• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Shoting Studio dan di luar studio

Dalam dokumen smk11 TeknikPenyiaranDanProduksiProgram Sri (Halaman 138-142)

MANAGER STASIUN

F- stop. Lebih kecil l ensa dibuka (l ebih besar nomor f -

5. Teknik Shoting Studio dan di luar studio

Teknik shot ing adal ah bagaimana cara kamerawan mel akukan Shot ing dengan menggunakan kamera Tel evisi/ f il m. Shot ing diharapkan dapat menghasil kan gambar yang baik dan dinamis. Gambar yang baik adal ah yang di shot dengan pengat uran f okus yang t epat , komposisi/ f r ami ng yang benar diaphragma yang t epat , pencahayaan yang pas dan gerakan yang l ogis dan hal us at au t idak goyang. Gerakan kamera bisa dil akukan dal am bermacam-macam j enis sepert i paning kekiri at au ke kanan, t il t ing up at au down, suming in at au out , dol l y in at au out dan sebagainya. Dengan mel akukan gerakan-gerakan t ersebut akan menghasil kan gambar yang bervariasi dan dinamis. Gerakan dil akukan dengan hal us sehingga gambar t enang dan t idak goyang sepert i berada di at as perahu. Unt uk menghindari hal ini bisa dit empuh dengan menggunakan bant uan t ripot . At au berl at ih t erus mengoperasikan kamera t anpa bant uan t ripot t et api kamera dipanggul diat as bahu dan siku dit umpukan ke dada. Dengan berl at ih kamerawan akan mendapat kan pengal aman dan makin t erampil dan menghasil kan gambar yang baik. Jangan sekal i-kal i mengambil gambar dengan f raming cl os up dari j arak j auh t anpa menggunakan t ripot , karena hasil gambar akan cenderung goyang dan t idak st abil . Hal ini disebabkan karena gerakan dengan sudut yang sangat kecil pun pada kamera akan menyebabkan gerakan pada gambar dengan sudut yang besar. Ol eh karena it u gambar menj adi goyang. Gambar yang dinamis dapat diperol eh dari variasi gerakan yang hal us dan l ogis. Jangan membuat st il l pict ure karena video berbeda denga f ot o. Video harus hidup dan sel al u ada gerakan agar t idak membuat penont on menj adi j enuh dan t idak t ert arik l agi. Ingat ot ak manusia hanya peka t erhadap perubahan. Perubahan akan merangsang ot ak manusia unt uk merespon. Ol eh karena it u gambar yang diam/ st il l dal am video akan mengurangi kemenarikan. Demikian pul a gambar yang goyang, meskipun banyak gerakan/ goyangan akan membuat mat a manusia bekerj a keras unt uk mel ihat nya dengan j el as dan gerakan/ goyangan akan membuat mat a menj adi capai dan menggangu konsent rasi. Meskipun kadang-kadang st il l pict ure/ gambar yang diam j uga diperl ukan agar penont on bisa l ebih det ail mengamat inya. Tet api hanya dal am wakt u yang singkat at au beberapa det ik saj a. Misal nya bil a shoo t erhadap seorang pembicara/ pidat o, kej adian yang membut uhkan pengamat an yang det ail .

Shot ing di dal am st udio dan di l uar st udio sebenarnya t eknisnya sama. Perbedaanya kal au di dal am st udio digunakan

pencahayaan t et ap dari beberapa l ampu, t et api shot ing di l uar akan banyak mengandal kan pencahayaan al am yait u dari sinar mat ahari. Meskipun kadang-kadang j uga perl u pencahayaan dari l ampu t ambahan. Dengan cahaya mat ahar t idak st abil mengakinat kan pengat uran kamera harus l ebih cermat agar cahaya yang masuk pada kamera sesuai dengan yang dibut uhkan. Pengambil an shot j angan menent ang cahaya agar t idak diperol eh gambar yang sel uet . Ol eh karena it u penempat an kamera harus pada engl e yang t epat . Shot ing j uga harus memperhat ikan komposisi gambar, bisa membuat point of int erest at au pusat perhat ian, mengat ur j arak ant ara obyek dengan kamera agar obyek t erl et ak pada ruang t aj am dan sebagainya. Ini semua dapat dikuasai ol eh seorang kamerawan dengan berl at ih dan berl at ih disamping memil iki penget ahuan t ent ang f ot ograf i. Seorang kamerawan yang berpengal aman akan menghasil kan gambar yang berkual it as dan menarik, sehingga program yang diproduksi akan berkual it as dan menarik.

