Dalam Bab V terakhir ini berisikan kesimpulan, dan saran penelitian yang dilakukan dimasa yang akan mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Beberapa daftar pustaka yang digunakan untuk mencari definisi atau istilah yang dimanfaatkan dalam penyusunan penelitian Skripsi ini.
LAMPIRAN
Terdapat daftar keseluruhan lampiran-lampiran yang dikumpulkan untuk melengkapi penelitian skripsi sebagai lampiran.
11
LANDASAN TEORI
2.1. Teori Umum 2.1.1. Definisi Redesign
Dalam kutipan Abdhal, dkk (2015 : 5)[1] “Redesign terdiri dari 2 kata yaitu re dan design, dalam bahasa inggris penggunaan kata “re” mengacu kepada pengulangan atau melakukan kembali, sehingga redesign dapat diartikan sebagai mendesain ulang”.
Berdasarkan kutipan Thamrin, dkk (2018 : 457)[2] Kata Redesign diadopsi dari bahasa Inggris redesign yang terdiri dari dua unsur, yaitu ‘re’
yang berarti mengulang/ kembali dan ‘design’ yang berarti merencanakan/
membentuk. Jadi kata ‘redesign’ berarti merencanakan kembali/
membentuk ulang sesuatu yang sudah ada.
Prastiti, dkk (2017 : 1435)[3] menjelaskan pengertian Redesign adalah kegiatan perencanaan dan perancangan kembali suatu bangunan sehingga terjadi perubahan fisik tanpa merubah fungsinya baik melalui perluasan, perubahan, maupun pemindahan lokasi.
Dari 3 definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Redesign adalah kegiatan pengulangan atau perancangan kembali sesuatu yang sudah ada sehingga terjadi perubahan fisik tanpa merubah fungsinya dari sebuah design itu sendiri.
2.1.2. Pengertian Informasi
Menurut Sudaryono, dkk (2018 : 2)[4] “Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa, sehingga memiliki arti yang lebih bermanfaat bagi penggunanya”.
Hidayat, dkk (2016 : 240)[5] menjelaskan “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”.
Dapat disimpulkan bahwa Informasi adalah data yang diproses atau diolah sedemikian rupa agar memiliki arti, bentuk yang lebih bermanfaat bagi yang menerimanya data tersebut.
2.1.3. Definisi Data
Menurut Hastanti, dkk (2015 : 2)[6] “Data adalah fakta kasar atau gambaran yang dikumpulkan dari keadaan tertentu. Data adalah hal yang merujuk pada fakta-fakta baik berupa angka, teks, dokumen, gambar, bagan, suara yang mewakili deskriptif verbal atau kode tertentu”.
Dalam kutipan Sutopo, dkk (2016 : 24)[7] “Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat, dan waktunya”.
Berdasarkan definisi diatas Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat dan waktunya yang merujuk fakta berupa angka, teks, dokumen, gambar, bagan, suara yang mewakili deskriptif verbal atau kode tertentu.
2.1.4. Konsep Dasar Promosi 2.1.4.1. Definisi Promosi
Berdasarkan pendapat Hardiansyah, dkk (2018 : 76)[8] “Promosi adalah kegiatan memberitahukan produk atau jasa yang hendak ditawarkan kepada calon konsumen atau wisatawan yang dijadikan target pasar”.
Maulani, dkk (2016 : 212)[9] menjelaskanPromosi adalah tindakan menginformasikan atau meningkatkan konsumen tentang spesifikasi
produk atau merk. Promosi mempunyai kekuatan untuk menyampaikan pesan, dan diperlukan perancangan khusus agar promosi tersebut memiliki visual yang kuat dan menciptakan keserasian didalam rangkaian pemasaran, karena promosi adalah berkaitan langsung dalam upaya untuk memperkenalakan produk kepada konsumen dengan memikat hati mereka melalui pemberian kesan-kesan baik, yang mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen.
