• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data dilakukan menggunakan tiga alat ukur yang

Religiousness/Spirituality dan Threat Index. Pemilihan ini dilakukan

dengan tujuan untuk mempermudah komunikasi dengan penelitian lain

yang sejenis. Keuntungan lain yang didapatkan adalah ketiga alat ukur

dibuat oleh panel ahli dalam bidang masing-masing sehingga telah

memiliki validitas isi yang baik. Alat ukur yang digunakan adalah:

1. Daily Spiritual Experience Short Form dari Brief Multidimensional Measurement of Religiousness/Spirituality-GGS

Skala Daily Spiritual Experience Short Form merupakan bagian

dari Brief Multidimensional Measurement of

Religiousness/Spirituality-GGS untuk mengukur Pengalaman

Spiritual Sehari-hari. Skala ini dikembangkan oleh Underwood untuk

mengisi ketiadaan alat ukur terstandar yang berfokus pada

spiritualitas (Underwood, 2003). Skala mengukur

pengalaman-pengalaman spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Skala ini didesain

secara khusus untuk mengukur efek pengalaman spiritual biasa

(sehari-hari) pada kehidupan seseorang dan bukan mengukur

pengalaman mistis spiritual (misalnya suara-suara mistis)

(Underwood, dan Teresi, 2002).

Aitem tersusun berdasarkan 5 aspek, yaitu rasa hubungan dengan

sang transenden, rasa adanya dukungan dari sang transenden, rasa

keutuhan, rasa kekaguman dan keinginan untuk bersama dengan sang

1 aitem, aspek rasa adanya dukungan dari sang transenden terdiri dari

2 aitem, aspek rasa keutuhan terdiri dari 1 aitem, aspek rasa

kekaguman terdiri dari 1 aitem dan aspek keinginan untuk bersama

dengan sang transenden terdiri dari 1 aitem. Total aitem dalam skala

ini adalah 6.

Aitem dari skala ini diukur dalam 6-poin skala Likert, yaitu

berkali-kali dalam sehari (1), setiap hari (2), sering terjadi dalam

keseharian saya (3), kadang terjadi dalam keseharian saya (4), pernah

mengalami sekali waktu (5) dan tidak pernah atau nyaris tidak pernah

mengalami (6). Pilihan tanggapan disusun bertingkat mulai dari skor

1 sampai skor 6.

Subyek diminta untuk menanggapi penyataan-pernyataan yang

ada dengan menentukan satu pilihan tanggapan dari 6 pilihan

tanggapan yang disediakan sesuai pengalaman yang dialami. Setiap

pernyataan ditanggapi berdasarkan pengalaman yang dimiliki

sehari-hari. Sebuah catatan yang mempersilahkan subyek untuk mengganti

kata β€œTuhan” dengan istilah yang lebih sesuai dengan kenyaman

subyek ditambahkan pada prosedur pengisian skala

Nilai total didapatkan dari penjumlahan seluruh skor pada tiap

butir pernyataan, sehingga didapatkan rentang skor 6 sampai dengan

36. Semakin tinggi nilai total maka integrasi pengalaman spiritual

2. Belief and Values Short Form dari Brief Multidimensional Measurement of Religiousness/Spirituality-GGS

Skala Belief and Values Short Form merupakan bagian dari Brief

Multidimensional Measurement of Religiousness/Spirituality-GGS

untuk mengukur Kepercayaan dan Nilai. Skala ini dikembangkan oleh

Fetzer Institute dalam proyek survey nasional Amerika mengenai

religiusitas/spiritualitas. Skala ini mengukur sampai manakah

kepercayaan dan nilai seseorang mencerminkan kepercayaan dan nilai

religius dan spiritual.

Aitem tersusun berdasarkan 4 aspek, yaitu keberadaan Tuhan

yang melindungi manusia, rasa tanggung jawab kepada mereka yang

kurang beruntung, kehidupan setelah kematian dan kesediaan untuk

membawa nilai dan kepercayaan religius dan spiritual pada area lain

dalam kehidupan. Setiap aspek terdiri dari satu aitem.

Aitem dari skala ini diukur dalam 4-poin skala Likert, yaitu sangat

setuju (1), setuju (2), tidak setuju (3), sangat tidak setuju (4). Pilihan

tanggapan disusun bertingkat mulai dari skor 1 sampai skor 4.