6. Lighting (Pencahayaan)

Tat a cahaya adal ah seni pengat uran cahaya dengan mempergunakan peral at an pencahayaan agar kamera mampu mel ihat obyek dengan j el as, dan mencipt akan il usi sehingga penont on mendapat kan kesan adanya j arak, ruang, wakt u dan suasana dari suat u kej adian yang dipert unj ukkan dal am program t el evisi. Sepert i hal nya mat a manusia, kamera video membut uhkan cahaya yang cukup agar bisa berf ungsi secara ef ekt if . Dengan pencahayaan penont on akan bisa mel ihat sepert i apa bent uk obyek, di mana dia sal ing berhubungan dengan obyek l ainnya, dengan l ingkungannya, dan kapan perist iwa it u t erj adi.

Secara t eknis Tuj uan penat aan cahaya adal ah unt uk

a. Memperol eh cahaya dasar (base l ight ) sehingga kamera mampu mel ihat obyek dengan j el as.

b. Menghasil kan cont r ast r at i o yang t epat , perbandingan ant ara cahaya yang kuat dan bayangan t idak menyol ok, begit u j uga warna-warna yang t erang dengan warna yang gel ap.

c. Mengat ur suhu warna yang t epat , sehingga warna kul it manusia akan nampak al amiah.

Secara art ist ik Tuj uan penat aan cahaya adal ah unt uk a. Memperj el as bent uk dan dimensi obyek.

b. Mencipt akan il usi dari suat u real it as. c. Mencipt akan kesan/ suasana t ert ent u.

d. Memusat kan perhat ian pada unsur-unsur pent ing dal am suat u adegan.

a. Contrast Ratio

Cont r ast r at i o (perbandingan kont ras) berhubungan erat dengan reaksi t abung kamera at au CCD t erhadap t ingkat br i ght ness yang berbeda dal am suat u gambar. Sebagai cont oh, misal nya suat u adegan di dal am suat u ruangan dengan posisi wi de shot , warna gambar seimbang ant ara t erang dan gel ap, det il gambar j el as. Tet api begit u ada seseorang yang mengenakan baj u put ih masuk ke dal am adegan t ersebut dan mengisi ¼ bagian dari f rame sebel ah kiri, akan t erj adi perubahan drast is, di mana ¾ bagian f rame sebel ah kanan ot omat is menj adi l ebih gel ap, warna menj adi keruh. Hal ini disebabkan karena AGC (Aut omat ic Gain Cont rol ) pada kamera bereaksi t erhadap bidang yang pal ing t erang dengan mengurangi cahaya yang masuk ke dal am kamera. Cahaya yang t adinya t epat unt uk adegan t ersebut di at as diperkuat dengan t ambahan cahaya yang dipant ul kan ol eh warna put ih, sehingga perbandingan kont ras ant ara gel ap dan t erang menj adi l ebih besar. Maka dari it u penat aan cahaya harus diusahakan unt uk menghindari perbandingan kont ras yang menyol ok.

b. Suhu Warna

Sumber cahaya yang berbeda akan menghasil kan suhu warna yang berbeda. Lampu neon memberikan warna hij au kebiru-biruan, l ampu t ungst en-hal ogen menghasil kan warna kemerah-merahan, sinar mat ahari memancarkan warna cahaya kebiru-biruan. Suhu warna diukur dengan deraj at Kel vin. Cahaya yang mengandung warna kemerah-merahan l ebih rendah deraj at Kel vinnya, l ebih t inggi deraj at Kel vinnya mengandung warna kebiru-biruan.

Cahaya l ampu t ungst en-hal ogen mempunyai suhu warna ant ara 3000°-3200°K, adal ah cahaya yang sanga t cocok unt uk t el evisi

10. 000° Langit biru 9. 000° Langit mendung

7. 000°

5. 600° Cahaya mat ahari 4. 900° Lampu neon

4. 200° Dua (2) j am sebel um mat ahari t erbit / sebel um t erbenam

3. 800° Sat u (1) j am sebel um mat ahari t erbit / sebel u m t erbenam

3. 200° Lampu hal ogen 2. 800° Lampu pij ar

2. 200° Mat ahari t erbit / t erbenam 1. 600° Cahaya l il in

Suhu warna dit ent ukan pul a ol eh int ensit as cahaya. Cahaya unt uk st udio t el evisi yang dikont rol dengan dimmer bisa menghasil kan cahaya put ih dengan int ensit as penuh, t et api bil a dit urunkan int ensit asnya, cahaya akan berubah menj adi kemerah-merahan.