Kesimpulan yang dapat diambil bahwa Promosi merupakan kegiatan menginformasikan atau memberitahukan produk serta jasa yang ingin ditawarkan dengan spesifikasi produk dan merk kepada calon konsumen, melalui promosi juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dan kesan-kesan baik, sehingga mampu diingat konsumen dari produk atau jasa yang ditawarkan.
2.1.4.2. Pengelompokan Promosi
Berdasarkan kutipan Yuliana dan Rony Ika Setiawan (2015:49)[10]
Promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual dapat di kelompokkan berdasarkan tujuan yang dicapai. Pengelompokkannya adalah sebagai berikut :
1. Customer promotion, yaitu bertujuan untuk merangsang atau mendorong pelanggan untuk membeli.
2. Trade promotion, yaitu bertujuan untuk mendorong atau merangsang pedagang grosir, pengecer untuk memperdagangkan barang atau jasa dari sponsor.
3. Sales-force, yaitu yang bertujuan untuk memotivasi armada penjualan.
4. Business promotion, yaitu bertujuan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontak hubungan dengan pelanggan,
memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama.
2.1.4.3. Tujuan Promosi
Menurut Yuliana dan Rony Ika Setiawan (2015:49)[10] tujuan promosi diantaranya adalah :
1. Menginformasikan (Informing)
Adalah menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru, memperkenalkan cara pemakaian yang baru dengan menyampaikan perubahan harga kepada pasar.
2. Membujuk pelanggan sasaran (Persuading)
Adalah membentuk pilihan merk, mengalihkan pilihan ke merk tertentu, mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk dan mendorong pembeli untuk belanja saat itu.
3. Mengingatkan (Reminding)
Adalah mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat serta pembeli tetap ingat akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan walaupun tidak ada kampanye iklan.
Tujuan dilakukannya promosi dapat membangun citra/image baik di mata para konsumen dan masyarakat luas sehingga dapat menarik pelanggan baru terhadap produk yang dimiliki perusahaan tersebut.
2.1.5. Konsep Dasar Media 2.1.5.1. Pengertian Media
Kadaruddin (2016 : 81)[11] menjelaskan bahwa “Media berasal dari kata ‘medium’ yang berarti perantara”.
Menurut Maulani, dkk (2016 : 212)[9] “Media adalah sarana untuk menyimpan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto”.
Dalam kutipan yang dikutip oleh oleh Triyono, dkk (2017 : 100)[12]
Media adalah bentuk jamak dari medium-medium komunikasi diartikan sebagai alat perantara yang sengaja dipilih komunikator untuk menghantarkan pesannya agar sampai ke komunikan. Jadi, unsur utama dari media komunikasi adalah pemilihan dan penggunaan alat perantara yang dilakukan komunikator dengan sengaja. Artinya, hal ini mengacu kepada pemilihan dan penggunaan teknologi media komunikasi.
Dari pengertian tentang media diatas disimpulkan media adalah sebuah perantara atau saran untuk menyimpan ataupun menyampaikan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto.
2.1.5.2. Karakteristik Media
Dalam kutipan Kaddarudin (2016 : 95)[11] unsur-unsur yang terdapat pada media visual terdiri dari garis, bentuk, warna, dan tekstur. Untuk memberikan kesan penekanan, juga untuk membangun kemenarikan dan keterpaduan, bahkan dapat mempertinggi realisme dan menciptakan respon emosional diperlukan warna. Sementara, tesktur digunakan untuk menimbulkan kesan kasar dan halus, juga untuk menambahkan penekanan sebagaimana halnya warna.
2.1.5.3. Alternatif Media
Macam-macam media komunikasi grafis dalam kutipan Triyono, dkk (2017 : 100)[12] dapat di kelompokkan sebagai berikut :
1. Media Komunikasi cetak atau visual, contohnya poster (dalam dan luar), stiker, sampul buku, pembungkus, selipat (folder), selebaran
(leaflet), amplop dan kop surat, tas belanja, katalog, iklan majalah dan surat kabar.
