• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI 2.1Profil

2.6 Model Komunikasi

2.6.4 Teori Komunikasi S-O-R

Teori komunikasi dapat mengacu pada sebuah teori tunggal atau dapat digunakan untuk menandakan kearifan kolektif yang ditemukan dalam seluruh kesatuan teori-teori yang berhubungan dengan

27 Ibid, halaman 9

komunikasi.29 pada penelitian ini, penulis menggunakan teori komunikasi

S-O-R ( stimulus-organism-response ).

Teori S-O-R masuk dalam tradisi sosiopsikologis, kajian individu sebagai makhluk sosial merupakan tujuan dari tradisi ini. Berasal dari kajian psikologi sosial, tradisi ini memiliki tradisi yang kuat dalam komunikasi.30Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikasi. Unsur komunikasi pada teori ini yakni tentang pesan (stimulus), komunikan (organism), dan efek (response).

Prof. Dr. Mar‟at dalam bukunya sikap manusia, perubahan serta

pengukurannya, mengutip dari pendapat Hovland, Janis, dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menalaah sikap yang baru ada tiga variabel penting yaitu : perhatian, pengertian, penerimaan.31

Menurut model S-O-R ini, organisme menghasilkan perilaku tertentu jika ada stimulus tertentu pula. Maka unsur-unsur dari teori ini

29 Little John, halaman 21

30 Ibid, halaman 63

adalah pesan (Stimulus, S), Komunikan (Organisme, O), Efek (Response, R).32

Hovland (1953) mengatakan bahwa proses perubahan perilaku pada hakekatnya sama dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku tersebut menggambarkan proses belajar pada individu yang terdiri dari:

a. Stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak, berarti stimulus itu tidak efektif mempengaruhi perhatian individu dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme, berarti ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut efektif.

b. Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organisme diterima) dan dimengerti, maka stimulus ini akan dilanjutkan kepada proses berikutnya. c. Organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk

bertindak deni stimulus yang telah diterimanya (bersikap).

d. Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan, maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut (perubahan perilaku)

Selajutnya teori ini mengatakan bahwa perilaku dapat berubah hanya apabila stimulus yang diberikan benar-benar melebihi dari stimulus semula.

32 Ibid, halaman 254

Peran stimulus adalah untuk menyakinkan organisme untuk memberikan perhatian lebih. Dalam menyakinkan organisme ini, faktor reinforcement memegang peranan penting.

2.6.5 Persepsi

Persepsi merupakan proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita.33 Menurut Joseph A Devito:

persepsi adalah proses yang menjadikan kita sadar akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indra kita” 34

Persepsi digolongkan menjadi dua bagian yakni persepsi terhadap lingkungan fisik dan persepsi sosial. Peneliti mengkaji persepsi sosial, fokusnya adalah proses menangkap arti objek-objek sosial dan kejadian-kejadian yang kita alami dalam lingkungan.

Persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penafiran (interpretasi) adalah inti persepsi, yang identik dengan penyandian balik (decoding) dalam proses komunikasi. Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif.

33 Deddy Mulyana, halaman 179

Persepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain.

Persepsi meliputi pengidraan (sensasi) melalui alat-alat indra (indra peraba, indra penglihat, indra pencium, indra pengecap, dan indra pendengar), atensi, dan interpretasi. Sensasi merujuk pada pesan yang dikirimkan ke otak lewat penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, dan pengecapan. Makna pesan yang dikirimkan ke otak harus dipelajari. Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken,juga Judi C. Pearson dan Paul E. Nelson, menyebutkan bahwa persepsi terdiri dari tiga aktivitas, yaitu : seleksi, organisasi, dan interpretasi. Yang dimaksud seleksi sebenarnya mencakup sensasi dan atensi, sedangkan organisasi melekat pada interpretasi.35

Karenanya Sereono dan Bodaken, juga Pearson dan Nelson, menyebutkan bahwa persepsi terdiri dari tiga aktivitas, yaitu: Seleksi, organisasi, dan interpretasi.36

