METODOLOGI PENELITIAN
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Cara pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu dengan menggunakan skala yang berbentuk skala likert. Dimana skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok atau sekolompok orang tentang fenomena sosial.
42 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: suatu pendekatan praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2012, hal. 112
Dengan skala likert variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.43 Jadi pada penelitian ini, variabel penelitian akan diturunkan. Dimana variabel penelitian yaitu media sosial (variabel x) dan prokrastinasi akademik sebagai (variabel y) yang kemudian akan dijabarkan menjadi indikator variabel dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan positif atau negatif. Pernyataan tersebut menggunakan 5 alternatif jawaban yaitu SL ( selalu), SR (sering), KD (kadang-kadang), JR (jarang) dan TP (tidak pernah) yang dapat dipilih dengan cara memberi tanda ceklis (√) pada kolom yang tersedia. Untuk analisis kuantitatif, maka alternatif jawaban tersebut diberi skor pada masing-masingnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini.44
Tabel. 3.3 Penskoran No Alternatif jawaban
Skor jawaban positif (+)
Skor jawaban negatif (-) 1 SL (selalu) 5 1 2 SR (sering) 4 2 3 KD (kadang-kadang) 3 3 4 JR (Jarang) 2 4 5 TP (tidak pernah) 1 5
Sumber: Lujan Poltak Sinambela,Metodologi penelitian untuk bidang administrasi, kebijakan publik, ekonomi, sosiologi, komunikasi dan ilmu sosial lainnya.
43 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D), Bandung: Alfabeta, 2016, h. 134-135
44 Lujan Poltak Sinambela,Metodologi penelitian untuk bidang administrasi, kebijakan
public, ekonomi, sosiologi, komunikasi dan ilmu sosial lainnya: Yoyakarta: Graha Ilmu, 2014, h
E. Metode dan Analisis Instrumen 1. Validitas dan reabilitas
a. Uji validitas
Validitas diartikan sejauh mana alat ukur mampu mengungkap apa yang hendak ia ungkap. Apakah item-item di dalam alat ukur mencerminkan hal yang semestinya ia ungkap, tidak mengungkap hal diluar tujuan ukurnya. Apabila alat ukur dikonfirmasi dengan data statistik menunjukkan apa yang seharusnya ia tunjukkan. Ia berkorelasi positif dengan apa yang seharusnya berkorelasi positif, berkorelasi negatif dengan apa yang seharusnya berkorelasi positif serta tidak berkorelasi dengan apa yang seharusnya tidak berkorelasi. Validitas adalah syarat utama dan wajib bagi semua alat ukur.45
Makin tinggi validitas suatu instrumen, makin baik instrumen itu digunakan. Tetapi perlu diingat bahwa validitas alat ukur itu tidaklah dapat dilepaskan dari kelompok yang dikenai instrumen itu, karena berlakunya instrumen tersebut hanya terbatas pada kelompok itu atau kelompok lain yang kondisinya hampir sama dengan kelompok tersebut.46
Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas konstruk. Validitas konstruk merupakan konsep yang 45 Juliansyah Noor,Metodologi Penelitian, Jakarta: Kencana, 2011, h.132
46A Muri Yusuf, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan, Jakarta: Kencana, 2014, h. 234-237
disusun menurut pandangan seseorang seperti ketelitian,
intelegensi, kreativitas, dan sebagainya. Instrumen mempunyai
validitas yang tinggi dalam kreativitas kalau instrumen itu dapat membedakan orang yang rendah atau membedakan individu yang satu dengan yang lainnya dalam kreativitas. Validitas konstruk lebih menekankan pada seberapa jauh instrumen yang disusun itu terkait secara teoritis mengukur konsep yang telah disusun oleh peneliti atau seberapa jauhkah (degree) konstruk atau trait psikologis itu diwakili secara nyata dalam instrumen. Validitas penelitian ini ditentukan dengan meminta penimbang ahli yaitu dosen pembimbing dan orang lain yang dianggap ahli, selaku
expert jugement untuk menimbang instrumen yang disusun