2. Media Luar Ruangan, contohnya seperti spanduk (banner), papan nama, umbul-umbul, neon box, neon sign, billboard, baliho, mobil box.
3. Media Elektronik, contohnya radio, televisi, internet, film, program video, animasi komputer.
4. Tempat Pajang (Display), contohnya etalase (window display), point of purchase, desain gantung, floor stand.
5. Barang Kenangan, contohnya T-shirt, polo shirt, kaos, topi, payung, gelas, aneka souvenir, tas, dan sebagainya.
2.1.5.4. Prinsip-prinsip Umum untuk Merancang atau Medesain Media
Prinsip-prinsip umum untuk merancang atau medesain media dalam kutipan Kaddarudin (2016 : 164-169)[11] adalah sebagai berikut : 1. Prinsip-prinsip Umum
a. Kesederhanaan
Bentuk media harus ringkas, sederhana, dan dibatasi pada hal-hal yang penting saja. Konsepnya harus tergambar dengan jelas serta mudah dipahami. Tulisan cukup jelas serta mudah dibaca.
Hindarilah bentuk tulisan yang artistik, karena tidak setiap orang bisa membacanya. Misalnya :
KARAKTER MULTIMEDIA Atau
KARAKTER MULTIMEDIA
b. Kesatuan
Prinsip kesatuan ini adalah hubungan yang ada diantara unsur-unsur visual dalam kesatuan fungsinya secara keseluruhan.
Bentuk kesatuan ini dapat dinyatakan dengan unsur-unsur yang saling menunjang, atau dengan menggunakan petunjuk seperti anak panah atau alat-alat visual seperti garis, bentuk, warna, tekstur, dan ruang yang dilukiskan dalam satu halaman.
c. Penekanan
Walaupun media ditunjukkan dengan gagasan tunggal, dikembangkan secara sederhana, merupakan satu kesatuan, sering diperlukan penekanan pada bagian-bagian tertentu untuk memusatkan minat dan perhatian. Penekanan tersebut dapat ditunjukkan melalui penggunaan ukuran tertentu, gambar perspektif atau dengan warna tertentu pada unsur yang paling penting.
d. Keseimbangan
Ada dua jenis keseimbangan, yaitu formal dan informal.
Keseimbangan formal dapat ditunjukkan dengan adanya pembagian secara simetris, bentuk ini terkesan statis. Sebaliknya keseimbangan informal, bentuknya tidak simetris, bentuk ini lebih dinamis dan menarik perhatian. Maka dibutuhkan imaginasi dan kreativitas dari guru.
Selain prinsip umum tersebut, berdasarkan Zainal Aqib yang dikutip Kadaruddin (2016 : 166)[11] mengemukakan beberapa prinsip
umum yang harus diperhatikan dalam pembuatan media pembelajaran sebagai berikut :
1) Mudah dilihat (visible) 2) Menarik (interesting) 3) Sederhana (simple) 4) Bermanfaat (useful)
5) Benar dan tepat sasaran (accurate) 6) Sah dan masuk akal (legitimated) 7) Tersusun dengan baik (structured) 2. Dasar-dasar desain Visual
Menurut Kadaruddin (2016 : 166)[11], Tiap sajian visual terdiri dari sejumlah elemen yang dengan sengaja disusun. Paling tidak ada 3 kategori utama unsur desain visual yaitu : unsur visual, teks dan afektif.
a. Unsur visual, meliputi grafis, simbol, obyek nyata atau organisasi visual.
b. Unsur teks, meliputi : semua aspek penyajian tekstual, dari pemilihan kata-kata sampai gaya bentuknya, warna dan ukuran yang digunakan.
c. Unsur afektif, meliputi : komponen-komponen visual yang dapat mendatangkan respons dari pengamat seperti menyenakan, takjub, humor dan sebagainya.
