BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih
Visi pemerintah daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021 sebagaimana yang telah dijabarkan dalam RPJMD Provinsi Sumatera Barat 2016-2021 adalah : “Terwujudnya
Sumatera Barat yang Madani dan Sejahtera”.
Sumatera Barat Madani adalah suatu masyarakat yang berperadaban tinggi dan maju yang berbasis pada nilai-nilai, norma hukum, moral yang ditopang oleh keimanan. Masyarakat madani menghormati pluralistis, bersikap terbuka dan demokratis serta selalu bergotong royong menjaga kedaulatan negara. Dengan demikian, masyarakat madani tersebut pada dasarnya adalah masyarakat yang agamais yang ditandai oleh adanya keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat, jasmani dan rohani, lahir dan batin serta material dan sipiritual.
Sumatera Barat Sejahtera merupakan suatu kondisi masyarakat yang terpenuhi
kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, perumahan, air bersih, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan fisik maupun non fisik,
lingkungan hidup dan sumber daya alam, berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan politik, mempunyai akses terhadap informasi serta hiburan; terciptanya hubungan antar masyarakat yang dinamis, saling menghargai, bantu membantu, saling pengertian, serta tersediannya prasarana dan sarana publik terkait dengan infrastruktur pelayanan publik, transparansi dan teknologi yang mencukupi, nyaman dan terpeliharaan dengan baik. Pemenuhan kebutuhan dasar rakyat bersifart dinamis, dari waktu ke waktu akan mengalami perubahan sesuai dengan aspirasi dan tuntutan yang berkembang di masyarakat. Untuk itu sarana dan prasarana dalam usaha memenuhi kebutuhan dasar harus terus menerus mengikuti dinamika perubahan, serta dibuka ruang yang seluas-luasnya untuk mencapai kemajuan dan perkembangan bagi kehidupan yang lebih baik secara berkesinambungan.
Untuk mewujudkan visi pembangunan daerah tersebut, juga telah dijabarkan misi
pembangunan daerah Provinsi Sumatera Barat tahun 2016-2021 yaitu :
1. Meningkatkan tata kehidupan yang harmonis, agamais, beradat, dan berbudaya
berdasarkan falsafah” Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah;
2. Meningkatkan tata pemerintahan yang baik, bersih dan profesional;
3. Meningkatkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman, berkarakter, dan
berkualitas tinggi;
4. Meningkatkan ekonomi masyarakat berbasis kerakyatan yang tangguh, produktif, dan
berdaya saing regional dan global, dengan mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumberdaya pembangunan daerah;
5. Meningkatkan Infrastruktur dan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan.
Misi yang terkait dengan urusan perindustrian dan perdagangan adalah keempat, yaitu “meningkatkan ekonomi masyarakat berbasis kerakyatan yang tangguh, produktif, dan berdaya saing regional dan global, dengan mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumberdaya pembangunan daerah”. Dalam upaya mewujudkan Misi ke 4 (empat) tersebut, maka program pembangunan khusus urusan pilihan perindustrian dan perdagangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Kewilayahan Industri.
2. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah.
3. Program Peningkatan Perlindungan Konsumen.
4. Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri.
5. Program Peningkatan dan Pengembangan Perdagangan Luar Negeri.
Untuk mendukung visi, misi dan program gubernur tersebut, maka tugas dan fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat yang terkait dengan hal dimaksud adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Perindustrian dan Perdagangan serta tugas pembantuan, dengan fungsi;
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perindustrian dan perdagangan;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Perindustrian
dan Perdagangan;
3. Pembinaan dan pelaksanaan urusan di bidang Perindustrian dan Perdagangan;
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Sesuai dengan tugas dan fungsi tersebut, maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dalam lima tahun kedepan berusaha mendukung pencapaian visi dan misi Gubernur Sumatera Barat. Dalam mendukung pencapaian visi dan misi gubernur, akan ditemui faktor-faktor penghambat serta faktor-faktor pendorong yang akan mempengaruhinya sebagaimana terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2.1
Tabel T.IV.C.11 Faktor Penghambat dan Pendorong Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur
Provinsi Sumatera Barat
1. Misi 4 :
Meningkatkan ekonomi masyarakat berbasis kerakyatan yang tangguh, produktif, dan berdaya saing regional dan global, dengan mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumberdaya pembangunan daerah Program :
Program Pengembangan Industri Kecil
dan Menengah 1. Daya saing produk Industri Kecil Menengah yang masih rendah (kualitas, desain, harga, kemasan, kontinuitas produksi).
1. Meningkatnya produk yang masuk ke Sumatera Barat dengan kualitas dan harga yang kompetetif dibandingkan produk lokal.
1. Adanya kebijakan pemerintah dibidang industri yang bersifat normatif maupun dukungan finansial dalam pelaksanaan program pembangunan di sektor industri. 2. Jaringan kemitraan usaha
antara IKM dengan industri besar belum optimal.
2. Sikap mandiri dan ketangguhan masyarakat dalam berusaha masih lemah.
2. Terbukanya peluang pasar produk Sumatera Barat dengan diberlakukannya MEA. Program Pengembangan Kewilayahan
Industri 3. Pengembangan industri sesuai potensi daerah belum optimal.
