• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Teknik Triangulasi Sumber Data Wawancara

Kepala Sekolah: Sekolah sudah menyediakan beberapa alat peraga tetapi ada guru yang kreatif untuk membuat alat peraga sendiri.

Guru Kelas:

Alat peraga terbatas dan tidak semua materi menggunakan. Guru merasa kerepotan dalam menjelaskan materi pembelajaran matematika. Siswa: Siswa hanya menyebutkan spidol, kapur, papan tulis, balok kecil-kecil, lemari, penggaris.

Berdasarkan sumber data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa pengadaan alat peraga masih terbatas dan penggunaan dalam pembelajaran matematika belum optimal.Alat peraga perlu memperhatikan karakteristik siswa, sehingga mampu menarik minat belajarnya, serta memperhatikan karakteristik alat peraga yang baik.

4.1.1.3 Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik yang digunakan penliti untuk menganalisis permasalahan di sekolah. Secara Khusus, observasi dilakukan untuk mengetahui keberadaan dan penggunaan alat peraga. Selain itu, tujuan lain dari observasi adalah mengetahui kesulitan dan karakteristik siswa pada saat pembelajaran matematika.

Validasi instrumen observasi dilakukan beberapa ahli yaitu, ahli bahasa, matematika dan guru SD setara.Validasi yang dilakukan merupakan validasi konstrak yaitu melihat kesesuaian instrumen yang digunakan dengan teori yang ada. Adapun hasil validasi terhadap instrumen observasi dapat dilihat pada tabel 4.6

Tabel 4.6 Hasil Validasi Instrumen Observasi

Ahli Nomor Item Total Rerata

1 2 3 4 5 6 Bahasa 4 4 4 4 2 4 22 3,67 Matematika 3 4 4 3 3 3 20 3,33 Guru 1 4 3 3 4 4 4 22 3,67 Guru 2 4 4 4 3 4 4 23 3,83 Rerata 21,75 3,62

Berdasarkan hasil validasi tersebut, didapatkan rerata skor sebesar 3,62. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen wawancara layak digunakan.Selain itu, ahli juga memberikan

komentar yang disajikan dalam tabel 4.7

Tabel 4.7 Rekapitulasi Komentar Validasi Instrumen Observasi oleh Ahli

Ahli Nomor Item

1 2 3 4 5 6 Bahasa - - - - Kriteria Penskoran belum ada - Matematika - - - -

Guru 1 Pada lembar observasi tidak ada kolom ya atau tidak - - Perhatikan ejaan - - Guru 2 - - - -

Observasi dilakukan oleh peneliti pada tanggal 27 Agustus 2014.Observasi dilakukan saat pembelajaran di kelas.Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan saat pembelajaran di kelas II SD Kanisius Kumendaman, diperoleh hasil bahwa beberapa siswa masih mengalami kesulitan dalam melakukan perkalian.

Tabel. 4.8 Hasil Observasi Pembelajaran Matematika

No. Item Objek yang Diamati Hasil

1. Guru mempersiapkan alat peraga yang digunakan untuk pembelajaran matematika di kelas.

Guru tidak mempersiakan alat peraga untuk pembelajaran matematika disaat pembelajaran berlangsung.

2. Guru menggunakan alat peraga selama pembelajaran matematika di kelas untuk menjelaskan materi pembelajaran.

Guru menggunakan papan tulis dan spidol untuk menjelaskan materi pembelajaran. Guru hanya memberi contoh gambar yang ada dalam buku pelajaran.

3. Guru menjelaskan cara penggunaan alat peraga matematika kepada siswa

Tidak ada. 4. Siswa mengalami kesulitan mengikuti proses

pembelajaran matematika di kelas.

Masih ada beberapa siswa yang harus dijelaskan ulang ketika guru menerangkan materi perkalian.

5. Siswa mengalami kesulitan mengerjakan soal matematika yang diberikan oleh guru.

Siswa mengalami kesulitan ketika ditanya atau disuruh mengerjakan soal yang ada dibuku.

matematika masih terbatas.Selain itu, guru tidak menggunakan alat peraga selama pembelajaran matematika.Beberapa siswa memperhatikan guru saat menjelaskan namun sebagian besar bermain sendiri.Ketika siswa diminta untuk menuliskan jawaban untuk soal latihan, siswa merasa kesulitan.Setelah guru mengetahui kesulitan siswa, guru menjelaskan kembali dengan papan tulis.Dapat disimpulkan bahwa ketersedian dan penggunaan alat peraga belum optimal digunakan dalam pembelajaran matematika di kelas II.