Kadaruddin (2016 : 168-169)[11], adapun alat-alat visual yang dapat membantu keberhasilan penggunaan prinsip-prinsip pembuatan
media visual tersebut adalah : garis, bentuk, warna, tekstur dan ruangan.
a. Garis
Suatu garis dalam media visual dapat menghubungkan unsur-unsur bersama dan akan membimbing peserta untuk mempelajari media tersebut dalam urutan tertentu.
b. Bentuk
Semua bentuk yang aneh dapat menimbulkan suatu perhatian khusus pada sesuatu yang di visualkan.
c. Ruang
Ruang terbuka disekeliling unsur-unsur visual dan kata-kata akan mencegah kesan berjejal dalam suatu media visual. Kalau ruang itu digunakan dengan cermat, maka unsur-unsur yang dirancang menjadi efektif.
d. Tekstur
Tekstur adalah unsur visual yang dijadikan sebagai pengganti sentuhan rasa tertentu dan dapat juga dipakai sebagai pengganti warna, memberikan penekanan, pemisahan atau untuk meningkataknan kesatuan.
e. Warna
Warna merupakan unsur tambahan yang terpenting dalam media visual, tetapi harus digunakan secara hati-hati untuk memperoleh pengaruh yang terbaik. Gunakanlah warna pada unsur-unsur visual untuk memberikan penekanan, pemisahan, atau meningkatkan kesatuan. Pilihlah warna-warna yang merupakan
kesatuan harmonis sebab terlampau banyak warna yang berbeda akan menganggu pandangan dan dapat menimbulkan perbedaan persepsi pada pesan yang akan dibawakan.
2.1.6. Konsep Dasar Desain 2.1.6.1. Definisi Desain Grafis
Munir (2015 : 248)[13] menjelaskan bahwa, Desain grafis adalah salah satu bagian dari Multimedia. Desain grafis adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan kebebasan kepada desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan, atau mengatur elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis diatas suatu permukaan dengan tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan. Gambar maupun tanda yang digunakan bisa berupa tipografi atau media lainnya seperti gambar atau fotografi.
Menurut Jubilee Enterprise (2018 : 1)[14] “Desain grafis adalah salah satu bentuk komunikasi yang memanfaatkan elemen visual seperti bentuk, foto, tulisan, dan elemen lainnya. Tujuannya adalah untuk menyampaikan ide atau gagasan ke orang lain menggunakan elemen-elemen tersebut”.
Bisa kita simpulkan bahwa desain grafis adalah salah satu bagian multimedia dalam bentuk komunikasi yang memanfaatkan elemen visual seperti bentuk, ilustrasi, foto, tulisan dan elemen lainnya yang digunakan untuk menyampaikan ide atau gagasan ke orang lain.
2.1.6.2. Kategori Desain Grafis dan Aplikasinya
Secara garis besar menurut Munir (2015 : 250)[13], desain grafis dibedakan menjadi beberapa kategori :
1. Printing (percetakan) yang memuat desain buku, majalah, poster, booklet, leaflet, flyer, pamflet, periklanan, dan publikasi lain yang sejenis.
2. Web desain yaitu desain untuk halaman web.
3. Film termasuk CD, DVD, CD multimedia untuk promosi.
4. Identifikasi (logo), EGD (Environmental Graphic Design) merupakan desain profesional yang mencakup desain grafis, desain arsitek, desain industri dan arsitek taman.
5. Desain produk, pemaketan dan sejenisnya.
2.1.6.3. Program Pengolahan Grafis
Oleh karena desain grafis dibagi menjadi beberapa kategori maka sarana untuk mengolah pun berbeda-beda, bergantung pada kebutuhan dan tujuan pembuatan karya. Menurut Munir (2015 : 250-251)[13] diperlukan beberapa aplikasi, diantaranya :
1. Aplikasi pengolah tata letak (layout)
Program ini sering digunakan untuk keperluan pembuatan brosur pamflet, booklet, poster dan lain yang sejenis. Program ini mampu mengatur penempatan teks dan gambar yang diambil dari program lain (seperti Adobe Photoshop).
