• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.2 Dugaan Parameter Persamaan Struktural

6.2.8 Tenaga Kerja

a. Penawaran Tenaga Kerja

Hasil pendugaan parameter persamaan penawaran tenaga kerja memberikan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 99.36 persen. Hal ini berarti variasi variabel-variabel penjelas di dalam persamaan tersebut dapat menjelaskan 99.36 persen fluktuasi variabel penawaran tenaga kerja. Variabel endogen di dalam persamaan penawaran tenaga kerja dipengaruhi secara nyata oleh variabel- variabel penjelas secara bersama-sama pada taraf nyata (α) 0.01 yang ditunjukkan oleh statistik F dengan nilai 889.29.

Tabel 38. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Penawaran Tenaga Kerja Tahun 1988 – 2009

VARIABEL Parameter

Dugaan Prob ITI Signifikansi SEM Penawaran Tenaga Kerja

Intercept -36.0215 0.0046

Jumlah Penduduk Indonesia (POP) 0.536856 0.0021 A

Jumlah Pengangguran (UNM) 0.089538 0.6570

Lag SEM (LSEM) 0.218490 0.3470

F-Hitung = 889.29 ; R2 = 0.9936 ; Dw = 2.59993

Tabel 38 menunjukkan hasil pendugaan persamaan penawaran tenaga kerja. Penawaran tenaga kerja secara nyata dipengaruhi oleh jumlah penduduk Indonesia dengan nilai parameter dugaan 0.536856. Ini artinya setiap kenaikan jumlah penduduk Indonesia sebesar 1 juta orang akan meningkatkan penawaran tenaga kerja sebanyak 0.536856 juta orang.

b. Permintaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Hasil pendugaan parameter persamaan permintaan tenaga kerja sektor pertanian memberikan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 46.42 persen. Hal ini berarti variasi variabel-variabel penjelas di dalam persamaan tersebut dapat menjelaskan 46.42 persen fluktuasi variabel permintaan tenaga kerja sektor

pertanian. Variabel endogen di dalam persamaan permintaan tenaga kerja sektor pertanian dipengaruhi secara nyata oleh variabel-variabel penjelas secara bersama-sama pada taraf nyata (α) 0.01 yang ditunjukkan oleh statistik F dengan nilai 7.80.

Tabel 39 menunjukkan hasil pendugaan persamaan permintaan tenaga kerja sektor pertanian. Permintaan tenaga kerja sektor pertanian secara nyata dipengaruhi oleh upah rata-rata sektor pertanian, nilai produksi sektor pertanian dan permintaan tenaga kerja sektor pertanian tahun lalu. Masing-masing dengan nilai parameter dugaannya adalah -4.95E-6, 0.010005 dan 0.441679.

Tabel 39. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Permintaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun 1988 – 2009

VARIABEL Parameter

Dugaan Prob ITI Signifikansi

DEMA Permintaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Intercept 24.14145 0.0064

Upah Rata-Rata Sektor Pertanian (WP) -4.95E-6 0.0339 A

Nilai Produksi Sektor Pertanian (GDPA) 0.010005 0.0001 A

Lag DEMA (LDEMA) 0.441679 0.0298 A

F-Hitung = 7.80 ; R2 = 0.46421 ; Dw = 2.426766

Upah rata-rata sektor pertanian merupakan faktor yang berpengaruh nyata terhadap permintaan tenaga kerja sektor pertanian. Hal ini tercermin dari nilai parameter dugaan sebesar -4.95E-6. Artinya peningkatan upah rata-rata sektor pertanian sebesar Rp. 1 per bulan akan menurunkan permintaan tenaga kerja sektor pertanian sebanyak 4.95E-6 juta orang atau setiap kenaikan upah rata-rata sektor pertanian sebanyak Rp. 1000 per bulan dapat menurunkan permintaan tenaga kerja sebanyak 4950 orang.

Nilai produksi sektor pertanian merupakan faktor yang juga berpengaruh nyata terhadap permintaan tenaga kerja sektor pertanian. Hal ini tercermin dari nilai parameter dugaan sebesar 0.010005. Artinya peningkatan produksi sektor

pertanian sebanyak Rp. 1 trilyun akan meningkatkan permintaan tenaga kerja sektor pertanian sebanyak 0.010005 juta orang.