1. Seleksi

Seleksi adalah proses pemilihan stimulus tertentu, dari sekian banyak stimulus yang diterima oleh individu. Ketika

35 Deddy Mulyana, 2010. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, halaman 181

rangsangan bersaing untuk mendapatkan perhatian kita, kita hanya dapat fokus pada salah satu rangsangan saja. Oleh karena itu kita harus menolak rangsangan-rangasangan lainnya.37

Seleksi dipengaruhi oleh sensasi dan atensi. Sensasi atau pengindraan terjadi ketika makna pesan yang dikirimkan ke otak harus dipelajari. Semua indra dalam tubuh memiliki andil bagi berlangsungnya komunikasi manusia.

Sementara perhatian adalah pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditunjukan kepada sesuatu atau sekumpulan obyek. Perhatian sendiri dibagi menjadi beberapa macam:38

a. Perhatian spontan adalah perhatian yang timbul dengan sendirinya, timbul secara spontan. Perhatian ini erat hubungannya dengan minat individu. Bila individu telah memiliki minat terhadap suatu obyek, maka terhadap objek itu biasanya timbul perhatian yang spontan, secara otomatis perhatian itu akan timbul.

b. Perhatian reflektif, perhatian yang ditimbulkan dengan sengaja, karena itu harus ada kemauan untuk menimbulkannya. Dengan demikian

37 Michael Gambel, Communication Works. New York: Random House inc. Halaman 53 38 Bimo Walgito, 2002. Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Andi Yogyakarta. Halaman 57-59

dapat dikatakan bahwa perhatian reflektif akan timbul bila adanya faktor pendorong yang aktif.

c. Perhatian statis, perhatian terus menerus dilakukan penerima informasi yang harus melihat sinyal atau sumber pada jangka waktu tertentu yang cukup lama.

d. Perhatian dinamis, perhatian yang mudah berubah, mudah berpindah, mudah bergerak dari objek yang datu ke objek yang lain.

Perhatian sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain dipengaruhi oleh faktor biologis (lapar, haus, dan sebagainya); faktor fisiologis (tinggi, pendek, gemuk, kurus, sehat, sakit, lelah, penglihatan atau pendengaran kurang sempurna, cacat tubuh dan sebagainya); dan faktor-faktor sosial budaya seperti gender, agama, tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan, peranan, status sosial, pengalaman masa lalu,kebiasaan dan bahkan faktor-faktor psikologis seperti ketertarikan, keinginan, motivasi, pengharapan dan sebagainya.39

2. Organisasi

Wood menjelaskan bahwa seseorang dapat mengorganisasikan persepsinya dengan cara mengolah dan memproses pengalaman serta pengetahuannya dengan menggunakan struktur kognitif atau framework

39 Deddy Mulyana. Halaman 169

yang dibangun seseorang dengan mengambil informasi tentang lingkungannya.

Menurut David Krench, pengorganisasian pesan dibagi menjadi dua bagian, yaitu:40

a) Frame of Reference, yaitu kerangka pengetuahan yang dimiliki serta dipengarui dari pendidikan, bacaan, ataupun penelitian.

b) Frame of Experience, yaitu berdasarkan pengalaman yang telah dialami serta tak terlepas dari keadaan lingkungan sekitarnya.

3. Interpretasi

Menurut Deddy Mulyana interpretasi adalah inti dari proses berlangsungnya kegiatan persepsi. Interpretasi merupakan suatu aspek kogniti dari persepsi yang sangat penting yaitu proses memberikan arti kepada stimulus yang diterimanya. Proses seleksi serta pengorganisasian pesan menghasilkan pembentukan makna serta pembentukan ekspresi terhadap stimulus tersebut.41

1. Pembentukan makna muncul dari hubungan khusus antara kata (sebagai simbol verbal) dan manusia, makna tidak dapat melekat pada kata-kata namun kata-kata membangkitkan makna dalam

pikiran orang. Jadi,tidak ada hubungan lansung antara suatu objek dan simbol yang digunakan untuk mempresentasikannya.

