METODOLOGI EVALUASI
A. Metode yang Digunakan Pada Model Evaluasi Countenance Stake
A.1. Langkah-langkah evaluasi berdasarkan Model Countenance Stake
A.1.1 Komponen pertama metodologi Evaluasi Model Countenance
A.1.2.1 Teknik-teknik Pengumpulan Informasi .1 Interview (wawancara) : .1 Interview (wawancara) :
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (yang mengajukan pertanyaan) dan yang diwawancarai serta memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Dalam penelitian yang sudah dilaksanakan, menggunakan wawancara berstruktur dan digunakan sebagai angket yang diisi oleh para penilai. Adapun tahapan-tahapan wawancara meliputi:
1. Menentukan siapa yang diwawancarai (dalam ini kepala sekolah dan guru fisika SMA alumni diklat berjenjang di P4TK IPA)
2. Mempersiapkan instrumen untuk wawancara yang terarah ( ceklist instrumen administrasi pembelajaran guru fisika SMA).
3. Melakukan wawancara dan memelihara agar wawancara produktif 4. Menghentikan wawancara dan memperoleh rangkuman wawancara. Dengan demikian, menggali data guru dengan key informan khususnya kepala sekolah, sangatlah diperlukan guna memperoleh data yang valid. Data wawancara yang sudah dianalisis dianggap sebagai data yang akan dievaluasi. Model countenance tersebut bertujuan untuk menggambarkan kompleksitas suatu inovasi pendidikan atau mengubah dengan membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil yang teramati pada berbagai tingkat operasi, (Frances Deepwell, 2002 : [email protected]). Kesesuaian antara hasil yang diharapkan dengan laporan pengamatan memberikan dasar penilaian keberhasilan atau
inovasi tersebut, sementara pada saat yang bersamaan dapat merekam hasil yang tidak diharapkan (Robert Stake, 1967).
Prosedure penilaian berkaitan dengan teknik yang digunakan dalam pengumpulan informasi yang merupakan data dalam penilaian. Wawancara merupakan salah satu teknik dalam penilaian ini, wawancara yang dilakukan adalah wawancara tak berstruktur sebelum observasi dan sesudah observasi. Dalam wawancara tak berstruktur materi pertanyaan tidak dipersiapkan dalam daftar tertulis, tetapi dalam kelengkapan laporan penilaian ini seluruh pertanyaan dapat dibuat dalam table. Dalam melakukan penilaian yang menggunakan penelitian naturalistic observasi saja tidak memadai, mengamati kegiatan kelakuan orang saja tidak dapat mengungkapkan apa yang diamati, itulah sebabnya observasi harus dilengkapi oleh wawancara. Dengan melakukan wawancara , penilai dapat memasuki dunia pikiran dan perasaan responden, (Nasution,1988:69). Data awal dikumpulkan pada umumnya ialah data verbal yang diperoleh melalui percakapan atau tanya jawab. Pada mulanya belum dipersiapkan sejumlah pertanyaan yang spesifik karena belum dapat diramalkan keterangan apa yang diberikan oleh responden, belum diketahui dengan jelas kearah mana pembicaraan akan berkembang. Wawancara adalah metoda untuk mengkonfirmasi dari pengumpulan data dengan cara pengecekan data yang diperoleh melalui observasi. Wawancara juga sebagai trianggulasi dari observasi, dan dokumen yang telah dikumpulkan untuk dianalisis. Tujuan wawancara ialah untuk memperoleh informasi yang terinci dan mendalam mengenai pandangan responden, setiap kali penilai mengadakan wawancara, harus menjelaskan apa
Bab 2. Model Evaluasi Countenance Stake 130
tujuan penilai berwawancara, keterangan apa yang diharapkan daripadanya. Penjelasan itu mengarahkan jalan pikirannya, sehingga responden (guru) tahu apa yang akan disampaikannya. Wawancara dilaksanakan oleh penilai untuk memperoleh :
1. Data latar belakang pendidikan guru,
2. Data pengalaman mengajar
3. Data pandangan terhadap KTSP
4. Data pengetahuan guru tentang pengembangan perangkat administrasi guru, silabus, RPP.
A.1.2.1.2 Dokumentasi :
Dokumentasi adalah metoda pengumpulan data dengan pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Menurut Moeleong, dokumen adalah setiap bahan tertulis atau film. Dokumen ini terdiri dari dokumen resmi yang berisi tentang informasi administrasi pengembangan perangkat KTSP , Silabus , RPP yang akan dipergunakan sebagai Antecedent.
A.1.2.1.3 Evaluator :
Dalam evaluasi ini , evaluator merupakan alat atau instrumen penilai data utama, data dianalisis oleh evaluator untuk mendapatkan informasi yang diperlukan secara tepat.
A.1.2.1.4 Informan :
Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan latar belakang bidang garapan. Jadi, informan harus benar-benar mengetahui kondisi dan situasi di lapangan dalam memberikan informasi kepada evaluator secara sukarela. Dalam hal ini guru Fisika SMA di Bandung yang menduduki jabatan tertentu pada MGMP Fisika dan
komponen-komponen yang terlibat di sekolah, yakni kepala sekolah , kasi kurikulum sekolah sebagai penyimpan administrasi guru.
A.1.2.1.5 Key Informan :
Orang yang mengetahui situasi lapangan (sekolah) dengan baik dan yang membuat konsep serta untuk menerapkan program diklat yang telah direncanakan, dalam hal ini pihak yang memiliki kompetensi dalam menjalankan program yang akan diimplementasikan . Key informan adalah orang yang paling berperan dalam lembaga PPPPTK IPA dalam hal ini adalah kepala PPPPTK IPA, yakni DR. Sedyono Abdulah, M.Si, sebagai pemberi surat ijin untuk melaksanakan evaluasi kepada alumni diklat dan kepala-kepala sekolah yang dikunjungi, Kasi Program Diklat, yakni Dewi Anggraeni S.Si. MT, Kasi Pelaksanaan Penataran dan team rekruimen guru yang akan ditatar, yaitu Drs. Komar, MM.
A.1.2.1.6 Observasi (pengamatan) :
Observasi adalah serangkaian pengamatan dan pencatatan dengan sistematis dari fenomena-fenomena yang diselidiki, baik secara langsung maupun tidak langsung. Observasi adalah suatu pengamatan secara sengaja untuk mendapatkan data serta menilai keadaan lingkungan dan untuk memperoleh kebenaran hasil evaluasi (penilaian). Dalam evaluasi ini, evaluator mengobservasi dan menilai proses belajar mengajar serta dokumen perangkat pengembangan KTSP yaitu administrasi guru yang dibuat oleh guru Fisika SMA, meliputi Silabus dan RPP.
Bab 2. Model Evaluasi Countenance Stake 132
Observasi dilakukan dengan menggunakan Framework model evaluasi Countenance Stake yang sudah direvisi selnya.
Stake’s model for planning an evaluation study provides an
organizationnal framework, that point out data to be considered and contrasts what is planned and what has occurred, (Allan C Ornstein,
1998:329). (Model Stake untuk perencanaan suatu studi evaluasi telah menyediakan suatu kerangka untuk mengorganisasi data yang menjadi pertimbangan dan contrasts dari apa yang telah direncanakan dan apa yang telah terjadi).
Dengan observasi , penilai memperoleh suatu gambaran yang lebih jelas tentang deskripsi proses belajar mengajar, yang sukar diperoleh dengan metoda-metoda lain (Nasution, 1982:122). Data observasi berupa deskripsi yang faktual, cermat dan terinci mengenai keadaan di lapangan, kegiatan manusia dan situasi sosial , serta konteks dimana kegiatan-kegiatan itu terjadi. Data deskripsi diperoleh berkat adanya penilai di lapangan dengan mengadakan pengamatan secara langsung, M.Q Patton (1985), Nasution, (1988:59) yang mempunyai manfaat bahwa (1) dengan berada dilapangan penilai lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi, jadi penilai dapat memperoleh pandangan holistik atau menyeluruh, (2) pengalaman lansung memungkinkan penilai menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya, pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan atau discovery, (3) Penilai dapat menemukan hal-hal di luar persepsi responden, sehingga penilai memperoleh gambaran yang lebih komprehensif, (4) penilai di lapangan tidak hanya mengadakan pengamatan akan tetapi juga memeperoleh kesan-kesan pribadi, (5) penilai mempunyai kesempatan mengumpulkan data yang kaya, yang dapat dijadikan dasar untuk memperoleh data yang lebih banyak,
lebih terinci dan lebih cermat tentang deskripsi proses belajar mengajar fisika, dan deskripsi implementasi KTSP Fisika, serta deskripsi analisis kegiatan belajar fisika di SMA kelas X semester 1. Data deskripsi dimasukan kedalam matriks berdasarkan kriteria evaluasi yang sudah distandarkan oleh team akhli.
A.1.3. Komponen ketiga, aktivitas penilai memasukkan data deskripsi pada