• Tidak ada hasil yang ditemukan

Telaah Visi, Misi dan Program

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

B. Telaah Visi, Misi dan Program

Kabupaten Soppeng Tahun 2016 – 2021 yaitu :

Visi : “Pemerintahan yang Melayani dan Lebih Baik”

Pada rumusan visi ini terkandung substansi “perwujudan visi” bahwa Kabupaten Soppeng “pemerintahannya akan lebih melayani” dan “daerahnya akan lebih baik”. Terdapat dua pokok visi pada rumusan visi ini yakni “pemerintahan yang melayani” dan “Kabupaten Soppeng yang lebih baik”.

Pemerintahan yang melayani bermakna bahwa dalam lima tahun kedepan kehadiran pemerintah akan semakin signifikan dalam melayani rakyatnya.Hakekat kehadiran pemerintahan adalah untuk melayani rakyatnya. Pemerintah tidak hadir untuk dilayani tetapi untuk dilayani. Kondisi yang hendak dicapai dengan pokok visi ini adalah terjadinya peningkatan kinerja pelayanan dalam pemenuhan kebutuhan petani dan kemajuan pertanian, pendidikan yang unggul dan murah, pelayanan publik yang prima, pariwisata yang berkembang, infrastruktur transportasi yang baik, tata kelola pemerintahan yang baik, pelayanan kesehatan yang unggul dan murah, serta kehidupan beragama yang kondusif dan tingginya partisipasi pemuda dan perempuan dalam pembangunan.

“Kabupaten Soppeng yang lebih baik” bermakna bahwa Kabupaten Soppeng akan terakselerasi kemajuannya sehingga mencapai posisi sebagai daerah yang merupakan pilar utama pembangunan Sulawesi Selatan. Sebagaimana Visi RPJMD Sulawesi Selatan 2013-2018 salah satu pokok visinya adalah pilar utama pembangunan nasional dalam hal ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan, maka Kabupaten Soppeng dalam lima tahun kedepan akan menjadi pilar utama Sulawesi Selatan dalam mewujudkan ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan.

Untuk mewujudkan visi tersebut maka misi yang akan ditempuh adalah sebagai berikut :

1. Memantapkan arah kebijakan pertanian yang melayani dan pro-petani;

2. Mewujudkan pendidikan unggul yang murah dan berkeadilan bagi semua warga; 3. Menjadikan Kabupaten Soppeng yang lebih baik dalam pelayanan publik;

4. Menata kepariwisataan dan sistem transportasi yang mulus dan nyaman; 5. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih bebas korupsi; 6. Menjamin ketersediaan sistem pelayanan kesehatan unggul dan murah;

7. Mendorong peningkatan kehidupan beragama serta partisipasi pemuda dan perempuan dalam pembangunan;

8. Menjadikan Kabupaten Soppeng sebagai pilar utama pembangunan Sulawesi Selatan; dan

9. Menjadikan Kabupaten Soppeng sebagai daerah yang nyaman dan terdepan dalam investasi.

Mengingat eratnya kaitan antara Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng dengan Dokumen RPJMD 2016-2021, maka dalam penyusunannya harus menjadikan Dokumen Perencanaan Jangka Menengahtersebut sebagai acuan, artinya indikator kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng harus diarahkan untuk mencapai target kinerja sesuai dengan kewenangan Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng yang telah dicantumkan dalam target Kinerja RPJMD.

Dari ke sembilan misi tersebut, berdasarkan urusan dan kewenangan yang dimiliki dalam rangka pencapaian Misi Pemerintah Kabupaten Soppeng, Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng berkontribusi untuk mewujudkan sebagian Misi dalam RPJMD sesuai dengan kewenangan yang dimiliki sebagai berikut:

a) Misi ke -1, Memantapkan arah kebijakan pertanian yang melayani dan pro-petani, dengan indikator kinerja :

- Nilai Tukar Petani (NTP) - PDRB per kapita petani (Rp) - Cakupan layanan irigasi (Ha)

- Jumlah Unit Usaha dalam Pengolahan Hasil Pertanian

Berdasarkan hasil identifikasi SKPD Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng tentang faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang akan menjadi input bagi perumusan isu-isu strategis pelayanan SKPD. Untuk lebih jelasnya faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD terhadap pencapaian visi dan misi kepala daerah dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.5

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD

Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Visi : Pemerintahan yang Melayani dan Lebih Baik

No. Misi dan Program KDH dan Wakil KDH

terpilih Permasalahan Pelayanan SKPD

Faktor

Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5)

1. Misi 1 : Memantapkan arah kebijakan pertanian yang melayani dan pro-petani di Kabupaten Soppeng Tahun 2021 Program peningkatan produksi, produktivitas dan

mutu hasil produksi Tanaman Pangan Tingkat produktivitas hasil pertanian masih rendah Penerapan teknologi budidaya yang tidak sesuai anjuran teknis Tersedianya paket teknologi budidaya yang spesifik lokasi Rendahnya penerapan teknologi pertanian

ditingkat kelompok tani Rendahnya kemampuan petani mengadobsi teknologi Tersedianya teknologipertanian hasil kajian paket Masih tingginya tingkat kehilangan hasil produksi

pertanian Terbatasnya teknologi alat dan mesin panen yang dapat dimanfaatkan oleh petani Pelaksanaan pelatihan dan demonstrasi panen Program peningkatan produksi, produktivitas dan

mutu hasil Perkebunan Kondisi Tanaman Perkebunan yang sudah tua serta ketersediaan bibit dan sarana produksi lainnya yang kurang menyebabkan penurunan produksi dan produktivitas yang berimbas pada pendapatan petani