Subyek diminta untuk menanggapi penyataan-pernyataan yang

ada dengan menentukan satu pilihan tanggapan dari 4 pilihan

tanggapan yang disediakan sesuai kesetujuan dengan pernyataan yang

diberikan.

Nilai total didapatkan dari penjumlahan seluruh skor pada tiap

16. Semakin tinggi nilai total maka semakin rendah kepercayaan dan

nilai seseorang mencerminkan kepercayaan dan nilai religius dan

spiritual sebagai nilai akhir subyek.

3. Threat Index

Threat Index mulai dikembangkan pada awal dekade 80 dan

hingga kini terbukti sebagai alat ukur kecemasan kematian yang

memiliki validitas tertinggi (Neimeyer, 2004). Threat Index

dikembangkan berdasarkan teori konstruk personal. Skala ini berisi

dua bagian yaitu Anda dan Kehidupan Anda di Masa Kini dan

Kematian Anda, masing-masing terdiri dari 25 pasang aitem konstruk

yang saling berlawanan.

Skala ini terbagi menjadi 3 faktor yaitu ancaman terhadap

well-being, ketidakpastian dan fatalisme. Faktor ancaman terhadap

well-being terdiri dari 9 aitem pada bagian pertama dan 9 aitem pada

bagian kedua. Faktor ketidakpastian terdiri dari 8 aitem pada bagian

pertama dan 8 aitem pada bagian kedua. Faktor fatalisme terdiri dari 8

aitem pada bagian pertama dan 8 aitem pada bagian kedua. Total

seluruh aitem dalam Threat Indek adalah 50 aitem.

Pada bagian pertama, subyek diminta memilih konstruk yang

lebih mendiskripsikan dirinya di masa sekarang pada masing-masing

pasangan konstruk yang ada. Subyek kemudian diminta melingkari

salah satu dari 7 pilihan tanggapan yaitu:

2 = Cukup setuju dengan konstruk di sebelah kiri

3 = Agak setuju dengan konstruk di sebelah kiri

4 = Sama-sama setuju dengan kedua konstruk baik di kiri maupun

di kanan

5 = Agak setuju dengan dengan konstruk di sebelah kanan

6 = Cukup setuju dengan konstruk di sebelah kanan

7 = Sangat setuju dengan konstruk di sebelah kanan

Pada bagian kedua, subyek diminta memilih konstruk yang lebih

mendiskripsikan kematiannya pada masing-masing pasangan konstruk

yang ada. Subyek kemudian diminta melingkari salah satu dari 7

pilihan tanggapan yaitu:

1 = Sangat setuju dengan konstruk di sebelah kiri

2 = Cukup setuju dengan konstruk di sebelah kiri

3 = Agak setuju dengan konstruk di sebelah kiri

4 = Sama-sama setuju dengan kedua konstruk baik di kiri maupun

di kanan

5 = Agak setuju dengan dengan konstruk di sebelah kanan

6 = Cukup setuju dengan konstruk di sebelah kanan

7 = Sangat setuju dengan konstruk di sebelah kanan

Nilai jarak (distance score) didapatkan dari perbedaan skor

absolut pada tiap pasangan kontruk dari bagian satu dan bagian dua

skor 2 dan aitem 1 pada bagian kedua memiliki skor 6, maka

didapatkan nilai jarak absolut πŸ” βˆ’ 𝟐 = 4 untuk aitem 1.

Nilai jarak pada aitem 1,2,3,4,5,6,7,8 dan 9 dijumlahkan untuk

mendapatkan nilai faktor ancaman terhadap well-being, sehingga

didapatkan rentang skor 0 sampai 54.

Nilai jarak pada aitem 10,11,12,13,14,15,16 dan 17 dijumlahkan

untuk mendapatkan nilai faktor ketidakpastian, sehingga didapatkan

rentang skor 0 sampai 48.

Nilai jarak pada aitem 18,19,20,21,22,23,24 dan 25 dijumlahkan

untuk mendapatkan nilai faktor fatalism, sehingga didapatkan retang

skor 0 sampai 48.

Global Threat didapatkan dengan menjumlahkan nilai faktor

ancaman terhadap well-being, nilai faktor ketidakpastian dan nilai

faktor fatalism sehingga didapatkan rentang skor 0 sampai dengan

150. Semakin tinggi nilai skor maka semakin tinggi kecemasan

kematian seseorang.

Dokumen terkait