2. Aplikasi pengolah vektor/ garis
Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat digunakan untuk membuat gambar dalam bentuk vektor/ garis sehingaa sering disebut sebagai Illustrator Program. Seluruh objek yang dihasilkan berupa kombinasi beberapa garis, baik berupa garis lurus maupun lengkung.
3. Aplikasi pengolah pixel/ gambar
Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk mengolah gambar/ manipulasi foto (photo retouching). Semua objek yang diolah dalam program-program tersebut dianggap sebagai kombinasi beberapa titik/ pixel yang memiliki kerapatan dan warna
tertentu, misalnya, foto. Gambar dalam foto terbentuk dari beberapa kumpulan pixel yang memiliki kerapatan dan warna tertentu.
Meskipun begitu, program yang termasuk dalam kelompok ini dapat juga mengolah teks dan garis, akan tetapi dianggap sebagi kumpulan pixel. Objek yang diimpor dari program pengolah vektor/ garis, setelah diolah dengan program pengolah pixel/ titik secara otomatis akan dikonversikan menjadi bentuk pixel/ titik.
4. Aplikasi pengolah film/ video
Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk mengolah film dalam berbagai macam format. Pemberian judul teks (seperti karaoke, teks terjemahan dan lain-lain) juga dapat diolah menggunakan program ini. umumnya, pemberian efek khusus (special effect) seperti suara ledakan, desingan peluru, ombak dan lain-lain juga dapat dibuat menggunakan aplikasi ini.
5. Aplikasi pengolah multimedia
Program yang termasuk dalam kelompok ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah karya dalam bentuk multimedia berisi promosi, profil perusahaan, maupun yang sejenisnya dan dikemas dalam bentuk CD maupun DVD. Multimedia tersebut dapat berisi film/ movie, animasi, teks, gambar dan suara yang dirancang sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikan lebih interaktif dan menarik.
2.1.6.4. Fungsi-fungsi Desain
Dalam Sunarya, dkk (2016 : 60)[15] beberapa fungsi-fungsi desain antara lain :
1. Fungsi informasi : Desain selalu menyampaikan informasi dan pengirim pesan secara visual.
2. Fungsi identifikasi : Desain selalu menyiratkan atau menyuratkan identitas pengirim pesannya lewat karakter visual.
3. Fungsi persuasi : Desain mampu mengekspresikan isi dari pesan dan menghadirkan resonansi atau getaran emosi lewat bahasa visual (seperti emosi dalam bahasa musikal) sehingga dapat menimbulkan persuasi.
2.1.7. Dasar-Dasar Tipografi 2.1.7.1. Pengertian Tipografi
“Menurut definisinya Lestari (2017 : 762)[16], “Tipografi merupakan ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang huruf cetak. Dalam desain grafis, tipografi didefinisikan sebagai suatu proses seni untuk menyusun bahan publikasi menggunakan huruf cetak”.
Ismayana (2016 : 124)[17] menjelaskan Tipografi dalam desain grafis didefinisikan sebagai suatu proses seni untuk menyusun bahan publikasi menggunakan huruf cetak. Lazlo Moholy berpendapat bahwa tipografi adalah alat komunikasi. Oleh karena itu, tipografi harus bisa berkomunikasi dalam bentuk yang paling kuat, jelas, dan terbaca.
Tipografi dapat disimpulkan adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang huruf cetak yang digunakan untuk komunikasi dalam bentuk yang paling kuat, jelas, dan terbaca.
2.1.7.2. Elemen-elemen dan Ciri-ciri Teks
Kutipan yang diambil dari Munir (2015 : 217)[13] Elemen-elemen teks bisa menjadi besar ataupun kecil bergantung pada tujuan suatu aplikasi dan sikap pengguna. Aplikasi-aplikasi multimedia bergantung pada penggunaan teks dalam banyak aspek, seperti judul halaman, penyampaian informasi, label untuk gambar, petunjuk untuk menjalankan operasi pada suatu aplikasi Teknologi teks berdasarkan pada huruf, nomor dan huruf-huruf istimewa seperti titik, koma dan tanda dollar. Elemen-elemen teks dikategorikan sebagai berikut :
1. Abjad atau huruf yang terdiri dari karakter alphabet A-Z termasuk huruf kecil dan huruf besar bergantung pada bahasa yang digunakan.