4.1.1.4 Analisis Kebutuhan

Hasil wawancara dan observasi telah ditemukan bahwa masalah di lapangan yang terjadi saat ini adalah kebutuhan akan adanya alat peraga. Hasil wawancara dan observasi digunakan untuk acuan menyusun kuesioner analisis kebutuhan.Berikut dipaparkan proses pembuatan hingga hasil penyebaran kuesioner analisis kebutuhan untuk guru dan siswa.

4.1.1.4.1 Pembuatan Instrumen Analisis Kebutuhan

Kuesioner analisis kebutuhan dibuat dengan mengacu pada keempat ciri alat peraga berbasis Metode Montessori.Keempat ciri tersebut yaitu alat yang bisa digunakan secara mandiri (auto education) dapat mengoreksi kesalahan yang dilakukan sendiri (auto correction), alat yang dapat menarik perhatian anak dan bergradasi (Gutek, 2013:240).Selain keempat ciri utama tersebut, peneliti menambahkan satu ciri lagi yaitu kontekstual.Penambahan ciri tersebut bertujuan agar alat peraga yang dikembangkan dapat dibuat dari bahan-bahan yang mudah didapatkan disekitar kita.

Ada sepuluh pertanyaan yang disesuaikan dengan kelima unsur alat peraga berbasis metode Montessori.Kuesioner ini ditunjukan kepada guru kelas.Sebelum kuesioner dibagikan

matematika, guru dan siswa SD setara. 4.1.1.4.2 Uji Validitas Instrumen

Instrumen analisis kebutuhan yang digunakan peneliti berupa kuesioner.Kuesioner disusun berdasarkan kelima karakteristik alat peraga yang dikembangkan peneliti dan karakteristik siswa kelas II.Kuesioner tersebut terdapat 10 pertanyaan yang dikembangkan berdasarkan kelima karakteristik alat peraga seperti auto-education, bergradasi, menarik, auto-corretion, dan kontekstual.Masing-masing karakteristik alat peraga dikembangkan ke dalam 2 pertanyaan.Selain itu, kajian bahasa, tata tulis, dan format penyajian kuesioner disusun berdasarkan karakteristik siswa kelas II.Kuesioner yang telah disusun, kemudian diuji validitasnya oleh 2 guru kelas II dan III SD Kanisius Pugeran I dan beberapa dosen ahli.Setelah kuesioner tersebut, diuji oleh beberapa ahli, selanjutnya kuesioner tersebut diuji tingkat keterbacaannya kepada beberapa siswa di SD setara.

4.1.1.4.2.1 Ahli Pembelajaran Matematika

Ahli pembelajaran matematika melakukan uji validasi instrumen analisis kebutuhan.Ada dua ahli pembelajaran matematika yang memberikan penilaian terhadap instrumen analisis kebutuhan yang ada.Kedua ahli tersebut merupakan dosen matematika di program Studi Universitas Sanata Dharma yang telah berpengalaman dalam bidangnya. Selain itu, masing- masing ahli tersebut mengampu perkuliahan terkait dengan pembelajaran matematika di program Studi Universitas Sanata Dharma. Kedua ahli tersebut juga memberikan penilaian dan komentar sebagai masukan perbaikan instrumen kuesioner analisis kebutuhan yang akan dibagikan kepada guru dan siswa. Berikut merupakan hasil penilaian ahli matematika tersebut terhadap instrumen kuesioner analisis kebutuan guru yang dikategorikan berdasarkan tabel 4.9.

Ahli Matematika

Skor Item Pertanyaan Total Rerata Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 36 3,6 Sangat baik

2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39 3,9 Sangat baik

Rerata 37,5 3,75 Sangat baik

Hasil penilaian dari kedua ahli matematika menunjukkan bahwa masing-masing ahli memberikan skor rata-rata 3,75. Hasil tersebut menunjukkan bahwa instrumen kuesioner analisis kebutuhan layak digunakan namun masih perlu perbaikan.Perbaikan tersebut didasarkan pada komentar dari kedua ahli matematika.Berikut merupakan hasil rekapitulasi komentar tertulis para ahli matematika yang disajikan pada tabel 4.10.

