BAB II LANDASAN TEORI
2.2. Teori Khusus
2.2.1. Teori Desain Komunikasi Visual
Dalam kutipan Akbar (2016 : 85)[19] Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai macam media untuk menyampaikan sebuah pesan secara visual dengan menggunakan elemen-elemen grafis dan bahasa yang dapat diterima oleh sipenerima pesan tersebut.
Triyono (2017 : 100)[12] menjelaskan bahwa Desain Komunikasi Visual adalah solusi komunikasi yang menjembatani antara pemberi informasi dengan publik, baik secara perorangan, kelompok, lembaga maupun masyarakat secara luas yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi visual. Keindahan desain komunikasi visual mengandung unsur – unsur estetika yang terdiri dari : garis, bentuk, warna, cahaya, ruang, tekstur, keseimbangan, keserasian, proporsi, skala, irama, disamping fungsi tehnik dan pesan yang terkandung.
Melihat pengertian Desain Komunikasi Visual diatas dapat diatrik kesimpulan bahwa Desain Komunikasi Visual adalah sebuah desain yang menghubungkan antara pemberi informasi dengan publik, baik secara individual (perorangan), kelompok, lembaga maupun masyarakat luas dengan konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif yang dibentuk dalam media komunikasi visual.
2.2.1.2. Proses Desain Komunikasi Visual
Menurut Herman, dkk (2015:131)[24] Proses desain komunikasi visual meliputi tahap berikut :
1. Inspirasi
a. Inspirasi adalah alat yang menggembangkan desain.
b. Desainer perlu mencari inspirasi.
c. Desainer bisa mendapat inspirasi dan harus secara aktif mencari dari berbagai sumber.
2. Identifikasi
Meliputi proses seorang desainer dalam identifikasi idenya dan membicarakan dalam beberapa tahap yang terjadi, termasuk meninjau hambatan dan mendapat solusi, juga meliputi tanggung jawab desainer terhadap komunitas dan masyarakat keseluruhan apabila dihadapi dengan pilihan-pilihan yang dapat mempengaruhi keamanan, kesehatan dan kesejahteraan manusia.
3. Konseptualisasi
Setelah mengenal masalah desain, memeriksa metode konseptualisasi ide untuk mendapatkan solusi, memeriksa konsep sifat desain dan bagaimana menggunakan ituisi dan metafor untuk membantu menciptakan presentasi yang berhubungan, hal ini memaksa untuk mengembangkan sebuah struktur pikiran yang memakai image-image elementer untuk menerangkan yang tidak diketahui dan yang tidak terlihat, menentukan untuk kebutuhan untuk mempresentasikan konsep pada sasaran yang berbeda dalam suaru cara yang jelas dan teratur.
4. Definisi
Menerangkan hirarki kebutuhan dalam desain dan mengidentifikasi jenis-jenis keputusan yang terlibat memenuhi kebutuhan tersebut.
5. Eksplorasi
Menjelajahi metoda dasar untuk memperbaiki konsep sehingga lebih jelas, bahwa pilihan metode dan media mempengaruhi perkembangan ide dan dapat memakai pilihan yang selaras dengan kepentingan, bagaimana sebuah konsep dapat berguna setelah teruji.
6. Komunikasi
Komunikasi menyoroti bahwa tanggung jawab seorang desainer adalah mampu mengkomunikasikan kepada siapa, bagaimana dan mengapa.
a. Komunikasi adalah faktor kunci untuk keberhasilan proyek desain keseluruhan.
b. Khalayak yang berbeda memerlukan teknik komunikasi yang berbeda.
7. Produksi
Merupakan tahap akhir ini yang berperan penting dalam kerja sama antar desainer dan tim produksi serta melihat manfaat umpan balik.