2. Nomor terdiri dari 0-9.
3. Huruf-huruf khusus, seperti tanda bacaan (. , ; : ’ ”), tanda-tanda/ sign ($ + - =) dan karakter/ huruf tidak tercetak (carriage return, line feed).
4. Teks bisa diuraikan berdasarkan ciri-ciri berikut ini :
a. Ascender – merupakan huruf-huruf yang mempunyai upstroke seperti huruf ‘h’. ‘b’ dan ‘d’.
b. Desecender – merupakan huruf-huruf yang mempunyai downstroke yang terletak dibawah garis dasar seperti huruf ‘p’.
‘q’ dan ‘y’.
c. Leading – merupakan ruang antara font yang berada diatas font yang berada dibawah ruang diantara baris (line spacing).
d. Tracking – merupakan diantara huruf.
e. Kerning – merupakan ruang diantara dua huruf yang biasanya kelihatan seperti berdempetan.
f. Serif – merupakan bendera/ flag atau dekorasi pada ujung suatu huruf yang mempunyai stroke.
2.1.7.3. Unsur-unsur Penulisan Naskah (Copy Writing)
Dalam kutipan Saputra, dkk (2016 : 179)[18] setiap perancangan desain, terdapat unsur-unsur komunikasi grafis, yakni teks (tulisan), Ilustrasi (gambar, foto) dan warna. Berikut adalah penjabaran dari bagian-bagian teks (tulisan) :
Gambar 2.1. Keterangan Penulisan Naskah
1. Judul (Head Line)
Media rancangan Spanduk disampaikan bentuk Head Line : Lebih cenderung ke Nama Produk.
2. Sub Judul (Sub Headline)
Selanjutnya Sub Headline disampaikan mengenai ajakan ataupun anjuran yang berkenaan dengan manfaat dari produk.
3. Logo
Logo adalah identitas produk dan identitas perusahaan yang menunjukkan cerminan dari produk yang akan dipasarkan oleh perusahaan.
4. Slogan
Slogan adalah kalimat pendek yang menarik dan mudah diingat untuk memberitahukan atau menyampaikan sesuatu.
Sedangkan dalam kutipan Triyono, dkk (2017 : 103)[12] salah satunya adalah teks (tulisan) yang mempunyai kharakter khusus diperlukan dalam perancangan agar penyampaian misi media mudah dimengerti dan tepat sasaran, teks akan menyesuaikan bentuk-bentuk media yang telah direncanakan terdiri dari beberapa bagian yaitu judul (headline), subjudul, naskah (body copy), logo (logotype).
Berikut adalah penjelasan dari masing-masing bagian dari teks (tulisan).
1. Judul (headline)
Bagian terpenting dari teks yang menarik perhatian dan merupakan hal yang pertama kali dibaca. Judul akan mengarahkan pembaca untuk lebih jauh mengetahui tentang isi dari sebuah pesan atau informasi yang ada di dalamnya.
2. Subjudul
Lanjutan keterangan dari judul yang akan menjelaskan makna atau arti dari judul, pada umumnya subjudul akan lebih panjang dari judul.
Subjudul dapat juga disebut sebagai kalimat peralihan yang mengarahkan pembaca dari judul ke kalimat pembuka naskah (body copy).
3. Naskah (body copy)
Kalimat yang menerangkan lebih rinci tentang isi pesan yang ingin disampaikan, berfungsi untuk mengarahkan pembaca dalam mengambil sikap berpikir dan bertindak lanjut. Secara kreatif bentuk naskah atau body copy dapat dikombinasikan dengan gambar dalam berbagai bentuk.