Tabel 4.10 Rekapitulasi Komentar Validasi Analisis Kebutuhan Guru oleh Ahli Matematika

Penilai Nomor Item Komentar Keputusan/Perbaikan

Ahli 1 3 (item pertanyaan untuk kategori kontekstual)

Pertanyaan dan pilihan jawaban tidak sesuai.

Peneliti memutuskan untuk mengubah pertanyaan dan disesuaikan dengan jawaban 4 (item pertanyaan untuk

kategori kontekstual)

Penggunaan kata kamu tidak sopan.

Pilihan jawaban dapat dibuat lebih banyak.

Peneliti memutuskan untuk

mengganti kata “kamu” dengan “bapak/ibu” dan menambah

pilihan sesuai dengan komentar para ahli

Ahli 2 - - -

Berdasarkan komentar dari kedua ahli Matematika, peneliti selanjutnya melakukan perbaikan terkait dengan masukan/saran yang telah diberikan.Selain itu, kedua ahli Matematika juga memberikan penilaian terhadap instrumen kuesioner analisis kebutuhan siswa.Berikut merupakan hasil penilaian ahli Matematika tersebut yang dikategorikan berdasarkan tabel 4.11.

Ahli Matematika

Skor Item Pertanyaan Total Rerata Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 35 3,5 Sangat Baik

2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 31 3,1 Baik

Rerata 33 3,3 Sangat Baik

Berdasarkan tabel tersebut, dapat terlihat rerata hasil yang diperoleh dari uji validasi kedua ahli Matematika sebesar 3,3. Hasil tersebut menunjukkan bahwa instrumen kuesioner analisis kebutuhan layak digunakan namun masih perlu perbaikan.Perbaikan tersebut didasarkan pada komentar dari kedua ahli Matematika.Berikut merupakan hasil rekapitulasi kedua Ahli Matematika dapat dilihat pada tabel 4.12 komentar keterbacaan analisis kebutuhan siswa oleh ahli matematika.

Tabel 4.12 Rekapitulasi Komentar Hasil Validasi Analisis Kebutuhan Siswa oleh Ahli Matematika

Penilai Nomor Item Komentar Keputusan/Perbaikan

Ahli 1 3 (item pertanyaan untuk kategori kontekstual)

Perlu ditanyakan juga benda-benda yang digunakan apa saja.

Menambahkan pertanyaan tentang contoh benda yang digunakan

4 (item pertanyaan untuk kategori kontekstual)

Pilihan lebih baik kalau dibuat lebih banyak misal: kertas, plastik.

Menambah pilihan jawaban dengan empat pilihan yaitu, kayu, kertas, besi dan plastik 7 (item pertanyaan untuk

kategori bergradasi)

Bergradasi tidak hanya dilihat antar kelas namun juga antar sub topik dalam kelas yang sama.

Mengubah pertanyaan dari berbagai kelas menjadi berbagai materi pelajaran 8 (item pertanyaan untuk

kategori bergradasi)

Ada pengulangan kata yang membuat bingung.

Mengubah pertanyaan yang sesuai dnegan perkembangan siswa

9 (item pertanyaan untuk kategori auto-correction)

Kondisikan bahwa pernyataan tersebut memang dialami siswa.

- Ahli 2 1 (item pertanyaan untuk

kategori auto-education)

Tanda * justru akan membingungkan, karena seperti tidak terkait dengan soal.

Menghilangkan tanda* Mengganti huruf depan Matematika dengan huruf capital.

kategori bergradasi) range ukuran tersebut, pastikan siswa telah paham tentang menimbang.

memastikan siswa tahu tentang pengukuran berat

Berdasarkan penilaian yang diberikan oleh kedua ahli matematika serta komentar sebagai masukan, peneliti melakukan beberapa perbaikan dalam penyusunan kalimat pertanyaan kuesioner analisis kebutuhan guru.

