• Tidak ada hasil yang ditemukan

THE FAMILY AND ILNESS

PERILAKU MASYARAKAT DALAM KESEHATAN

H. THE FAMILY AND ILNESS

Tidak ada kelompok khusus penyakit hanya dalam keluarga.

Namun ada kecenderungan sebuah keluarga berisiko terkena pe-nyakit tertentu. Sebagian sebab warisan herediter yang dibawa anak, sebagian lagi sebab kelemahan fisik milik masing-masing orang tuanya, dan sebagian lainnya sebab kebiasaan, pola, dan gaya hidup yang terbentuk dalam masing-masing keluarga. Seperti apakah bentuk penyakit itu? PERKAWINAN secara fisik merupakan

senyawa dua perangkat gen yang pasti tidak sama. Pihak ibu mau-pun pihak ayah membawa perangkat gennya sendiri. Termasuk gen lemah yang akan diwarisi kepada anak-anaknya. Maka penyakit keturunan bisa berasal dari pihak ayah, bisa juga dari pihak ibu, kalau bukan bersamaan dari keduanya. Ada ratusan penyakit keturunan. Sebagian berasal dari cacat pada kromosom seks (XX pada wanita, dan XY pada pria), sebagian lagi dibawa otosom (yang berjumlah 22 pasang).

Cacat pada seks kromosom, berarti bentuk warisan yang bersifat jender. Ada yang diwarisi pihak ibu, ada juga yang oleh pihak ayah. Buta warna, misalnya, dibawa pihak ibu. Ibu sendiri (XX) tidak buta warna, namun mewariskannya kepada anak lelakinya (XY). Dan apabila jenis penyakit keturunan seorang anak dalam sebuah keluarga tidak terlacak secara genetika, bisa jadi anaknya anak tetangga. Jadi penyakit keturunan yang dimiliki sebuah keluarga, bersifat khas jenisnya. Ibu atau ayah akan mewarisi terus jenis penyakit keturunan yang sama pada garis keturunannya.

Mungkin belum tentu muncul penyakitnya pada anak, melainkan hanya dibawa dalam gen-nya.

Penyakit keturunan baru muncul apabila gen lemah yang sama dari suami dan istri saling bertemu (perkawinan incest, antar segaris darah). Penyakit darah thalassemia, misalnya. Kendati ibu atau ayah membawa gen lemah ini, namun penyakitnya tidak muncul pada dirinya. Gen lemah penyakit ini hanya diwariskan kepada anak-anaknya. Penyakitnya baru akan muncul apabila gen lemah yang sama diwariskan pihak ibu maupun oleh pihak ayah. Jika hanya salah satu pihak saja yang mewariskannya, anak hanya membawa gen lemahnya, namun anak tidak menjadi sakit. Bila nanti anak menikah dengan orang yang juga memiliki gen lemah yang sama, pada ketika itulah penyakitnya baru akan diwarisi anak-anak ketu-runannya kelak. Untuk menyebut beberapa, penyakit jiwa, sumbing, kelainan bentuk kepala, tergolong keturunan. Termasuk kencing manis. Pembawa bibit kencing manis kawin dengan pembawa bibit

yang sama, akan melahirkan anak yang kencing manis.

1. Tekanan darah tinggi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama). Hipertensi sering tidak disadari karena tidak bergejala. Untuk mengetahuinya perlu dilakukan pengukuran tekanan darah. Jika tidak segera diobati, dapat meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung.

2. Kolesterol tinggi

Dalam keluarga yang sama, kadang para anggotanya memiliki tingkat kadar kolesterol tinggi. Keadaaan ini dalam ilmu kedok-teran disebut Familial Hypercholesterolaemia (FH). FH disebabkan oleh perubahan gen dimana lemak tidak dimeta-bolisme dengan baik dalam darah dan menumpuk di arteri. FH merupakan satu contoh dari sifat genetik yang dominan, yang berarti bahwa seseorang memerlukan hanya satu gen abnormal untuk memiliki kondisi tersebut.

