BAB II URAIAN TEORITIS
II.7. TEORI S-O-R
Semula berasal dari psikologi. Kalau kemudian menjadi juga teori komunikasi, tidak mengherankan, karena objek material dan psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi (Effendy, 2003:254).
Dalam penelitian ini model komunikasi yang digunakan adalah:
a) Pesan (Stimulus, S)
b) Komunikasi (Organism, O) c) Efek (Response, R)
Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah aspek “how” bukan “why”. Jelasnya how to communicate dalam hal ini bukan how to change the attitude (bagaimana mengubah sikap komunikan). Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Model ini mengemukakan bahwa tingkah laku sosial dapat dimengerti melalui suatu analisis dari stimulus yang diberikan dan dapat mempengaruhi reaksi yang spesifik dan didukung oleh hukuman maupun penghargaan sesuai dengan reaksi yang terjadi. Dengan kata lain, menurut Effendy (2003:254), efek yang ditimbulkan sesuai dengan teori S-O-R yang merupakan reaksi yang bersifat khusus terhadap stimulus khusus, sehingga
seseorang dapat mengharapkan atau memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.
Prinsip teori ini pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana, simana efek merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu. Dengan demikian, seseorang dapat mengharapkan atau memperkirakan suatu kaitan yang erat antara pesan-pesan media dan reaksi audiens. Dalam proses perubahan sikap, maka sikap komunikan hanya dapat berubah apabila stimulus yang menerpanya benar-benar melebihi apa yang pernah dialaminya. Prof.Dr. Mar’at (Effendy, 2003:255) dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan Serta Pengukurannya”
mengutip pendapat Hovland, Janis dan Kelly yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap baru, ada tiga variabel penting yaitu;
1. Perhatian 2. Pengertian 3. Penerimaan
Berdasarkan uraian diatas, maka proses komunikasi dalam teori S-O-R ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 6 Model S-O-R
Sumber: Effendy, 2003: 255 Stimulus
Organism
Perhatian
Pengertian
penerimaan
Response
Gambar diatas menunjukkan bahwa perubahan sikap tergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung apabila ada perhatian dari komunikan.Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap (Effendy, 2003:256). Sehubungan dengan penjelasan diatas, teori S-O-R dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Stimulus: Implementasi event sponsorship Program Acara Trans TV
“Suara Indonesia bersama Yamaha”.
Organism: Mahasiswa USU dengan kategori:
1. Program reguler S-1 Angkatan 2008, 2009, dan 2010.
2. Minimal telah menyaksikan Program Trans TV “Suara Indonesia bersama Yamaha” sebanyak 3 kali
Response: Efek yang ditimbulkan pada Mahasiswa USU melalui implementasi event sponsorship Program Acara Trans TV “Suara Indonesia bersama Yamaha” berupa pendapat, sikap dan perilaku mahasiswa yang terlihat dari tanggapan mereka terhadap citra PT.
Yamaha.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Adapun yang menjadi tempat dalam penelitian studi korelasional pengaruh implementasi event sponsorship Program Acara Trans TV “Suara Indonesia bersama Yamaha” terhadap citra PT.Yamaha adalah Kampus Universitas Sumatera Utara.
III.1.1. Sejarah Universitas Sumatera Utara
Sejarah Universitas Sumatera Utara (USU) dimulai dengan berdirinya Yayasan Universitet Sumatera Utara pada tanggal 4 Juni 1952. Pendirian yayasan ini dipelopori oleh Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi keinginan masyarakat Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya.
Yayasan ini diurus oleh suatu Dewan Pimpinan yang diketuai langsung oleh Gubernur Sumatera Utara, dengan susunan sebagai berikut: Abdul Hakim (Ketua); Dr. T. Mansoer (Wakil Ketua); Dr. Soemarsono (Sekretaris/Bendahara);
Ir. R. S. Danunagoro, Drh. Sahar, Drg. Oh Tjie Lien, Anwar Abubakar, Madong Lubis, Dr. Maas, J. Pohan, Drg. Barlan, dan Soetan Pane Paruhum (Anggota).
Sebenarnya hasrat untuk mendirikan perguruan tinggi di Medan telah mulai sejak sebelum Perang Dunia-II, tetapi tidak disetujui oleh pemerintah Belanda pada waktu itu. Pada zaman pendudukan Jepang, beberapa orang terkemuka di Medan termasuk Dr. Pirngadi dan Dr. T. Mansoer membuat rancangan perguruan tinggi Kedokteran. Setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah mengangkat Dr. Mohd. Djamil di Bukit Tinggi sebagai ketua panitia.