4.1.1.4.2.2 Ahli Bahasa

Ahli yang selanjutnya memberikan penilaian terhadap kuesioner analisis kebutuhan adalah ahli bahasa.Ada dua ahli bahasa yang memberikan penilaian terhadap instrumen analisis kebutuhan yang ada.Kedua ahli tersebut merupakan dosen Bahasa Indonesia di Program Studi Universitas Sanata Dharma yang telah berpengalaman dalam bidangnya. Kedua ahli tersebut juga memberikan penilaian dan komentar sebagai masukan perbaikan instrumen kuesioner analisis kebutuhan yang akan dibagikan kepada guru dan siswa. Berikut merupakan hasil penilaian ahli bahasa tersebut terhadap instrumen kuesioner analisis kebutuhan guru yang dikategorikan berdasarkan tabel 4.13.

Tabel 4.13 Skor Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru oleh Ahli Bahasa

Ahli Bahasa

Skor Item Pernyataan Total Rerata Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 35 3,5 Sangat Baik

2 4 4 4 2 4 3 3 3 4 4 35 3,5 Sangat Baik

Rerata 35 3,5 Sangat Baik

Hasil penilaian dari kedua ahli bahasa menunjukkan bahwa rerata skor uji validasi kuesioner analisis kebutuhan guru sebesar 3,5. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa instrumen kuesioner analisis kebutuhan layak digunakan.Walaupun demikian, peneliti

dari kedua ahli bahasa.Berikut merupakan hasil rekapitulasi komentar tertulis para ahli bahasa yang disajikan pada tabel 4.14.

Tabel 4.14 Rekapitulasi Komentar Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru oleh Ahli Bahasa

Penilai Nomor Item Komentar Keputusan/Perbaikan

Ahli 1 3 (item pertanyaan untuk kategori kontekstual)

Soal dan jawaban kurang sesuai.

Mengubah pertanyaan dan disesuaikan dengan jawaban 4 (item pertanyaan untuk

kategori kontekstual)

Penggantian kata kamu menjadi Bapak/ Ibu.

Mengganti kata “kamu” dengan “bapak/ibu”

5 (item pertanyaan untuk kategori menarik)

Diskon huruf Menambah huruf 7 (item pertanyaan untuk

kategori bergradasi)

Cakupan fungsi atau materi?

Memperbaiki kalimat pada pilihan sesuai dengan komentar ahli yaitu cakupan materi lebih ditekankan 8 (item pertanyaan untuk

kategori bergradasi)

Alat peraga matematika yang . . . .

Memperbaiki pertanyaan yang mudah dimengerti

9 (item pertanyaan untuk kategori auto-correction)

Pertanyaan perlu dirubah. Melengkapi kalimat pertanyaan agar lebih jelas

Ahli 2 - - -

Berdasarkan penilaian dari kedua ahli bahasa, serta komentar sebagai masukan untuk peneliti melakukan beberapa perbaikan dalam penyusunan kalimat pertanyaan.Selain itu, kedua ahli bahasa juga memberikan penilaian terhadap instrumen kuesioner analisis kebutuhan siswa.Berikut merupakan hasil penilaian ahli bahasa tersebut yang dikategorikan berdasarkan tabel 4.15.

Tabel 4.15 Skor Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa oleh Ahli Bahasa

Ahli Bahasa

Skor Item Pertanyaan Total Rerata Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 35 3,5 Sangat Baik

2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 32 3,2 Baik

sangat baik. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa instrumen kuesioner analisis kebutuhan layak digunakan namun masih perlu perbaikan.Perbaikan tersebut didasarkan pada komentar dari kedua ahli bahasa. Berikut merupakan hasil rekapitulasi komentar tertulis para ahli bahasa yang disajikan pada tabel 4.16

Tabel 4.16 Rekapitulasi Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa oleh Ahli Bahasa

Penilai Nomor Item Komentar Keputusan/Perbaikan

Ahli 1 1 (item pertanyaan untuk kategori auto-education)

Tanda bintang diletakkan diakhir kalimat.

Menghilangkan tanda bintang agar siswa tidak bingung

2 (item pertanyaan untuk kategori auto-education)

Penggantian kata seperti

apakah menjadi “seperti apa” Menyempurnakan pertanyaan sehingga lebih kalimat mudah dipahami siswa 6 (item pertanyaan untuk

kategori menarik)

Warna apa yang kamu suka untuk alat peraga?