2. Pembentukan ekspresi merupakan proses pengungkapan gagasan atau perasaan dari dalam diri seseorang baik berypa kata-kata, gambar maupun tindakam.

Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensori stimuli). (Desiderato, 1976:129). 42

Dalam pembentukan persepsi, terdapat faktor yang mempengaruhi persepsi, yakni perhatian. Menurut Kenneth E. Anderson, perhatian adalah proses mental ketika stimulus atau rangkaian stimulus menjadi menonjol dalam kesabaran pada saat stimulus lainnya melemah. 43

Faktor situasional terkadang disebut sebagai determinan perhatianyang bersifat eksternal atau penarik perhatian. Stimulus diperhatikan karna mempunyai sifat yang menonjol antara lain: gerakan, intensitas stimulus, kebaruan, dan perulangan. Faktor situasional pertama yakni gerakan secara visual dapat diartikan sebagai sesuatu yang bergerak dan menarik perhatian

42 Jalaluddin Rakhmat, 2008. Psikologi Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, halaman 51 43 Ibid, halaman 51

manusia. Faktor kedua yakni intensitas stimuli, kita akan memperhatikan stimulus yang lebih menonjol dari stimulus yang lain.

Faktor berikutnya yang juga mempengaruhi perhatian yakni faktor internal. Kenneth A. Enderson menyimpulkan dalil-dalil tentang perhatian selektif. Menurut Kennth, perhatian ini merupakan proses yang aktif dan dinamis, bukan pasif dan refleksif. Individu cenderung memusatkan perhatiannya pada stimulus tertentu dan hal tersebut penting, menonjol, atau melibatkan dirinya.

Yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimulus, tetapi karakteristik orang yang memberikan respons pada stimulus itu. Dalam proses selektifnya, persepsi bersifat selektif secara fungsional menurut Krech dan Crutchfield. Objek-objek yang mendapat tekanan dalam persepsi individu biasanya objek-objek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi.

Setelah faktor fungsional, faktor yang juga menjadi kajian dalam proses pempentukan persepsi adalah faktor struktural. Merupakan teori Gestalt, bila kita mempersepsi sesuatu, kita mempersepsinya sebagai suatu keseluruhan. Medan perseptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi arti. Kita mengorganisasikan stimulus dengan melihat konteksnya. Walaupun stimulus ini tidak lengkap, kita akan mengisisnya dengan interpretasi yang

konsisten dengan rangkaian stimulus yang akan kita persepsi.stimulus yang diterima oleh masyarakat memang tidak terlalu mendetail. Dalam hal yang mendasar, pemilu merupakan sebuah kebutuhan masyarakat dalam politik, dan bagaimana hal ini akan diinterpretasikan oleh masyarakat dalam persepsi mereka.

Menurut Rakhmat, persepsi ditentukan oleh beberapa faktor yang berasal dari stumulus yaitu ;

1. Perhatian

Proses mental stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Sedangkan atensi yang dipengaruhi oleh faktor eksternal, yakni atribut-atribut objek yang dipersepsikan.

2. Penafsiran

Penafsiran merupakam proses dimana penerima memberi arti terhadap pesan-pesanyang diterimanya, mengorganisasikan stimula dengan konteksnya, dan mengisinya dengan interpretasi yang konsisten dengan rangkaian stimuli yang dipersepsikan.

3. Pengetahuan

Pengetahuan terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami,atau dipersepsikan khalayak. Kognitif trjadi pada diri komunikan

yang sifatnya informative bagi dirinya. Persepsi orang terhadap orang lain adalah proses menangkap arti objek-objek sosial dan kejadian-kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita. Oleh karena itu manusia mempunyai aspek emosi, maka persepsi atau penilaian kita terhadap orang akan mengandung resiko. Persepsi saya terhadap anda merupakan persepsi anda terhadap saya, dan pada gilirannya persepsi anda terhadap saya juga mempengaruhi persepsi saya terhadap anda.44