2.2.1.3. Elemen-elemen Dalam Desain Komunikasi Visual
Desain Komunikasi Visual ini bukanlah satu-satunya cara untuk membuat/menghasilkan sebah media pembelajaran, namun bila pendekatan tersebut diterapkan perlu dipahami (bahkan dikuasai secara terampil) menurut Said, dkk (2017 : 10-12)[20] bahwa terdapat elemen-elemen dalam merancang sebuah karya Desain Komunikasi Visual, yaitu antara lain :
1. Tata Letak Perwajahan (Layout)
Layout adalah merupakan pengaturan yang dilakukan pada buku, majalah, atau bentuk publikasi lainnya, sehingga teks dan ilustrasi sesuai dengan bentuk yang diharapkan. Layout juga meliputi semua bentuk penempatan dan pengaturan untuk catatan tepi, pemberian gambar, penempatan garis tepi, penempatan ukuran dan bentuk ilustrasi, atau dapat dikatan pembuatan layout merupakan kegiatan
merangkaikan unsur tertentu menjadi susunan yang baik, sehingga mencapai tujuan.
2. Tipografi
Beberapa tipe huruf mengesankan nuansa-nuansa tertentu, seperti kesan berat, ringan, kuat, lembut, jelita, dan sifat-sifat atau nuansa yang lain. Seni memilih huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia, menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, dan menandai naskah untuk proses typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda.
Tipografi yang baik mengarah pada keterbacaan dan kemenarikan, dan desain huruf tertentu dapat menciptakan gaya (style) dan karakter atau menjadi karakteristik subjek yang diperesentasikan.
3. Ilustrasi
Ilustrasi dapat mengungkapkan sesuatu secara lebih cepat dan lebih efektif daripada teks. Ilustrasi dalam karya desain komunikasi visual dibagi menjadi dua, yaitu ilustrasi yang dihasilkan dengan tangan atau gambar dan ilustrasi yang dihasilkan oleh kamera atau fotografi.
Ilustrasi memiliki kemampuan untuk membantu mengkomunikasikan pesan dengan tepat dan cepat serta mempertegas sebagai terjemahan dari sebuah judul, sehingga bisa membentuk suatu suasana penuh emosi, dari gagasan seakan-akan nyata. Ilustrasi sebagai gambaran pesan yang tak terbaca dan bisa mengurai cerita berupa gambar dan tulisan dalam bentuk grafis informasi yang memikat. Dengan ilustrasi,
maka pesan menjadi lebih berkesan, karena pembaca akan lebih mudah mengingat gambar daripada kata-kata.
4. Simbolisme
Simbol sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi untuk menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan karena sifatnya yang universal dibanding kata-kata atau bahasa. Bentuk yang lebihh kompleks dari simbol adalah logo. Logo merupakan identifikasi dari sebuah perusahaan karena logo harus mampu mencerminkan citra, tujuan, jenis, serta objektivitasnya agar berbeda dari yang lainnya.
Dalam keseharian, dapat dilihat banyak iklan memiliki elemen-elemen grafis yang tidak hanya terdapat ilustrasi, tetapi juga terdapat muatan grafis yang penting seperti logo perusahaan atau logo merek, simbol perusahaan, atau ilustrasi produk.
5. Warna
Warna merupakan elemen penting yang dapat mempengaruhi sebuah desain. Pemilihan warna dan pengolahan atau penggabungan satu dengan lainnya akan dapat memberikan suatu kesan atau image yang khas dan memiliki karakter yang unik, karena setiap warna memiliki sifat yang berbeda-beda. Warna merupakan salah satu unsur rupa/
visual yang menghasilkan daya tarik visual, dan kenyataannya warna lebih berdaya tarik pada emosi daripada akal.
6. Animasi
Penggunaan unsur-unsur gerak atau disebut animasi khususnya dalam multimedia akan menimbulkan kesan tersendiri bagi yang melihatnya, sehingga dapat mendukung tampilan secara lebih dinamis.
Berdasarkan teknis pembuatannya, animasi dibagi menjadi dua, yaitu : Animasi 2D, yang berkesan datar (flat), baik itu karakter maupun warnanya; dan Animasi 3D, adalah karakter yang dibuat yang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dan adanya kesan mendalam atau berdimensi ruang.
2.2.2. Konsep Dasar Media Komunikasi Visual