• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.4 Proses Pra Produksi Program Sexophone

4.4.16 Time Table

Pada perencanaan pra produksi, tim harus membuat jadwal produksi dan harus diinformasikan kepada seluruh pihak yang terlibat. Menurut Zettl (2009), jadwal produksi harus memberitahu semua orang yang terlibat dalam produksi tentang siapa yang melakukan apa, kapan, dan dimana dalam melakukan ketiga tahap produksi (pra produksi, produksi, dan paska produksi). Di Sexophone, jadwal produksi disebut dengan time table. Sebelum melakukan proses produksi, ada proses pembuatan time table atau schedule yang berisi penjadwalan segala aktifitas yang akan dilakukan tim. Mulai dari persiapan pra produksi seperti riset survei, membuat

rundown, liputan dari hari apa sampai kapan, membuat naskah, jadwal tapping, jadwal dubbing, sampai jadwal editing.

“Emm ada, ada ada. Yang bikin Produsernya, tentang jadwal shooting kapan-kapan aja sampe editing.” (RR)

Semua itu sudah dijadwalkan day by day menjelaskan apa saja yang dilakukan tim selama beberapa hari liputan dan tapping. Time table berfungsi untuk membuat aktifitas tim menjadi terarah, rapi, disiplin, dan untuk mencegah waktu molor. Hal ini menjadi salah satu strategi tim bagi keefektifan tahap persiapan atau pra produksi Sexophone.

“Time table nya gini, kalo time table activity diary nya itu day to day biasanya yang bikin reporter, itu bisa dilaporkan ke aku bisa ngak. Contoh gini, mereka pergi ke Bandung 6 hari, day pertama ngapain day kedua ngapain.” (II)

Gambar 4.21 Time Table Sexophone

Selain time table untuk keseluruhan, Sexophone juga memiliki jadwal shooting khusus pada proses produksi. Jadwal ini menjelaskan apa saja yang dilakukan selama produksi atau shooting untuk tapping setiap jam nya dalam satu

Gambar 4.22 Jadwal Shooting Sexophone 4.4.17 Perencanaan Budget

Perencanaan budget adalah hal yang sangat penting bagi sebuah program, karena semua proses produksi membutuhkan biaya untuk merealisasikannya. Menurut Zettl (2009), salah satu proses prencanaan pra produksi adalah dengan mempersiapkan budget. Mempersiapkan budget untuk semua biaya pra produksi, produksi, dan paska produksi. Budget yang dibuat harus detail, yaitu dengan membagi budget ke dalam masing-masing tahap, mulai dari pra produksi, produksi, dan tahap paska produksi. Perencanaan budget untuk program Sexophone adalah perencanaan budget untuk seluruh proses produksi mulai dari pra produksi, produksi, sampai paska produksi. Semua kebutuhan biaya dibuat dengan rinci.

Proses perencanaan budget Sexophone diurus oleh sebuah bagian di TRANS TV yang bernama UPM (Unit Production Manager). Dari penjelasan ketiga informan NU, DE, dan II dapat disimpulkan bahwa proses perencanaan budget biasanya adalah budget per 3 bulan untuk semua program. Diawali dari UPM yang

memberikan usulan budget program ke Produser berupa draft yang akan dikoreksi oleh Produser. Produser yang berwenang melakukan koreksi karena Produser yang lebih paham biaya-biaya yang dibutuhkan baik untuk liputan dan tapping. Produser akan membuat perincian budget dengan diskusi dengan semua tim, misalnya diskusi dengan reporter, Produser akan bertanya pada reporter biaya yang dibutuhkan untuk melakukan liputan. Misalnya budget dari UPM 10 juta untuk liputan, namun ternyata setelah diskusii tim budget nya 15 juta, maka Produser akan mengkoreksi budget tersebut. Setelah semua biaya sudah dikoreksi oleh Produser, maka draft tersebut akan dikembalikan dan diajukan kepada UPM. Produser akan berdiskusi dengan UPM dan sama-sama membahas perencanaan budget yang sudah dikoreksi tersebut, setelah itu UPM akan menyetujui atau tidak menyetujui dan meneruskannya kepada bagian keuangan yang disebut BMA untuk mengeluarkan uang budget nya.

“…biasanya UPM unit production manager itu dia akan memberikan ke Produser usulan budget program. Dia kasih draft dulu nanti kita koreksi, misalnya ni Zoya oh harganya sama oke, oo ini ni naik oke, oo ini dinaikin ni karna harganya sekarang ini uda mahal. Jadi dicek draft nya, disesuain sama kebutuhan, nanti Produser nanya ke kru, aa liputan berapa 6 hari cukup, nah harganya disesuaikan juga, misalnya buat narasumber berapa dan lain-lain. Nah nanti kita kembali ke UPM. Nah dari situ ke BMA…” (II)

Proses perencanaan budget di TRANS TV untuk semua program melalui proses yang sama. Karena budget per tiga bulan, maka biasanya akan direncanakan sebelumnya. Misalnya budget program Sexophone untuk bulan Januari, Februari, dan Maret. Maka perencanaan budget nya sudah dilakukan pada bulan Desember.

“Kalo budget di Trans, di news ini itu per tiga bulan gitu. Jadi, itu uda untuk 3 bulan. Jadi itu sebelum misalnya budget bulan Januari, Februari, Maret itu nanti akan dibahas di bulan Desember gitu…” (DE)

pemilik tempat dengan memberikan kompensasi kepada pemilik sesuai perjanjian. Bisa membayar biaya sewa memakai tempat, atau bisa juga gratis, bisa juga mencantumkan nama lokasi pada chargen dan menampilkan logo tempat di akhir tayangan.

“…Bikin surat perjanjian kerja sama sama mereka pemilik kafe. Misalnya, aaa. Nanti kita kirim by email suratnya, kalo mereka setuju untuk shooting disana kompensasinya seperti apa. Apa kita harus bayar atau…Ada kerja sama. Kerja sama nya itu apakah ada penulisan nama lokasi dia awal acara atau mungkin nanti di akhir acara kita tampilin logonya.” (RR)

Proses perizinan yang dilakukan tim Sexophone sesuai dengan yang dikemukakan oleh Zettl (2009) tentang salah satu proses perencanaan pra produksi yaitu masalah Perizinan. Menurut Zettl, kebanyakan produksi melibatkan orang-orang dan fasilitas yang bukan dari perusahaan atau stasiun televisi kita, sehingga membutuhkan usaha perizinan. Contohnya seperti, izin bagi kru untuk mendapatkan izin masuk untuk meliput suatu acara di suatu tempat, izin parkir untuk shooting, izin memakai tempat untuk lokasi shooting dan bertanggung jawab atas kebersihan lokasi yang digunakan.

Gambar 4.23 Contoh surat izin untuk memakai lokasi shooting

Sementara untuk liputan investigasi tidak memerlukan perizinan karena dilakukan secara diam-diam dan rahasia.

“Kalo investigasi liputan ga ada karena diem-diem. Kalo tapping-tapping itu butuh perijinan karena kita melibatkan space atau lokasi.” (NU)

Dokumen terkait