Setelah pemulihan kedaulatan akibat kerusuhan pada tahun 1947, Gubernur Abdul Hakim mengambil inisiatif menganjurkan kepada rakyat di seluruh Sumatera Utara mengumpulkan uang untuk pendirian sebuah universitas di daerah ini.
Pada tanggal 31 Desember 1951 dibentuk panitia persiapan pendirian perguruan tinggi yang diketuai oleh Dr. Soemarsono yang anggotanya terdiri dari Dr. Ahmad Sofian, Ir. Danunagoro, dan sekretaris Mr. Djaidin Purba.
Selain Dewan Pimpinan Yayasan, Organisasi USU pada awal berdirinya terdiri dari: Dewan Kurator, Presiden Universitas, Majelis Presiden dan Asesor, Senat Universitas, dan Dewan Fakultet. Sebagai hasil kerja sama dan bantuan moril dan material dari seluruh masyarakat Sumatera Utara yang pada waktu itu meliputi juga Daerah Istimewa Aceh, pada tanggal 20 Agustus 1952 berhasil didirikan Fakultas Kedokteran di Jalan Seram dengan dua puluh tujuh orang mahasiswa diantaranya dua orang wanita. Tanggal 20 Agustus 1952 telah ditetapkan sebagai hari jadi atau Dies Natalis USU yang diperingati setiap tahun.
Kemudian disusul dengan berdirinya Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (1954), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (1956), dan Fakultas Pertanian (1956). Pada tanggal 20 November 1957, USU diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Dr. Ir. Soekarno menjadi universitas negeri yang ketujuh di Indonesia. Pada tahun 1959, dibuka Fakultas Teknik di Medan dan Fakultas Ekonomi di Kutaradja (Banda Aceh) yang diresmikan secara meriah oleh Presiden R.I. Kemudian disusul berdirinya Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (1960) di Banda Aceh. Sehingga pada waktu itu, USU terdiri dari lima fakultas di Medan dan dua fakultas di Banda Aceh.
Selanjutnya menyusul berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi (1961), Fakultas Sastra (1965), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (1965), Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik (1982), Sekolah Pascasarjana (1992), Fakultas Kesehatan Masyarakat (1993), Fakultas Farmasi (2007), Fakultas Psikologi (2008), dan Fakultas Keperawatan (2009).
Pada tahun 2003, USU berubah status dari suatu perguruan tinggi negeri (PTN) menjadi suatu perguruan tinggi Badan Hukum Milik Negara (BHMN).
Perubahan status USU dari PTN menjadi BMHN merupakan yang kelima di Indonesia. Sebelumnya telah berubah status UI, UGM, ITB dan IPB pada tahun 2000. Setelah USU disusul perubahan status UPI (2004) dan UNAIR (2006).
Dalam perkembangannya, beberapa fakultas di lingkungan USU telah menjadi embrio berdirinya tiga perguruan tinggi negeri baru, yaitu Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh, yang embrionya adalah Fakultas Ekonomi dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan USU di Banda Aceh. Kemudian disusul berdirinya Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Medan (1964), yang sekarang berubah menjadi Universitas Negeri Medan (UNIMED) yang embrionya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USU. Setelah itu, berdiri Politeknik Negeri Medan (1999), yang semula adalah Politeknik USU.
III.1.2. Lokasi Universitas Sumatera Utara
Kampus USU Padang Bulan sebagai kampus utama berlokasi di Keluarahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru dengan alamat Jl. Dr. T.
Mansoer 9, Kampus USU, Medan 20155, Sumatera Utara. Kampus ini mulai digunakan sejak tahun 1957, sebelumnya beberapa Fakultas di lingkungan USU
menggunakan sejumlah gedung yang tersebar di kota Medan termasuk di antaranya berlokasi di Jalan Seram, Jalan Cik Ditiro, Jalan Sempali, dan Jalan Gandhi. Kampus Padang Bulan yang pada awalnya terdapat di pinggiran kota Medan, kemudiaan dengan perkembangan kota Medan sehingga sekarang berada di tengah-tengah kota. Kampus ini memiliki luas sekitar 122 Ha, dengan zona akademik seluas sekitar 100 Ha yang berada ditengahnya.