3. Pengembangan hilirisasi produk Sumatera Barat masih kurang.
3. Adanya Komitmen yang tinggi dari pemerintah untuk menciptakan iklim investasi, iklim usaha dan kemudahan bagi investor serta kepedulian yang tinggi terhadap keberadaan industri kecil dan menengah.
4. Potensi sumber daya alam yang memadai. Program Peningkatan Perlindungan
Konsumen
4. Barang beredar yang tidak memenuhi ketentuan, seperti barang yang tidak mencantumkan kode produksi, tanggal kadaluarsa, tanda SNI, manual dan garansi masih banyak ditemui di pasaran.
4. Produk-produk impor ilegal masih banyak peredar di pasaran.
5. Respon positif masyarakat terhadap kebijakan pemerintah.
Program Pengembangan Perdagangan
Dalam Negeri 5. Sistem distribusi barang kebutuhan pokok dan strategis belum efektif dan efisien.
5. Spekulasi harga ditingkat
pedagang masih tinggi. 6. Adanya kebijakan pemerintah dibidang perdagangan yang bersifat normatif maupun dukungan finansial dalam pelaksanaan program pembangunan di sektor perdagangan. 6. Keberpihakan dan kesadaran masyarakat dalam menggunakan produk dalam negeri masih kurang.
7. Semakin meningkatnya masyarakat untuk melakukan transaksi perdagangan. 6. Kualitas sarana dan
prasarana dagang pasar rakyat masih rendah.
7. Kondisi infrastruktur daerah (jalan, pelabuhan) yang belum memadai untuk kelancaran arus perdagangan. Program Peningkatan dan
Pengembangan Perdagangan Luar Negeri
7. Ekspor masih terkosentrasi pada beberapa komoditi tertentu, barang setengah jadi dan negara tujuan ekspor masih terpaut ke negara tujuan tradisional.
8. Krisis ekonomi dan krisis finasial global yang bersifat multi dimensi yang berdampak terhadap kinerja ekspor.
8. Terbukanya peluang pasar produk Sumatera Barat serta peluang kerjasama perdagangan dengan negara lain dengan diberlakukannya MEA.
9. Ekspor masih terkosentrasi pada beberapa komoditi tertentu, barang setengah jadi dan negara tujuan ekspor masih terpaut ke negara tujuan tradisional.
9. Peningkatan permintaan negara mitra dagang Sumatera Barat seiring mulai membaiknya ekonomi dunia.
Faktor
Penghambat Pendorong Visi : Terwujudnya masyarakat Sumatera Barat yang madani dan sejahtera
No. Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Permasalahan Pelayanan Dinas Perindag. Prov. Sumbar
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat beberapa faktor penghambat dan faktor pendorong yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Gubernur serta Wakil Gubernur Sumatera Barat.
1. Faktor Penghambat
a. Sektor Industri
- Meningkatnya produk yang masuk ke Sumatera Barat dengan kualitas dan
harga yang kompetetif dibandingkan produk lokal;
- Sikap mandiri dan ketangguhan masyarakat dalam berusaha masih lemah;
- Pengembangan hilirisasi produk Sumatera Barat masih kurang.
b. Sektor Perdagangan
- Produk-produk impor ilegal masih banyak peredar di pasaran;
- Spekulasi harga ditingkat pedagang masih tinggi;
- Keberpihakan dan kesadaran masyarakat dalam menggunakan produk dalam
negeri masih kurang;
- Kondisi infrastruktur daerah (jalan, pelabuhan) yang belum memadai untuk
kelancaran arus perdagangan;
- Krisis ekonomi dan krisis finasial global yang bersifat multi dimensi yang
berdampak terhadap kinerja ekspor;
- Ekspor masih terkosentrasi pada beberapa komoditi tertentu, barang
setengah jadi dan negara tujuan ekspor masih terpaut ke negara tujuan tradisional.
2. Faktor Pendorong
a. Sektor Industri
- Adanya kebijakan pemerintah dibidang industri yang bersifat normatif maupun dukungan finansial dalam pelaksanaan program pembangunan di sektor industry;
- Terbukanya peluang pasar produk Sumatera Barat dengan diberlakukannya MEA;
- Adanya Komitmen yang tinggi dari pemerintah untuk menciptakan iklim investasi, iklim usaha dan kemudahan bagi investor serta kepedulian yang tinggi terhadap keberadaan industri kecil dan menengah;
- Potensi sumber daya alam yang memadai. b. Sektor Perdagangan
- Komitmen yang tinggi dari pemerintah untuk menciptakan iklim investasi, iklim usaha dan kemudahan bagi para investor serta kepudilan yang tinggi terhadap keberadaan industri kecil menengah;
- Respon positif masyarakat terhadap kebijakan pemerintah;
- Semakin meningkatnya masyarakat untuk melakukan transaksi perdagangan; - Terbukanya peluang pasar produk Sumatera Barat serta peluang kerjasama
perdagangan dengan negara lain dengan diberlakukannya MEA; - Peningkatan permintaan negara mitra dagang Sumatera Barat - seiring mulai membaiknya ekonomi dunia.