Memperbaiki sesuai komentar ahli

7 (item pertanyaan untuk kategori bergradasi)

Kata berbagai dihilangkan. Memperbaiki kalimat pertanyaan dengan pertimbangan ahli

8 (item pertanyaan untuk kategori bergradasi)

Kalimat diganti, jika dilihat dari beratnya alat peraga matematika manakah yang kamu suka? Atau yang sesuai dengan kamu?

Memperbaiki sesuai dengan komentar ahli dan pertimbangan ahli lain 9 (item pertanyaan untuk

kategori auto-correction)

Keterangan untuk pilihan jawaban bisa dihilangkan.

- Ahli 2 2 (item pertanyaan untuk

kategori auto-education)

Bagaimana jika anak menjawab tidak? Apakah pertanyaan-pertanyaan selanjutnya masih dapat digunakan.

-

5 (item pertanyaan untuk kategori menarik)

Apakah mungkin anak menjawab tidak?

- 7 (item pertanyaan untuk

kategori bergradasi)

Pertanyaan membingungkan anak.

Memperbaiki dengan pertimbangan ahli lainnya 9 (item pertanyaan untuk

kategori auto-correction)

Perlu penjelasan dan bimbingan dalam mengisi.

-

Berdasarkan penilaian yang diberikan oleh para ahli, serta komentar sebagai masukan, peneliti melakukan beberapa perbaikan dalam penyusunan kalimat pertanyaan kuesioner analisis

baik” sehingga layak untuk digunakan, dan setelah adanya revisi dari pihak peneliti. 4.1.1.4.2.3 Validasi Guru SD Setara

Penguji yang selanjutnya melakukan uji validasi instrumen analisis kebutuhan adalah guru.Ada dua guru dari SD Kanisius Pugeran yang memberikan penilaian terhadap instrumen analisis kebutuhan yang ada yaitu guru kelas II dan III. Guru tersebut memberikan penilaian dan komentar sebagai masukan perbaikan instrumen kuesioner analisis kebutuhan yang akan dibagikan kepada guru dan siswa. Berikut merupakan hasil penilaian ahli bahasa tersebut terhadap instrumen kuesioner analisis kebutuhan guru yang dikategorikan berdasarkan tabel 4.17.

Tabel 4.17 Skor Validasi Analisis Kebutuhan Guru oleh Guru SD Setara

Guru Skor Item Pertanyaan Total Rerata Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 35 3, 5 Sangat

baik 3, 5 Sangat

baik

Hasil penilaian dari guru tersebut menunjukkan bahwa rerata skor uji validasi kuesioner analisis kebutuhan guru sebesar 3,5. Hasil tersebut menunjukkan bahwa instrumen kuesioner analisis kebutuhan guru layak digunakan.Walaupun demikian, peneliti melakukan perbaikan dalam penyusunan kalimat.Perbaikan tersebut didasarkan pada komentar dari kedua guru.Berikut merupakan hasil rekapitulasi komentar tertulis para ahli bahasa yang disajikan pada tabel 4.18.

Guru 7 (item pertanyaan untuk kategori bergradasi)

Kalimat dibuat lebih jelas, kata kamu bisa diganti dengan menurut Bapak/Ibu bagaimanakah kriteria dari sebuah alat peraga yang baik dari sebuah alat peraga yang baik berdasarkan fungsinya.

Peneliti menggunakan saran perbaikan kalimat dari guru.

8 (item pertanyaan untuk kategori bergradasi)

Alat peraga matematika yang ideal menurut Bapak/Ibu jika dilihat dari berat alat peraga tersebut.

Peneliti menggunakan saran perbaikan kalimat dari guru.

Selain kuesioner analisis kebutuhan guru, kedua guru juga menguji kuesioner analisis kebutuhan siswa.Berikut hasil penilaian dari kedua guru terhadap kuesioner analisis kebutuhan siswa.

Tabel 4.19 Skor Validasi Analisis Kebutuhan Siswa oleh Guru SD Setara

Guru Skor Item Pertanyaan Total Rerata Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 33 3,3 Sangat

baik 3,3 Sangat

baik

Hasil penilaian dari guru tersebut menunjukkan bahwa rerata skor uji validasi kuesioner analisis kebutuhan guru sebesar 3,3. Hasil tersebut menunjukkan bahwa instrumen kuesioner analisis kebutuhan guru layak digunakan.Walaupun demikian, peneliti melakukan perbaikan dalam penyusunan kalimat.Perbaikan tersebut didasarkan pada komentar dari kedua guru.Berikut merupakan hasil rekapitulasi komentar tertulis para ahli bahasa yang disajikan pada tabel 4.20.