4. Logo
Tanda pengenal atau identitas yang tetap dari perusahaan, institusi, atau sebuah lembaga. Biasanya dibuat secara singkat, sederhana dan komunikatif dengan menggunakan huruf dan gambar agar lebih mudah diingat.
2.1.7.4. Bentuk Teks
Teks dapat disajikan dengan berbagai bentuk font maupun ukuran.
Pembahasan Munir (2015 : 220-221)[13] teks dalam multimedia meliputi : 1. Typeface
Typeface merupakan kumpulan abjad/ alphabet, nomor, huruf atau karakter grafik (graphic character) yang biasanya terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Arial, Times New Roman dan Helvetica merupakan beberpa contoh typeface yang utama. Font, ukuran yang khusus typeface, contohnya “
14 point Times New Roman
”.2. Font
Font merupakan satu koleksi huruf yang mempunyai gaya sama yang dimiliki oleh kumpulan typeface. Contoh jenis font adalah Bold dan Italic. Selain itu Underline dan lain-lain merupakan font-font tambahan yang sering digunakan. Pemilihan font yang sesuai sangat penting dalam menentukan kemampuan membaca suaut uraian tertulis atau disajikan multimedia. Pemilihan font yang tepat sangat memberi makna dalam menentukan kejelasan suatu penyajian sama halnya dengan cara tercetak maupun dalam sebuah penyajian melalui multimedia. Font yang sesuai dari sudut ukuran dan bentuk akan
memberi makna yang berbeda pada pendekatan, desain dan makna suatu penyajian. Ukuran font bisa ditentukan dengan :
a. Mengukur dari bagian atas huruf besar pada bagian bawah decender yang diperoleh pada huruf ‘p’ atau ‘y’.
b. Menggunakan point yaitu point tunggal seperti 1/72 (0,138 inch).
3. Kategori atau Jenis Font
Secara umum font dikategorikan menjadi 3 yang utama yaitu Serif, Sans Serif dan Dekoratif.
a. Serif : font Serif menggunakan tip-tip dekoratif atau bendera/
flags pada penghujung suatu huruf. Dengan kata lain serif merujuk pada garis atau lengkungan yang terdapat pada penghujung. Font serif biasanya digunakan pada media-media cetak karena dapat membantu pembaca dengan membaca banyak teks yang dipaparkan dalam jangka waktu yang lama. Contohnya Times New Roman, New Century, Schoolbook, Courier, Bookman dan Platino.
b. Sans Serif kata sans bermakna “tanpa” (without) dalam bahasa Perancis maka font sans serif bermakna font yang tidak mempunyai : serif atau tanpa serif. Font Sans Serif tidak mempunyai ciri-ciri yang dimiliki oleh font serif. Namun begitu, kebanyakan komputer menggunakan font ini karena menghasilkan penyajian yang lebih kontras dan tajam. Contoh yang dikategorikan sebagai font sans serif adala Arial, Helvetica, Avant Garde dan Optima.
c. Dekoratif merupakan font yang mempunyai unsur-unsur sastra lama dan agak berbunga-bunga seperti tulisan zaman dahulu, Contohnya Monotype Corsiva.
2.1.8. Konsep Dasar Layout 2.1.8.1. Definisi Layout
Triyono, dkk (2017 : 101)[12] mengutip bahwa “Layout arti katanya secara bahasa adalah Tata Letak. Menurut salah satu teorinya, layout adalah usaha untuk menyusun, menata atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel dan lain-lain) menjadi komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan menarik”.
Akbar (2016 : 87)[19] berpendapat bahwa “Layout adalah pengaturan yang dilakukan pada buku, majalah atau bentuk publikasi lainnya, sehingga teks dan ilustrasi sesuai dengan bentuk yang diharapkan”.
Akbar (2016 : 87)[19] berpendapat bahwa “Layout adalah pengaturan yang dilakukan pada buku, majalah atau bentuk publikasi lainnya, sehingga teks dan ilustrasi sesuai dengan bentuk yang diharapkan”.