Kal au shot ing di l apangan (out door ), cahaya mat ahari adal ah sumber cahaya ut ama. Tergant ung pada kondisi l angit , bersih at au berawan, suhu warna cahaya mat ahari ant ara 4. 200°-10. 000°K. Kamera harus dicocokkan den gan cahaya kebiru-biruan, dengan memasang f il t er koreksi warna unt uk 5. 600°K, dit ambah dengan pengat uran wr i t e bal ance. Masal ahnya adal ah karena mat ahari t erus bergeser at au cuaca sering berubah, sehingga suhu warna berubah-ubah pul a, maka writ e bal ance harus sel al u dicocokkan. c. Bentuk dan Dimensi

Karena l ayar t el evisi hanya dua dimensi, t inggi dan l ebar, maka kit a cipt akan dimensi ket iga l ewat pengat uran cahaya, yait u ke dal am. Pengat uran cahaya yang t epat dengan t erang dan bayangan akan memperj el as bent uk obyek yang t iga dimensi, posisinya di dal am ruang dan wakt u, j arak dan hubungannya dengan obyek l ain sert a l ingkungannya. Di sini pencahayaan l ebih dit ekankan pada pengat uran t erang dan bayangan daripada mencipt akan gambar yang t erang sama sekal i dan berkesan dat ar. Bayangan pada waj ah obyek akan memperj el as t ekst ur dan bent uk.

d. Realitas

Suat u adegan yang diambil di dal am st udio, dengan pengat uran cahaya yang t epat , kit a bisa mencipt akan wakt u t ert ent u, pagi, siang at au mal am.

Bayangan-bayangan yang panj ang menunj ukkan wakt u pagi hari at au senj a, sinar yang t erang memberikan kesan suasana siang hari. Dengan ef ek pencahayaan khusus j uga bisa dicipt akan il usi sumber cahaya t ert ent u, misal nya suat u adegan yang kesannya hanya dit erangi dengan sebuah l ampu minyak.

Sehubungan dengan ef ek cahaya t iruan dari real it as ini kit a harus sering mengamat i l i ngkungan kit a sehari-hari. Misal nya, bagaimana perbedaan cahaya di suat u ruangan ant ara pagi dan sore hari. Dari mana sumber cahaya ut ama, apakah bayangan l ebih gel ap di siang hari at au sore hari. e. Kesan dan Suasana

Kesan psikol ogis dari suat u adegan yang kit a saj ikan di t el evise bisa dicapai dengan pengat uran cahaya t ert ent u. Sit uasi komedi biasanya diberi pencahayaan yang t erang sama sekal i dengan menggunakan hi gh key l i ght i ng, unt uk memberikan kesan hat i yang gembira dan t erang. Begit u pul a dengan acara kuis, permainan at au konser musik.

Sebal iknya t ragedi at au horor disaj ikan dengan pencahayaan yang redup at au gel ap pada l ingkungan sekit ar pemainnya, dengan menggunakan l ow key l i ght i ng. Pencahayaan dari bawah pemain menimbul kan suasana mist erius, horror. Bayangan-bayangan yang panj ang di sebuah j al an yang sepi mencipt akan suasana bahaya, t akut , t egang.

f. Pusat Perhatian (Focus of At t ant ion)

Beberapa pengat uran cahaya unt uk memusat kan perhat ian penont on:

Limbo Light ing: Obyek yang nampak t erang berada di depan l at ar bel akang cycl or ama yang net ral t anpa menggambarkan sesuat u.

Cameo Light ing: Obyek nampak t erang sedangkan l at ar bel akang gel ap sekal i, hit am t anpa penyinaran.

Silhout t e Ef f ect (Siluet ): Obyek yang gel ap t anpa penyinaran berada di l at ar bel akang yang t erang.

Follow Light ing: Obyek yang bergerak diikut i dengan spot l ight yang l ebih t erang dari cahaya l ainnya.

g. Instrumen Tata Cahaya

Inst rumen t at a cahaya dikl asif ikasikan berdasarkan j enis cahaya yang dihasil kan:

Dalam dokumen smk11 TeknikPenyiaranDanProduksiProgram Sri (Halaman 138-142)