Kampus Padang Bulan dapat dicapai dengan mudah baik dari pusat kota maupun dari bandar udara. Jarak kampus dengan pusat kota (Lapangan Merdeka) sekitar 15 km yang dapat ditempuh dengan menggunakan taksi selama sekitar 20 menit atau dengan bus mini angkutan kota selama sekitar 30 menit. Jarak kampus dengan bandar udara Polonia Internasional Airport sekitar 6 km yang dapat ditempuh dengan menggunakan taksi selama sekitar 15 menit.
Gambar 7
Keterangan:
Auditorium Biro Rektor Fakultas Ekonomi Fakultas Hukum
Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran Gigi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Pertanian
Fakultas Sastra Fakultas Teknik
Gelanggang Mahasiswa GOR Badminton Lapangan Basket Pendopo
Perpustakaan Poliklinik
Politeknik Negeri Medan Pusat Sistem Komputer Sekolah Pascasarjana Stadion Mini
III.1.3. Visi, Misi dan Tujuan Universitas Sumatera Utara a) Visi USU adalah
menjadi University for Industry (UfI), b) Misi USU adalah :
mempersiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat bermoral dengan
kemampuan akademik dan/atau profesional dan/atau vokasional untuk menerapkan, mengembangkan, dan memperkaya ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;
mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan seni
terutama pada kerjasama berbasis industri, dan pengembangan aplikasinya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional; dan
mendukung pengembangan masyarakat sipil yang demokratis melalui
peran USU sebagai suatu kekuatan moral yang otonom untuk mencapai kemampuan yang kuat dalam lingkungan kompetisi global melalui pengelolaan secara profesional sumber daya manusia, memperluas partisipasi dalam pembelajaran, memenuhi kebutuhan nasional dalam pembelajaran, dan memodernisasi cara pembelajaran.
c) Tujuan
Memperluas partisipasi dalam pelayanan pendidikan bagi masyarakat
dalam mendukung pemenuhan pendidikan nasional serta memodernisasi cara pembelajaran.
Meningkatkan partisipasi aktif dalam pengembangan ilmiah, teknologi dan seni/budaya serta kemanusiaan.
Mengembangkan pusat informasi serta sistem teknologi komunikasi dan sistem penjaminan mutu yang handal.
Membangun sistem tata pamong universitas yang efektif, efisien dan demokratis.
Mewujudkan lingkungan pengajaran dan pembelajaran yang kondusif.
Memperkuat departemen dalam pengelolaan disiplin silang antar departemen/program studi.
Membangun kemampuan pendanaan sendiri melalui kerjasama/kemitraan dalam usaha-usaha ventura.
Mengembangkan kemampuan dalam memasarkan produk-produk pengetahuan ilmiah, konsep-konsep, pemecahan masalah industrial, jasa tenaga ahli, dan lain-lain.
Membangun pendekatan baru dalam pembelajaran yang berfokus kepada
pembelajaran sesuai kebutuhan (demand-driven learning system)
Sistem pembelajaran didukung oleh fasilitas perpustakaan dan lebih dari 200 laboratorium. Perpustakaan menyediakan berbagai jenis sumber belajar baik dalam bentuk cetak maupun elektronik. Perpustakaan USU merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia saat ini. Kampus Padang Bulan juga didukung oleh infrastruktur teknologi informasi untuk memfasilitasi akses terhadap berbagai sumber daya informasi dan pengetahuan untuk mendukung proses pembelajaran dan penelitian mahasiswa dan dosen.
Selain itu di dalam kampus juga terdapat berbagai sarana seperti asrama, arena olah raga, wisma, kafetaria, toko, bank, dan kantor pos. Wisuda dan berbagai acara akademik lainnya diadakan di Auditorium dan Gelanggang Mahasiswa. Sebuah rumah sakit pendidikan yang berlokasi dikampus Padang Bulan telah dimulai pembangunannya sejak Agustus 2009.