Tabel 4.20 Rekapitulasi Komentar Validasi Analisis Kebutuhan Siswa oleh Guru SD Setara

Guru 2 (item pertanyaan untuk kategori bergradasi)

Pertanyaan diganti dengan cara mana yang lebih kamu suka ketika belajar matematika?

Peneliti menggunakan saran perbaikan kalimat dari guru.

4.1.1.4.2.4 Uji Keterbacaan Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa

Validasi instrumen analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui keterbacaan kalimat yang digunakan pada kuesioner analisis kebutuhan. Uji keterbacaan tersebut dilakukan oleh siswa SD setara. Uji keterbacaan ini dilakukan kepada lima siswa kelas II SD Kanisius Pugeran Yogyakarta. Berikut merupakan hasil penilaian yang diberikan oleh siswa yang disajikan pada tabel 4.21.

Tabel 4.21 Skor Keterbacaan Analisis Kebutuhan oleh Siswa

Siswa Skor Item Pernyataan Total Rerata Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39 3,9 Sangat Baik 2 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 37 3,7 Sangat Baik 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 37 3,7 Sangat Baik 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 38 3,8 Sangat Baik 5 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 36 3,6 Sangat Baik

Rerata 37,4 3,74 Sangat Baik

Berdasarkan tabel 4.21 dapat diketahui bahwa keseluruhan siswa memberikan skor 3 hingga 4. Berdasarkan hasil penilaian dari kelima siswa, memberikan penilaian 3,74 dengan

kategori “sangat baik”. Kelima siswa tidak memberikan komentar pada uji keterbacaan instrumen analisis kebutuhan.Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa instrumen kuesioner analisis kebutuhan layak digunakan.

4.1.1.4.3.1 Data Hasil Analisis Kebutuhan oleh Guru

Pemberian kuesioner analisis kebutuhan dilakukanpada tanggal 13Oktober 2014. Kuesioner analisis kebutuhan terdiri atas sepuluh pertanyaan dengan beberapa alternatif jawaban. Berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh sebelas guru di SDKKumendaman, pada item pertama seluruh guru atau 100% guru menjawab pernah menggunakan alat peraga matematika ketika mengajar. Hal ini menandakan bahwa selama ini guru telah menggunakan alat peraga. Pada item kedua, seluruh guru atau 100% guru menjawab bahwa penggunaan alat peraga dapat membantu siswa memahami konsep-konsep matematika. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran. Pada item ketiga, seluruh guru atau 100% guru menyatakan pernah menggunakan benda-benda dari lingkungan sekitar untuk mengajar matematika.Pada item keempat, 45.4% guru setuju jika alat peraga matematika dibuat menggunakan benda-benda dari lingkungan sekitar seperti kayu, 72.8% guru setuju jika alat peraga dibuat dari kertas, dan 9% guru memilih lainnya.Hal ini menunjukkan bahwa guru menghendaki alat peraga terbuat dari kertas tetapi menurut saya alat peraga yang terbuat dari kertas tidak bertahan lama. Pada item kelima, 100% guru menyatakan bahwa pemberian warna pada alat peraga dapat membuat alat peraga terlihat lebih menarik. Hal ini menunjukkan pentingnya pemberian warna terhadap alat peraga agar dapat menarik perhatian siswa. Pada item keenam, seluruh guru atau 100% guru lebih suka alat peraga diberi warna yang cerah dari pada warna gelap karena warna cerah pada umumnya lebih disukai dan dapat menarik perhatian siswa. Pada item ketujuh, seluruh guru menyatakan54.5% menyukai alat peraga hanya dapat digunakan untuk 1materisaja, 45.4% guru menyukai alat peraga dapat digunakan untuk lebih dari 1 materi.Pada item kedelapan, 100% gurumemilih alat peraga yang ringan. Hal ini menunjukkan

alat peraga yaitu siswa kelas II SD. Pada item kesembilan, seluruh guru atau 100% guru menjawab penggunaan alat peraga dapat membantu siswa menemukan kesalahannya sendiri pada saat mengerjakan soal. Pada item kesepuluh, 100% guru berpendapat bahwa penggunaan alat peraga dapat membantu siswa untuk menemukan jawaban yang benar dari kesalahan saat mengerjakan soal.

