduk yang beretnis Tionghoa. Etnis terbanyak untuk kawasan Petisah sendiri memang dikuasai oleh mereka etnik Cina yang banyak menguasai bidang perdagangan / pertokoan di sekitar kawasan Kecamatan Medan Petisah, khususnya Kelurahan Petisah Tengah, disusul agama Islam yang datang dari etnis Jawa, Minang serta Mandailing yang menempati urutan kedua sebagai penduduk terbesar di Kelurahan Petisah Tengah. Selanjutnya disusul penduduk yang beragama Katolik, Protestan, dan Hindu. Mereka yang beragama Hindu kebanyakan datang dari para penduduk beretnis India Tamil yang juga banyak menghuni kawasan Kecamatan Petisah, termasuk Kelurahan Petisah Tengah.

Selain itu sektor pekerjaan juga mendasari kehidupan penduduk yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada dasarnya aspek pekerjaan merupakan bagian dari unsur kebudayaan yakni sistem mata pencaharian. Berikut komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian hidup. melalui tabel tersebut juga dapat dilihat bahwa kesadaran penduduk Kelurahan Petisah Tengah akan pendidikan sangat tinggi.

Tabel 4.13. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan

Jumlah (Jiwa) 1 Karyawan Pemerintah/ABRI 73 2 Pedagang / Pengusaha 2046

3 Nelayan -

4 Buruh dan Tani 1154

5 Karyawan Swasta 1732

6 Pensiun Pegawai Negeri 125 7 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 105

8 Pengangguran 197

9 Fakir Miskin 25

10 Lain-lain 9884

Jumlah 15341

Sumber data : Kantor Kelurahan Petisah Tengah 4.4.5. Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana yang terdapat di Kelurahan Petisah Tengah cukup banyak, terlebih di karenakan Kelurahan Petisah Tengah masih tergolong ke dalam bagian dari kawasan yang cukup maju dan produktif di tengah kota Medan. Sarana dan prasarana yang ada dapat menunjang serta mendukung aktivitas masyarakat. Sarana dan prasarana memang salah satu faktor yang menandai cirri khas sebuah kota. Kelengkapan yang memadai akan fasilitas umum serta cukup beragam dan mampu menjadi pilihan yang beragam bagi masyarakat luas, diterima dari adanya sarana dan

prasarana yang tersedia dan hal itu dengan mudah dapat ditemui di kota.

Berikut sarana dan prasarana yang terdapat di Kelurahan Petisah Tengah : 1. Sarana Transportasi

Wilayah Kelurahan Petisah Tengah merupakan wilayah yang strategis, padat, dan menjadi salah satu sentra dari pusat perdagangan di Kota Medan. Hingga jalur-jalur yang menghubungkan wilayah yang satu dengan wilayah yang lainnya dapat dengan gampang dilalui dengan adanya sarana dan prasarana transportasi yang dapat dilalui dengan jalur darat melaui jalanan-jalanan di Kota Medan pada umumnya dan Jalanan di wilayah Kelurahan Petisah Tengah pada khususnya. Angkutan kota di Medan yang cukup beragam, hampir kebsnyakan memiliki trayek yang opetasionalisasinya melewati wilayah Kelurahan Petisah Tengah. Sarana transportasi di Kota Medan identik dengan sebutan

“Sudako”, ada juga jasa angkutan becak, baik “Betor” sebutan untuk becak mesin, ada juga becak dayung. Selain itu Taksi juga menjadi salah satu angkutan Kota Medan yang banyak lalu lalang terlebih di wilayah yang tergolong besar seperti Kelurahan Petisah Tengah. Sayangnya meskipun wilayah Kelurahan Petisah Tengah ini dialiri dan dilewati oleh aliran 2 sungai besar di Medan yakni Babura dan Deli, akan tetapi tidak dapat dijumpai sarana transportasi sungai di Kelurahan ini, maupun di cakupan wilayah besar kota Medan lainnya.

2. Sarana Perdagangan

Sebagai salah satu bagian dari wilayah Medan yang terkenal sebagai tempat pusat perdagangan maka Kelurahan Petisah Tengah dihinggapi oleh tempat-tempat perbelanjaan terbesar dan terkenal di seluruh Kota Medan. Sebut saja salah satunya adalah “Pasar Petisah” sebagai salah satu pasar tradisional yang sudah tertata dengan apik dengan ikon fashionnya, maka pusat perbelanjaan yang terkenal dengan penjualan pakaian ini pun nyaris padat dan ramai setiap hari. Selain itu Kelurahan Petisah Tengah menjadi sarang toko. Toko-toko yang menjual berbagai macam kebutuhan banyak di peroleh dari Kelurahan Petisah Tengah dan seperti yang sudah dipaparkan sebelumya maka tidak heran ruko-ruko menghiasi jajaran Kelurahan Petisah Tengah hampir sepenuhnya.

3. Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan yang terdapat di Kelurahan Petisah Tengah ada tiga unit SMA, tiga unit SMP, satu unit SD, dua unit TK, dan satu unit Perguruan Tinggi. Sarana pendidikan yang cukup terkenal dari

Sarana pendidikan yang terdapat di Kelurahan Petisah Tengah ada tiga unit SMA, tiga unit SMP, satu unit SD, dua unit TK, dan satu unit Perguruan Tinggi. Sarana pendidikan yang cukup terkenal dari