Minat Petani untuk memelihara tanamannya berkurang, lebih memilih tanaman yang pada saat itu memiliki harga tinggi

Meningkatnya permintaan pasar pada produk hasil perkebunan

Adanya factor perubahan iklim dan

serangan hama penyakit pada tanaman Adanya program pemerintah pusat dalam peningkatan produksi dan mutu hasil perkebunan

Rendahnya kualitas SDM Petani dalam

penerapan teknologi budidaya Adanya program pelatihan petani dan aparat Program peningkatan produksi hasil peternakan Belum optimalnya usaha peternakan yang ada Kurangnya pengetahuan dan keterampilan

peternak dalam mengoptimalkan produksi hasil usaha ternaknya serta terbatasnya dukungan modal

Adanya program pelatihan peternak dalam peningkatan produksi hasil ternak, serta program kemitraan dalam permodalan Program peningkatan produksi, produktivitas dan

mutu hasil Hortikultura Masih rendahnya hasil produksi hortikultura Penrapan GAP/SOP belum sepenuhnya dilakukan oleh petani

Tersedianya komoditas hortikultura yang beragam dapat diusahakan

Program Penyediaan dan Pengembangan Sarana & Prasarana Pertanian

Belum optimalnya layanan jaringan irigasi Panjang jaringan irigasi yang masih terbatas Optimalisasi pemanfaatan sumber-sumber air baik melalui air permukaan maupun air tanah

Terbatasnya ketersediaan dan penggunaan benih bermutu yang bersertifikat ditingkat kelompok tani

Terbatasnya penyediaan benih & belum berkembangnya usaha perbenihan melalui penangkaran

Fasilitasi Penyediaan benih bermutu dan bersertifikat serta pengembangan penangkaran benih

Tingginya harga pupuk ditingkat petani Panjangnya mata rantai distribusi pupuk (tambahan biaya transpor)

Penyediaan biaya tranpor untuk distribusi pupuk bersubsidi

Ketersediaan biaya operasional pabrik pupuk organik

Optimalisasi pengelolaan pabrik pupuk organik dan unit-unit usaha pengolahan pupuk organik yang telah ada

Penyaluran bantuan pupuk tidak tepat waktu sesuai jadwal musim tanam

Informasi tentang pola dstribusi pupuk yang tertutup

No. Misi dan Program KDH dan Wakil KDH

terpilih Permasalahan Pelayanan SKPD

Faktor

Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5)

Terbatasnya ketersediaan infrastruktur, sarana

dan prasarana pertanian Dukungan infrastruktur, sarana & prasrana pertanian anggaran penyediaan yang masih terbatas

Ketersediaanpotensi Sumberdaya alam dan SDM pertanian

Terbatasnya ketersediaan alat dan mesin pertanian untuk mendukung peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura

Tingginya harga alat & mesin pertanian, alat mesin pertanian yang tersediatidak dikelola maksimal

Fasilitasi penyediaanalat dan mesin pertanian

Belum optimalnya pembinaan kelembagaan tani Tingkat SDM Petani yang masih rendah Penduduk sebegian besar bekerja di sektor pertanian Program Pengembangan dan Pengelolaan

Perlindungan Lahan Pertanian Terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian Pertumbuhan jumlah penduduk Kabupaten Soppeng UU. Nomor 41 Tahun2009 tentang Perlindungan LahanPertanian PanganBerkelanjutan (LP2B)

Terjadinya bencana alam banjir dan kekeringan serta serangan hama penyakit

Rendahnya antisipasi dampak perubahan iklim

Pemanfaatan sumber-sumber air tanah & air permukaan serta pengendalian OPT Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing,

Mutu, dan Pemasaran Hasil Pertanian Belum berkembangnya unit usaha pengolahan hasil pertanian Terbatasnya pembinaan dan penyediaan sarana pengolahan hasil pertanian Pelaksanaan pengolahan hasil pertanian pelatihan dan Bimtek Daya saing produk olahan hasil pertanian masih

rendah Rendahnya kualitas hasil olahan Fasilitasi Alsintan Panen,pasca Panen& pengolahan hasil pertanian Program Penguatan Kelembagaan Pelaku Utama Lemahnya Adopsi Petani terhadap Penerapan

Teknologi Spesifik Lokasi dan Manajemen Usaha Tani

SDM Pelaku Utama dan Pelaku Usaha masih rendah (Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap)

Dukungan Kebijakan Pemerintah dan dukungan Inovasi/Rekayasa Teknologi Kemampuan kelembagaan Pelaku Utama

masih lemah (Kelas Kelompok Tani)

Dukungan Kebijakan Pemerintah dan Dukungan Permodalan melalui Kemitraan Program Peningkatan Kapasitas SDM dan

Kelembagaan Penyuluh Efektivitas Pertanian belum optimal Penyelenggaraan Penyuluhan Kapasitas Kelembagaan Penyuluhan Tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa/Kel. Belum optimal

Dukungan Kebijakan Pemerintah (Regulasi)

Kapasitas SDM Penyuluh Pertanian perlu diperbaharui dan ditingkatkan

Dukungan Kebijakan Pemerintah (Regulasi)

C. Telaah Renstra Kementerian Pertanian dan Renstra Dinas Terkait Tingkat

Dokumen terkait