Hasil analisis kebutuhan yang dilakukan oleh guru menunjukkan bahwa diperlukan penggunaan alat peraga untuk siswa kelas II SDKKumendaman. Peneliti juga melakukan klarifikasi hasil kuesioner melalui wawancara dengan guru kelas IIdan diperoleh informasi bahwa penggunaan alat peraga itu penting khususnya untuk siswa kelas II. Mengingat karakteristik siswa dan materi pada mata pelajaran Matematika yang bersifat abstrak. Berikut hasil rekapitulasinya:

Tabel 4.22 Rekapitulasi Analisis Kebutuhan oleh Guru

Indikator Pertanyaan Jumlah

Responden

Persentase Auto-

education

1. Apakah Bapak/ Ibu guru pernah menggunakan alat peraga dalam pembelajaran Matematika?

(...) Pernah, sebutkan ...

11 100%

(...) Tidak pernah Auto-

education

2. Apakah penggunaan alat peraga dapat membantu siswa memahami konsep-konsep matematika?

(...) Ya

11 100%

(...) Tidak

Kontekstual 3. Apakah Bapak/Ibu berniat untuk membuat alat peraga matematika sesuai dengan kebutuhan siswa dengan memanfaatkan bahan-bahan di sekitar?

(...) Ya, Alasan …….

11 100%

(...) Tidak, Alasan …….

Kontekstual 4. Manakah bahan pembuatan alat peraga yang Bapak/Ibu suka? (...) Kayu 5 45,4 % (…) Besi (…) Kertas 8 72,8% (…) Plastik

Menarik 5. Menurutmu Bapak/Ibu, apakah pemberian warna pada alat peraga membuatnya lebih menarik?

(…) Ya

11 100%

(…) Tidak

Menarik 6. Warna apa yang Bapak/Ibu suka untuk alat peraga Matematika?

(…) Gelap

11 100%

(…) Cerah

Bergradasi 7. MenurutBapak/Ibubagaimana salah satu kriteria dari sebuah alat peraga yang baik berdasarkan fungsinya? (…) 1 alat peraga hanya untuk satu materi

6 54,4%

(…) 1 alat peraga lebih dari astu materi 5 45,4% Bergradasi 8. Menurut Bapak/Ibu, jika dilihat dari beratnya, makah

alat peraga matematika yang ideal untuk siswa kelas II gunakan?

(...) Ringan ( kurang dari 1,5 kg)

11 100%

(…) Sedang ( antara 1,5 sampai 3kg)

(...) Berat ( lebih dari 3kg) Auto-

correction

9. Bagaimana salah satu kriteria alat peraga matematika yang berkualitas menurut Bapak/Ibu?

(...) Dapat membantu siswa menyadari kesalahannya sendiri

11 100%

(...) Tidak dapat membantu siswa menyadari kesalahan sendiri

Auto- corecction

10. Apakah penggunaan alat peraga dapat membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran matematika?

(…) Ya

11 100%

(…) Tidak

4.1.1.4.3.2 Data Hasil Analisis Kebutuhan oleh Siswa

Kuesioner analisis kebutuhan terdiri atas sepuluh pertanyaan dengan beberapa alternatif jawaban yang dikembangkan berdasarkan indikator-indikator. Pengisian kuesioner analisis kebutuhan oleh 18 siswa kelas II SDK Kumendaman yang dilakukan pada hari Senin, 10 Oktober 2014. Pengisian kuesioner dilakukan siswa dengan didampingi dan dibimbing oleh peneliti. Hal ini dikarenakan beberapa siswa kelas II belum lancar membaca.

Berdasarkan hasil pengisian kuesioner oleh siswa, 72,2% siswa kelas II menjawab bahwa guru pernah menggunakan alat peraga ketika mengajar matematika. Sementara 27,8% menjawab gurutidak pernah menggunakan alat peraga ketika mengajar matematika. Hal ini menunjukkan

Dokumen terkait