BAB III. HIDUP MENGGEREJA DI PAROKI SANTA MARIA
D. Laporan Hasil Penelitian Penghayatan Spiritualitas Keterlibatan Umat
5) Teladan Santa Maria Dalam Hidup Menggereja
Mengenai teladan Santa Maria dalam hidup menggereja diperoleh hasil 22
responden (55%) meneladani sikap-sikap Maria, kesetiaan dan ketaatan akan
perintah Allah 14 responden (35%), teladan orang beriman 3 responden (7,5%)
dan yang terakhir Penolong dan pelindung Gereja 1 responden (2,5%).
b. Pembahasan Hasil Penelitian Devosi kepada Santa Maria
Dari hasil penelitian yang didapatkan, berikut akan diuraikan pembahasan
Uraian pembahasan ini akan dibahas berdasarkan masing-masing aspek yang
digali. Adapun aspek tersebut yakni:
1) Pengetahuan Tentang Santa Maria
Mendengar nama Maria tidak dapat terlepas dengan putra tunggalnya yaitu
Yesus. Berdasarkan hasil yang didapat mengenai pengetahuan umat akan peran
dan kedudukan Santa Maria sebagai orang katolik sebagian besar umat
berpendapat Santa Maria sebagai wanita pilihan Allah untuk mengandung Juru
Selamat, sedangkan beberapa umat mengatakan Santa Maria sebagai Bunda
pelindung gereja. Sejalan dengan ajaran iman seperti yang tertulis dalam
Konstitusi Dogmatis Lumen Gentium tentang Gereja(LG 61) mengatakan:
“Dengan mengandung Kristus, melahirkanNya, membesarkanNya, menghadapkanNya kepada Bapa di kenisah, serta dengan ikut, menderita dengan Putranya yang wafat di kayu salib, ia secara sungguh istimewa bekerja sama dengan karya Juru Selamat, dengan ketaatannya, iman, pengharapan, serta cinta kasihnya yang berkobar, untuk membarui hidup adikodrati jiwa-jiwa.“
Melihat hasil yang diperoleh dapat dikatakan umat di Paroki Santa Maria
Kota Bukit Indah Purwakarta sudah cukup baik dalam pengetahuan mengenai
Santa Maria, ini berarti umat tidak asing dengan Santa Maria serta tahu akan tugas
dan peranan Santa Maria dalam karya keselamatan Allah.
2) Praktek Berdevosi Kepada Santa Maria
Pada aspek berikutnya mengenai praktek berdevosi kepada Santa Maria
didapatkan hasil yang sudah selaras seperti yang diketahui bersama, umat katolik
memberikan tempat dan perlakuan khusus bagi Santa Maria sesuai dengan ajaran
oleh Gereja dengan kebaktian yang istimewa. Dan dalam segala hal bahaya serta
kebutuhan mereka, Umat beriman sambil berdoa mencari perlindungannya”. Hal
ini pun rupanya diparaktekkan oleh umat Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah
Purwakarta yang terlihat dari hasil penelitian dengan luar biasa didapatkan
sebagian besarumat melakukan devosi kepada Santa Maria dalam bentuk rosario,
ziarah ke gua maria ataupun doa novena 3x salam maria yang dilakukan secara
perorangan maupun kelompok. Namun demikian masih ada juga responden tidak
melakukan devosi kepada Santa Maria.