peneliti. Dalam melakukan uji validitas ini, peneliti meminta kepada tiga orang ahli, yaitu Bapak Dr. Iswantir,M. Ag, Ibuk Nory Natalia S.Psi.,SPd.,M.Pd dan Bapak M. Arif, S.Pd.I,M.Ed,P.hD. dengan hasil baik serta dapat diakukan sedikit revisi. Saran yang diberikan validator terhadap instrumen penelitian antara lain yaitu Bapak Dr. Iswantir,M. Ag mengatakan sebaiknya item pernyataan dikurangi, dan petunjuk pengisian lebih diperjelas. Ibuk Nory Natalia S.Psi.,SPd.,M.Pd mengatakan perbaiki penulisan tata bahasa pada pernyataan instrumen dan sub variabel tidak perlu dijabarkan. Bapak M. Arif, S.Pd.I,M.Ed,P.hD mengatakan item
pernyataan dikurangi dan perbaiki tata bahasa. Hasil validasi instrumen terdapat pada tabel berikut:
Tabel 3.4 Hasil Validasi Instrmen
No Aspek Penilaian Validator
Rata-rata Ket V 1 V2 V 3 1 Aspek petunjuk
a. Petunjuk dinyatakan dengan jelas 4 2 3 3 valid b. Indikator yang diamati pengamat
mudah dipahami 4 2 3 3 valid
c. Masing-masing indikator dapat
dibedakan dengan jelas 4 2 3 3 valid
2 Aspek isi
a. Indikator yang diamati sudah mencakup semua aspek penggunaan media sosial dan prokrastinasi akademik
4 2 3 3
valid b. Kebenaran isi instrumen 4 2 3 3 valid 3 Aspek bahasa
a. Kalimat yang digunakan menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang benar
3 3 2 2,6 valid
b. Menggunakan kalimat yang mudah dipahami
3 3 2 2,6 valid
PENILAIAN SECARA UMUM A C B
Setelah dilakukan uji validitas isi, selanjutnya peneliti melakukan uji empiris, yaitu melakukan uji coba kepada selain sampel penelitian yang memiliki karakteristik yang sama dengan sampel penelitian. Dalam hal ini peneliti melakukan uji coba kepada 20 orang siswa SMP N 1 Kecamatan Payakumbuh. Tentang uji validitas ini dapat disampaikan hal-hal pokoknya, sebagai berikut:
1. Uji ini sebenarnya untuk melihat kelayakan butir pertanyaan dalam skala tersebut dapat mendefenisikan variabel.
2. Daftar pertanyaan ini pada umumnya untuk mendukung suatu kelompok variabel tertentu.
3. Uji validitas dilakukan setiap butir soal. Hasilnya dibandingkan dengan r tabel, df = n – k dengan tingkat kesalahan 5%.
4. Jika r tabel < r hitung, maka butir soal disebut valid.47
Berpedoman pada penjelasan di atas, hasil uji coba instrumen penggunaan media sosial yaitu terdapat 23 pernyataan yang tidak valid dan 21 pernyataan yang valid. Pada instrumen prokrastinasi akademik terdapat 23 pernyataan yang tidak valid dan 39 pernyataan yang valid. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini.
Tabel 3.5
Hasil Uji Coba Instrumen
Variabel keterangan Nomor item juml
ah Penggunaan
media sosial Valid 1,2,4,620,21,25,9,10,15,16,28,29,32,35,18,19,,36, 37,42,44 21 Tidak valid 3,5,7,8,11,12,13,14, 17,22,23,24,26,27,30, 31,33,34,38,39,40,41,43 23 Prokrastinasi akademik Valid 1,2,3,4,7,10,11,12,13,15,16, 19,20,23,25,29,30,31,32,33,34, 35,36 43,44,45,46,47,48,49, 51,52,53,55,56, 59,60,61,62 39 Tidak valid 5,6,8,9,14,17,18,21,22,24,26,2 7,28,37,38,39,40,41,42,50,54,5 7,58 23 b. Uji reliabilitas.
Reliabilitas diartikan sebagai konsistensi atau keakuratan hasil ukur. Seberapa konsistensi skor yang dihasilkan tersebut sama apabila diukur pada kurun waktu yang berbeda. Reliabilitas memiliki skor yang bergerak dari 0 sampai dengan 1. Skor 0 menunjukan 0% konsistensi hasil ukur, sementara skor 1 menunjukkan 100% konsistensi hasil ukur. Reliabilitas yang baik adalah mendekati satu (1). Secara umum, reliabilitas yang dianggap memuaskan sebesar 0,8. Hal tersebut menunjukkan bahwa 80% hasil pengukuran merupakan skor murni subjek dan 20% merupakan error pengukuran yang ikut terukur. Dalam penelitian skor 0,7 sudah dinilai memuaskan dan skor 0,9 perlu dicapai.48 Untuk menguji reliabilitas, penulis menggunakan teknik
Alpha Cronbach dengan bantuan program SPSS 22
Pengolahan data melalui aplikasi SPSS dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.6
Reliabitas instrumen penelitian Reliability Statistics Variable penggunaan
media sosial
Cronbach's Alpha N of Items
0.901 21
Variable prokrastinasi akademik
Cronbach's Alpha N of Items
.958 39
Sumber: hasil pengolahan SPSS Versi 22