Faktor lain yang berpengaruh terhadap permintaan tenaga kerja sektor pertanian adalah permintaan tenaga kerja sektor pertanian tahun sebelumnya dengan nilai parameter dugaan 0.441679. Hal ini berkaitan dengan permintaan tenaga kerja sektor pertanian tahun sebelumnya merupakan acuan dalam permintaan tenaga kerja tahun berikutnya oleh pengguna tenaga kerja sektor pertanian.

c. Permintaan Tenaga Kerja Sektor Industri

Hasil pendugaan parameter persamaan permintaan tenaga kerja sektor industri memberikan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 73.91 persen. Hal ini berarti variasi variabel-variabel penjelas di dalam persamaan tersebut dapat menjelaskan 73.91 persen fluktuasi variabel permintaan tenaga kerja sektor industri. Variabel endogen di dalam persamaan permintaan tenaga kerja sektor industri dipengaruhi secara nyata oleh variabel-variabel penjelas secara bersama- sama pada taraf nyata (α) 0.01 yang ditunjukkan oleh statistik F dengan nilai 25.50.

Tabel 40. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Permintaan Tenaga Kerja Sektor Industri Tahun 1988 – 2009

VARIABEL Parameter

Dugaan Prob ITI Signifikansi DEMI Permintaan Tenaga Kerja Sektor Industri

Intercept 7.569413 0.0004

Upah Rata-Rata Sektor Industri (WI) -9.27E-8 0.9422

Nilai Produksi Sektor Industri (GDPI) 0.036432 0.0031 A

Lag DEMI (LDEMI) -0.01000 0.0001 A

F-Hitung = 25.50 ; R2 = 0.7391 ; Dw = 0.625518

Tabel 40 menunjukkan hasil pendugaan persamaan permintaan tenaga kerja sektor industri. Permintaan tenaga kerja sektor industri secara nyata

dipengaruhi oleh nilai produksi sektor industri dan permintaan tenaga kerja sektor industri tahun lalu dengan nilai parameter dugaan 0.036432 dan -0.01000.

Nilai produksi sektor industri merupakan faktor yang berpengaruh nyata terhadap permintaan tenaga kerja sektor industri. Hal ini tercermin dari nilai parameter dugaan sebesar 0.036432. Artinya, jika nilai produksi sektor industri meningkat sebesar Rp. 1 trilyun maka permintaan tenaga kerja sektor industri akan meningkat sebesar 0.036432 juta orang.

Faktor lain yang berpengaruh nyata terhadap permintaan tenaga kerja sektor industri adalah permintaan tenaga kerja sektor industri tahun sebelumnya dengan nilai parameter dugaan -0.01000. Hal ini terkait dengan permintaan tenaga kerja sektor industri tahun sebelumnya dapat mempengaruhi permintaan tenaga kerja sektor industri tahun yang akan datang.

d. Permintaan Tenaga Kerja Sektor Lainnya

Hasil pendugaan parameter persamaan permintaan tenaga kerja sektor lainnya memberikan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 92.71 persen. Hal ini berarti variasi variabel-variabel penjelas di dalam persamaan tersebut dapat menjelaskan 92.71 persen fluktuasi variabel permintaan tenaga kerja sektor lainnya. Variabel endogen di dalam persamaan permintaan tenaga kerja sektor lainnya dipengaruhi secara nyata oleh variabel-variabel penjelas secara bersama- sama pada taraf nyata (α) 0.01 yang ditunjukkan oleh statistik F dengan nilai 72.15.

Tabel 41 menunjukkan hasil pendugaan persamaan permintaan tenaga kerja sektor lainnya. Permintaan tenaga kerja sektor lainnya secara nyata dipengaruhi oleh nilai produksi sektor lainnya dan permintaan tenaga kerja sektor

lainnya tahun lalu. Masing-masing nilai parameter dugaannya adalah 0.018938 dan 0.785630.

Tabel 41. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Permintaan Tenaga Kerja Sektor Lainnya Tahun 1988 – 2009

VARIABEL Parameter

Dugaan Prob ITI Signifikansi DEML Permintaan Tenaga Kerja Sektor Lainnya

Intercept 5.198671 0.1198

Upah Rata-Rata Sektor Lainnya (WL) -1.73E-7 0.9335

Nilai Produksi Sektor Lainnya (GDPO) 0.018938 0.1039 C

Lag DEML (LDEML) 0.785630 0.0001 A

F-Hitung = 72.15 ; R2 = 0.92718 ; Dw = 2.728859

Nilai produksi sektor lainnya merupakan faktor yang berpengaruh nyata terhadap permintaan tenaga kerja sektor lainnya. Hal ini tercermin dari nilai parameter dugaan sebesar 0.018938. Artinya, kenaikan nilai produksi sektor lainnya sebesar Rp. 1 trilyun per tahun akan meningkatkan permintaan tenaga kerja sektor lainnya sebanyak 0.018938 juta orang.

Faktor lain yang berpengaruh terhadap permintaan tenaga kerja sektor lainnya adalah permintaan tenaga kerja sektor lainnya tahun lalu dengan nilai parameter dugaan 0.785630. Hal ini berkaitan dengan data permintaan tenaga kerja sektor lainnya tahun lalu sering digunakan sebagai acuan dalam permintaan tenaga kerja sektor lainnya untuk tahun yang akan datang.