3) Motivasi Berdevosi Kepada Santa Maria
Melihat hasil dari poin sebelumnya telah didapatkan hasil yang sangat baik
dalam praktek berdevosi kepada Santa Maria dan dapat ditelusuri lebih lanjut lagi
aspek mengenai motivasi apa yang membuat responden melakukan devosi kepada
Santa Maria. Disadari atau tidak dalam setiap perbuatan yang dilakukan pasti
memiliki daya kekuatan yang mendorong untuk melakukan hal tersebut entah itu
yang spontan atau sudah direncanakan, baik itu dalam waktu yang singkat
maupun berkesinambungan dorongan untuk melakukan hal tersebut pastilah ada,
dorongan inilah yang dinamakan motivasi. Motivasilah yang menyemangati dan
menghidupkan untuk terus melakukan. Ini pun dialami oleh umat dalam penelitian
yang menghasilkan sebagian besar umat memiliki motivasi dalam berdevosi
kepada Santa Maria agar permohonan yang dipanjatkan dapat terkabul serta diberi
kekuatan dalam menjalani kehidupan serta mengalami ketenangan dan kedamaian
sebagai bentuk menghormati Bunda Maria, ada juga yang tidak memiliki motivasi
dalam berdevosi kepada Santa Maria. Dari hasil yang diperoleh telah sesuai
dengan ajaran iman yang tertulis dalam Marialis Cultus (MC 56) mengatakan:
“Peran Santa Perawan sebagai Ibu membimbing umat Allah untuk berpaling penuh kepercayaan kepadanya yang selalu siap mendengarkan dengan kasih keibuan dan bantuannya yang efektif. Maka kaum beriman kristiani biasa memohon kepadanya sebagai penghibur orang yang berdukacita, Keselamatan orang sakit, Perlindungan orang berdosa,
untuk memohon penghiburan dalam kesulitan, keringanan dalam sakit dan kekuatan yang membebaskan dari perbudakan dosa.”
4) Aksi Atau Tindakan Nyata Setelah Berdevosi Kapada Santa Maria
Aksi atau tindakan konkrit merupakan merupakan bukti nyata dan juga
sebagai bentuk tanggapan akan kebaikan Allah. Dari hasil didapatkan sebagian
besar yang dilakukan yakni: ikut terlibat didalam kegiatan gereja maupun
membantu sesama yang sekiranya membutuhkan pertolongan atau bantuan,
mendalami Bunda Maria dan mengucap syukur atas terkabulnya permohonan
dengan cara mengumumkan di gereja (itensi misa). Ada juga aksi beberapa
umatspergi ziarah ke gua maria, perubahan dalam bersikap, rajin berdoa dan juga
ada yang tidak memberikan respon. Dari hasil tersebut terlihat yang tergerak
untuk berbuat bagi kepentingan bersama, telah sesuai dengan yang tertulis dalam
Marialis Cultus (MC 56) “Karena mustahil menghormatinya yang penuh rahmat,
tanpa mengehargai dalam diri sendiri keadaan rahmat, artinya persahabatan
dengan Allah, persekutuan dengan-Nya, kediaman Roh Kudus. Rahmat inilah
yang meresapi manusia seutuhnya dan mengubahnya menjadi serupa dengan
5) Teladan Santa Maria Dalam Hidup Menggereja
Seperti yang tercatatat dalam Kitab Suci, Maria telah banyak melakukan
berbagai perjalanan dalam hidupnya dalam terang iman. Melihat semua perjalanan
itu dapat dilihat bahwa Maria tidak hanya tinggal diam sebagai pendoa bagi
anaknya atau menanti kedatangan sang Putra kembali, tetapi Santa Maria terlibat
langsung dalam karya Penyelamatan Kristus. Maka dari itu layaklah untuk ikut
meneladan Santa Maria dan dari hasil penelitian untuk aspek yang digali yakni
teladan Santa Maria dalam hidup menggereja didapatkan sebagaian besar
meneladani sikap Maria terutama sikap sabar, rendah hati dan ketabahaannya di
dalam menjalankan semuanya yang dialaminya dan juga mengambil keteladanan
Bunda Maria dari kesetiaan dan ketaatannya akan Perintah Allah.Sebagaian kecil
memilih meneladani Maria karena Maria adalah teladan bagi orang beriman serta
meneladan Maria karena Maria adalah penolong dan sebagai pelindung Gereja.
Dengan hasil yang demikian, keteladanan Maria yang diambil oleh responden
sudah amat baik karena dari kesemua teladan baik yang diberikan Maria juga
diikuti oleh responden. Akan tetapi, keteladanan itu harus terus dijaga karena
selaras dengan hal ini seperti yang dikatakan oleh Niko Hayon (1988:55) “Maria
dalam hal ini masih selalu dalam proses belajar untuk lebih memahami
rahasiaSabda. Maria contoh orang beriman dalam konteks ini bahwa ia bukan