PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA
5.5 Temuan Lapangan
Temuan lapangan merupakan hal yang selalu ditemukan peneliti saat melakukan penelitian di lokasi penelitian. Banyak hal yang tak terduga ditemukan di lokasi penelitian. Adanya temuan lapangan merupakan salah satu bukti karakteristik penelitian kualitatif. Temuan-temuan di lapangan didapatkan melalui metode wawancara. Wawancara merupakan cara mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada informan/responden (Singarimbun, 1989 : 192).
5.5.1 Motivasi Kepuasan di Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara
Kebutuhan dan kepuasan itu bersifat jamak yaitu kebutuhan biologis dan psikologi berupa materil dan non materil. Kebutuhan manusia diatur dalam suatu seri tingkatan suatu hierarki menurut pentingnya masing-masing kebutuhan. Segera setelah kebutuhan-kebutuhan pada tingkatan lebih rendah, kurang lebih terpenuhi, maka muncul kebutuhan-kebutuhan pada tingkat berikut yang lebih tinggi, yang menuntut pemuasan (Winardi, 2011: 12).
“Kebutuhan saya dan keluarga saya sangat terpenuhi. Kami bisa dikatakan hidup sejahtera.”
“Saya bisa memberikan asupan gizi yang baik untuk anak-anak, pakaian, dan rumah untuk tempat berteduh.”
“Saya selalu berusaha memenuhi kebutuhan keluarga saya. Karena kebutuhan itu wajib untuk dipenuhi untuk kelangsungan hidup sebuah keluarga.”
“Suasana di kantor kami sangat kondusif dan kita bisa konsentrasi bekerja. Mengenai gaji atau yang lainnya cukup tepat waktu diberikan dan memuaskan.”
“Kantor kami sangat kondusif. Tidak ribut membuat kita senang bekerja, ditambah lagi kepastian ekonomi (gaji) yang memuaskan.”
“Kondisi dan suasana kantor ini kondusif. Kami selalu berupaya menciptakan suasana yang nyaman. Gaji yang diberikan juga memuaskan dan bisa menambah semangat bekerja.”
“Saya memiliki rekan kerja yang bisa diandalkan. Mereka sangat teliti mengerjakan tugasnya dan dapat diajak bekerja sama.”
“Teman-teman di kantor ini sangat menyenangkan untuk ditemani. Mereka bisa memberikan solusi di saat kita membutuhkan dan rasa memiliki yang cukup tinggi”
“Saya merasakan pegawai di kantor ini memiliki sikap pertemanan yang baik. Saling mendukung dan bekerja sama merupakan hal yang selalu dilakukan”
“Saya pernah menerima pujian dari atasan maupun rekan lainnya. Kami selalu saling memberikan pujian agar semakin termotivasi untuk bekerja.”
“Pujian itu akan selalu diberikan jika seseorang bekerja dengan baik. Saya selalu berusaha melakukan yang terbaik.”
“Penghargaan itu selalu diberikan jika seseorang itu pantas menerima. Saya pernah menerima pujian karena saya melakukan yang terbaik dan itu menjadi suatu kebanggan buat saya.”
“Saya pernah memiliki kesempatan itu. Hal itu sangat menyenangkan bisa menambah pengetahuan.”
“Sampai saat ini saya belum memiliki kesempatan. Saya terus berharap saya bisa memilikinya seperti teman-teman yang lainnya.”
“Kesempatan itu pernah saya dapatkan dan saya manfaatkan dengan baik.”
5.5.3 Motivasi Proses di Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara
Motivasi proses didasarkan atas hukum pengaruh. Penting untuk diperhatikan bahwa agar cara-cara yang digunakan untuk modifikasi perilaku tetap memperhitungkan harkat dan martabat manusia yang harus selalu diakui dan dihormati, cara-cara tersebut ditempuh dengan gaya yang manusiawi pula (Winardi, 2001: 24-25).
“Atasan saya memberikan perhatian kepada kami, sehingga kami berusaha menyelesaikan tugas semaksimal mungkin.”
“Kami selalu mendapat perhatian dalam menjalankan tugas kami.”
“Atasan kami selalu menyempatkan waktu untuk memberikan perhatian kepada bawahnnya. Pekerjaan kami diperhatikan dengan baik.”
“Saya mengetahui peraturan dan keputusan yang dibuat di kantor ini. Saya berusaha untuk melaksanakannya. Saya juga memanfaatkan fasilitas yang ada.” “Saya selalu berusaha mencari informasi mengenai setiap keputusan yang dibuat. Fasilitas di kantor ini juga saya manfaatkan dengan baik.”
“Semua peraturan dan keputusan yang telah ditetapkan selalu saya laksanakan. Fasilitas di kantor ini cukup mendukung saya dalam melaksanakan pekerjaan saya.”
“Selama saya bekerja di sini, saya berusaha berperilaku baik dan menghindari kesalahan. Karena saya tidak ingin dikenakan sanksi dari atasan.”
“Saya berusaha mengerjakan sesuatu hal dengan baik. Jika adapun sedikit kesalahan yang saya lakukan, saya berusaha agar hal itu tidak terulang lagi.” “Saya berusaha melakukan hal-hal positif dan menghindari hal negatif. Saya tidak ingin mendapat teguran. Fasilitas di kantor ini juga cukup memadai.
“Kenaikan pangkat di dinas ini sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Kenaikan pangkat memberi semangat untuk bekerja.”
“Saya merasa kenaikan pangkat di dinas kami sesuai kurun waktu yang ditetapkan dan hal itu bisa menjadi motivasi dalam bekerja.”
“Kenaikan pangkat di kantor ini sesuai aturan yang berlaku. Bagi saya, kenaikan pangkat bisa menjadi motivasi dalam bekerja.”
“Saya sering mendapatkan kesempatan itu. Pelatihan memberikan hal positif bagi karier saya.”
“Saya pernah mengikuti pelatihan kerja dari pemerintah. Saya sangat senang karena mendapatkan pengetahuan baru.”
“Saya sering mengikuti pelatihan kerja. Melalui pelatihan ini saya mendapat pengalaman dan keterampilan baru.”
1.5.3 Kinerja Pegawai di Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara
Menurut Keban dalam (Tangkilisan, 2003: 1) bahwa kinerja (performence) dapat didefenisikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau the degree of accomplishment atau dengan kata lain kinerja merupakan tingkat pencapaian tujuan organisasi.
“Saya selalu berusaha menyelesaikan tugas tepat waktu dan sesuai sasaran. “Tugas yang diberikan kepada saya, selalu saya kerjakan tepat waktu dan sesuai dengan apa yang diharapkan.”
“Saya selalu menyelesaikan tugas tepat waktu dan sesuai sasaran.”
“Saya sering membuat perencanaan yang matang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Saya juga berhati-hati agar tidak terjadi kesalahan.”
“ Saya juga menghindari kesalahan dalam bekerja.”
“Saya selalu berusaha menyelesaikan tugas dengan sempurna. Oleh karena itu, saya sering membuat perencanaan terlebih dahulu.”
“Saya selalu berusaha disiplin mengenai waktu. Jika ada keperluan mendesak sekali, saya pulang lebih awal.”
“Saya jarang telat ke kantor. Jika ada yang mendesak, saya sedikit terlambat datang, namun saya tetap mengusahakan tepat waktu.”
“Saya selalu disiplin mengenai waktu. Saya tidak ingin bawahan saya meniru hal yang tidak baik.”