3. Hipotiroid

Hipotiroid terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup hormon tiroksin. Gejala yang muncul biasanya sering merasa kelelahan dan penurunan berat badan. Penyakit ini tujuh kali lebih mungkin terjadi pada perempuan.

4. Gangguan Bipolar

Gangguan bipolar (juga dikenal gangguan manik depresi) adalah suatu kondisi yang menyebabkan periode depresi dan mania, biasanya dipicu oleh stres. Diduga disebabkan oleh ketidak-seimbangan kimia di otak, dan pengaruh faktor genetik.

5. Diabetes tipe 2

Umumnya gejala awal diabetes tipe 2 tidak dapat dideteksi.

Risiko mengidap diabetes cukup tinggi jika keluarga, orang tua atau saudara Anda juga memiliki riwayat penyakit ini. Risiko

diturunkan: Jika ada salah satu orang tua dengan diabetes tipe 2, risiko penyakit itu diturunkan sebesar 15 persen. Tetapi jika kedua orang tua memiliki kondisi tersebut, risiko penyakit itu diturunkan kepada anak mereka sebesar 75 persen. Namun, faktor lain seperti kegemukan, malas olahraga dan makan yang tidak sehat dapat meningkatkan resiko.

6. Arthritis (radang sendi)

Osteoarthritis adalah jenis penyakit sendi yang disebabkan oleh kehausan sendi dan merupakan salah satu dari keluarga besar penyakit arthritis yang paling sering terjadi. Penyakit ini mempengaruhi sekitar 80 persen orang pada suatu waktu dalam kehidupan mereka.

7. Kanker payudara dan ovarium

Kanker payudara adalah kanker paling umum yang diderita kaum perempuan. Di Indonesia, kanker payudara merupakan salah satu penyakit penyebab terbesar kematian pada wanita.

Sedangkan kanker ovarium, biasa dikenal dengan “silent killer”, menduduki peringkat kelima sebagai penyebab kematian pada wanita akibat kanker.

8. Parkinson

Penyakit parkinson dimulai secara samar-samar dan berkembang secara perlahan. Pada banyak penderita, pada mulanya parkinson muncul sebagai tremor (gemetar) tangan ketika sedang beristi-rahat. Penyakit ini cenderung diturunkan, walau terkadang faktor genetik tidak memegang peran utama. “Sekali lagi, ini adalah kondisi multi-faktorial.”

Kesimpulan

- Perilaku merupakan reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya

- Penggolongan perilaku :

Perilaku pasif/covert: (tidak telihat oleh mata dan terwujud dalam pikiran)

Perilaku aktif/overt: terlihat nyata melalui tindakan (action).

- Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan.

- Tingkah laku sakit dapat terjadi tanpa adaya peranan sakit, se-orang dewasa yang bangun dari tidurnya dengan leher sakit menjalankan peranan sakit.

- Konsep gender berbeda dari seks atau jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) yang bersifat biologis, walaupun dalam pembicaraan sehari-hari seks dan gender dapat saling dipertukarkan.

Daftra Pertanyaan

1. Jelaskan tentang perilaku dalm bidang biologis ?

2. Jelaskan perilaku manusia dalam tingkah laku sakit atau peranan sakit ?

3. Jelaskan konsep gender dalam bidang kesehatan ?

4. Jelaskan maksud dari The family and illnes serta penyakti yang di timbulkan dalam keturunan atau keluarga ?

Daftra Pustaka

Foster, Anderson. Antropologi Kesehatan. Jakarta: UI-Press, 1986.

Soekidjo Notoatmodjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

Sumardi As. Organisasi Sebagai Sistem Sosial. Bandung: STKS, 1978.

Widyastuti, Yani. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya, 2009.

Standar Kompetensi

Setelah membahas hal ini diharapkan mahasiswa mampu memahami, menganalisis, dan mengkaji pengertian partisipasi, ben-tuk partisipasi dalam organisasi, kepemimpinan, fungsi pimpinan, dan tujuan pimpinan.

Kompetensi Dasar

Setelah mempelajari dalam kontek di bawah ini, mahasiswa diharapkan dapat mempelajari: