• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUJUAN PIMPINAN

PARTISIPASI MASYARAT DAN KEPEMIMPINAN

E. TUJUAN PIMPINAN

Sebagai seorang pemimpin, tentu saja diharapkan memiliki kelebihan-kelebihan dari pada orang yang dipimpinnya. Oleh karena pemimpin pendidikan nantinya selalu berhadapan dengan orang lain dalam konteks sosial, maka ia harus memiliki syarat-syarat kepribadian tertentu. Menurut Brata, maka kepemimpinan yang akan berhasil adalah kepemimpinan yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

· Memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang baik (indra-brata)

· Berpegang teguh pada tujuan yang dicapai (bayu-brata)

· Bersemangat (agni-brata)

· Cakap di dalam memberi bimbingan (surya-brata).

· Cepat serta bijaksana didalam mengambil keputusan (dana-brata)

· Jujur (caci-brata)

· Cerdas (yama-brata)

· Cakap di dalam hal mengajar dan menaruh kepercayaan yang baik dan berusaha untuk mencapainya (paca-brata).

Kesimpulan

- Partisipasi adalah suatu perwujudan dari masyarakat dalam ben-tuk daya maupun upaya dalam melakukan hal baik yang di-dasari kemauan masyarakat dalam melakukan hal yang mem-punyai tujuan yang sama.

- Dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua struktur yang terkait, baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi yang mereka pilih. Agar dapat berinteraksi secara efektif setiap individu bisa berparti-sipasi pada organisasi yang bersangkutan.

- Kepemimpinan adalah kemampuan dan kesiapan yang dimiliki seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan dan kalau perlu memaksa orang lain agar ia menerima pengaruh itu. Selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian suatu maksud atau tujuan tertentu.

- Fungsi kepemimpinan terbagi atas dua bagian:

· Fungsi bertalian dengan tujuan yang hendak dicapai.

· Fungsi bertalian dengan penciptaan suasana pekerjaan yang sehat dan menyenangkan sambil memeliharanya.

Daftar Pertanyaan

1. Jelaskan apa arti partisipasi ?

2. Jelaskan maksud dari partisipasi yang dalam organisasi ?

3. Jelaskan apa itu kepemimpinan ?

4. Jelaskan tujuan dari kepemimpinan tersebut ? Daftar Pustaka

Firdina Dewi. Partisipasi Masyarakat dalam Meningkatkan Kesejahteraan Sosial. Skripsi, Bandung: Universitas Padjadjaran, 1984.

Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto. Kepemimpinan dan Surpervisi Pendidikan. Jakarta: PT. Bina Aksara, 1988.

Husein Umar. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004.

Soerjono Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Grapindo persada. 1982.

Suparman. Partisipasi Sosial Masyarakat. Jakarta: Direktorat Bina Sosial Departemen Sosial RI, 1980.

Bab VI

ANTROPOLOGI

Standar Kompetensi

Setelah membahas hal ini di harapkan mahasiswa mampu memahami, menganalisis dan mengkaji pengertian tentang Antropologi, Ruang Lingkup dan Perkembangan Antropologi, Metoda dan Kajian Antropologi, serta Lembaga dan Tujuan Antropologi.

Kompetensi Dasar A. Pengertian Antropologi B. Perkembangan Antropologi

C. Bidang Kajian dan Masalah dalam Antropologi D. Metoda dan Sasaran Antropologi

E. Lembaga-lembaga Antropologi F. Tujuan Mempelajari Antropologi A. PENGERTIAN ANTROPOLOGI

Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia atau antropos dan mempelajari manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk biologi. Sesuai dengan pandangan Koentjaraningrat mengatakan bahwa antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu.

Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan

orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. Antropologi lebih memu-satkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama. Antro-pologi mirip seperti sosiologi, tetapi pada sosiologi lebih menitik-beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosial.

Antropologi berasal dari kata Yunani, anthropos yang berarti

“manusia” atau “orang”, dan logos yang berarti “wacana” (dalam pengertian “bernalar”, “berakal”). Antropologi mempelajari ma-nusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial. Antro-pologi memiliki dua sisi holistik dimana meneliti manusia pada tiap waktu dan tiap dimensi kemanusiaannya. Arus utama inilah yang secara tradisional memisahkan antropologi dari disiplin ilmu kemanusiaan lainnya yang menekankan pada perbandingan/per-bedaan budaya antar manusia. Walaupun begitu sisi ini banyak di-perdebatkan dan menjadi kontroversi sehingga metode antropologi sekarang seringkali dilakukan pada pemusatan penelitian pada pen-duduk yang merupakan masyarakat tunggal.

Dari pemahaman-pemahaman tersebut di atas, dapat di-katakan pengertian yang sederhana, yaitu sebuah ilmu yang mem-pelajari tentang segala aspek dari manusia, yang terdiri dari aspek fisik dan nonfisik, berupa warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, kebudayaan, aspek politik, dan berbagai pengetahuan tentang corak kehidupan lainnya yang bermanfaat.

Antropologi terbagi dari cabang-cabang ilmu bagian yang terdiri dari:

a. Paleo Anthropologi, ilmu bagian yang mengkaji asal usul atau terjadinya/evolusi manusia dengan landasan dari sisa-sisa tubuh manusia (fosil- fosil) yang sudah tersimpan dalam lapisan bumi yang sudah beratus-ratus tahun menggunakan metode pengen-dalian.

b. Antropologi Fisik, dari bagian ilmu yang mencari sejarah

terjadinya ragam manusia yang dipandang dari sudut ciri-ciri tubuh baik yang lahir (fenotipe) maupun dari bathin (genotipe) termasuk antropologi dalam arti luas sama halnya dengan Paleo Antopologi.

c. Etnolinguistik, Ilmu bagian yang asal mulanya berkaitan erat dengan ilmu antropologi, bahkan penelitiannya yang berupa daftar kata-kata, pelukisan tentang ciri-ciri dan tata bahasa yang tersebar di berbagai tempat di muka bumi ini, terkumpul ber-sama-sama dengan bahan kebudayaan suku bangsa. Berbagai metode untuk menganalisis dan mencatat bahasa-bahasa yang tidak mengenal tulisan.

d. Prehistrori, ilmu yang mempelajari sejarah perkembangan dan penyebaran semua kebudayaan manusia di muka bumi sebelum mengenal huruf. Dalam ilmu sejarah, seluruh waktu dari per-kembangan kebudayaan umat manusia mulai saat terjadinya makhluk manusia, yaitu kira-kira 800.000 tahun yang lalu hingga sekarang.

e. Etnologi, ilmu bagian yang mencoba mencapai pengertian mengenai asas-asas manusia, dengan mempelajari kebudayaan-kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dari sebanyak mung-kin suku bangsa yang tersebar di seluruh muka bumi pada masa sekarang ini. Descriptive intregration dalam etnologi menolah dan mengintragasikan menjadi satu hasil penelitiandari sub-sub ilmu.