III.1.4. Program Studi
Tabel 2
Program Studi di Universitas Sumatera Utara
Program Studi Diploma Sarjana Profesi Spesial is
Agribisnis
Agroekoteknologi
Ilmu Peternakan
Ilmu dan Teknologi Pangan
Kehutanan
Manajemen Sumberdaya
Perairan
Ilmu Pertanian
4. FAKULTAS TEKNIK
Arsitektur
Teknik Elektro
Teknik Industri
Teknik Kimia
Teknik Mesin
Teknik Sipil
5. FAKULTAS EKONOMI
Akuntansi
Ekonomi Pembangunan
Manajemen
Keuangan
Kesekretariatan
6. FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
Pendidikan Dokter Gigi
Ilmu Kedokteran Gigi
Ortodontik
7. FAKULTAS SASTRA
Sastra Arab
Sastra Batak
Sastra Indonesia
Sastra Inggris
Sastra Jepang
Sastra Melayu
Etnomusikologi
Ilmu Perpustakaan dan
Informasi
Ilmu Sejarah
Pariwisata
Sastra Cina
Penciptaan dan Pengkajian
Seni
Linguistik
8. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Biologi
Fisika
Fisika Instrumentasi
Kimia
Matematika
Statistik
Teknik Informatika
Sistem Informasi
9. ILMU-ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Antropologi Sosial
Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Kesejahteraan Sosial
Ilmu Komunikasi
Ilmu Politik
Ilmu Administrasi Niaga
Sosiologi
Perpajakan
Studi Pembangunan
10. FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
Ilmu Kesehatan Masyarakat
11. FAKULTAS PSIKOLOGI
Psikologi
12. FAKULTAS FARMASI
Ilmu Farmasi
Analis Farmasi
13. FAKULTAS KEPERAWATAN
Pendidikan Keperawatan
Profesi NERS
Bidan Pendidik
14. SEKOLAH PASCASARJANA
Magister Manajemen
Pengembangan Wilayah
Pengelolaan Sumber Daya
Alam dan Lingkungan
Sumber : http://www.usu.ac.id/
III.1.5. Struktur Organisasi dan Pimpinan USU a) Struktur organisasi USU sebagai PT-BHMN terdiri dari:
Majelis Wali Amanat (MWA), Dewan Audit, Unit Usaha Komersial, Senat Akademik, Pimpinan Universitas (Rektor dan Pembantu Rektor), Dewan Guru Besar (DGB), Sekretaris Eksekutif, Satuan Audit Internal, dan Satuan Penjaminan Mutu (organisasi sentral); Fakultas, Sekolah Pasacasarjana, dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (unsur pelaksana akademik); Biro Akademik, Biro Sumber Daya Manusia, Biro Keuangan, Biro Kemahasiswaan dan Kealumnian, Biro Perencanaan dan Kerjasama, dan Biro Pengembangan dan Pemeliharaan Aset (unsur pelaksana administratif); dan
Perpustakaan dan Sistem Informasi, Pelayanan dan Pengembangan Pendidikan, Unit Usaha Non Komersial, dan Unit Pengadaan (unsur penunjang).
Gambar 8
Bagan Struktur Organisasi Universitas Sumatera Utara
b) Pimpinan Universitas 1. Rektor
Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, D.T.M.&H., M.Sc. (C.T.M.), Sp.A.(K.) 2. Pembantu Rektor I bidang Akademik
Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc., Ph.D
3. Pembantu Rektor II bidang Kepegawaian dan Keuangan
4. Pembantu Rektor III bidang Kemahasiswaandan Alumni Prof. Dr. Eddy Marlianto, B.Sc, M.Sc, Ph.D
5. Pembantu Rektor IV bidang Perencanaan dan Kerjasama Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, S.H., M.Hum
6. Pembantu Rektor V bidang Aset dan Perlengkapan Ir. Yusuf Husni
7. Sekretaris Eksekutif
Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec., Ak 8. Pimpinan Fakultas
a) Direktur Sekolah Pascasarjana Prof. Dr. Ir. Chairun Nisa, M.Sc.
b) Dekan Fakultas Kedokteran Prof. Gontar A. Siregar, Sp.PD-KGEH c) Dekan Fakultas Hukum
Prof. Dr. Runtung, S.H., M.Hum d) Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Darma Bakti, M.S.
e) Dekan Fakultas Teknik
Prof. Dr. Ir. Bustami Syam, M.S.M.E.
f) Dekan Fakultas Ekonomi Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec
g) Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Prof. Nazruddin, drg., C.Ort., Ph.D h) Dekan Fakultas Sastra
Dr. Drs. Syahron Lubis, M.A.
i) Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Dr. Sutarman, M.Sc.
j) Dekan Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Prof. Dr. Drs. Badaruddin, M.Si.
k) Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Dr. Drs. Surya Utama, M.S.
l) Dekan Fakultas Farmasi
Prof. Dr. Drs. Sumadio Hadisahputra, Apt.
m) Dekan Fakultas Psikologi Prof. Dr. Dra. Irmawati, M.Si.
n) Dekan Fakultas Keperawatan dr. Dedi Ardinata, M.Kes
9. Pimpinan Lembaga
a) Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat
Prof. Dr. Darwin Dalimunthe, Ph.D.
b) Kepala Perpustakaan dan Sistem Informasi Dr. A. Ridwan Siregar
III.2. METODOLOGI PENELITIAN III.2.1. Metodologi Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh implementasi event sponsorship Program Acara Trans TV ”Suara Indonesia bersama Yamaha”
terhadap citra PT. Yamaha. Maka, metode penelitian yang digunakan disini adalah metode korelasional.
Memasuki metode korelasional ditelitilah hubungan di antara variabel-variabel yang digunakan. Metode korelasional bertujuan untuk meneliti sejauhmana variabel pada satu faktor yang berkaitan dengan variabel pada faktor lain. Jika dua variabel saja yang dihubungakan, korelasinya disebut korelasi sederhana. Lebih dari dua variabel disebut dengan korelasi ganda.
Metode ini dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Perbedaan utama dengan metode lain adalah adanya usaha untuk menaksir hubungan dan bukan sekedar deskripsi.
Peneliti dapat mengetahui seberapa besar kontribusi variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya serta besarnya arah hubungan yang terjadi.
Metode korelasional meneliti hubungan atau pengaruh sebab akibat.
Keuntungan metode ini adalah kemampuannya memberikan bukti nyata mengenai hubungan sebab akibat yang langsung bisa dilihat (Kriyantono, 2006: 62). Metode korelasional digunakan untuk (1) mengukur hubungan di antara berbagai variabel, (2) meramalkan variabel tak bebas dari pengetahuan kita tentang variabel bebas, dan (3) meratakan jalan untuk membuat rancangan penelitian eksperimental.
Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa dengan penggunaan metode korelasional, maka penelitian ini diarahkan untuk mengetahui pengaruh
implementasi event sponsorship Program Acara Trans TV ”Suara Indonesia bersama Yamaha” terhadap Citra PT. Yamaha.
III.2.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di kampus Universitas Sumatera Utara Jl.
Dr. T. Mansoer 9, Medan 20155, Sumatera Utara. Penelitian ini akan dilakukan pada Bulan Februari 2011 sampai dengan selesai.
III.2.3. Populasi
Kata populasi (population/universe) dalam statistika merujuk pada sekumpulan individu dengan karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan). Populasi dalam statistika tidak terbatas pada sekelompok orang, tetapi juga binatang atau apa saja yang menjadi perhatian kita.
Misalnya populasi bank swasta di Indonesia, tanaman, rumah, alat-alat perkantoran, dan jenis pekerjaan. Keseluruhan objek atau fenomena yang diteliti disebut populasi. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian. Sugiyono menyebutkan populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulan.
Populasi bisa berupa orang, organisasi, kata-kata dan kalimat, simbol-simbol nonverbal, surat kabar, radio, televisi, iklan, dan lainnnya. Objek penelitian ini
juga disebut satuan analisis atau unsur-unsur populasi. Jadi, unit analisis ini merupakan unit yang akan diteliti.
Berdasarkan sifatnya, populasi dapat digolongkan menjadi populasi yang homogen dan heterogen. Populasi homogen adalah sumber data yang unsur-unsur atau elemennya memiliki sifat yang mendekati sama sehingga tidak perlu ditetapkan jumlahnya secara kuantitatif. Populasi heterogen adalah sumber data yang unsur-unsurnya memiliki sifat yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu penetapan batas-batasnya secara kuantitatif.
Jika kita ingin melakukan penelitian pada sesuatu populasi yang besar, kita tidak perlu meneliti setiap unit dari populasi akan tetapi cukup hanya mengambil sebagian saja (sampel). Disamping itu untuk menghindari terjadinya error, perlu adanya perencanaan yang baik seperti halnya dalam pembuatan kuesioner, buku panduan, serta konsep pengumpulan dan pengolahan data.
Pada penelitian ini yang menjadi populasinya adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara angkatan 2008, 2009 dan 2010 jenjang S-1 Reguler.
Tabel 3
Jumlah Mahasiswa USU Program S-1 Reguler Angkatan 2008, 2009, dan 2010
NO. Fakultas Jumlah Mahasiswa
1. Fakultas Kedokteran 1336
2. Fakultas Hukum 1344
3. Fakultas Pertanian 2549
4. Fakultas Teknik 2238
5. Fakultas Ekonomi 1981
6. Fakultas Kedokteran Gigi 560
7. Fakultas Sastra 1285
8. Fakultas MIPA 1466
9. Fakultas ISIP 1912
10. Fakultas Kesehatan Masyarakat 592
11. Fakultas Keperawatan 281
12. Fakultas Psikologi 350
13. Fakultas Farmasi 421
JUMLAH 16.315
Sumber : BAA USU
Populasi yang diperoleh dari penelitian ke lapangan adalah sebanyak 16.315 mahasiswa dari seluruh fakultas.
III.2.4. Sampel
Sampel adalah sebagian obyek populasi yang mewakili karakteristik populasinya, dan kemudian diteliti. Hasil penelitian atas sampel kemudian digeneralisasi bagi keseluruhan populasi. Maka sampel harus representatif (bersifat mewakili populasi). Dalam penelitian kuantitatif, sampel yang representatif diperlukan karena bersifat generalisasi. Sampel yang representatif diartikan bahwa sampel tersebut mencerminkan semua unsur dalam populasi secara proporsional atau memberikan kesempatan yang sama pada semua unsur populasi untuk dipilih, sehingga dapat mewakili keadaan sebenarnya dalam keseluruhan populasi. Lawan dari sampel representatif adalah sampel bias.
Alasan perlunya pengambilan sampel adalah keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, Lebih cepat dan lebih mudah, memberi informasi yang lebih banyak dan dalam, serta dapat ditangani lebih teliti. Tujuan pengambilan sampel supaya sampel yang diambil dapat memberikan informasi yang cukup untuk dapat mengestimasi jumlah populasinya. Sebelum mengambil sampel, ada beberapa hal yang perlu diketahui, yaitu:
Populasi Sasaran (Target Populasi), yaitu populasi yang sasaran pengamatannya berupa suatu keterangan.
Kerangka Sampel (Sampling Frame), yaitu suatu daftar unit-unit dari sebuah populasi yang sampelnya akan diambil.
Unit Sampel(Sampling Unit), yaitu sebuah unit terkecil dari sebuah populasi yang akan diambil sampelnya.
Rancangan Sampel, yaitu rancangan yang meliputi bagaimana cara mengambil sampel dan menentukan besar sampelnya.
Random, yaitu cara pengambilan sampel dimana setiap unit dalam populasi
mempunyai kesempatan untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Berdasarkan data populasi yang ada maka untuk meghitung jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90% :
n
1 ) (d 2 N
N
Keterangan : n= sampel N= Populasi d= presisi
n16.315(0.01) 1 315 . 16
2
= 99
Sedangkan untuk menentukan responden yang berhak untuk dijadikan sampel maka digunakan teknik Proportionsl Stratified Random Sampling.
Penggunaan teknik ini memungkinkan untuk memberi peluang kepada populasi yang lebih kecil untuk tetap dipilih sebagai sampel (Rakhmat, 2004:79) dengan rumus :
n
Berdasarkan rumus diatas, maka dapat dihitung sampel yang dipilih disetiap fakultas :
Tabel 4
Proportional Stratified Random Sampling
Mahasiswa USU Program S1 Angkatan 2008, 2009, dan 2010
NO. Fakultas Populasi
Teknik
6. Fakultas Kedokteran
Gigi 560 16.315
III.2.5.Teknik Penarikan Sampel
Sampling adalah sebuah prosedur atau cara untuk memilih sampel dari sebagian unit yang ada dalam populasi. Sampel adalah sebagian dari unit-unit populasi yang diperoleh melalui sampling tertentu. Ada juga yang disebut dengan kerangka sampling yang berarti daftar yang berisi semua unit analisis yang ada dalam populasi.
Dalam penelitian ini menggunakan dua teknik penarikan sampel, yaitu purposive sampling, yaitu teknik penarikan sampel yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana sampel yang digunakan disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian (Nawawi, 1995:
157). Atau berarti juga teknik penarikan sampel yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian (Kriyantono, 2006: 154). Sampel Dengan Maksud (Purposive Samping) merupakan pengambilan sampel dilakukan dengan melihat unsur-unsur yang dikehendaki dari data yang sudah ada.
Berdasarkan pengertian purposive sampling di atas, maka peneliti cukup mengambil mahasiswa sebagai sampel yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria yang digunakan untuk menentukan sampel adalah:
Mahasiswa yang telah menonton Program Acara Trans TV “Suara Indonesia
Bersama Yamaha” sebanyak 3x.
Kemudian penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling atau teknik sampling kebetulan. Teknik sampling kebetulan dilakukan apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap orang atau benda yang
kebetulan ada atau dijumpai dan dipandang orang yang dijumpai tersebut cocok dijadikan sumber data.
III.2.6.Teknik Pengumpulan Data
III.2.6.Teknik Pengumpulan Data